Anda di halaman 1dari 18

VALIDASI METODE PROTEIN PADA

SAMPEL COCONUT SUGAR


DENGAN METODA BRADFORD

Nama: Arika Prasejati


Kelas : XIII.1
SMK SMAK PADANG
LATAR
BELAKANG

Coconut sugar atau Gula kelapa dihasilkan dari getah kelapa segar, yang
disadap dari tangkai bunga kelapa dan direbus . Jenis gula ini telah banyak
digunakan sebagai bahan makanan dan minuman sehari-hari di masyarakat Asia
(Singsoong et al., 2010).

Nutrisi yang terdapat pada coconut sugar antara lain thiamine, nicotinic acid,
riboflavin, niacin, ascorbatic acid, vitamin C, vitamin B12, vitamin A, vitamin
E, asam folat, protein dan juga garam mineral.

Protein merupakan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia karena
protein bukan hanya sekedar bahan struktural, seperti lemak dan karbohidrat.
Protein berfungsi sebagai penyokong berbagai aktifitas organ tubuh dan
metabolisme , membantu kerja tubuh dalam menetralkan atau menghancurkan
zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka dari itu protein perlu di analisa.
Metode Bredford adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk
menganalisa protein didalam suatu larutan dengan menggunakan zat warna
Coomassie Brilliant Blue (CBB) sebagai pengikat protein.

Karena metode yang digunakan belum divalidasi sehingga untuk mengetahui


metode yang digunakan valid atau tidak dilakukan validasi terhadap metode.
TUJUAN

Validasi Metoda Analisis Kadar Protein dalam


sampel Coconut Sugar dengan Metode
Bradford secara Spektrofotometri adalah
mengetahui apakah metoda tersebut mampu
menghasilkan data yang valid dan sesuai
dengan tujuannya.
Validasi Metode

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilain terhadap


parameter tertentu berdasarkan percobaan laboratorium, untuk
membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan
untuk penggunaanya.
Validasi metode analisis bertujuan untuk memastikan dan
mengkonfirmasi bahwa metode analisis tersebut sudah sesuai
untuk peruntukannya.
Parameter Uji Validasi

• adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon secara langsung


atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik, terhadap konsentrasi
Linieritas analit dalam sampel.

• adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan


kadar analit sebenarnya.
Akurasi

• Adalah ukurun yang menunjukkan derajat kesesuain antara hasil uji individual,
diukur melalui penyeberan hasil individual dari rata rata jika prosedur
diterapkan secara berulang pada sampel yang diambil dari campuran yang
Presisi homogen. .

• LOD (batas deteksi) adalah jumlah analit terkecil yang masih bisa terdeteksi,
namun tidak perlu terukur
LOD dan • LOQ (batas kuantitas) adalah jumlah analit terkecil yang masih bisa diukur
LOQ dengan akurat dan tepat dengan presisi yang teliti
Teori Dasar

.
PROTEIN adalah polimer yang tersusun dari asam amino sebagai
monomer-monomernya, monomer-monomernya itu tesambung
dengan ikatan peptida yang mengikat gugus karboksil.

Metode yang digunakan adalah metode Bradford


Yaitu metode pengukuran konsentrasi protein total yang melibatkan
pewarna Coomassie Brilliant Blue (CBB). CBB akan berikatan dengan
Protein pada sampel larutan dalam suasana asam. Dengan demikian,
absorbansinya protein dapat diukur menggunakan spektrofotometri pada
panjang gelombang 595nm.
REAKSI
ALAT dan BAHAN

BAHAN
ALAT
1. Sampel (coconut sugar)
1. Labu Ukur 100ml, 50ml, 2. Coomasie Brilliant Blue
25ml G-250
2. Gelas Kimia 250ml 3. Bovine serum albumin
3. Pipet gondok 10ml, 5ml (BSA)
4. Pipet tetes 4. Air steril
5. Bulp 5. Aquades
6. Botol Vial bersih dan 6. Ethanol 95%
kering 7. Asam Fosfor 85%
7. Corong 8. Kertas saring whatman
8. Fortex no.1
9. Neraca Analitik 9. Plastik wrapping
10. Spatula 10. Tisu
11. Spektrofotometer UV-Vis 11. Aluminium foil
Cara Kerja

Pembuatan Reagen Bradford

Timbang Coomasie
Brilliant Blue G-250
sebanyak 0.01 g pada labu
100ml
Larutkan sedikit dengan
aquades. Dan Tambahkan
5ml ethanol 95% dan
homogenkan.
Tambahan 10 ml asam
fosfor 85 % dan
homogenkan. Terakan
dengan aquades.

