Anda di halaman 1dari 9

III.

ANALISIS BIAYA
Sebagai contoh : Rumah sakit X

Definisi : Analisis biaya adalah :


Transaksi rinci yang berhubungan dengan berbagai aktivitas rumah sakit
untuk mendapatkan perhitungan pengeluaran dari rumah sakit tersebut.

Tujuan :
Dengan adanya data mengenai biaya, maka berbagai pertanyaan manajerial
dapat lebih mudah di analisis untuk mencari pemecahanya.
Misalnya :

1. Apakah tarif bangsal VIP yang ditetapkan telah menghasilkan


keuntungan ?

2. Apakah pemborosan di dapur dapat dikurangi dengan


mengontrakkan ke catering luar ?

3. Apakah rumah sakit dapat menawarkan berbagai pelayanan dalam


bentuk paket seperti paket General Check-up ?
Prasyarat untuk melakukan Analisis Biaya

Ada 3 syarat :

1) Struktur organisasi rumah sakit yang baik

2) Sistem akuntansi yang tepat

3) Informasi statistik yang baik

Ketiga syarat ini saling terkait, sebagai contoh, tanpa adanya struktur rumah
sakit yang jelas maka sistem akutansi sulit untuk dikembangkan
Beberapa konsep biaya yang penting
a. Fixed Cost (FC)

Artinya biaya tetap

Contohnya : Biaya perawatan gedung, bangsal VIP, dll.

b. Variable Cost (VC)

Artinya biaya yang berubah-ubah

Contohnya : Pengeluaran obat-obatan, makanan, jasa tenaga

medis, dll.

Rumus Total Cost (TC) :

TC = TFC + TVC
Contoh soal :
Bangsal VIP Kencana Husada Rumah Sakit “X” mempunyai 40 tempat tidur.
Biaya tetap untuk menjalankan bangsal VIP pada th. 2006 Rp 35.000.000.-
pertahun (Dengan penyusutan sebesar 10% per th). Biaya untuk perawatan
tempat tidur yang dihuni Rp. 17.000,- per hari. Tarif tiap tempat tidur Rp.
50.000,-per hari. Biaya makan harian pasien 3 X Rp. 6.000,-. Bila hanya 25
tempat tidur yang terisi, maka hitung :

 Berapa Total Fixed Cost per bulan (untuk th. 2007) ?

 Berapa Total Variable Cost per bulan ?

 Berapa Total Cost per bulan ?


IV. MINDSET dan QUALITY IMPROVEMENT

Apa yang dimaksud dengan Mindset ?

“Mindset adalah sikap mental yang mapan yang dibentuk melalui


pendidikan, pengalaman dan keyakinan”.

Misalnya : Rumah Sakit dan Puskesmas

Service excellence hanya akan menjadi slogan bila tidak disertai


perubahan mindset para pelakunya. Pelaku disini tidak hanya
Direktur rumah sakit atau kepala puskesmas saja tapi seluruh
staf, karyawan dan para personil yang ada didalamnya.
Apa yang dimaksud Continous Quality Improvement ?

“CQI adalah peningkatan dan perbaikan mutu layanan secara


terus menerus”

Mempunyai empat faktor pendekatan :

 Customer and Their Expectation : Pemenuhan harapan customer

 Performance Improvement : Peningkatan kinerja staf

 Process Improvement : Peningkatan proses layanan

 A Cultur that Support Continous Improvement : Pembentukan budaya


mutu layanan yang berkelanjutan
Bagaimana menciptakan Continous Quality Improvement ?
1. Merubah Paradigma :

Paradigma Lama Paradigma Baru


 Produk dan jasa yang dibuat  Produk dan jasa yang dibuat
adalah respon dari masalah bersifat proaktif terhadap
yang telah jelas. kesempatan kecil maupun
besar.

 Wewenang mutlak ditangan  Bawahan diberi wewenang


pimpinan. yang lebih luas dengan
pemberdayaan karyawan.

 Tidak bisa menerima  Kesalahan tidak diinginkan tapi


kesalahan. merupakan kesempatan
belajar yang lebih baik.
2. Menerapkan lima indikator pelayanan dalam Continous Quality
Improvement :

Let me know that you think I’m Buatlah aku tahu bahwa anda
important menganggap aku penting
Please listen to me and
Dengarkan dan pahamilah saya
understand me
Put me at easy and make me Beri aku kemudahan dan rasa
feel comfortable nyaman
Everything you’ll ever need to Segala sesuatu yang anda tahu
know about satisfying me adalah tentang kepuasan saya
Pecahkan masalahku dan anda
Solve my problem and you’ll
akan dapat menikmati
enjoy my loyalty
kesetiaanku

Anda mungkin juga menyukai