Anda di halaman 1dari 16

KULTUR FACES

(TINJA)
KELOMPOK 2
CUT RISKA BALQIS NURMALIA
EKA YUMELDA RAJALI
ELI PURNAMASARI RENI ILHAM
ERNI SIRLVIA RULLY CHANDRA
LUHUR RAHMATIKA SARAH NIDIA
MAULINDA YANTI MUTIA AZHARA
WULAN NATASYA
Pengertian Feces
• Tinja merupakan semua benda atau zat yang
tidak dipakai lagi oleh tubuh yang harus
dikeluarkan dari dalam tubuh. Tinja (faces)
merupakan salah satu sumber penyebaran
penyakit yang multikompleks.
Macam–Macam Warna Feces
• Warna Kuning Kecoklatan
Feses berwarna Kuning adalah normal. Karena Feses
manusia pada umumnya adalah warna ini. Warna kecoklatan
atau kekuningan ini disebabkan karena feses mengandung
suatu zat berwarna orange-kuning yg disebut Bilirubin.
• Warna Hitam Feses
Berwarna Hitam bisa jadi mengandung darah dari
sistem pencernaan sebelah atas, kerongkongan, lambung atau
juga bagian hulu usus halus. Zat Lain yg memberi warna Hitam
ke feses bisa juga dari zat-zat makanan berwarna
Hitam(Licorice), timbal, pil yg mengandung besi, pepto-bismol
atau blueberry.
• Warna Hijau
Feses warna Hijau didapat dari Klorofil sayuran,
seperti bayam yang dikonsumsi. Selain itu pewarna
makanan biru atau hijau yang biasa terkandung dalam
minuman atau es bisa menyebabkan feses berwarna
hijau. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh makanan yang
terlalu cepat melewati usus besar sehingga tidak melalui
proses pencernaan dengan sempurna.
• Warna Merah
Seperti layaknya feses hitam, tetapi bedanya feses
merah ini dominan diberi oleh kandungan darah. Darah
ini di dapat dari sistem pencernaan bagian bawah.
• Warna Abu-abu / Pucat
Kali ini feses pucat pun menandakan si
empunya Feses sedang dilanda sakit. Biasanya
sang empunya sedang mengalami penyakit Liver,
pankreas, atau empedu, maka pantat dari sang
empu akan berwarna abu-abu atau pucat.
Bau Feses
Bau khas dari tinja atau feses disebabkan
oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan
senyawa seperti indole, skatole,
dan thiol (senyawa yang mengandung belerang),
dan juga gas hidrogen sulfida. Asupan makanan
berupa rempah-rempah dapat menambah bau
khas feses atau tinja. Di pasaran juga terdapat
beberapa produk komersial yang dapat
mengurangi bau feses atau tinja.
Dekomposisi Tinja
Tinja dimana saja berada atau ditampung
akan segera mulai mengalami penguraian
(decompotition), yang pada akhirnya akan berubah
menjadi bahan yang stabil, tidak berbau, dan tidak
mengganggu. Aktifitas utama dalam proses
dekomposisi adalah :
• Pemecahan senyawa organic kompleks
• Pengurangan volume dan massa
• Penghancuran organisme pathogen yang dalam
beberapa hal tidak mampu hidup dalam proses
dekomposisi
Feses Normal
• Orang dewasa normal mengeluarkan 100-300
g feses per hari dari jumlah tersebut 70%
merupakan air dan separuh dari sisanya
mungkin berupa kuman dan sisa sisa kuman.
• Selebihnya sisa makanan berupa sisa sayur
mayur sedikit lemak, sel sel epitel yang rusak
dan unsur unsur lain.
Pengambilan Sampel Faces
• Indikasi Pemeriksaan
Adanya diare dan konstipasi
Adanya ikterus
Adanya gangguan pencernaan
Adanya lendir dalam tinja
Kecurigaan penyakit gastrointestinal
Adanya darah dalam tinja
Syarat Pengumpulan Feces
• Tempat harus bersih, kedap, bebas
dari urine, diperiksa 30 – 40 menit
sejak dikeluarkan. Bila pemeriksaan
ditunda simpan pada almari es.
• Pasien dilarang menelan Barium,
Bismuth, dan Minyak dalam 5 hari
sebelum pemeriksaan.
• Diambil dari bagian yang paling
mungkin memberi kelainan.
• Paling baik dari defekasi spontan
atau Rectal Toucher
• Pasien konstipasi
Waktu Alat-alat
• Pengambilan dilakukan • Sarung tangan
setiap saat, terutama pada • Spatel steril
• Hand scoon bersih
gejala awal dan sebaiknya
• Vasseline
sebelum pemberian anti
• Lidi kaps steril
biotik. Feses yang diambil • Pot tinja
dalam keadaan segar. • Bengkok
• Perlak pengalas
• Tissue
• Tempat bahan pemeriksaan
• Sampiran
Cara Kerja
• Prosedur pengambilan feses pada dewasa:
• Prosedur pengambilan feses pada dewasa
dalam keadaan tidak mampu defekasi sendiri:
• Prosedur pengambilan feses pada bayi :
Jenis Pemeriksaan Feses
• Pemeriksaan feces lengkap merupakan pemeriksaan
feces yang terdiri atas pemeriksaan makroskopik,
pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan kimia.
 Pemeriksaan makroskopik
 Pemeriksaan jumlah
 Pemeriksaan warna
 Pemeriksaan bau
 Pemeriksaan konsistensi
 Pemeriksaan lendir
 Pemeriksaan nanah
 Permeriksaan parasit
 Pemeriksaan adanya sisa makanan
Pemeriksaan Mikroskopik
Protozoa
Telur cacing
Leukosit
Eritrosit
Epitel
Kristal
Makrofag
Sel ragi
Jamur
Pemeriksaan kimia
Dasar samar
Urobilin
bilirubin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai