RK Stroke Hemoragik
RK Stroke Hemoragik
STROKE HEMORAGIK
Oleh:
Firdha Yossi Chani
Iffat Taqiyyah
Siti Zahnia
Perseptor:
dr. Noflih Sulistia, Sp.Rad
1.
LAPORAN KASUS
2
Identitas Pasien
Keluhan Tambahan:
Keluhan Utama:
Nyeri kepala hebat, lemah
Penurunan kesadaran
anggota gerak kiri, muntah
Riwayat Penyakit Sekarang
Kelemahan pada anggota gerak kanan yang tiba-tiba juga dirasakan oleh
pasien membuat pasien tidak bisa berdiri. BAB dan BAK pasien normal.
Riwayat trauma tidak ada. Pasien tidak melihat cahaya yang berkelip-kelip
sebelum merasakan nyeri kepala. Keluhan nyeri di belakang mata disangkal.
Keluhan yang diderita tidak didahului atau disertai dengan demam.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Darah tinggi (+), Kencing manis (-)
STATUS PRESENT
▹ Keadaan Umum : Tampak sakit sedang STATUS GENERALIS
▹ Kesadaran : Somnolen (E3M6V4) Kepala
▹ Tanda vital
• TD : 190/90 mmHg ▹ Kepala: Normochepal
• HR : 92 x/menit
• RR : 20x/menit ▹ Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
• Suhu : 36,70C refleks cahaya (+/+), pupil isokor (+/+)
• SpO2 : 98% ▹ Hidung: Simetris, sekret (-/-), epistaksis (-/-).
▹ Berat Badan : 64kg ▹ Telinga: Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-),
▹ Tinggi Badan : 155 cm darah (-/-).
▹ IMT : Overweight ▹ Mulut : Asimetris
▹ Leher : Pembesaran KGB (-), tiroid (-).
Status Generalis
Toraks
Pulmo Cor
• Inspeksi: Normochest, deformitas (-), simetris • Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil kanan = • Palpasi : Ictus cordis teraba (+) di ICS V
kiri
• Perkusi : Batas jantung normal
• Perkusi : Sonor (+/+)
• Auskultasi: BJ I/II murni regular, gallop (-), murmur (-)
• Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing
(-/-)
Status Generalis
Abdomen Ekstremitas
▹ Inspeksi : Datar, lesi (-)
• Superior : CRT < 2s, edema (-/-),
▹ Auskultasi : Bising usus (+) normal
atropy (-/-)
▹ Palpasi : Nyeri tekan (-), splen
• Inferior : CRT < 2s, edema (-/-),
tidak teraba, hepar tidak teraba
atropy (-/-)
▹ Perkusi : Timpani
Pemeriksaan Neurologis
Saraf Cranialis
N. Olfaktorius
o Daya Penciuman Hidung : Normal
N. Opticus
▹ Tajam Penglihatan : > 6/60 bedside
▹ Lapang Penglihatan : Sulit dinilai
▹ Tes Warna : Tidak dilakukan
▹ Fundus Oculi : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Neurologis
N. Trigeminus
Sensibilitas Motorik
▹ Ramus ofthalmikus : (+/+) M. Maseter : (+/+)
▹ Ramus maksilaris : (+/+) M. Temporalis : (+/+)
▹ Ramus mandibularis: (+/+)
Refleks
Refleks kornea : (+/+)
Refleks bersin : Normal
Pemeriksaan Neurologis
N. Facialis
• Pasif Aktif
• Diam : Asimetris • Mengerutkan dahi : Asimetris, lipatan
• Menutup mata : Simetris dahi sebelah kiri
• Lipatan nasolabialis : Asimetris lebih datar
• Sudut bibir : Deviasi ke arah • Mengangkat alis : Asimetris
sinistra • Menutup mata kuat-kuat : Simetris
• Meringis/tertawa : Asimetris
• Menggembungkan pipi : Asimetris
Sensoris
• Pengecapan 2/3 depan lidah : Normal
Pemeriksaan Neurologis
N. Accesorious N. Hipoglossus
M. Sternocleidomastoideus : (+/+) Artikulasi : Jelas
M. Trapezius : (+/+) Deviasi : Tidak ada
Atrofi : Tidak ada
Fasikulasi : Tidak ada
Superior (Ka/Ki) Inferior (Ka/Ki)
Gerak +/+ +/+
Kekuatan Otot 5/2 5/1
Tonus normotonus normotonus
Trofi eutrofi eutrofi
Refleks Fisiologis
Bicep +/meningkat
Pemeriksaan Trisep +/meningkat
Pattela +/meningkat
Motorik Achiles +/meningkat
Refleks Patologis
Hoffman Traumer -/-
Chadoks -/+
Babinsky -/+
Gordon -/-
Gonda -/+
Schaefer -/-
Oppenheim -/-
Klonus -/-
Pemeriksaan Neurologis
DIAGNOSIS TOPIS
Thalamus dextra
DIAGNOSIS ETIOLOGI
Intracereberal Hemmorhage
Tx
▹ Medikamentosa
IVFD NaCl 20 tpm • Non medikamentosa
Amlodipin 1 x 10 mg
- Elevasi kepala 30o
B19 2 x1 tab PO
- Rehabilitasi medik (fisioterapi dan
Paracetamol tab 3x500 mg PO
terapi wicara)
Manitol infus
Manitol 250 ml 6jam pertama
• Rencana Konsul Sp.BS
Manitol 100 ml 6jam kedua
Manitol 75 ml 6jam ketiga
Manitol 75 ml 6jam keempat
2.
