Anda di halaman 1dari 16

 Aset;

› Thing which belong to company or person


and which has a value
› Anything having commercial or exchange
value that is owned by a business, institution
or individual (Dictionary of finance and
investment terms by John Downes and
Jordan Elliot Goodman)
› Something of value (Dictionary of real estate
terms)
 Aset merupakan barang (thing) atau
sesuatu barang (anything) yang
mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial
atau nilai tukar yang dimiliki oleh badan
usaha, instansi atau individu (Doli D.
Siregar, 2004:178)
 Aset merupakan barang yang dalam
pengertian hukum disebut benda yang
terdiri dari benda bergerak dan tidak
bergerak
 Aset adalah sumber daya ekonomi yang
dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat serta dapat diukur dalam
satuan uang, termasuk sumber daya non
keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum
dan sumber-sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah atau budaya.
 Process to manage demand and guide
acquisition, use and disposal of assets to
make the most of their service delivery
potential, and manage risks and costs over
their entire life (strategic asset
management framework, second edition,
Government of South Australia, 1996)
 Asset management is a systematic process
of maintaining, upgrading and operating
physical assets cost-effectively ( Fedeeral
Highway Administration and the American
Association of State Highway and
Transportation Official, 1996)
 Membantu suatu entitas (organisasi)
dalam memenuhi tujuan penyediaan
pelayanan secara efektif dan efisien
2. Operasi
(operation)

Perencanaan

3.
1. Pengadaan
(Acquisition)
Penghapusan
(disposal)
Optimalisasi
Inventarisasi
Legal Audit Penilaian Aset Pemanfaatan
Aset
Aset

Sistem Informasi
Manajemen Aset
 Inventarisasi fisik
Terdiri dari bentuk, luas, lokasi,
volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain
 Inventarisasi yuridis/legal
Status penguasaan, masalah legal yang
dimiliki, batas akhir penguasaan dan lain-
lain

---> Proses kerja : pendataan, kodefikasi,


pengelompokan, pembukuan
 Inventarisasi status penguasaan aset,
sistem dan prosedur penguasaan atau
pengalihan aset, identifikasi dan
mencari solusi atas permasalahan legal
dan strategi untuk memecahkan
berbagai permasalahan legal yang
terkait dengan penguasaan atau
pengalihan aset
 Proses kerja untuk menilai aset yang
dikuasai. Hasil dari nilai tersebut akan
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui
nilai kekayaan maupun informasi untuk
penetapan harga bagi aset yang ingin
dijual
 Proses kerja dalam manajemen aset
yang bertujuan untuk mengoptimalkan
potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume,
legal dan ekonomi yang dimiliki aset
tersebut
 Perbaikan (enhancement) : dimana
pekerjaan dilakukan terhadap aset
sehingga mengembalikan aset ke
kondisi selayaknya
 Pembaharuan (refurbishment):
dimana pekerjaan dilakukan untuk
meningkatkan potensi
manfaat/pelayanan dari aset
tersebut
 Merupakan suatu bentuk pengawasan
dan pengendalian atas aset yang
dikuasai.
 Belum lengkapnya data mengenai
jumlah, nilai, kondisi dan status
kepemilikannya
 Belum tersedianya database yang
akurat dalam rangka penyusunan
Neraca Pemerintah.
 Pengaturan yang ada belum memadai
dan terpisah-pisah
 Kurang adanya persamaan persepsi
dalam hal pengelolaan BMN/D.
 BMN yang berupa tanah yang dikuasai Pemerintah Pusat harus
disertifikatkan atas nama pemerintah Republik Indonesia yang
bersangkutan (Pasal 49 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2004).
 Bangunan Milik Negara harus dilengkapi dengan bukti status
kepemilikan dan ditatausahakan dengan tertib (Pasal 49 ayat
(2) UU No. 1/2004).
 Khusus untuk tanah dan bangunan (pasal 49 ayat (3)) apabila
tidak dimanfaatkan untuk menunjang Tupoksi wajib disera
 hkan kepada Menteri Keuangan.
 BMN dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai
pembayaran atas tagihan kepada pemerintah pusat atau
pemerintah daerah, dilarang digadaikan atau dijadikan
jaminan untuk mendapatkan pinjaman, dan dilarang untuk
dilakukan penyitaan (Pasal 49 ayat (4) dan (5) serta pasal 50
huruf c dan d UU No. 1 Tahun 2004).

Anda mungkin juga menyukai