Anda di halaman 1dari 24

Khalid Saleh

DEFINISI :
Asma Bronkial merupakan suatu
penyakit yang ditandai oleh tanggap
reaksi yang meningkat dari trakea
dan bronki terhadap berbagai macam
rangsangan yang manifestasinya
berupa kesukaran napas, karena
penyempitan yang menyeluruh dari
saluran napas.
• Asma pada usia kanak-kanak dan wanita
perbandingannya 1,5 : 1, dan cenderung
turun pada usia lebih tua.
• Pada orang dewasa yang serangannya setelah
usia 35 tahun, wanita lebih banyak
dibandingkan dengan pria.
• Di Inggeris, misalnya 25% serangan asma
yang dimulai usia 35 tahun adalah wanita,
sedang pria hanya 10 %.
PEMBAGIAN :
1. Etiologi
2. Berat-ringannya
1. Etiologi
• Ekstrinsik
- Atopi
- Non Atopi
•Intrinsik
- Infeksi sal napas - Fisis - Obat2an
- Latihan - Kimia - Psikogen
Klasifikasi :
Secara etiologis asma bronkial dibagi dalam 3 tipe :
• 1. Asma bronkial tipe non atopi (intrinsik)
• Pada golongan ini, keluhan tidak ada hubungannya dengan
• paparan (exposure) terhadap alergen dan sifat-sifatnya ialah :
• a. Serangan timbul setelah dewasa
• b. Pada keluarga tidak ada yang menderita asma
• c. Penyakit infeksi sering menimbulkan serangan
• d. Ada hubungan dengan pekerjaan atau beban fisik
• e. Rangsangan / stimuli psikis mempunyai peran untuk menimbulkan
serangan reaksi asma
• f. Perubahan-perubahan cuaca atau lingkungan yang non-spesifik
merupakan keadaaan yang peka bagi penderita
• 2. Asma bronkial tipe atopik (ekstrinsik)
• Pada golongan ini, keluhan ada hubungannya dengan paparan
(exposure) terhadap alergen lingkungan yang spesifik. Pada tipe ini
mempunyai sifat-sifat :
• a. Timbul sejak kanak-kanan
• b. Pada famili ada yang menderita asma
• c. Adanya eksim pada waktu bayi
• d. Sering menderita rinitis
• 3. Asma bronkial campuran (mixed)
• Pada golongan ini, keluhan diperberat baik oleh faktor-faktor intrinsik
maupun ekstrinsik.

Patogenesis :

• Yang khas pada asma bronkial ialah


penyempitan /obstruksi proksimal dari
bronkus kecil pada tahap inspirasi dan
ekspirasi. Penyempitan atau obstruksi ini
disebabkan oleh :
• a. Spasme otot polos bronkus
• b. Edema mukosa bronkus
• c. Sekresi kelenjar bronkus meningkat
GEJALA-GEJALA
(MANIFESTASI KLINIK)
An : - Sesak napas
- Mengi
- Batuk- batuk dahak kental
- Dada terjepit
Fisis : - Otot napas bantu menonjol .
Wheezing (+)
LAB : - Dahak warna keputihan -
lengket
Mikr : - Eosinofit
Dahak : - Histosit
- Spiral kurs - mann
- Kristal Charcot Leyden
Darah : Eost
: IGE T atau N
KLINIK ASMA

1. SUBCLINIC 5. INTRACTABLE
2. MILD EPISODIC 6. IRREVERSIBLE
3. CONTINUING 7. ST. ASMATIKUS
4. CHRONIK
Tipe Serangan
Subclinic (-)  1 Thn
Mild Episodic (-)  1-3 Thn
Continuing (+)  4-6 Thn
Chronic (+)  7 – 12 Th
Intractable (+)  Tiap Mgg
Irreversible (+)  Tiap Hari
St. Asmatikus (+)  Tiap Jam
GEJALA-GEJALA :
1. Sesak napas Mengi
2. Batuk-batuk
3. Otot - otot napas bantu menonjol
4. Wheezing (+)
5. Nadi T  Pulsus peradoksus (+)
prog jelek.
Diagnosis Banding :

1. Asma kardiale
2. Pneumotoraks
3. TB paru
Komplikasi :

1. Emfisema
2. Kor pulmonale
3. Pneumotoraks, pneumomediastinum
4. Status asmatikus
5. Kegagalan pernapasan
6. Infeksi, pneumonia
PENGOBATAN :
1. Serangan
2. Pencegahan
1. SUBKLINIK
- Metilxantin (Aminofilin)
- B2 Agonis
-  - Adregergik
2. MILD EP CONT
- Metil Xant
- B2 Agonis
-  Adregenergik
3. CONTINUING 4. INTRACTABLE
- Scg - B2 Agon
- Ketitifen - Aminofil
- B2 Agonis - Ketotifen
4. CHRONIK 5. IRREVERSIBLE
- Scg - B2 Agon
- Ketotifen - Aminofil
- B2 Agonis - Steroid
PENGOBATAN ST. ASMATIKUS

1. Posisi setengah duduk


2. O2 : 3 - 4 L/menit dg kanula
hidung
3. Cairan : 2 - 4 L / hari
4. Aminofilin infus : 5-6 mg/kg BB
bolus perlahan IV dilanjutkan dg
dosis pemeliharaan = 0,2 - 0,8
mg/BB/jam
5. Kortikosteroid 100 mg hidrokortison
IV tiap 6 jam. Dosis dpt dinaikkan
200 mg cara lain : 4 mg/kg BB/ 4
jam IV. Bila serangan turun beri
kortiko steroid Oral 3 x 25 mg beri
tapering Off tiap 2 mgg.
Obat lain : Antikolinergik
PENCEGAHAN AB
1. Disodium Chromogly Cate (DSCG)
2. Ketotifen
3. Kortikosteroid.

Anda mungkin juga menyukai