• Nama : Tn. AK
• Umur : 63 thn
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Puri Asih II no. 29, Komplek Santosa
Asih RT 5 RW 4, Cipamokolan, Rancasari
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pensiunan
• Status menikah : Menikah
• Suku : Sunda
• Pendidikan Terakhir : S1
• Jaminan : BPJS
• Tanggal Pemeriksaan Klinik : 20 Maret 2019
• Tanggal kunjungan : 21 Maret 2019
• Nomor telefon : 081221001956
ANAMNESIS
Anamnesis tambahan
o Selama bekerja dulu sering makan di luar, makanan bervariasi, banyak makan
santan, daging, jeroan, dan makanan yang asin
o Pasien jarang ber-olahraga, pasien hanya terkadang berjalan kaki ke rumah
anak-anaknya yang dekat dengan rumahnya
o Pasien mengakui jarang ada konflik dalam keluarga.
o Pasien kurang rutin memeriksakan kadar kolestrol (terakhir 2 minggu yang
lalu) namun rutin berobat ke puskesmas untuk memeriksan tekanan darah
dan mengambil obat
o Pasien memiliki riwayat merokok sejak mudan namun telah berhenti sejak 3
tahun yang lalu. Pasien sering minum kopi namun tidak rutin.
o Orang tua pasien tidak memiliki riwayat keluhan yang sama
ANAMNESIS
o Pasien diketahui memiliki penyakit kadar kolestrol tinggi sejak tahun 2017
bulan Oktober.Terdiagnosis hipertensi 6 bulan yang lalu.
o Tekanan darah tertinggi pasien 160/100 mmHg. Kadar kolestrol tertinggi
pasien tidak diketahui (kadar kolestrol total terakhir diperiksakan 230 mg/dL)
o Pasien tidak ada riwayat kencing manis, dan asam urat. Tidak terdapat riwayat
keluhan nyeri dada, sesak napas, bengkak ekstremitas, pusing berputar, lemah
anggota badan, serta keluhan dalam BAK dan BAB.
GENOGRAM
= Hipertensi
Bentuk Keluarga : Keluarga inti (Nuclear Family)
Tahapan Siklus Hidup Keluarga : Keluarga dengan masa tua
Family Map :
• Pasien merupakan anak sulung dari sembilan bersaudara.
• Pasien tinggal dengan istri.
• Pasien sudah tidak memiliki penghasilan, pasien hidup dari dana pensiun dan tabungan
serta kiriman dari anak-anaknya
• Hubungan dikeluarga baik dan tidak banyak konflik.
• Seluruh keluarga memiliki BPJS askes ikut istri (guru PNS)
No Pertanyaan APGAR Selalu/ Kadang- Jarang
sering kadang/ /tidak
pernah
Tanda Vital :
- Tekanan darah = 140/90 mmHg BB: 62 kg
- Nadi = 84x/menit; TB: 168 cm
- Respirasi = 20x/menit; BMI: 21,96 kg/m2
- Suhu = 36,7 C
Kepala
- Tidak ada deformitas dan benjolan
- Mata: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
- Hidung : secret (-), mukosa tenang
- Mulut : mukosa tenang, ulkus (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat
Thorax : bentuk dan gerak simetris
- Pulmo : VR,VBS ki=ka,wheezing (-/-), ronchi (-/-)
- Cor : Ictus cordis ics v LMCS
batas jantung dalam batas normal
S1, S2 normal, reguler; S3 S4 (-); murmur(-)
• Ureum kreatinin
• Urinalisis
• GFR
• SGPT
• SGOT
• Profil lipid (cholesterol, LDL, HDL)
• Hb, Hematorkrit
• EKG
DIAGNOSIS HOLISTIK
• Aspek Personal
Alasan kedatangan : nyeri tengkuk
Harapan : bisa sembuh dari nyeri tengkuk
Kekhawatiran : takut tekanan darah & kadar kolestrol tidak turun dan takut
akan komplikasi sehingga akan menyusahkan keluarga
• Aspek Klinis
- Hipertensi primer stage I terkontrol
- Susp. Dislipidemia
• Aspek Risiko Internal
Kebiasaan makan berlemak dan gorengan sejak muda
Kebiasaan makan asin & minum kopi
Riwayat merokok lama
HIPERTENSI ST.1
+ Susp.
DISLIPIDEMIA
PENATALAKSANAAN
Farmakologis :
• Amlodipin 5mg 1x/hari diminum malam hari
• Simvastatin 10mg 1x/hari diminum malam hari
• Parasetamol 500mg 3x1
• Vit. B6 1x1 tablet
Non-farmakologis :
• Istirahat yang cukup
• Pola makan yang baik, kurangi asupan garam, makanan berlemak dan kolesterol, perbanyak
makan sayuran dan buah-buahan. penjabaran pola makan dan anjuran gizi terlampir
• Hindari stres, komunikasi yang baik dengan keluarga, relaksasi (refreshing)
• Hindari paparan asap rokok
• Olahraga aerobik (jalan kaki, min. 150 menit dalam seminggu)
• Edukasi penyakit dan kepatuhan pengobatan
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
• TB = 168 cm;
BB = 62 kg;
BMI= 21,96 kg/m2
• BB ideal = 90% x (TB-100) x 1 kg = 90% x 68 x 1 = 61,2 kg
• BB sekarang 62 kg, maka berat badan sudah cukup ideal
• Kebutuhan kalori : BBI x (25 atau 30) = 61,2 x 25 = 1,530 kkal – (5% x 1,530) + (20%
x 1,530) = 1,530 – 76,5 + 306 = 1,759.5 kkal
• Pasien ini termasuk ideal sehingga asupan kalori per hari nya dapat dipertahankan
Komposisi : karbohidrat (40-60%), protein (25-35%), lemak (10-15%)
Jenis nutrien spesifik : vitamin dan mineral
21 Maret 2019
ALASAN DILAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH
Karakteristik
Pelayanan Memuaskan
INTERPRETASI HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Sumber air berasal dari PDAM mudah diperoleh, dan kualitas baik
HIPERTENSI
DISLIPIDEMIA
DEFINISI
• Hipertensi primer
• Adalah peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya atau
karena penyakit lain yang mendasari
• Hipertensi sekunder
• Adalah peningkatan tekanan darah akibat adanya penyakit lain yang mendasari
dan obat-obatan
• Dislipidemia primer
• Biasanya akibat kelainan genetik seperti hiperkolestrolemia poligenik atau
dislipidemia kombinasi familial
• Dislipidemia sekunder
• Disebabkan penyakit lain seperti hipotiroidisme, sindrome nefrotik, sindroma
metabolik, obat-obatan dan DM
KLASIFIKASI BERDASARKAN JNC
INTREPETASI LIPID PLASMA
FAKTOR RISIKO
• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Obesitas
• Stres
• Konsumsi garam dan makanan berlemak atau kolestrol
tinggi yang berlebihan
• Kurang aktivitas fisik (jarang olahraga)
• Genetik
PATOFISIOLOGI
HIPERTENSI
MANIFESTASI KLINIS HIPERTENSI
• Tidak ada gejala yang khas, namun beberapa orang sering
merasakan:
• Nyeri kepala
• Pusing
• Muntah
• Mimisan
• Non-farmakologi
• Diet rendah garam <2 gram/hari
• DASH (Dietary Aproaches to Stop Hypertension)
• Diet tinggi buah dan sayur, daging unggas, dan ikan dengan
membatasi makanan manis, daging merah, dan alkohol
• Olahraga aerobik minimal 40 menit dengan intensitas sedang
sebanyak 3-4 kali seminggu
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
• Farmakologi
• Thiazide diuretics
• Long acting calcium channel blocker (CCB)
• Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors
• Angiotensin II receptor blockers (ARBs)
PENATALAKSANAAN
DISLPIDEMIA
PENATALAKSANAAN
DISLPIDEMIA
PENATALAKSANAAN
DISLPIDEMIA
RELEVANSI BAGI DOKTER UMUM