TINJAUAN
PUSTAKA
29
30 ANATOMI SISTEM SARAF PUSAT
31
STROKE
32
STROKE
Spontaneous, nontraumatic
intracerebral hemorrhage (ICH) Negara-negara di Asia memiliki
menjadi penyebab signifikan dari insidensi tertinggi dari intracerebral
morbiditas dan mortilitas di hemorrhage dibandingkan regio lain
seluruh dunia. di dunia.
36
”
ETIOLOGI INTRACRANIAL HEMORRHAGE
37
FAKTOR RESIKO
1. Tanda vital
Pada pasien stroke, tekanan darah diperiksa pada kedua tangan untuk
mengetahui adanya gangguan aliran darah. Denyut nadi dan pernapasan
berhubungan dengan saraf otonom. Suhu diukur untuk menyingkirkan
adanya keterlibatan infeksi.
2. Status Generalis
Menilai pasien secara keseluruhan dari head to toe.
Pemeriksaan Fisik Pada Penderita Stroke
3. Status Neurologis
Pemeriksaan neurologis dilakukan untuk mengkonfirmasi anamnesis yang
telah ditanyakan. Komponen status neurologis yang dinilai :
•GCS
•Pupil
•Tanda rangsang meningeal
•Nervus cranialis
•Fungsi motorik
•Fungsi sensorik
•Fungsi otonom
•Gait dan koordinasi
Cara penghitungan SSS:
(2,5 x kesadaran)+ (2 x muntah) +(2 x nyeri kepala)+(0,1 x tekanan diastolik) - (3 x atheroma) – 12
Keterangan :
SSS > 1 : stroke hemoragik
SSS -1 s.d. 1 : perlu dikonfirmasi dengan CT-scan kepala
SSS < -1 : stroke iskemik
SKOR GAJAH MADA
Menggunakan 3
variabel pemeriksaan
yaitu :
1. Penurunan
Kesadaran
2. Nyeri Kepala
3. Refleks
Babinski
Gambaran Radiologi
CT scan kepala
▹ Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan stroke
infark dengan stroke perdarahan.
▹ Pada stroke karena infark, gambaran CT scannya secara umum adalah didapatkan
gambaran hipodense sedangkan pada stroke perdarahan menunjukkan gambaran
hiperdens.
INTRACEREBRAL HEMORRHAGE
Gambaran
hiperdense pada
lobus frontal
kanan
Gambaran
hiperdense
pada thalamus
kanan
Pembengkakan
scalp parietal
posterior kiri
coup site
CT-SCAN
Tujuan Prinsip :
1. Menjamin oksigen/ - Airway : - Jalan nafas tetap lancar
energi ke otak - Brain : - Cegah / atasi edema
tetap baik - Atasi kejang
2. Memperbaiki - Circulation : - Fungsi jantung
metabolisme sel - Tekanan darah
otak - Viskositas darah
- Infection : - Cegah / atasi infeksi
- Nutrition : - Sesuai kebutuhan
- Perhatikan penyakit penyerta
Tatalaksana Stroke Hemoragik
Thanks !