dan dr johnson • Merupakan salah satu contoh immune- complex-mediated-hypersensitivity atau hipersensitifitas tipe III ETIOLOGI • 75% obat dan 25% penyakit infeksi dan penyebab lain • Obat: -allupurinol - paracetamol,ibuprofen,derivat salsilat (analgetik/antiperetik) - ARV:neviripine - Antibiotik:penicilin,tetra siklin infeksi • Virus:herpes simplex,virus eipstein-bar,HIV • Bakteri:SBHGA,mycoplasma pneumonia,franscisella tularensis • Jamur:coccidioidomycosis,dermatofitosis • protozoa Penyebab lain • Imunisasi:campak,herpes • Sinar x,sinar matahari • Penyakit lain sprti HIV dan HODGKINS • radioterapi Manifestasi klinis : 3 utama • Kelainan pada kulit Kelainan yang dapat terjadi pada kulit penderita sindrom Stevens-Johnson, antaralain timbulnya ruam yang berkembang menjadi eritema, papula, vesikel, dan bula. Sedangkan tanda patognomonik yang muncul adalah adanya lesi target atau targetoid lesions. • Kelainan pada mukosa -Sebagian besar melibatkan mulut,esofageal bahkan genitalia -pada mulut dapat berupa stomatitis pd bibir,lidah dan mukosa bukal.dan stomatitis tsb bisa diperparah dengan timbulnya bula yg dapat minimbulkan krusta -lesi bisa juga pada orofaring,bronkitrakeal dan esofagus sehinggga pasien sulit untuk mencerna makanan dan bernafas -jika lesi digenital:sulit untuk proses mikturia
• Kelainan pada mata
-hiperemia konjungtiva -kelopak mata melekat dan jika dipaksa untuk lepas maka dapat merobek epidermis -keratitis dx • Anamnesis -tanyakan riwayat obat dan penyakit sebelumnya (infeksi) Px fisik:apakah ditemukan seperti timbulnya ruam yang berkembang menjadi eritema, papula, vesikel, dan bula -histopatologis:untuk mengkonfirmasi dengan cara biopsi -px histopatologis:untuk mengkonfirmasi dengan cara biopsi.khasnya ialah: • Perubahan pertemuan epidermal-dermal mulai dari perubahan vacuolar lecetsubepidermal • Infiltrasi dermal: superfisial dan sebagian perivaskular • Apoptosis keratinosit • CD4+ T limfosit mendominasi dalam dermis, CD8 + T limfosit mendominasi diepidermis; persimpangan dermoepidermal dan epidermis sebagian besar disusupioleh CD8+ T limfosit DD • Eritema multiformis(EM) : yg membedakan EM dan sjs adalah permukaan tubuh yg terkena.dimana EM <10% sedangkan pada sjs adalah 30% • Nekrolisis Epidermal Toksik (NET) : (ini paling dekat dan biasanya keadaan NET lebih buruk dan berat) • Eritroderma dan erupsi obat eritematosa • erupsi postural obat • staphylococcal scalded skin syndrome : untuk membedakannya dengan diagnosis pemeriksaan histologis • Toxic shock syndrome(TSS) yang klasik disebabkan oleh Staphylococcus aureus TX • Pada umumnya penderita SJS datang dengan keadaan umum berat sehingga terapi yang diberikan biasanya adalah : – Terapi cairan dan elektrolit, serta kalori dan protein secara parenteral. • Kotikosteroid parenteral: deksamentason dosis awal 1mg/kg BB bolus, kemudianselama 3 hari 0,2-0,5 mg/kg BB tiap 6 jam • Antihistamin bila perlu:setirizin dapat diberikan dosis 5-10mg/dosis, 1 kali/hari. • Bula di kulit dirawat dengan kompres basah larutan Burowi • Terapi infeksi sekunder dengan antibiotika yang jarang menimbulkan alergi, berspektrum luas, bersifat bakterisidal dan tidak bersifat nefrotoksik, misalnya klindamisinintravena 8-16 mg/kg/hari intravena, diberikan 2 kali/hari • Perawatan kulit dan mata serta pemberian antibiotik topikal prognosis • prognosis:umumnya buruk. – SJS adalah merupakan reaksi yg gawat,sehingga reaksi ini dapat menyebabkan kematian umumnya sekitar 5-20 persen(yg disebabkan oleh gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, bronkopneumonia, serta sepsis) .walaupun angka ini dapat dikurangi dengan pengobatan yg baik sebelum menjadi gawat,tetapi reaksi ini dapat menyebabkan seperti kebutaan total,kerusakan pada paru dan beberapa masalah lain yg tidak dapat disembuhkan. – Pada kasus yang tidak berat prognosisnya baik, dan penyembuhan terjadi dalamwaktu 2-3 minggu