yang sebagian besar/keseluruhan aktivitasnya berkaitan erat dengan tradisi, baik yang berkaitan dengan religi maupun nonreligi. Masyarakat tradisional pada umumnya hidup di perdesaan Ciri masyarakat desa Menurut Redfield, cirri masyarakat pra industry atau primitive meliputi berikut 1) Agak rendah perkembangan pengetahuan dan teknologinya 2) Komunitasnya kecil (sampai ratusan jiwa) 3) Belum banyak mengenal pembagiaan kerja dan spesialisasi. 4) Masih tidak banyak deferensiasi kemasyarakatan. 5) Tidak ada heterogenitas kebudayaan. 6) Terdapat cirri orde moral yaitu prinsip hidup yang mengikat. Sedangkan ciri masyarakat desa di Indonesia meliputi berikut. 1) Berkaitan dengan tradisi masyarakat 2) Memiliki rangkaian sistem teknologi yang sederhana. 3) Bersifat tetap/tidak banyak mengalami perubahan. 4) Memiliki sifat sederhana dan daya pakai serta produktivitas yang relatif rendah. 5) Dalam beberapa hal memiliki sifat rasional. 6) Tingkat buta huruf relatif tinggi. 7) Hukum yang berlaku tidak tertulis, tidak kompleks. 8) Ekonomi produksi untuk keperluan keluarga. factor yang mempengaruhi mentalitas tersebut adalah sbb. 1) Tekanan hidup terasa lebih ringan. 2) Masih memiliki waktu yang cukup dan seimbang antara rohaniah dengan keduniawian. 3) Letaknya di perdalaman berakibat belum banyak dicemari pengaruh media masa. 4) Kehidupan paguyuban menjadikan warga saling mengenal dan akrab. Di Indonesia, desa memiliki peran penting, mengingat mayoritas penduduk tinggal di perdesaan. Menurut bintarto, desa memiliki fungsi berikut. 1) Hinterland atau daerah dukung yang berperan sebagau daerah pemberi makanan pokok yang tidak dapat dihasilkan kota. 2) Dari sudut ekonomi, berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power). 3) Dari segi kegiatan/okupasi, desa merupakan desa agraris, manufaktur, industry, dan sebagainya. Factor yang mendukung kepatuhan murni yaitu : 1) Kehidupan rohani lebih tebal dan berkembang lebih subur. 2) Tuntutan hidup relative ringan. 3) Letaknya yang terpencil dan komunikasi tertutup menghambat masuknya pengaruh negative. 4) Jumlah penduduk relative sedikit dan saling mengenal. Mayarakat Perkotaan
• Masyarakat modern merupakan masyarakat yang sebagian
besar warganya memiliki orientasi budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini. Ciri masyarakat Modern/Kota Selo Soemardjan mengemukakan sbb : • Hubungan antar manusia di dasarkan atas kepentingan pribadi. • Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dan saling memengaruhi. • Percaya pada fungsi iptek untuk meningkatkan kesejahteraan. • Masyarakat tergolong menurut bermacam-macam profesi dan keahlian. • Tingkat pendidikan formal merata dan tinggi. • Hokum tertulis yang sangat kompleks. • Dominan ekonomi pasar berdasarkan penggunaan uang. Soerjono Soekanto mengemukakan ciri manusia modern adalah sebagai berikut. • Orang yang bersikap terbuka terhadappengalaman dan penemuan baru (tidak ada prasangka). • Siap untuk menerima perubahan setelah menilai kekurangan yang dihadapinya. • Peka terhadap masalah yang terjadi di sekitarnya. • Memiliki informasi yang lengkap mengenai pendiriannya. • Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan mendatang. • Senantiasa menyadari potensi yang ada pada dirinya dan yakin dapat dikembangkan. • Tidak pasrah pada nasib. • Percaya pada manfaat iptek. • Menyadari dan menghormati hak, kewajiban, dan kehormatan orang pihak lain. Kehidupan kota yang sangat kompetitif dan selektif dapat meruntuhkan kesetiakawanan, silidaritas social yang dapat menggeser nilai social dalam masyarakat. rendahnya mentalitas masyarakat perkotaan disebabkan oleh berikut. 1) Tekanan hidup yang keras, di mana kehidupan makin kompetitif. 2) Kemajuan iptek menghasilkan barang yang serba menarik dan mendorong untuk memilikinya. 3) Kehidupan banyak kegiatan dan kesibukan, sehingga orang tidak ramah, masa bodoh dan egoistis. 4) Jumplah penduduk yang besar membuat hidup sulit, sehingga muncul perbuatan curang. Mentalitas masyarakat perkotaan dapat dilihat dari cirri-ciri struktur sosialnya yaitu sbb : 1) Heterogenitas social dalam berbagai aspek kehidupan. 2) Hubungan antar penduduk bersifat sekunder/pengenalan serba terbatas pada kehidupan tertentu. 3) Pengawasan sekunder, di mana secara fisik berdekatan, namun secara social berjauhan. 4) Mobilitas sosial sangat tinggi dan didasarkan pada profesi. 5) Ikatan perkumpulan bersifat sukarela. 6) Individualism, sebaiknya gotong royong melemah. Faktor penyebab dinamika sosial dalam masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut. 1. Faktor pendidikan. 2. Faktor urbanisasi. 3. Faktor komunikasi. 4. Industrialisasi dan mekanisasi. 5. Ekonomi. 6. Sosial. 7. Politik. 8. Budaya. Dampak dari dinamika masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut : Dampak positif a. Tingkat pendidikan lebih merata. b. Komunikasi dan informasi lebih cepat dan mudah. c. Profesionalitas lebih terjaga. d. Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin. Dampak negative a.Munculnya sikap individualitas. b.Memudarnya nilai kebersamaan. c.Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain. d.Memudarnya perhatian terhadap budaya lokal dan budaya nasional, terutama di kalanan generasi muda.