TUBERKULOSIS (TB)
di FKTP/FKRTL
SISTEMATIKA
1.Deskripsi singkat
2.Tujuan Pembelajaran
3.Pokok bahasan dan Sub pokok bahasan
4.Metode
5.Alat Bantu Media
6.Uraian Materi
7.Referensi
8.Soal dan Latihan
Deskripsi Singkat
2.Jenis OAT
3.Dosis OAT
2.Pasien TB Anak
4.Penetapan PMO
IV.METODE :
A.CTJ
B.Curah Pendapat
C.Latihan soal
D.Studi Kasus
E.Demontrasi
Lanjutan
V.MEDIA DAN ALAT BANTU :
A.Koputer E.Spidol
B.LCD F.OAT
C.Flipchart G.Pedoman Latihan Kasus
D.Whiteboard H.Pedoman studi kasus
I.Modul MI 2
J.Bahan Tayang
Pokok bahasan 1 : Prinsip Pengobatan
TB di Fasyankes
• Prinsip pengobatan yang adekuat memenuhi :
• Minimal 4 macam obat
3.Dosis OAT
1. Dosis rekomendasi OAT lini pertama untuk
dewasa
2. Perhitungan dosis OAT Resistan Obat
Jenis OAT
OAT lini satu
Harian 3 x seminggu
Isoniasid (H) Bakterisid 5 10
(4-6) (8-12)
Rifampisin (R) Bakterisid 10 10
(8-12) (8-12)
Pirazinamid (Z) Bakterisid 25 35
(20-30) (30-40)
Streptomisin (S) Bakterisid 15
(12-18)
Etambutol (E) Bakteriostatik 15 30
(15-20) (20-35)
OAT lini dua
Grup Golongan Jenis Obat
A Florokuinolon Levofloksasin (Lfx)
Moksifloksasin (Mfx)
Gatifloksasin (Gfx)*
B OAT suntik lini kedua Kanamisin (Km)
Amikasin (Am)*
Kapreomisin (Cm)
Streptomisin (S)**
C OAT oral lini Kedua Etionamid (Eto)/Protionamid (Pto)*
Sikloserin (Cs) /Terizidon (Trd)*
Clofazimin (Cfz)
Linezolid (Lzd)
D D1 OAT lini pertama Pirazinamid (Z)
Etambutol (E)
Isoniazid (H) dosis tinggi
D2 OAT baru Bedaquiline (Bdq)
Delamanid (Dlm)*
Pretonamid (PA-824)*
D3 OAT tambahan Asam para aminosalisilat (PAS)
Imipenem-silastatin (Ipm)*
Meropenem (Mpm)*
Amoksilin clavulanat (Amx-Clv)*
Thioasetazon (T)*
Dosis OAT
Dosis rekomendasi OAT Lini satu untuk dewasa
Obat Dosis rekomendasi
Harian 3 kali per minggu
Dosis (mg/ Maksimum (mg) Dosis (mg/ Maksimum
kgBB) kgBB) (mg)
Isoniazid (H) 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900
Rifampisin (R) 10 600 10 (8-12) 600
(8-12)
Pirazinamid (Z) 25 35 (30-40)
(20-30)
Etambutol (E) 15 30 (25-35)
(15-20)
Streptomisin (S)* 15 15
(12-18) (12-18)
Dosis OAT Resistan Obat
Dosis Harian Berat Badan (BB)> 30 kg
OAT
30-35 kg 36-45 kg 46-55 kg 56-70 kg >70 kg
Kanamisin 15-20 mg/kg/hari 500 mg 625-750 mg 875-1000 mg 1000 mg 1000 mg
Levofloksasin (dosis 750 mg/ hari 750 mg 750 mg 750 mg 750-1000 mg 1000mg
standar)
Levofloksasin (dosis 1000 mg/ hari 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg
tinggi)
Moksifloksasin 400 mg/ hari 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg
Sikloserina 500-750 mg/ hari. 500 mg 500 mg 750 mg 750 mg 1000mg
Tahap lanjut
Tujuan : membunuh sisa sisa kuman yang masih ada
dalam tubuh dan mencegah terjadinya kekambuhan
• Penetapan PMO
Awal 2 Bulan 1 1 3 3 56
Lanjutan 4 Bulan 2 1 - - 48
Pokok bahasan 2: Tatalaksana
Pengobatan TB (Lanjutan)
Pengobatan TB dewasa
1. Pengobatan TB Sensitif obat
- Memakai OAT lini satu
Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E
diberikan pada pasien:
1. Pasien kambuh,
2. Pasien gagal pada pengobatan Kategori ,
3. Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat
(loss to follow-up)
Pokok bahasan 2: Tatalaksana Pengobatan TB
(Lanjutan)
Dosis paduan OAT KDT Kategori 2 : 2(HRZE)S / (HRZE)
/5(HR)3E3
Tahap Awal Tahap Lanjutan
tiap hari 3 kali seminggu
Berat Badan
RHZE (150/75/400/275) + S RH (150/150) + E(400)
Selama 56 hari Selama 28 hari selama 20 minggu
30-37 kg 2 tab 4KDT 2 tab 4KDT 2 tab 2KDT
+ 500 mg Streptomisin inj. + 2 tab Etambutol
Kaplet
Tablet Tablet Jumlah
Lama Rifam Strept
Tahap Isoniasid Pirazina Tablet Tablet hari/kali
Pengo pisin omisin
Pengobatan @ 300 mid @ @ 250 @ 400 menelan
batan @ 450 injeksi
mgr 500 mgr mgr mgr obat
mgr
Tahap Awal 2
(dosis harian) bulan 1 1 3 3 - 0,75 gr 56
1 1 1 3 3 - - 28
bulan
TahapLanjuta
5
n (dosis 3x 2 1 - 1 2 - 60
bulan
semggu)
Pokok bahasan 2: Tatalaksana Pengobatan
TB (Lanjutan)
Pemantauan kemajuan Pengobatan
Tabel Pemantauan kemajuan pengobatan dapat dilihat
tabel berikut:
KATEGORI BULAN PENGOBATAN
PENGOBATAN 1 2 3 4 5 6 7 8
Pasien baru (====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------)
2(HRZE)/4(HR) X (X) X X
ӡ apabila hasilnya apabila apabila
BTA positif, hasilnya hasilnya
dinyatakan tidak BTA BTA
konversi*. positif, positif,
dinyatakan dinyatakan
gagal * gagal*.
b.Pengobatan TB Anak
Paduan OAT dan lama pengobatan TB pada anak
LANJUTAN ......
• perikarditis TB
• efusi pleura TB
Nutrisi
Status gizi pada anak dengan TB mempengaruhi keberhasilan
pengobatan TB. Air susu ibu tetap diberikan jika anak masih dalam
masa menyusui.
Pemantauan dan Hasil Evaluasi
Pengobatan TB anak
1.Pemantauan pengobatan pasien TB Anak
• TB anak harus dipastikan minum obat setiap hari secara teratur oleh
PMO. dipantau setiap 2 minggu selama tahap awal , dan sekali
sebulan pada tahap lanjut.
• Sembuh
• Pengobatan lengkap
• Meninggal
• Gagal
• Loss to follow-up (putus berobat)
• Tidak dievaluasi
Lanjutan...........
Tatalaksana pasien yang berobat tidak
teratur
Ketidakpatuhan minum OAT pada pasien TB merupakan
penyebab kegagalan terapi dan meningkatkan risiko terjadinya TB
resistan obat.
• Jika anak tidak minum obat >2 minggu di tahap awal atau > 2
bulan di tahap lanjut DAN menunjukkan gejala TB, ulangi
pengobatan dari awal.
• Jika anak tidak minum obat <2 minggu di tahap awal atau <2
bulan di tahap lanjut DAN menunjukkan gejala TB, lanjutkan
sisa pengobatan sampai selesai.
2.Pengobatan TB
Resistan Obat (TB RO)
Siapa yang Diobati...??
TB RR
TB Pasien TB TB Pre-
RO
MDR XDR
TB XDR
Pengawasan
langsung
Baseline Test menelan obat
oleh Petugas
Kesehatan
PRINSIP-
PRINSIP
Pengobatan Sistem
Ambulatory Desentralisas
i Pasien
Paduan Pengobatan TB RO
Jang
ka Paduan Individ
Pend OAT ual
(min. 20
ek bulan)
(9 – 11
bulan)
A
L
U
R
P
E
N
G
O
B
A
T
A
N
Pengobatan Jangka Pendek
Paduan Pengobatan
Catatan :
- Intoleransi Z, tidak bisa mendapatkan paduan jangka pendek
- Intoleransi E, paduan dapat diberikan tanpa E
- Intoleransi Km, dapat diganti dengan Cm
Dosis OAT
Dosis berdasarkan kelompok berat badan
Nama
Obat <33
33 – 50 kg >50 – 70 kg >70 kg
kg
Kanamisi
0,5 g 0,75 g 0,75 g 1g
n*
Moxifloxa 400
600 mg 800 mg 800 mg
cin mg
Clofazimi 50
100 mg 100 mg 100 mg
n mg#
600
Etambutol 800 mg 1000 mg 1200 mg
mg
Pirazinam 750
1500 mg 2000 mg 2000 mg
id mg
500
Etionamid 500 mg 750 mg 1000 mg
mg
Protionam 500
500 mg 750 mg 1000 mg
id mg
Cara Pemberian OAT
Pengobatan Jangka Pendek 9 – 11 bulan :
(5 bulan)
Durasi Pengobatan
Tahap Awal Tahap Lanjutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Kanamisin (Km) √ √ √ √ √* √*
*
2. Etionamid (Eto) / √ √ √ √ √* √*
Protionamid (Pto) *
3. Isoniazid (H) dosis tinggi √ √ √ √ √* √*
(DT) *
4. Moxifloxacin (Mfx) √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
*
5. Clofazimin (Cfz) √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
*
* Pengobatan diperpanjang sampai bulan ke-5 jika belum konversi
6. Etambutol (E)ke-4 √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
BTA bulan
** Pengobatan diperpanjang sampai bulan ke-6 jika * belum konversi
7. Pirazinamid
BTA bulan(Z)
ke-5 √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
Pada bulan ke-5 dan ke-6 : obat injeksi diberikan 3x* seminggu, obat
Cara Pemberian OAT
Durasi Durasi tahap
Konversi BTA ≤4
tahap awal lanjutan = 5
Pengobatan bulan
= 4 bulan bulan
jangka
pendek Belum
konversi Teruskan
pada bulan tahap awal
ke-4 s/d 6 bulan
Jenis
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
pemeriksaan
5 6
0 1 2 3 4 7 8 9 10 11
Anamnesis √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik / klinis
BTA, Biakan, (BB)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan Uji
Kepekaan BTA sputum
√ √ √ √ √√* √√* √√* √ √ √√*
dilakukan di
lab rujukan Biakan sputum
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tersertifikasi LPA lini kedua
√
Uji kepekaan
√ √**
EKG+
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tes
√
pendengaran***
Bulan pengobatan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tes
√
penglihatan++
Rontgen dada √ √ √ √
Pemeriksaan Darah
√
Awal dan lengkap***
Monitoring Gula darah
Pengobatan puasa dan 2 √
Jam PP***
Jangka Pendek
Ureum-
kreatinin serum √ √ √ √ √ √ √
Elektrolit √ √ √ √ √ √ √
SGOT, SGPT,
Bilirubin √
Total***
TSH/TSHs √
Tes
√
kehamilan***
Tes HIV*** √
Pengobatan individual
Kriteria Pemberian Paduan
Individual
5) TB MDR yang
intoleransi 6) Pasien LFU dari
4) Gagal Pengobatan salah satu/lebih Pengobatan yang
Jangka Pendek OAT Lini 2 pada kembali berobat (lama
pengobatan>1 bulan)
Paduan Jangka
Pendek
Prinsip Pengobatan Individual (1)
• TB Pre-/XDR • TB Pre-/XDR
• TB RR intoleransi SLD • TB RR/MDR yang sudah
dan/ Fluoroquinolon pernah mendapat SLD
• TB RR/MDR Intoleransi • TB RR/MDR Intoleransi
Obat STR Obat STR
• TB RR/MDR gagal • TB RR/MDR gagal
pengobatan STR pengobatan STR
• Anak usia ≥12th, berat • Wanita hamil
>33kg, tidak dapat • ODHA yang mendapat
