Anda di halaman 1dari 21

Ternak Sapi Potong

Ria Heriawati
Kondisi daging Kabupaten Bandung
13.071 ha luas 45 Kebutuhan daging
3.299.988 jiwa
sawah aktual kg/kap/thn 148.499.460 kg/thn
Populasi
2011

105.602 ton/thn
prod BKC Asumsi
150 989.996 ekor/th
kg/ekor
36.849 ekor Baru
132.217 terpenuhi 4%
ekor
Baru
termanfaat Jika kebutuhan daging 25%
27,86% berasal dari sapi maka
kebutuhan sapi kabupaten
95.368 Bandung 247.499 ekor/th
ekor
Kondisi Peternak Rakyat : Feedloter
1. Kepemilikan < 2 ekor
sapi/peternak
2. Merupakan ternak gaduhan
3. Pbb rendah
4. Harga murah Peternak

Konsumen
5. Kualitas pakan kurang kepemilikan Pedagang
6. Merupakan ternak < 5 ekor/kk
sampingan

Bibit 1. Ternak adaptif dengan suhu


tropis
Solusi 2. Pakan mudah didapat dan
kualitas rendah
Manajement 3. Kuat terhadap penyakit

Pakan Pasar
Animalia

Chordata

Mamalia

Artiodactyla

Bovidae Hewan bertanduk kosong

Hewan ruminansia dan


Bos
berkantung empedu

Taurin Bibovidae Bison Bubaline

Cikal bakal sapi eropa (FH) Banteng / sapi Bison/ Bufallo Kerbau afrika
dan India (berpunuk) Bali, Pasundan /india/lumpur
Sapi Import Sapi Lokal Bison Kerbau
1. Sapi Pasundan
Nama sesuai
2. Sapi Bali daerahnya
3. Sapi Madura

1. Ongole
2. Brahman
3. Simmental
4. Limousin

1. Sapi jawa, betina berwarna merah


muda dan jantan sawo matang Zebu x
2. Sapi Sumatra Banteng
3. Sapi Aceh, ada tanda putih di kepala
Umum ada 4. Sapi Grati  Jawa, Madura x FH
saat ini 5. PO
6. BX
Reproduksi
i) Umur dewasa kelamin : 25 – 30 bulan
ii) Umur beranak pertama : 30 – 40 bulan
iii)Jarak beranak : 1,1 – 1,3 tahun
iv)Lama berahi : 12 – 17 jam
v) Siklus berahi : 18 – 24 hari
Sifat Kuantitatif
Ukuran Tubuh Jantan (cm) Betina (cm)
Tinggi pundak 115,74 ± 8,40 109,74 ± 6,30
Panjang badan 120,09 ± 9,80 110,09 ± 9,68
Lingkar dada 150,22 ± 11,76 138,22 ± 11,85
Bobot badan 240,40 ± 34,00 220,30 ± 22,00

Terdeteksi gen khas sapi bali, sapi


Sifat kualitatif berdasarkan Kep Mentan RI nomor 1051/Kpts/SR.120/10/2014 sumba ongole, dan sapi madura
Warna tubuh dominan merah bata, terdapat warna putih pada bagian pervis dan Tahan terhadap penyakit
bagian bawah kaki namun tidak kontras, terdapat garis belut atau garis maligmant.
berwarna lebih tua dari warna dominan sepanjang punggung (perbedaan dengan Hasil adaptasi lebih dari 10
sapi Rancah). Beberapa sapi pasundan jantan karena perubahan hormon generasi antara Bos
androgen mengalami perubahan warna tubuh menjadi hitam dan
sundaicus/benteng/sapi bali dengan
berpunuk/gumba. Hidung dan ujung ekor berwarna hitam. Tubuh berbentuk
sapi jawa, sapi madura, dan sapi
segi empat dengan kaki panjang dan kecil. Tanduk pendek bervariasi dari kecil
sumba ongole
• Merupakan banteng yang dijinakkan dengan tubuh lebih
kecil dari banteng dengan BB berkisar 300 – 400 Kg.
• Karkas mencapai 57 %. Dibiarkan murni di Bali, Jawa
Timur, Timor dan Sulawesi.
• Tanda-tanda sapi Bali sbb.
1. Bentuk seperti banteng
2. Warna sawo matang (merah bata) pada saat pedet.
3. Terdapat White shocking (putih pada kaki) dan
White merror (putih pada pantat)
4. Tanduk ternak jantan tumbuh agak keluar kepala,
sedangkan yang betina agak kedalam.
•Keunggulan : 5. Tinggi ± 130 cm.
– Persentase karkas tinggi (57%)
–Tingkat fertilitas tinggi (83%)
–Adaptabelitas tinggi  pakan & lingkungan
–Lebih tahan penyakit & parasit
Kelemahan
 birahi kembali setelah melahirkan panjang
Interval beranak panjang
Rentan terhadap beberpa jenis penyakit
• Hasil persilangan antara Bos Sondaicus dengan Bos Indicus.
• Karkas mencapai 47,9 %.
• Tanda-tanda sapi Madura sbb.
1. Bentuk seperti banteng
2. Warna coklat atau sawo matang (merah bata).
3. Pada jantan tubuh depan lebih kuat dari tubuh bagian
belakang.
4. Bergumba kecil.
5. Tanduk melengkung setengah bulat dan ujung menuju
kedepan.
6. BB mencapai 350 Kg dengan tinggi rata-rata 118 cm.
• Berasal dari Madras India dan masuk ke Indonesia pada abad ke – 20.
• Sapi tipe pekerja dan potong yang sangat baik dan tahan panas.
• Tanda-tandanya :
1. Warna putih atau kehitaman dengan warna kulit kuning.
2. Kepala relatif pendek dan melengkung.
3. Tanduk pendek dan kadang-kadang hanya bungkul, dimana pada
jantan tanduk lebih pendek
4. Mata besar, tenang dan terdapat celak hitam.
5. Telinga lebar, panjang dan agak menggantung.
6. Kaki panjang dan kuat serta ekor panjang dan ujung lurus.
7. Tinggi Badan pada jantan 140 – 160 cm dan betina 130 – 140 cm
8. BB Jantan 600 Kg dan Betina 450 Kg
Berasal dari India dan masuk ke Indonesia pada
Tahun 1974. Termasuk tipe potong yang baik.
Adapun tanda-tandanya :
1. Warna umum abu-abu (ada yang coklat, merah,
putih atau belang)
2. Gelambir lebar dan longgar serta kaki panjang
3. Gumba besar dan telinga menggantung

Berasal dari Switzerland


merupakan tipe potong, kerja dan
Berasal dari Perancis perah.
Warna bulu coklat. Warna bulu umumnya crem, agak coklat
Tanduk pada jantan tumbuh dan sedikit merah.
keluar dan agak melengkung Ukuran tanduk kecil. BB Jantan 1150
Kg dan Betina 800 Kg.
Waktu Kegiatan
05.30 – 07.00 Membersihkan kandang 1. Pada pemberian pakan porsi
kedua, konsentrat diberikan
Menyodok lantai kandang
lebih dulu kemudian hijauan
Menyapu lantai kandang 2. Dilakukan pengadukan karena
Membersihkan bak pakan ada sisa pakan pagi agar pakan
tidak asam karena kontaminasi
07.00 – 08.30 Memberi pakan hijauan
saliva sapi dan aroma yang
08.30 – 09.00 Memberi pakan konsentrat ditimbulkan yang dapat
Mengkontrol ternak menurunkan selera makan sapi.
09.00 – 11.00 Mencari rumput
Mengontrol ternak
11.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 14.00 Membersihkan kandang
Menyodok lantai kandang
Menyapu lantai kandang
Memberi pakan konsentrat
14.00 – 15.00 Memberi pakan hijauan
Diberikan berdasarkan :
1. Jenis ternak
2. Fase ternak (pertumbuhan, dewasa
bunting, menyusui)
3. Kondisi tubuh normal/sakit
4. Lingkungan temperatur, kelembaban udara
5. Berat badan