Lalu, Homogenkan.
Dan, saring larutan dengan
kertas saring whatman no.1.
 Uji Linieritas pada Standar Protein
Dipipet (0,25; 0,625;
Timbang Bovine Serum Larutkan dengan air
1,25; 1,875; 2,5)ml
Albumin (BSA) steril pada labu 100ml
larutan standar protein
sebanyak 100 mg dan homogenkan
ke labu 25ml.

tambahkan 5ml larutan Pipet larutan sebanyak Lalu, terakan dengan


Bradford ke masing 5ml kedalam botol vial aquades. Dan,
masing vial. Dan fortex dengan konsentrasi (10; homogenkan.
selama 30 detik. 25; 50; 75; 100)ppm.

Dan, didiamkan selama Kemudian diukur


Lakukan hal yang sama
5 menit dalam tempat absorbannya pada
pada blanko (tanpa
gelap. panjang gelombang
larutan standar protein).
595nm.
 Penentuan Kadar Protein

Timbang sampel sebanyak 0,7 gram kedalam labu ukur 25ml.

Larutkan dengan aquades dan Terakan hingga tanda batas.

Lalu homogenkan. Dan saring dengan kertas saring whatman


No.1

Lalu, pipet larutan sampel 5ml ke vial

Dan, tambahkan 5ml larutan Bradford.

Lalu homogenkan dengan fortex selama 30 detik.

Lalu diamkan selama 5 menit diruang gelap.

Ukur absorbannya pada panjang gelombang 595nm.

Lalukan hal yang sama pada blanko (tanpa sampel).


Hasil dan Pembahasan

 Hasil pengujian linieritas pada Standar Protein


Berikut adalah tabel hasil pengukuran dari masing masing deret standar:
Conc (ppm) Absorbance
10.00 0.344
25.00 0.538
50.00 0.677
75.00 0.865
100.00 0.998
 Hasil Uji Akurasi
Berikut adalah tabel pengujian larutan sampel yang ditambahkan spike dan
masing masing dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali
Hasil pengujian % recovery pada Coconut Sugar
 Hasil pengujian Presisi pada sampel Coconut Sugar
Berikut adalah tabel dari hasil pengukuran sampel yang dilakukan pengulangan
sebanyak 10 kali

No Absorban
1 0.521
2 0.507 rata-rata absorban pada 10 kali pengulangan
3 0.548 sample yaitu 0,5285
4 0.508 dengan nilai STD sebesar 0,02 (STD menyatakan
5 0.511 tingkat ketelitian)
Hasil % RSD yang dari pengujian masih dalam
6 0.523 rentang yang dipersyaratkan yaitu < 6 %
7 0.513
8 0.539
9 0.551
10 0.564
rata-rata 0.5285
STD 0.020474
RSD 3.8739
 Hasil Uji LOD dan LOQ
Berikut adalah hasil pengukuran blanko yang dilakukan dengan
pengulangan 10 kali

Konsentrasi blanko
No. Luas Area (Y) Y hitung (Y hitung - Y i)2
dari kurva (x)
1 -45.35 0 9.40901E-06 8.85294E-11
2 -47.34 -0.014 -0.013980702 3.72425E-10
3 -45.21 0.001 0.000993638 4.04763E-11
4 -48.48 -0.022 -0.021995137 2.36492E-11
5 -42.79 0.018 0.018006737 4.53917E-11
6 -41.08 0.03 0.03002839 8.06006E-10
7 -40.80 0.032 0.031996848 9.93491E-12
8 -49.48 -0.029 -0.029025343 6.42285E-10
9 -48.62 -0.023 -0.022979366 4.25768E-10
10 -48.05 -0.019 -0.018972148 7.75722E-10
Jumlah (Yhit-Yi)2 3.23019E-09
syx 2.32027E-05
syx/b 0.003300427
LOD 3 xSD (MDL) 0.01
LOQ 10 xSD (MDL) 0.03

1. Konsentrasi sampel terkecil yang masih terukur secara kuantitatif (LOQ) adalah sampel
pada berat 0.03mg.
2.konsentrasi sampel terkecil yang masih dapat dideteksi tanpa perlu terkuantitasi (LOD)
adalah sampel pada berat 0.01mg
KESIMPULAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai