Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN PENGEMBANGAN

KURIKULUM
Kurikulum merupakan alat untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.

Maka, untuk dapat mencapainya maka perlu


adanya pengembangan kurikulum yang
disesuaikan dengan potensi daerah suatu
lembaga tempat belajar peserta didik.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu dirancang dan
disempurnakan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan secara nasional serta mutu sumber
daya manusia Indonesia, sehingga bangsa
Indonesia memiliki daya saing dengan negara
lain dalam berbagai bidang.
Manajemen pengembangan kurikulum
merupakan suatu proses yang berkenaan
dengan upaya yang dilakukan dalam rangka
pengembangan kurikulum untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Upaya tersebut merupakan proses yang
berkesinambungan yaitu dengan diawali
perencanaan, pengeorganisasian, pelaksanaan
dan evaluasi.
• Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
• Apa pengertian manajemen pengembangan
kurikulum ?
• Bagaimana proses manajemen
pengembangan kurikulum ?
• Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
• Mengetahui pengertian manajemen
pengembangan kurikulum
• Mengetahui proses manajemen
pengembangan kurikulum
• Manfaat
Penelitian ini diharapkan memberikan
manfaat secara teoritis dan praktis, yaitu
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memberikan informasi tentang
manajemen pengembangan kurikulum
b. Sebagai tambahan bahan kajian dan
informasi tentang manajemen
kurikulumsekolah alam. Khususnya bagi
sekolah yang belum menerapkan
manajemen pengembangan kurikulum
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat secara praktis adalah sebagai
berikut:
a. Menambah wawasan pengetahuan bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya tentang manajemen
pengembangan kurikulum.
b. Memberikan kontribusi bagi para
lembaga pendidikan tentang manajemen
pengembangan kurikulum
DESKRIPSI TEORI
a. Pengertian Manajemen
PengembanganKurikulum
• Manajemen Pengembangan kurikulum berarti,
melaksanakan kegiatan pengembangan
kurikulum berdasarkan pola pikir
manajemen, atau berdasarkan proses
manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan atau
implementasi dan pengendalian.
b. Ruang Lingkup Studi Manajemen
Pengembangan Kurikulum
Pokok kegiatan utama studi manajemen
kurikulum adalah meliputi bidang
perencanaan dan pengembangan,
pelaksanaan, dan perbaiakan kurikulum.
Manajemen perencanaan dan pengembangan
kurikulum berdasarkan asumsi bahwa : telah
tersedia informasi dan data tentang masallah-
masalah dan kebutuhan yang mendasari
disusunnya perencanaan yang tepat.
c. Proses Manajemen Pengembangan
Kurikulum
Menurut Oemar Hamalik, proses manajemen
pengembangan kurikulum terdiri dari:
perencanaan kurikulum, pengorganisasian
kurikulum yang ditata baik secara struktural
maupun fungsional, implementasi yakni
pelaksanaan kurikulum dilapangan,
ketenagaan dalam pengembangan kurikulum,
kontrol kurikulum yang mencakup evaluasi
kurikulum, mekanisme pengembangan
kurikulum secara menyeluruh
Proses pengembangan kurikulum berdasarkan
fungsi-fungi manajemen dapat dijelaskan
sebagai berikut:

a. Perencanaan (planing)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pelaksanaan (actuating)
d.Pengawasan (Controlling)
A. Perencanaan (planing)
Perencanaan adalah pemilihan atau
penetapan tujuan organisasi dan penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program,
prosedur, metode, sistem, anggaran dan
standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
Suatu rencana yang baik terdiri dari 5 unsur
khusus :
1. Tujuan dirumuskan secara jelas
2. Komprehensif, namn jelas bagi staf dan para
anggota organisasi
3. Hierarki rencana yang terfokus pada daerah
yang paling penting
4. Bersifat ekonomis, mempertimbangkan
sumber-sumber yang tersedia
5. Layak, memungkinkan perubahan
B. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian sangat diperlukan untuk
melaksanakan proses manajemen, yaitu:
1) organisasi perencanaan kurikulum yang
dilaksanakan oleh suatu lembaga
pengembang kurikulum atau suatu
pengembang kurikulum
2) organisasi dalam rangka pelaksanaan
kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun
tingkat sekolah atau lembaga pendidikan yang
melaksanakan kurikulum
3) organisasi dalam evaluasi kurikulum yang
melibatkan berbagai pihak dalam proses
evaluasi kurikulum
C. Pelaksanaan (actuating)
Implementasi atau pelaksanaan
pengembangan kurikulum merupakan kegiatan
membuat atau menyusun kurikulum sesuai
dengan model pengembangan kurikulum yang
dipiih.
kurikulum harus menempuh tahap-tahap
sebagai berikut: Studi kelayakan dan analisis
kebutuhan, Perencanaan kurikulum (draft awal),
Pengembangan Rencana operasional kurikulum,
Pelaksanaan uji coba terbatas kurikulum di
lapangan, Implementasi kurikulum, Monitoring
dan evaluasi kurikulum, Perbaikan dan
penyusunan.
• Tingkat atau tahapan dalam mengembangkan
kurikulum suat sekolah atau madrasah yang
terjadi di Indonesia adalah tingkat nasional,
tingkat lembaga, tingkat bidang studi dan
tingkat satuan bahasan atau rencana program
pembelajaran atau modul
Pada tingkat lembaga, pengembanagn kurikulum meliputi
kegiatan sebagai berikut ;
a. Perumusan kompetensi lulusan adalah perumusan
mengenai pengetahuan, sikap dan ketrampilan, serta
nilai yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik
b. Penetapan isi atau struktur program, yakni
menentukan bidang studi yang akan diajarkan pada
lembaga pendidikan tertentu
c. Mengidentifikasi dan mengembangkan kompetensi
tenaga kependidikan baik guru maupun karyawan
d. Mengidentifikasi segala fasilitas yang dibutuhkan untuk
mendukung keberhasilan proses pemebelajaran
D. Pengawasan (Controlling)
Pengontrolan adalah proses pengecekan
performance terhadap standart untuk
menentukan sejauh mana tujuan telah
tercapai.
Pengontrolan bertalian dengan perencanaan
sebagai bagian dari sistem manajemen
Ada empat komponen yang terkandung dalam fungsi
kontrol yaitu :

a. Kontrol budget ; kontrol budget paling banyak mendapat


perhatian. Budget menggambarkan rencana, tujuan dan
program dalam bentuk perangkaian/perhitungan.
b. Kebijakan (policies) ; kebijakan adalah pernyataan yang luas
tentang tindakan yang diinginkan dimaksudkan untuk
meyakinkan koordinasi di dalam departemen atau antara
departemen yang terkait
c. Prosedur ; pernyataan prosedur untuk menjawab
pertanyaan tentang bagaiman menjalankan unit dan
bagaiman melaksanakan/menangani kegiatan-kegiatan
unit. Untuk itu diperlukan prosedur kerja yang spesifik.
d. Standart; adalah pernyataan-pernyataan yang luas tentang
praktek dan merefleksikan tingkat kualitas yang diinginkan.
PEMBAHASAN
A. Implementasi Pengembangan Kurikulum PAI di
SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

• Dalam penyusunan kurikulum di SMP Islam


Sultan Agung 1 Semarang, SMP Islam Sultan
Agung 1 Semarang mengacu pada standar
pendidikan nasional dan panduan yang disusun
oleh BNSP yang dikembangkan berdasarkan
kekhasan lembaga pendidikan, wujud dari
pengembangan kurikulum di tingkat satuan
pendidikan adalah silabus dan RPP.
• Struktur kurikulum di SMP Islam Sultan Agung 1
Semarang sesuai dengan struktur KTSP pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam
standar isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran
yaitu:
1) Agama dan akhlak mulia meliputi pendidikan agama
Islam (PAI)
2) Kewarganegaraan dan kepribadian meliputi
pendidikan kewarganegaraan
3) Ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, matematika, ilmu
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, TIK.
4) Estetika meliputi seni budaya dan bahasa Jawa
5) Jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan
• Dalam pelaksanannya, SMP Islam Sultan
Agung 1 Semarang mengacu pada kurikulum
yang ditetapkan oleh Departemen Agama,
dimana Pendidikan Agama Islam terdiri dari
mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits, Akidah-
Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam
dilaksanakan sebanyak dua jam pelajaran tiap
minggunya.
• Untuk menunjang kegiatan intrakurikluler
yang telah terjadwal secara terstruktur, SMP
Islam Sultan Agung 1 Semarang menerapkan
sebuah strategi pendidikan yang disebut
dengan Budaya Sekolah Islami atau sering
diisebut BUSI.
• Budaya Sekolah Islami (BUSI) adalah kegiatan
di luar jam pelajaran guna menunjang
penguatan internalisasi nilai-nilai Islam bagi
peserta didik, antara lain: Shalat dhuhur
berjamaah, Sholat Dhuha berjamaah, Etika
pergaulan Islam, Etika Berbusana Islam
B. Analisis Pengembangan Kurikulum PAI di
SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang
Mencermati model pengembangan kurikulum
Pendidikan Agama Islam yang diterapkan di
SMP Islam Sultan Agung Satu Semarang, ada
beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai
langkah inovatif dalam pengembangan
pembelajaran, yaitu melalui kegiatan
keagamaan dan Budaya Sekolah Islami.
Struktur Kurikulum kemenag Pendidikan
Agama Islam menjadi sebuah rumpun yang
terdiri dari beberapa mata pelajaran (Al-
Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah
Kebudayaan Islam) dimana masing masing
mata pelajaran tersebut dialokasikan dua jam
pelajaran dalam satu minggu dalam bentuk
pertemuan terstruktur.
Sehingga SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang
memiliki strategi tersendiri untuk mewujudkan
tujuan pendidikan, tanpa harus terpaku secara
kaku terhadap kurikulum yang telah
ditetapkan pemerintah, tetapi lembaga-
lembaga pendidikan memiliki keleluasaan
untuk membuat suatu inovasi dalam
pengelolaan pembelajarannya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Pengembangan kurikulum
berarti, melaksanakan kegiatan
pengembangan kurikulum berdasarkan
pola pikir manajemen, atau berdasarkan
proses manajemen sesuai dengan fungsi-
fungsi manajemen, yaitu terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan atau implementasi dan
pengendalian.
B. Saran
Masing-masing lembaga pendidikan
hendaknya memiliki Tim Pengembang
Kurikulum yang betul-betul memiliki
kemampuan manajerial yang baik.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai