Anda di halaman 1dari 25

MODAL DALAM SEKTOR PERTANIAN

ARTI & FUNGSINYA


DLM ARTI MAKRO:
FAKTOR PRODUKSI YANG DISALURKAN, DIKELOLA, DIKONTROL DALAM KEGIATAN
EKONOMI DI SEKTOR PERTANIAN

DLM ARTI MIKRO:


FAKTOR PRODUKSI MODAL YANG DISEDIAKAN, DIOLAH DAN DIKONTROL DLM SUATU
USTAN PERUSAHAAN AGB MAUPUN USTAN SEDERHANA

Modal  barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan
tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru atau komoditi pertanian
(Mubyarto, 1995)

BENTUK MODAL: UANG CHARTAL,UANG GIRAL ATAU BRG YG DIPAKAI DALAM


KEGIATAN PRODUKSI (tanah, mesin dsb)

MODAL PERUSAHAAN: -BERDASARKAN HAK MILIK


-BERDASARKAN ARAH PEMAKAIAN
-BERDASARKAN SUMBERNYA

1
BERDASARKAN HAK MILIK:
1. MODAL PRIBADI PERUSAHAAN (SAHAM DAN LABA DITAHAN)
PERUSAHAAN BERHAK UNTUK MEMAKAINYA DAN TIDAK
BERTANGGUNG JWB KPD SIAPA PUN DI LUAR PERUSAHAAN.
2. MODAL LUAR PERUSAHAAN ( KREDIT) ADA KEWAJIBAN
MEMBAYAR POKOK + KONTRA PRESTASI ( BLS JASA) & ONGKOS
SERTA HRS MEMENUHI SEMUA PERSYARATAN PD WKT SERAH
TERIMA UANG TSB
3. MODAL SWASTA PERORANGAN: DIMILIKI OLEH PERSEORANGAN
YG MEMPUNYAI HAK PENUH ATAS MODAL TSB.
4. MODAL SWASTA KELEMBAGAAN: DIMILIK OLEH LEMBAGA2
SWASTA, KUMP.PROFESI, LEMB.PERDAGANGAN, KOP DSB,
DIMANA PEMERINTAH TDK IKUT CAMPUR
5. MODAL PEMERINTAH: DIMILIKI, DIKUASAI OLEH PEMERINTAH &
JAJARAN KELEMBAGAANNYA

2
MODAL BERDASARKAN ARAH PEMAKAIAN

 MODAL INVESTASI
 MODAL OPERASIONAL
 MODAL BRG YG TDK BERGERAK (MIS:
REAL ESTATE CAPITAL) BENTUKNYA
LAHAN & SEGALA FAKTOR YG DPT
MENINGKATKAN NILAI LAHAN
 MODAL BRG BERGERAK (MESIN2, ALAT2
YG DIPAKAI DLM PROSES PROD)

3
MODAL BERDASARKAN SUMBERNYA:
 TABUNGAN PERUSAHAAN (LABA
DITAHAN)
 WARISAN
 HADIAH/HIBAH
 DR SEWA MENYEWA
 DARI KONTRAK PRODUKSI
 DARI SEWA GUNA (LEASING)
 LEMBAGA PERKREDITAN
 MODAL DLM NEGERI & MODAL LN

4
PENGARUH WAKTU THDP NILAI MODAL (UANG)
4 PENYEBAB WAKTU BERNILAI TAMBAH KPD UANG:
 FAKTOR KERAGU-RAGUAN RASA AMAN
 INFLASI
 ALTERNATIF PEMAKAIAN  SEKARANG ATAU
MASA YAD
 LIKUIDITAS (KEYNES) :MOTIVASI:
A) TRANSISIONAL (TGS BAYAR MEMBAYAR)
B) BERJAGA-JAGA  BILA ADA HAL YG TDK
DIHARAPKAN
C) SPEKULASI
D) A,B DAN C PENUNDAAN PENGGUNAAN UANG
HRS ADA IMBALAN DLM BTK NILAI UANG
BUNGA
5
JENIS-JENIS MODAL DALAM USAHA TANI

1. Modal tetap (fixed capital)


contoh : mesin-mesin pertanian (traktor), alat-
alat pertanian (alat panen).

2. Modal tidak tetap (variable capital)


contoh : bibit, pupuk, pestisida.
SUMBER-SUMBER MODAL USAHA TANI

1. Modal sendiri

2. Modal pinjaman (kredit)

3. Modal bantuan yang bersifat mengikat


ataupun tidak mengikat (bantuan,
pemerintah, swasta atau luar negeri).
MODAL PINJAMAN (KREDIT)

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998


(Kasmir, 2014):

 Kredit  penyediaan uang atau tagihan yang dapat


dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

 Pembiayaan  penyediaan uang atau tagihan yang dapat


dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.
Prinsip-prinsip pemberian kredit (Kasmir, 2014)  5C &
7P:
1. Character: sifat/watak yang dapat dipercaya (latar belakang
pekerjaan, keluarga, dsb)
2. Capacity: kemampuan bisnis
3. Capital: penggunaan modal/laporan keuangan
4. Collateral: jaminan
5. Condition: kondisi ekonomi & politik

1. Personality: kepribadian/tingkah laku dalam menghadapi masalah


2. Party: penggolongan nasabah untuk mendapatkan fasilitas bank
3. Purpose: tujuan mengajukan kredit
4. Prospect: menguntungkan atau tidaknya usaha nasabah
5. Payment: cara mengembalikan kredit
6. Profitability: kemampuan mendapatkan laba
7. Protection: cara menjaga agar usaha dan jaminan mendapat
perlindungan
A. Tingkat bunga (kredit) ;
1. Dari sumber lembaga kredit formal (BRI, BPR,
Koperasi) berkisar antara 1-1.5 % per bulan.
2. Dari sumber lembaga kredit non formal (pelepas
utang) berkisar antara 5-20 % per bulan.

B. Bentuk jaminan kredit : lahan usaha tani, tanaman,


ternak atau benda lain yang berharga (emas, alat-
alat produksi)

C. Jangka waktu kredit :


• Kredit jangka pendek : 3 – 7 bulan
• Kredit jangka menengah : 8 bulan – 2 tahun
• Kredit jangka panjang : 2 tahun keatas
Modal bantuan yang bersifat mengikat & tidak mengikat

 Kemitraan melalui kontrak antara pedagang


dengan petani/kelompok tani  bantuan modal
dari pedagang bagi petani kontrak

 Fasilitasi bantuan modal usaha dari pemerintah


bagi petani pemilik, penggarap, buruh tani,
rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh
gapoktan  PUAP (Pengembangan Usaha
Agribisnis perdesaan)
REFERENCES

 Kasmir (2014) Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Rajawali Pers.


Jakarta.
 Kementrian Pertanian (2012) Pedoman umum Pengembangan Usaha
Agribisnis perdesaan 2011.
 Mubyarto (1995) Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.
 Supriyati dan Elizabeth, R (2008) Pengembangan kemitraan usaha yang
saling menguntungkan: kasus antara PT. Heinz ABC Indonesia dengan
petani cabai merah di Jawa Tengah. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian.
ALASAN BUNGA HRS DIBAYAR
 KARENA MODAL MRPKN FAKTOR
PRODUKSI YG LANGKA DAN PRODUKTIF
 MEMBAYAR RISIKO KPD PEMILIK MODAL
 UNTUK MENUTUP ONGKOS-ONGKOS

13
PENGARUH BUNGA THD SUPLAI & DEMAND MODAL

 DI NEG. MAJU:  DI NSB:


Masalah dari sisi SUPLAI MODAL
S  Karena Tabungan 
D Thdp BRG ↑  Karena PENDAPATAN 
PROD ↑ D Modal ↑  TKT PRODUKTIFITAS 
BUNGA ↑PENABUNG ↑ MODAL 
 S KREDIT ↑
Masalah Dari Sisi DEMAND:
D Terhadap MODAL Krn D
Terhadap HSL PROD 
DAYA BELI PENDAPATAN
 PRODUKTVTS
PEMAKAIAN Modal 

14
Diskusikan :
Dapatkah bunga dijadikan alat kebijaksanaan moneter di Negara-
negara miskin? Jelaskan alasannya!

15
Agricultural Finance
 Equity Capital  Limited
Importance of Farm Credit:
1. Increase production
2. Rise the quality of what is
produced
3. Improve operations to make
then more profitable
Three fundamentals of Credit
Three “R’s”:
 Returns  to increase return+ make a profit
 Repayment Abality to pay back the borrowed
money
 Risk  Loans can produce enough Profit to
ensure income stability or that Appreciate in
value
Masalah Struktural Pembiayaan Pertanian
( Bustanul Arifin*)

Minimnya informasi dan buruknya komunikasi


antar perbankan dan sektor pertanian
Dualisme struktural Pembiayaan Agribisnis
modern (skala besar) VS Pertanian rakyat
skala kecil/tak menguntungkan
Pragmatisme mikro bisnis perbankan dan
skeptisme makro kebijakan
Permasalahan Pembiayaan di Sektor
Pertanian

Minimnya informasi dan buruknya komunikasi


antara sektor pertanian dengan Lembaga
Keuangan.
•Pelaku Bisnis Pertanian kurang aktif
menyampaikan peluang bisnis dan prospek
usahanya (especially thd Lemb. Keuangan)
•Lembaga Keuangan Pemahaman yang tidak
lengkap mengenai pertanian ( High risk, tgt
musim, jaminan harga tidak pasti) fakta:
PertanianHigh Return, handal dan ditangani
oleh eksekutif dan manajer profesional
Solusi Masalah Informasi – Komunikasi:

Sektor pertanian harus mengemas diri, agar


lebih menarik dan didatangi perbankan.
Pemerintah mendorong berdirinya
lembaga ‘jembatan” antara sektor pertanian
dan perbankan; menjalankan fungsi
penjaminan kredit ; peningkatan kepastian
Usaha, perbaikan property rights.
Stakeholdersmenindak lanjuti pendirian
lembaga asuransi tanaman (crop
insurance).
Manajemen subsidi: perlu didisain khusus
Dualisme pembiayaan Pertanian:

Perhatian perbankan terfokus pada agribisnis


modern dan perkebunan besar.
Bankir: patuh pada prudential banking; berhati-hati
thd petani kecil (misal 5C’s)
Bankir menganggap petani kecil tidak pintar,
dengan adanya prejudice bahwa petani kecil tidak
menawarkan margin keuntungan yang memadai
bagi lembaga keuangan.
Biaya transaksi dengan petani kecil besar/mahal
Pragmatisme Mikro dan Skeptisme Makro

Karena informasi tidak mengalir baik, maka bankir


sangat jarang untuk bekerja sungguh-sungguh
membina dan menolong nasabah petani kecil agar
lebih atraktif dan bankable.
Keputusan bisnis perbankan Bank Umum yang
menerapkan prinsip prudential bank dan Arsitektur
Perbankan Indonesia
BI sudah menurunkan suku bunga SBI, tetapi
kebijakan ekonomi makro belum mendukung
perekonomian scr kondusif bagi perkembangan
usaha
Sebagian besar bank lebih aman memanfaatkan
SBI
Syarat 5C’S Prudential Banking

Character : Karakter dari calon


nasabah
Capacity : Kapasitas produksi dari
usahanya
Capital : Modal dari usahanya
Collateral : Jaminan
Condition of economy: Kondisi
perekonomian makro secara umum yang
mendukung disalurkannya kredit atau
sebaliknya.
Solusi Masalah manajemen dan
Kebijakan

Otoritas perbankan (BI) perlu mendidik para


bankir agar lebih memahami pertanian shg pro-
pertanian misal adanya unit “R &D” untuk
pembangunan pertanian
Sbg. Contoh PT Rabo Bank yang memiliki 71
orang peneliti.
Kisah sukses Rabo Bank yag didirikan dgn
semangat koperasi pertanian, berorientasi pada
kesejahteraan anggota perlu ditiru, dan ini
mempengaruhi perjalanan bisnis Rabo Bank
sekian

25

Anda mungkin juga menyukai