2225160100 Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh setiap individu. Karena dengan adanya pendidikan ini maka semua individu akan dapat berkembang dengan baik. Dan di zaman sekarang ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat cepat. Berbagai model, metode dan strategi juga telah banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu jenis model pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model pembelajaran kooperatif diutamakan adanya kelompok-kelompok. Model pembelajaran ini mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model pembelajaran kooperatif banyak strategi yang dapat dipilih dan diterapkan, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT). Apa itu Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournamets (TGT) ? Teams Games Tournaments pada awalnya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards (1972) di John Hopkins University. Ini adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang diawali dengan pemberian materi kepada siswa dan setelah itu di akhiri dengan pemberian pertanyaan dalam bentuk permainan tournament yang terdiri dari beberapa kelompok. Para siswa berkompetisi dengan anggota tim lain untuk memberi kontribusi poin pada skor kelompok mereka. Ada 5 komponen utama model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Robert E. Slavin, 1995:86), yaitu; • Class Presentation (Penyajian/presentasi kelas) • Team (Kelompok) • Game (Permainan) • Tournament (Pertandingan/kompetisi) • Team-Recognize (Penghargaan kelompok) Dalam penelitian yang dilakukan oleh Putu Enny Rusmawati, I Made Candisa, dan I Made Kirna (2013), berdasarkan pembahasan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pembelajaran kooperatif TGT pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran langsung. Bagi siswa dengan motivasi berprestasi tinggi, prestasi belajar matematika kelompok siswa dengan model pembelajaran kooperatif TGT lebih tinggi daripada pembelajaran langsung. Sebaliknya bagi siswa dengan motivasi berprestasi rendah, prestasi belajar matematika kelompok siswa dengan model pembelajaran langsung lebih tinggi daripada pembelajaran kooperatif TGT. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Ainun (2015), berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament lebih baik dari siswa yang memperoleh pendekatan konvensional ditinjau dari keseluruhan dan subkelompok siswa (tinggi, sedang, rendah) kecuali untuk perbandingan subkelompok rendah di kelas eksperimen dan subkelompok rendah di kelas kontrol. Selain itu dalam penelitian Arsaythamby Veloo dan Sitie Chairhany (2013) dari Malaysia menunjukkan bahwa pengajaran TGT bisa menjadi alternatif pengajaran inovatif. Pendekatan untuk mengembangkan sikap positif dalam belajar matematika, terutama dalam pelajaran probabilitas. Pendidik dapat merancang instruksi TGT yang efektif, yang memberikan pengalaman langsung dalam konsep matematika dan perhitungan. TGT akan memfasilitasi pembelajaran siswa, terutama dalam memecahkan masalah matematika yang lebih kompleks dan menantang. Pembelajaran interaktif dan kooperatif membantu mengatasi kendala belajar di matematika. Penting bagi pendidik untuk memahami sikap siswa terhadap subjek dan menggunakannya sebagai alat yang efektif untuk melakukan tindakan yang tepat untuk terus meningkatkan pembelajaran matematika.