Contoh Konsentrat Kandungan Jumlah


1. Pollard
2. Dedak Rasio Hijauan dan Konsentrat Protein 13
3. Jagung 1. Standart  60 : 40 TDN 70
4. Onggok 2. Kualitas Hijauan jelek  55 : 45
3. Kualitas hijauan bagus  64 : 34 Lemak 7
5. Bungkil kelapa
6. Kacang hijau Serat Kasar Maks 12
7. Kapur NDF Maks 35
8. Ultra mineral
Abu 12
9. Vit komersil
• Hijauan diberikan 25 kg dua
• Umur sapih 7 – 14 bulan kali pukul 07.00 dan 14.00
• Vitamin diberikan 1 bulan sekali • Jerami 2 kg diberikan pukul
• Hijauan diberikan 2 kali sehari pukul 7 dan 13.30 15 kg 10.30
• Konsentrat diberikan pukul 9.00 pagi, 1,2 kg/ekor/hari • PKB setiap 60 hari
• Energi kurang maka lemak akan dirombak sehingga • Vitamin diberikan setiap
kekurangan energi menurunkan bobot badan bulan
• Konsentrat 2 kg diberikan 2
kali jam 09.00 dan 13.30

• Betina muda sampai beranak 1


• Umur 24 bulan dewasa kelamin, dewasa tubuh
• Setiap bulan diberi vitamin • Hijauan diberikan 20 kg pada pukul
• Hijauan diberikan 17,43 kg dan jerami 2 kg pada 07.00 dan 14.00
pukul 07.00 dan 13.00 • Jerami diberikan 2 kg pada pukul
• Konsentrat diberikan 1,43 kg dua kali jam 09.00 10.00
dan 13.00 • Konsentrat diberikan 2 kg pada
pukul 09.00 dan 13.30
• Deteksi berahi
• Perkawinan
• Servise per conception

Ternak Siklus Birahi Lama Birahi Waktu Ovulasi

Sapi 21 hari 16 – 18 Jam 10-15 jam sesudah birahi

Kerbau 21 hari 16 – 18 Jam 10-15 jam sesudah birahi

Kuda 19 – 23 hari 4 – 7 hari 1 hari sebelum / sesudah birahi

Kambing 19 hari 39 Jam 9 – 19 jam sesudah birahi

Domba 16 hari 30 – 36 Jam 12 – 18 jam sesudah birahi

Babi 21 hari 2 – 3 hari 18 – 40 jam sesudah birahi


Pemilihan Sapi Bakalan Untuk
Penggemukan

1. Sehat
2. Badan kurus kering
3. Bulu selalu merinding tidak ada tanda-tanda kerusakan
dan tidak ada kerontokan bulu (licin dan mengkilat)
4. Selaput lendir dan gusi berwarna merah muda
5. Ujung hidung bersih, basah dan dingin
6. Sapi sehat pandangan mata cerah dan tajam
7. Sapi cepat beraksi terhadap lingkungan
•Rumus schoorl
BB = (LD + 22)2
100
Keterangan :
a) BB = Bobot Badan (kg)
b) LD = Lingkar Dada (cm)
c) Rumus ini hanya berlaku untuk sapi dewasa, sedangkan untuk pedet rumus ini kurang
tepat, karena faktor penambah 22 untuk lingkar dada pada sapi yang sedang tumbuh terlalu
besar.
Kemudian Rumus ini disesuaikan oleh Lambourne dengan mengonversi ke dalam
satuan yang cocok dengan kehidupan masyarakat kita, yakni
PAKAN
• Pakan hijauan : 10% dari berat badan minimal 2 kali
sehari (pagi & sore)
• Pakan daun-daunan lebih baik daripada rumput rumputan
• Pemberian campuran lebih baik daripada satu jenis hijauan
• Pakan penguat 1% dari berat badan
• Pakan tambahan : mineral, probiotik
1. Sapi potong (250kg) 3 ekor diasumsikan Rp. 9.000.000,00 27.000.000,00
2. Biaya listrik 180.000,00
3. Air 225.000,00
4. Hijauan 30 kg/ekor diasumsikan Rp 100,00/kg 1.080.000,00
5. Konsentrat 1kg/hari diasumsikan Rp 2.000,00/kg 720.000,00
6. Obat cacing 50.000,00
Asumsi penggemukan 120 hari dgn pbb 0,8kg/hari

Penjualan Sapi (346kg) @Rp 13.000.000,00 39.000.000,00

Selisih penjualan ---> Rp. 9.745.000,00

Anda mungkin juga menyukai