menggunakan paduan 4 ARV
obat + Z • Anak usia ≥6th dan berat
• Anak usia <12th jika tidak ≥20kg
tersedia obat lain
Kontraindikasi Pemberian Bdq
dan Dlm
Bedaquiline Delamanid
Levofloksasi
750–1000
n (dosis 750 mg 750 mg 750 mg 750 mg 1000 mg
mg
standar)
Levofloksasi
n (dosis 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg
tinggi)
Moksifloksa
400 mg 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg
sin
15-20 625–750 875–1000
Kanamisin 500 mg 1000 mg 1000 mg
mg/kg mg mg
15-20 600–750 750–800
Kapreomisin 500 mg 1000 mg 1000 mg
mg/kg mg mg
Etionamida 500–750 mg 500 mg 500 mg 750 mg 750 mg 1000 mg
Protionamid
a
500–750 mg 500 mg 500 mg 750 mg 750 mg 1000 mg
Dosis Paduan Individual (2)
Dosis Dosis untuk kelompok berat badan (BB)
OAT
(per hari) 30–33 kg 36–45 kg 46–55 kg 56–70 kg >70 kg
20–30
Pirazinamid 800 mg 1000 mg 1200 mg 1600 mg 2000 mg
mg/kg
15–25
Etambutol 600 mg 800 mg 1000 mg 1200 mg 1200 mg
mg/kg
Isonizid 10 mg/kg,
(dosis maks 600 300 mg 400 mg 500 mg 600 mg 600 mg
tinggi) mg
400 mg satu (1) kali per hari selama 2 minggu, dilanjutkan 200 mg tiga kali
Bedaquiline
seminggu
Delamanid 100 mg dua (2) kali per hari (total dosis harian = 200 mg)
Durasi Pengobatan Individual
Lama Lama Total durasi
Tipe pasien Bulan konversi
tahap awal tahap lanjutan pengobatan
9 – 12 bulan
Bulan 5-8 (tambah 4 bulan
12 bulan 21–24 bulan
dari bulan
konversi)
Pernah
diobati atau Bulan 0-4 12 bulan 12 bulan 24 bulan
TB pre-/XDR
Evaluasi Utama
Pemantaua Pemeriksaan apusan
Setiap bulan pada tahap awal, setiap 2 bulan
n dahak dan biakan √
pada tahap lanjutan
Pengobatan dahak
Paduan Evaluasi Penunjang
Individual Evaluasi klinis Setiap bulan sampai pengobatan selesai atau
(termasuk BB) lengkap
Uji kepekaan obat √ Berdasarkan indikasi
Foto toraks √ √ √ √
Ureum, Kreatinin √ 1-3 minggu
sekali selama
suntikan
Elektrolit (Na, √ √ √ √ √ √ √
Kalium, Cl)
EKG √ Setiap 3 bulan sekali
Thyroid stimulating √ √ √ √
hormon (TSH)
Enzim hepar (SGOT, √ Evaluasi secara periodik
SGPT)
Tes kehamilan √ Berdasarkan indikasi
Darah Lengkap √ Berdasarkan indikasi
Audiometri √ Berdasarkan indikasi
Hasil akhir pengobatan tb ro
N Hasil Akhir Jangka Pendek Individual
o Pengobatan
• Harus mempertimbangkan
Manajemen kemana pasien dan
KTD pengobatan yang diperlukan
• Kehamilan
Prinsip pengobatan TB kehamilan tidak berbeda dengan pengobatan
TB pada umumnya. Golongan Aminoglikosida seperti streptomisin
atau kanamisin dapat menimbulkan ototoksik.
a. Persyaratan PMO
• dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan
maupun pasien, harus disegani dan dihormati oleh pasien,
• Tinggal dekat dengan pasien,
• Bersedia sukarela,
• Bersedia dilatih dan/ penyuluhan bersama pasien
Lanjutan ...............
PMO pada TB RO :
Pemilihan PMO :
1. tahap awal : petugas kesehatan baik di dalam atau di luar
Fasyankes, mengingat pada tahap ini pasien harus
mendapatkan suntikan setiap hari.
5 Diare PAS
8 Artralgia Z, Lfx
16 Gatal Cfz
6 Gangguan penglihatan E
Efek Samping OAT Lini 2 (Lanjutan)
Efek Samping Berat Yang Sering Muncul
No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab
Unlikely Terdapat (hanya) sedikit bukti yang menunjukkan ada hubungan sebab-akibat
(misalnya peristiwa itu tidak terjadi dalam waktu yang wajar setelah pemberian
obat percobaan). Terdapat penjelasan lain yang masuk akal untuk kejadian
tersebut (misalnya kondisi klinis pasien, pengobatan lain yang bersamaan).
