Prevalensi
Faktor defisiensi neuropati pada
penyebab pasien DM tipe 2
terbanyak di sebesar 43,7%
Indonesia 21,8%
Prevalensi neuropati
perifer sekitar 8 % pada
usia ≥ 55 tahun
ETIOLOGI
Hereditary motor and sensory
Polineuropati herediter neuropathies, primary
amyloidosis
• Cirrhosis
– Gejala neuropati yang timbul berupa distal, asimetris
sensori/sensorimotor polineuropati/multipel mononeuropati.
• Hypothyroidism
– Gejala neuropati yang timbul berupa parestesi, numbness dan
nyeri
• Diabetik neuropathy
– Disebabkan kerusakan mikrovaskuler yang memperdarahi saraf
(vasa nervorum).
– Gejala sensorik negatif: rasa tebal, tak merasa (deadness)
gangguan berupa sarung tangan / kaus kaki, seperti berjalan
diatas tongkat jangkauan (stilts) dan kehilangan keseimbangan
terutama bila mata ditutup dan luka-luka yang tidak terasa sakit.
– Gejala sensorik positif : rasa seperti terbakar, nyeri yang
menusuk, rasa yang seperti kesetrum (electric shocklike feelings),
rasa kencang dan hipersensitif terhadap raba halus.
– Gejala motorik: kelemahan di tangan, lengan, tungkai dan kaki
– Gejala otonom: gangguan sistem organ termasuk traktus
digestivus, jantung dan organ seks
STAGING NEUROPATI DIABETIKA
N0 Tidak ada neuropati
Neuropati asimptomatik yang dideteksi dengan
N 1a
abnormalitas KHS paling sedikit di 2 saraf
N 1b N1a + pemeriksaan neurologis yang abnormal
Simptomatik neuropati diabetika yang ringan dengan
N 2a gejala sensorik, motorik atau otonom dan pasien
masih bisa berjalan diatas tumit.
• Segmental demyelination
– Kerusakan dari mielin tanpa ada kerusakan dari akson
• Degenerasi Wallerian
– Kerusakan langsung dari akson (cedera saraf/terpotong) disertai
degenerasi pada daerah distal sampai ke area jejas
– Atrofi otot (+)
• Degenerasi aksonal
– kerusakan akson secara difus sehingga terjadi degenerasi akson
bagian distal
– Atrofi otot (+)
• Degenerasi neuronal / neuronopati
– kerusakan pada badan sel saraf + kerusakan pada aksonal perifer
– Atrofi otot (+)
KLASIFIKASI
3. Menurut perjalanan
Axonal, demyelinisasi
patologisnya
Periksa sensorik : sentuhan ringan, tusukan jarum, suhu, vibrasi & posisi
- Mengurangi/menghilangkan dari
Terapi simptomatis nyeri yang diderita
- Fisioterapi