Anda di halaman 1dari 24

1

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH:
HELDA DEWITA BR PERANGIN ANGIN
NIM : 157420100233
PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR MENURUT
UNDANG–UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(STUDI KASUS TPA DI TRANLIK KOTAWARINGIN BARAT)

OLEH:
HELDA DEWITA BR PERANGIN ANGIN
NIM : 157420100233
3
LATAR BELAKANG MASALAH
Permasalahan sampah disebabkan karena dampaknya yang
begitu luas, terutama dalam kaitannya dengan masalah lingkungan.
Selain sampah dapat menimbulkan bahan cemaran yang akan
menyebabkan pencemaran lingkungan juga dapat memberikan
pengaruh secara langsung terhadap kesehatan, keamanan dan
kenyamanan serta keamanan hidup. Sebenarnya sampah bukan
merupakan salah satu sumber utama permasalahan lingkungan hidup,
hanya karena faktor pengelolaannya yang kurang seperti pengangkutan
ke TPA tidak efektif, sarana prasarana sampah kurang memadai,
personel pengangkut sampah kurang dan sulitnya penanganan sampah
sehingga dapat menjadi permasalahan yang berlarut-larut dan menjadi
salah satu sumber yang dapat mengganggu kenyamanan hidup.
4
Jumadianto, Kepala Seksi Urusan Persampahan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat menjelaskan
bahwa Tempat Pembuangan Akhir TPA Tranlik merupakan tempat
dimana sampah mencapai tahap akhir dalam pengelolaannya,
diawali dari sumber, pengumpulan, pemindahan atau
pengangkutan, serta pengolahan dan pembuangannya yang
berada di Jalan Tranlik Desa Pasir Panjang Pangkalan Bun
Kotawaringin Barat. TPA Tranlik merupakan tempat sampah
diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan kerusakan atau
dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu
diperlukan penyediaan fasilitas dan penanganan yang benar agar
pengelolaan sampah tersebut dapat terlaksanan dengan baik.
5

Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, cemar dapat diartikan


sebagai kotor, ternoda, sedangkan pencemaran adalah hal
mencemarkan, yaitu menjadikan“sesuatu” cemar, kotor rusak dan lain-
lain senada pula dengan kata polusi dan kontaminasi. Pencemaran
adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energy,
dan/atau komponen lain kedalam air atau udara atau pencemaran juga
bisa berarti berubahnya tatanan komposisi air atau tanah oleh kegiatan
manusia dan proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
6

Sebenarnya sampah bukan merupakan salah satu sumber


utama permasalahan lingkungan hidup, hanya karena faktor
pengelolaannya yang kurang seperti pengangkutan ke TPA tidak efektif,
sarana prasarana sampah kurang memadai, personel pengangkut
sampah kurang dan sulitnya penanganan sampah sehingga dapat
menjadi permasalahan yang berlarut-larut dan menjadi salah satu
sumber yang dapat mengganggu kenyamanan hidup
7

Di Kotawaringin Barat banyak permasalahan mengenai


lingkungan hidup terutama tempat pembuangan sampah, yang
awalnya di rencanakan untuk pemilahan sampah rumah tangga di
masing-masing kelurahan. Padahal jika difungsikan dengan benar dan
dikelola secara serius, tempat pembuangan sampah itu akan
bermanfaat bagi masyarakat di masing-masing kelurahan itu sendiri.
Sampai sekarang ini masih banyak tempat pembuangan sampah yang
kondisinya sangat memprihatinkan, salah satunya adalah tempat
pembuangan sampah di Kotawaringin Barat yang menimbulkan
pencemaran udara yaitu bau tak sedap yang cukup menyengat, karena
tempat pembuangan sampah tersebut dekat dengan pemukiman
warga.
8

Jumadianto, Kepala Seksi Urusan Persampahan di Dinas


Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat menjelaskan bahwa
Tempat Pembuangan Akhir TPA Tranlik merupakan tempat dimana
sampah mencapai tahap akhir dalam pengelolaannya, diawali dari
sumber, pengumpulan, pemindahan atau pengangkutan, serta
pengolahan dan pembuangannya yang berada di Jalan Tranlik Desa
Pasir Panjang Pangkalan Bun Kotawaringin Barat. TPA Tranlik
merupakan tempat sampah diisolasi secara aman agar tidak
menimbulkan kerusakan atau dampak negatif terhadap lingkungan
sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan penyediaan fasilitas dan
penanganan yang benar agar pengelolaan sampah tersebut dapat
terlaksanan dengan baik.
9

Jumadianto, saat ditemui di Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin


Barat menyatakan bahwasan nya di TPA ada bangunan yang sifatnya
guna mencegah pencemaran lingkungan.diketahui selama ini belum
adanya pengawasan secara baku dan efektif,sehingga operasional di
TPA berjalan apa adanya saja tanpa adanya SOP atau standar
operasional yang baik dan benar jadi, selama 360 hari masa kerja cara
pengoperasionalkan nya masih di uji kepatutan dan kepatuhan
terhadap Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindugan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
10

diharapkan kedepan nya sudah di tetapkan nya lembaga atau instansi


yang berwenang untuk mengawasi dan memonitoring lebih
lanjut,selama ini yang dirasakan yaitu terkendala oleh belum ada nya
pejabat yang berwenang dalam pengawasannya sehingga
mengakibatkan pengelolaan TPA selama ini kurang sesuai standar dan
SOP sebagai mana mestinya,padahal dapat kita ketahui dalam
pengelolaan dan pengawasan TPA harus benar-benar diperhatikan
agar tidak mencemari lingkungan sekitar demi kelangsungan hidup.
11
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Latar Belakang yang diuraikan di atas, dapat


