• HEMOSTASIS
• EFEK PADA GINJAL
Efek Menguntungkan Terkait
dengan Larutan Koloid
• Anti Inflamasi
KRISTALOID VS KOLOID ??
Diskusi
Kedua sentral tersebut memiliki perbedaan yang
sangat mencolok sesuai dengan penilaian klinis dokter
anestesi dan dokter operator namun batasan yang
sama ditemukan pada kedua sentral ini.
Pasien dengan berat badan 75 kg dengan prosedur 4
jam dengan kehilangan darah 400 ml dan urin output 1
ml/KgBB/Jam akan menerima 700-5400 mL kristaloid
(dengan asumsi volume absolut 0-15 ml/KgBB/Jam).
Tanpa memandang nilai absolut jika dokter anestesi
menerapkan metodologi yang konsisten dalam
manajemen cairan, seharusnya rentang pemberian
volume kristaloid lebih sempit, terlebih pada penelitian
ini dibatasi dengan pasien yang tidak diberi koloid dan
darah.
Faktanya, dalam praktik keseharian di dalam
operasi/pembedahan, pemberian cairan sangat
bergantung pada penilaian klinis dan kondisi
hemodinamik pasien dan didalam data yang
didapatkan tidak dapat kita lihat kondisi
hemodinamik pasien saat menjalani pembedahan.
Faktor yang paling kuat mempengaruhi adalah
operator dan dokter anestesi dengan
mempertimbangkan segala kondisi Pra-Pembedahan
dan Saat Pembedahan.
BAB III
KESIMPULAN
Inggris
Kesimpul
an
Kebutuhan perioperatif cairan bergantung pada kondisi
preoperatif pasien, jenis operasi, dan lama proses operasi.
Sebagai tambahan untuk kehilangan darah, ruang ketiga dan
kehilangan disebabkan penguapan harus dipertimbangkan.
Ketika mengisi volume plasma dan kompartemen cairan
tubuh lainnya, pemilihan cairan dan komposisi elektrolitnya
merupakan pertimbangan yang penting. Di masa depan,
peran dari terapi tujuan terarah akan terdefinisi lebih jelas,
serta perbedaan yang lebih detil antara penggunaan kristaloid
dan koloid pada periode perioperatif akan dipelajari.