Bukittinggi DEFENISI AURAT kekurangan dan sesuatu yang mendatangkan celaan. Imam al-Raziy, dalam kamus Mukhtar al Shihaah menyatakan aurat adalah aurat manusia dan semua hal yang menyebabkan malu. Syarah Sunan Ibnu Majah disebutkan, bahwa aurat adalah setiap yang menyebabkan malu, dan membawa aib bagi pemiliknya jika terlihat. kitab Faidl al-Qadiiir, disebutkan bahwa aurat adalah apa-apa yang menyebabkan rasa malu jika terlihat. KEWAJIBAN MENUTUP AURAT Kewajiban menutup aurat telah disitir di dalam al- Quran. Allah swt berfirman ; “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu, dan pakaian indah untuk perhiasan” (al- A’raaf:26) BATASAN AURAT LAKI-LAKI DAN WANITA Batasan aurat laki-laki Aurat laki-laki ialah antara pusat sampai dua lutut. Juga Rasulullah Saw pernah berkata kepada Ali ra: “Janganlah engkau menampakkan pahamu dan janganlah engkau melihat paha orang yang masih hidup atau yang sudah mati.” [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shafwât at- Tafâsir, Muhammad Ali ash-Shabuni]. Batasan aurat wanita seluruh tubuh selain muka dan kedua telapak tangan ANCAMAN BAGI ORANG YANG MEMBUKA AURATNYA “Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal bau surge dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”[HR. Imam Muslim] PAKAIAN WANITA DAN LAKI-LAKI MUSLIM KHIMAR DAN JILBAB UNTUK WANITA Perintah Mengenakan Khimar Dalil yang menunjukkan perintah ini adalah firman Allah swt; “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya” [al- Nuur:31] Ayat ini berisi perintah dari Allah swt agar wanita mengenakan khimar (kerudung), yang bisa menutup kepala, leher, dan dada. Perintah Mengenakan Jilbab Adapun kewajiban mengenakan jilbab bagi wanita Mukminat dijelaskan di dalam surat al- Ahzab ayat 59. Allah swt berfirman: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang”.[al-Ahzab:59] Syarat Penguluran Jilbab Pakaian itu haruslah menutup aurat sebagaimana yang dikehendaki syariat. Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan dari luar. Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki. Warna pakaian tsb suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang. Pakaian itu tidak sekali-kali dipakai dengan bau-bauan yang harum Pakaian itu tdak ‘bertasyabbuh’ (bersamaan atau menyerupai)dengan pakaian laki-laki yaitu tidak meniru-niru atau menyerupai pakaian laki-laki Pakaian itu tidak menyerupai pakaian perempuan-perempuan kafir dan musyrik. Pakaian itu bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuk-nunjuk atau berhias-hias. PAKAIAN LAKI-LAKI MUSLIM Larangan Menggunakan Pakaian yang Menyerupai Wanita Dalam hadits shahih disebutkan: "Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari). Larangan Menggunakan Emas dan Kain Sutera Allah swt juga melarang laki-laki muslim untuk menggunakan emas dan kain sutera. Ali bin Abu Talib r.a. berkata: "Rasulullah s.a.w. mengambil sutera, ia letakkan di sebelah kanannya, dan ia mengambil emas kemudian diletakkan di sebelah kirinya, lantas ia berkata: Kedua ini haram buat orang laki-laki dari umatku." (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah). Isbal (menurunkan atau memanjangkan pakaian hingga di bawah mata kaki) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menyeret (mengulurkan) pakaian dengan kesombongan, maka Allah tidak akan melihatnya (memperhatikan) di hari kiamat (Shahih riwayat Abu Daud & At-Tirmidzi) Ungkapan (pakaian) mencakup semua jenisnya, baik kemeja, sarung, celana panjang, atau jenis lainnya. MENUTUP AURAT DAN BERTUDUNG SEPENUHNYA MENURUT ISLAM DAN SAINS.
Selamat dari azab Allah s.w.t (azab neraka)
Terhindar dari masalah MAKSIAT
Memelihara kecemburuan lelaki
Wanita BERJILBAB umpama biadadari syurga
Mencegah penyakit kanker kulit
Melambatkan gejala penuaan
PANDANGAN ISLAM TERHADAP FENOMENA DALAM DUNIA KESEHATAN Dalam pengobatan, kebolehan hanya pada bagian tubuh yang sangat diperlukan, karena itu, bagian tubuh yang lain yang tidak terkait langsung tetap berlaku ketentuan umum tidak boleh melihatnya. Namun, untuk meminimalisir batasan darurat dalam pemeriksaan oleh lawan jenis sebagai upaya sadd al-Dzari’at (menutup jalan untuk terlaksananya kejahatan), disarankan disertai mahram dan prioritas diobati oleh yang sejenis. Melihat bagaimana besarnya amal dan pengabdian yang diberikan oleh dokter dan tenaa para medik, maka islam menganjurkan beberapa sifat-sifat yang harus dipunyai antara lain : Beriman Tulus-ikhlas karena Allah penyantun Peramah Sabar Tenang Teliti Tegas Patuh pada peraturan bersih, apik , suci. Penyimpan rahasia Dapat dipercaya dan bertanggung jawab PENGERTIAN SALAM Dalam al-Qur’an, kata as-Salam, memiliki lebih dari satu arti, al- Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, dan kemukjizatan bahasa al-Qur’an adalah sebuah keniscayaan. Kata salam memiliki banyak arti, sesuai dengan perbedaan bentuk huruf- hurufnya.kata sallama berarti “ mengucapkan salam penghormatan kepada orang lain”, sebagaimana halnya juga bermakna “tunduk dan patuh”. Ia juga bermakna menyelamatkan”. Salam adalah salah satu Al Asmaul Husnah yang artinya bahwa Allah yang maha selamat dari segala kekurangan dan sifat-sifat tertentu salah satu dari rukun Shalat, yaitu ketika mengucapkan salam ketika menoleh ke kanan dan ke kiri. PERINTAH UNTUK BERSALAM Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya Apabila engkau dimintai nasehat, berilah nasehat padanya Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’) Apabila dia sakit, jenguklah dia Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).”
(HR. Muslim no. 2162)
KALIMAT SALAM
Artinya :” semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya
tercurah kepadamu “ HUKUM MENJAWAB SALAM jika ada yang mengucapkan salam kepada kita sedang kita dalam kondisi sendiri, maka kita wajib menjawabnya karena menjawab salam dalam kondisi tersebut hukumnya adalah fardu ‘ain. Sedang jika salam diucapkan pada suatu rombongan atau kelompok, maka hukum menjawabnya adalah fardu kifayah. Jika salah satu dari kelompok tersebut telah menjawab salam yang diucapkan kepada mereka, maka sudah cukup. Sedang hukum memulai salam adalah sunnah (dianjurkan) namun untuk kelompok hukumnya sunnah kifayah, jika sudah ada yang mengucapkan maka sudah cukup. HUKUM MENJAWAB SALAM UNTUK NON MUSLIM dimana ada orang-orang Non Muslim yang mengucapkan salam karena memang berniat baik dan menjalin kekerabatan. Sehingga, pandangan ini mengemukakakn bahwa tidak menjadi masalah jika dijawab dengan salam. Walaupun ada pendapat ini, ulama-ulama yang lain tetap memiliki pandangan bahwa salam dari orang Non Muslim atau kafir, tidak boleh. Ucapan salam adalah rakhmat dari Allah juga selayaknya disampaikan hanya pada orang yang berimana. Sedangkan jawaban Alaika atau Waalaikum hanyalah jawaban kepantasan, atas sapaan yang diberikan. TERIMA KASIH