02
Perilaku dapat diramalkan (behavior
can be predicted).
03
Perilaku manusia dapat dikontrol
(behavior can be controlled).
STRUKTUR
KEPRIBADIAN
Tingkah laku hanya dapat diubah
dan dikontrol dengan mengubah Ada dua klasifikasi tipe
lingkungan. Oleh karena itu, Skinner
perilaku, yaitu:
lebih tertarik dengan aspek yang
berubah-ubah dari kepribadian dari Perilaku responden (Respondent
pada aspek struktur yang tetap. Unsur 01
Behavior)
kepribadian yang dipandangnya relatif
tetap adalah tingkah laku itu sendiri.
Behavior)
DINAMIKA
KEPRIBADIAN Kepedulian utama Skinner adalah
Menurut Skinner
mengenai perubahan tingkah laku. Jadi
Dinamika
hakekat teori Skinner adalah teori
Kepribadian seperti belajar, bagaimana individu menjadi
berikut : memiliki perilaku baru, menjadi lebih
terampil, menjadi lebih tahu. Kehidupan
terus-menerus dihadapkan dengan
01 Kepribadian dan Belajar
situasi eksternal yang baru dan
organisme harus belajar merespon
situasi baru itu memakai respon lama
atau respon yang baru dipelajarinya.
2. Pengkondisian Operan
Menurut Skinner dalam (Dimyati Mahmud, 1989: 123) tingkah laku buk
anlah sekedar respon terhadap stimulus, tetapi suatu tindakan yang disen
gaja atau operant. Operant ini dipengaruhi oleh apa yang terjadi sesudah
nya. Jadi operant conditioning atau operant learning itu melibatkan penge
ndalian konsekuensi.
Penelitian operant conditioning dilakukan Skinner dengan objek burung m
erpati
B.F. Skinner melakukan eksperimen terhadap tikus dan selanjutnya terhada
p burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
1. Law of operant conditioning yaitu 2. Law of operant extinction yaitu jika timbul
nya perilaku operant telah diperkuat melalui
jika timbulnya perilaku diiringi denga proses conditioning itu tidak diiringi stimulu
s penguat, maka kekuatan perilaku tersebut
n stimulus penguat, maka kekuatan akan menurun bahkan musnah. Misalnya, di
berikan stimulus berupa masalah yang dap
perilaku tersebut akan meningkat. Mi at diselesaikan dengan konsep turunan fun
salnya seorang peserta didik menger gsi, maka timbul respon untuk mempelajari l
ebih lanjut dalil-dalil turunan fungsi, ibarat m
jakan soal-soal matematika (telah m akanan yang menimbulkan keluarnya air liur
. Stimulus yang demikian, pada umumnya
elakukan perbuatan) lalu mendapat mendahului respon yang dtimbulkan.
Oleh karena itu, tingkah laku yang abnormal dapat diganti dengan t
ingkah laku normal dengan cara sederhana yaitu “memanipulasi lin
gkungan”. Kelainan tingkah laku adalah kegagalan belajar membua
t seperangkat respon yang tepat.
Kegagalan tersebut dapat berupa:
1. Kekurangan tingkah laku (behavior deficit)
Tidak memiliki repertoir respon yang dikehendaki kare
na miskin reinforcement
2. Kesalahan penguatan (schedules reinforcement er
ror)
Pilihan responnya tepat, tetapi reinforcement diterima
secara tidak benar sehingga organisme cenderung mem
akai respon yang tidak dikehendaki
3. Kesalahan memahami stimulus (failure in discriminating s
timulus)
Orang gagal dalam memilah tanda-tanda yang ada pada stimulu
s sehingga stimulus yang benar dihubungkan dengan hukuman s
edangkan yang salah dihubungkan dengan reinforcement. Akibat
nya akan terjadi pembentukan tingkah laku yang tidak dikehenda
ki
4. Merespon secara salah (inapropriate set of response)
Ketidakmampuan mengenali penanda spesifik suatu stimulus, se
hingga akhirnya orang mengembangkan respon yang salah kare
na justru respon tersebut yang mendapat reinforcement.
REFERENSI
• http://psiervianto.blogspot.com/2013/05/makalah-teori-kepribadian-skinner.html?m=1 (
diakses 16 mei 2019. 00:45)
• http://vickry-keriting.blogspot.com/2014/12/teori-kepribadian-behaviorisme-bf.html?m=1
( diakses 17 mei 2019. 08:34)
• https://nerys2.wordpress.com/teori-kepribadian-behaviorisme/ ( diakses 17 mei 2019. 1
0:00 )
• https://marwahsofah.wordpress.com/2015/07/02/teori-kepribadian-behaviorisme-menur
ut-skinner/ ( diakses 17 mei 2019. 01:45 )