dirumuskan masalahnya sebagai berikut yaitu :
▸ Bagaimana pengelolaan dan pengawasan Tempat
Pembuangan Akhir menurut Undang–Undang nomor 32
Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan
Lingkungan Hidup ?
▸ Bagaimana peran Pemerintah Kotawaringin Barat dalam
melakukan pengelolaan dan pengawasan Tempat
Pembuangan Akhir Tranlik ?
12
TUJUAN PENELITIAN
▸ Adapun tujuan pelitian/penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
▹ Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dan
pengawasan Tempat Pembuangan Akhir menurut
Undang–Undang nomor 32 Tahun 2009 tentang
Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.
▹ Untuk mengetahui bagaimana peran Pemerintah
Kotawaringin Barat dalam melakukan pengelolaan dan
pengawasan Tempat Pembuangan Akhir Tranlik.
13
MANFAAT PENELITIAN

▸ Manfaat Praktis:
▹ Sebagai bahan atau masukan terhadap Pemerintah
Daerah sejauhmana melakukan pengelolaan dan
pengawasan Tempat Pembuangan Ahkir sesuai
dengan Undang-Undang yang berlaku.
▹ Sebagai bahan masukan kepada masyarakat agar
lebih menjaga lingkungan agar tetap sehat dan
terjaga demi kelangsungan hidup bersama.
14

▸ Manfaat Teoritis :
▹ Bagi mahasiswa untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan pemahaman lebih banyak lagi
dalam menjaga lingkungan hidupnya agar tetap asri
dan terjaga yang menyakut kepentingan
masyarakat dan pemerintah.
▹ Sebagai bahan, masukan dan informasi Fakultas
Hukum Universitas Antakusuma Pangkalan Bun.
15
METODE PENELITIAN
▹ Sifat/Jenis Penelitian
▹ Penelitian ini akan menggunakan metode Normatif
Empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah
penelitian hukum mengenai pemberlakuan hukum
normatif (kodifikasi, undang-undang atau kontrak)
secara in action pada setiap peristiwa hukum
tertentu yang terjadi dalam masyarakat.
(Abdulkadir Muhammad, 2004 : 134)
16

▹ Penelitian hukum empiris dilakukan dengan


meneliti secara langsung kelapangan untuk melihat
secara langsung penerapan perundang-undangan
atau aturan hukum yang berkaitan dengan
penegakan hukum, serta melakukan wawancara
dengan beberapa responden yang dianggap dapat
memberikan informasi mengenai pelaksanaan
penegakan hukum tersebut.
17

▹ Penelitian hukum normatif adalah pendekatan yang


dilakukan berdasarkan bahan baku utama,menelaah hal
yang bersifat teoritis yang menyangkut asas-asas hukum,
konsepsi hukum, pandangan dan doktrin-doktrin
hukum,peraturan dan sistem hukum yang menggunakan
data sekunder,diantaranya : asas, kaidah, norma dan aturan
hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan
dan peraturan lainnya, dengan mempelajari buku-buku,
peraturan perundang-undangan dan dokumen lain yang
berhubungan erat dengan penelitian. (Soerjono Soekanto,
2006 : 24)
18
Sumber data
▸ Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder.
• Data primer
▹ Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung berupa
keterangan-keterangan dan pendapat para responden dan
kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan melalui wawancara dan
observasi. Penelitian skripsi ini dilakukan di TPA Tranlik Pangkalan
Bun Kotawaringin Barat. (Bambang Sunggono, 2008 : 15)
• Data sekunder
▹ Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan
yang mempunyai kekuatan hukum mengikat, yang terdiri dari bahan
baku primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.
(Bahder Johan, 2004 : 23)
19
Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

▸ Metode pengumpulan data yang digunakan dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut :
▹ Studi Pustaka
▹ Metode ini dilakukan dengan cara melakukan
serangkaian kegiatan seperti membaca, menelaah,
mencatat, dan membuat ulasan bahan-bahan
pustaka yang ada kaitannya dengan permasalahan
yang akan diteliti. Studi kepustakaan dilakukan
untuk memperoleh data yang bersifat sekunder ini
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori antara lain
(Bambang Waluyo, 2008 : 51) :
20

▸ Studi Lapangan
▹ Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer
dengan nmenggunakan teknik wawancara langsung dengan
informasi yaitu Jumandianto, Kepala Seksi urusan
Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Barat.
Dan Rawandi, Kepala Bidang Penataan Ruang di Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotawaringin Barat.
Wawancara dilaksanakan secara langsung dan terbuka
dengan mengadakan tanya jawab untuk mendapatkan
keterangan atau jawaban yang bebas sehingga data yang
diperoleh sesuia dengan yang diharapkan.
21

▸ Pengolahan Data
▹ Data yang terkumpul kemudian diproses melalui
pengolahan dan pengkajian data.
22
Analisis Data
▸ Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif. Analisis
kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan serta menggambarkan
data dan fakta yang dihasilkan dari suatu penelitian dilapangan dengan
suatu interpretasi, evalusi, dan penegtahuan umum.
▸ Data kemudian dianalisis dengan metode induktif, yaitu suatu cara
berfikir yang didasarkan pada fakta-fakta yang bersifat umum
dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat khusus untuk
mengajukan saran-saran, serta data yang telah diolah tersebut
kemudian dianalisis dengan menggunakan cara penginterpretasikan
data dan memaparkannya dalam bentuk kalimat untuk menjawab
permasalahan pada bab-bab selanjutnya
23
LOKASI PENELITIAN
24

Anda mungkin juga menyukai