1
a.1. Menyusun daftar masalah
Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun daftar
masalah mutu pelayanan kesehatan.
Untuk ini digunakan teknik kesepakatan kelompok (group
decision making) yang dapat dibedakan atas dua macam.
2
a.2. Melakukan konfirmasi daftar masalah
Langkah kedua yang dilakukan ialah melakukan konfirmasi
daftar masalah yang telah berhasil disusun. Ada dua teknik
konfirmasi yang dapat dipergunakan.
Pertama, secara langsung (direct approach) dalam arti
mengumpulkan data untuk setiap masalah yang tercantum
dalam daftar.
Kedua, secara tidak langsung (indirect approach) dalam
arti memintakan pendapat staf lain yang terkait tentang
kebenaran daftar masalah yang telah disusun. Hasil dari
konfirmasi ialah tersusunnya daftar masalah yang sebenarnya.
3
a.3. Menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan
Langkah ketiga yang dilakukan ialah menetapkan prioritas
masalah mutu pelayanan dari daftar masalah mutu yang telah
dikonfirmasi.
Untuk ini lakukan pemilihan. Cobalah mengusahakan adanya
kata sepakat (consensus). Tetapi jika tidak tercapai, dapat
dilakukan pungutan suara dengan mempergunakan kriteria
tersebut dikenal dengan nama teknik kriteria matriks (criteria
matrix technique).
4
CONTOH DIAGRAM MATRIK
5
a.4. Merumuskan pernyataan masalah
Langkah keempat yang dilakukan ialah merumuskan
pernyataan masalah yang telah ditetapkan prioritasnya.
Syarat suatu rumusan pernyataan masalah yang benar banyak
macamnya. Yang terpenting harus dapat menjawab lima
pertanyaan pokok yakni :
1) apa masalahnya,
2) siapa yang terkena masalah,
3) berapa besar masalahnya,
4) dimana masalah itu terjadi,
5) serta bilamana masalah itu terjadi.
6
a.5. Menetapkan sumber masalah
Langkah kelima yang harus dilakukan ialah menetapkan
sumber masalah. Untuk ini dipergunakan alat bantu yang
dikenal dengan nama bagan alur (flow chart).
7
B. Menetapkan penyebab masalah mutu
Kegiatan kedua yang dilakukan adalah menetapkan
penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan (cause of
problem).
Untuk dapat menetapkan penyebab masalah ini
perhatian hendaknya ditujukan pada unsur masukan (input),
proses (process) dan ataupun lingkungan (environment)
pelayanan kesehatan.
Setiap kesenjangan yang ditemukan adalah penyebab
masalah mutu pelayanan. Untuk dapat menetapkan penyebab
masalah mutu pelayanan, ada beberapa langkah pokok yang
harus dilakukan :
8
b.1. Menyusun daftar penyebab masalah
Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun
daftar penyebab masalah. Untuk ini manfaatkanlah
sumber masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Gunakanlah teknik curah pendapat dan atau teknik
kelompok nominal.
Upayakan agar setiap anggota tim dapat
mengemukakan pendapatnya secara bebas. Pakailah
hukum “sebab akibat”. Penyebab masalah disini ialah
setiap “sebab” yang berhasil diidentifikasi.
9
Susunlah daftar penyebab masalah selengkap-
lengkapnya. Untuk membantu penyusunan daftar
penyebab masalah yang masih bersifat teoritis ini
dapat dipergunakan diagram tulang ikan (fish bone
diagram) atau disebut pula sebagai diagram sebab-
akibat (cause and effect diagram) serta teknik lima
mengapa (five why).
10
b.2. Menyederhanakan daftar penyebab masalah
Langkah kedua yang digunakan ialah
menyederhanakan daftar penyebab masalah dengan
memilih penyebab masalah yang diperkirakan ada di
sarana pelayanan.
Untuk dapat menyederhakan daftar penyebab
masalah tersebut, pertanyakanlah setiap penyebab
masalah yang ada dalam daftar. Apakah penyebab
masalah tersebut memang benar ditemukan di
sarana pelayanan. Jika jawabannya, ya lingkarilah
penyebab masalah tersebut.
11
b.3. Melakukan konfirmasi daftar penyebab masalah
Langkah ketiga yang dilakukan ialah melakukan konfirmasi
penyebab masalah yang telah diperkirakan memang
ditemukan di sarana pelayanan.
Sama halnya dengan daftar masalah, teknik konfirmasi
daftar penyebab masalah ada dua.
Pertama, secara langsung yakni melalui kajian data untuk
setiap penyebab masalah. Dapat berupa data primer atau
data sekunder.
Kedua, secara tidak langsung, yakni menanyakan
kebenaran daftar penyebab masalah tersebut kepada staf lain
yang terkait.
12
b.4. Menetapkan urutan prioritas penyebab masalah
Langkah keempat yang dilakukan ialah menetapkan urutan
prioritas penyebab masalah.
Untuk pemilihan prioritas penyebab masalah dapat
dilakukan teknik kriteria matriks.
13
b.5. Menyajikan urutan prioritas penyebab
masalah
Untuk kepentingan manajemen, urutan prioritas
penyebab masalah perlu disajikan. Tujuannya bukan
saja untuk meyakinkan pimpinan, tetapi juga
kepentingan evaluasi. Bentuk penyajian yang dapat
dipergunakan banyak macamnya.
Jika daftar penyebab masalah tersebut saling
terkait, dapat dipergunakan diagram Pareto. Tetapi
jika setiap penyebab masalah saling berdiri sendiri,
gunakan diagram balok biasa.
14
C. Menetapkan cara penyelesaian masalah
Kegiatan ketiga yang dilakukan ialah menetapkan cara
penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatan (problem
solution). Untuk ini ada beberapa langkah pokok yang harus
dilakukan yakni :
15
c.2. Menetapkan prioritas cara penyelesaian masalah
Langkah kedua yang dilakukan ialah menetapkan prioritas cara
penyelesaian masalah. Untuk ini lakukanlah pemilihan dengan
menggunakan teknik kriteria matriks.
16
d.1. Perencanaan
Sebenarnya dalam konsep Program Menjaga Mutu,
kegiatan menetapkan masalah, menetapkan penyebab
masalah serta menetapkan cara penyelesaian masalah
termasuk dalam pekerjaan perencanaan (plan). Pada model
yang ini, perencanaan hanya diartikan sebagai menyusun
rencana (plan) cara penyelesaian masalah yang telah
ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta
saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai
pedoman dalam melaksanakan cara penyelesaian masalah.
Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah tersusunnya
rencana (plan) cara penyelesaian masalah mutu pelayanan
kesehatan yang akan diselenggarakan.
17
d.2. Pelaksanaan
Langkah kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana
yang telah disusun (do). Jika pelaksanaan rencana tersebut
membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota Tim, perlu
terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf
pelaksana tersebut dapat memahami dengan lengkap rencana
yang akan dilaksanakan.
d.3. Pemeriksaan
Langkah ketiga yang dilakukan ialah secara berkala
memeriksa (check) berbagai kemajuan dan hasil yang dicapai
dari pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Untuk dapat
memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua
alat bantu yang sering dipergunakan yakni lembaran
pemeriksaan (check list) dan peta kontrol (control diagram).
18
d.4. Perbaikan
Langkah keempat yang dilakukan ialah melaksanakan
perbaikan (action) rencana kerja. Lakukanlah penyempurnaan
rencana kerja sesuai dengan hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah
diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk
memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk
kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut,
laksanakan tindakan yang sesuai.
19
E. Melakukan penilaian dan menyusun saran
Kegiatan kelima yang dilakukan ialah menilai hasil yang
dicapai serta menyusun saran-saran untuk tindak lanjut. Jika
hasil penilaian pelaksanaan satu siklus ternyata berhasil
mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan,
dilanjutkan dengan menyusun saran. Pada umumnya ada dua
saran yang dapat diajukan yakni :
20