Possible Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan hubungan sebab akibat (misalnya
karena peristiwa itu terjadi dalam waktu yang wajar setelah pemberian obat
percobaan). Namun, pengaruh faktor lain mungkin berkontribusi pada event
(misalnya kondisi klinis pasien, pengobatan lain yang bersamaan).
Probable Terdapat bukti yang menunjukkan hubungan sebab akibat dan pengaruh faktor-
faktor lain tidak mungkin.
Certain Terdapat bukti jelas yang menunjukkan hubungan sebab akibat dan kontribusi
faktor lain yang mungkin dapat dikesampingkan.
Tatalaksana kasus mangkir pada pasien
TB Sensitif
A. Peran keluarga:
-Memotivasi pasien untuk menjalani pengobatan
sampai sembuh
-Mendampingi dan memberikan dukungan moral
-Mengingatkan pasien datang ke Faskes untuk
mendapatkan obat dan periksa ulang dahak sesuai
jadual (koord. PMO)
-Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek
samping obat dan merujuk ke Faskes.
a.KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
KIE kepada keluarga (lanjutan.....)
B. Pesan yang harus disampaikan kepada keluarga
a. Kunjungan pertama setelah pasien didiagnosis TB
-Apa itu TB (penyebab TB dan gejala)
-TB dapat disembuhkan
-Pengobatan TB
-Keteraturan menelan obat sampai tuntas sesuai anjuran dokter.
-Efek samping obat dan kapan dan ke mana harus mencari
pertolongan.
-Pentingnya pengawasan keteraturan menelan obat
-Penularan TB
a.KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
KIE kepada keluarga (lanjutan.....)
-Pencegahan penularan TB
-Etika Batuk
-Pentingnya pemeriksaan dahak ulang secara teratur
-Pentingnya PHBS bagi pasien dan keluarganya
-Sop merokok dan minuman keras pada pasien.
-Mmembersihkan rumah atau lingkungan-secara teratur.
-Olahraga bagi pasien.
-Konseling dan perbaikan gizi pasien
-Tidak diperlukan diet khusus, mensterilisasi atau memisahkan peralatan
makan minum.
a.KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
Komunikasi Motivasi :
• adalah teknik komunikasi yang
Refleksi
Afirmasi
Bertanya Beritahu Bertanya
Pertanyaan Terbuka
b. KM pada Pasien TB (lanjutan)
• Refleksi:
• Afirmasi (Peneguhan)
- suatu keterampilan komunikasi untuk menekankan hal-
hal yang positif dari pasien.
Pertanyaan Terbuka
Komplikasi BCG
Sejumlah kecil anak-anak (1-2%) mengalami komplikasi
setelah vaksinasi BCG.
Komplikasi paling sering :
-abses lokal,
-infeksi bakteri sekunder,
-adenitis supuratif dan pembentukan keloid lokal.
Limfadenitis BCG
- pembengkakan kgb pada satu sisi, post vaks. BCG.
- komplikasi BCG yang paling sering.
- 2 mg- 24 bln (sering 2-4 bln) post BCG
- non supuratif atau supuratif.
- non supuratif : hilang dalam bb mg
- supuratif : tanda radang dan fluktuasi
aspirasi jarum jika diperlukan
- lokasi : supraklavikula, servikal, aksila, 1-2
kelenjar yang membesar.
- D/ ditegakkan : pembesaran KGB sisi yang sama
dengan penyuntikan BCG tanpa ada penyebab
lain
Lanjutan..........
2. Pengobatan Pencegahan bagi Anak di bawah 5 Tahun
dan ODHA anak
Tata laksana pada kontak anak
Hasil
Umur HIV pemeriksan Tata laksana
Balita (+)/(-) ILTB PPINH
Balita (+)/(-) Terpajan PPINH
> 5 th (+) ILTB PPINH
> 5 th (+) Terpajan PPINH
> 5 th (-) ILTB Observasi
> 5 th (-) Terpajan Observasi
Lanjutan.............