Pengobatan Simtomatik Penyakit Pernapasan
Pengobatan Simtomatik Penyakit Pernapasan
Penyebab
Batuk
Bronchoconstriction dyspnoe
Inflammation
Rhinorrhea
Tergatung pada tipe batuk
1. Antitussive
2. Expectorant
3. Mucolytic
Pada orang sehat:
Terdapat refleks protektif /perlindung terhadap
sal. pernapasan dimana benda asing yang masuk
dapat dikeluarkan dari trakeobronkial batuk
biasanya dapat membantu dan terjadi bila
diperlukan
Pada berbagai penyakit:
peningkatan frekuensi dan hebatnyadapat
mengganggu terutama bila menyebabkan
nyeri/sakit atau mengganggu tidur
Untuk memilih obat yang sesuai untuk terapi batuk:
diagnosis yang akurat diperlukan
Bekerja langsung pada pusat aksi: mengurangi
sensitivitas terhadap pusat batuk dari
rangsangan yang masuk
Untuk batuk non produktif, batuk yang
terbatas, batuk disebabkan secara refleks oleh
iritasi faring atau laring
Pasien dengan batuk produktif umumnya tidak
boleh diberikan antitusif
1. Codeine
2. Dextromethorphan
3. Diphenhydramine
Opioid
Senyawa acuan untuk antitusif lainnya
Bekerja terpusat untuk menekan batuk
Efektif secara oral untuk batuk akut yang
terkait dengan berbagai penyakit dan
iritasi
Dosis antitusif umumnya dapat ditoleransi
dengan baik
Nausea, muntah, sembelit, pusing, mengantuk,
jantung berdebar, pruritus
Durasi terapi pendek, dosis kecil diperlukan
ketergantungan jarang
Overdosis depresi saluran pernapasan
Tidak dianjurkan untuk anak 2 th
Dewasa: 10-20 mg setiap 4-6 jam, bila perlu
Anak-anak
6-12 tahun: 0,5-1.5 mg / kg setiap 4-6 jam
(max. 60 mg / hari)
2-6 tahun: 0,5-1 mg / kg sehari (maksimum
30mg / hari)
Penekan batuk non opioid
Efektif seperti kodein
Meningkatkan ambang rangsang refleks batuk
secara sentral
Tidak bersifat adiktif, analgesik atau sedatif
dan tidak menyebabkan depresi saluran
pernapasan
Ringan dan jarang
Contoh: mual, pusing
Dosis yang sangat besar / pasien dengan
gangguan fungsi pernafasan SSP dan
pernafasan depresi
N-Acetylcysteine
Mematahkan ikatan disulfida yang memegang
lendir glikoprotein mengurangi viskositas
lendir mudah untuk dihilangkan
ES: mual, muntah, stomatitis, rhinorrhea
Untuk pemulihan bronkospasme /
bronchoconstriction
1. Agonis 2 adrenergik
2. Theophylline
3. Antikolinergik: Ipratropium bromide
Paling efektif untuk pengobatan akut
bronkokonstriksi pada asma bronkial
Ephedrine and epinephrine
telah digunakan selama lebih dari 100 tahun
menstimulasi baik reseptor α dan β adrenergik
hipertensi serta bronkodilatasi
Isoproterenol menstimulasi reseptor β 1- dan β2
takikardia, aritmia jantung
Metaproterenol, terbutaline, albuterol, bitolterol,
selektif merangsang reseptor β2 signifikan
menghasilkan bonchodilatation dengan
berkurangnya efek kardiovaskular
Bronkodilator, banyak digunakan untuk
mengobati bronkokonstriks pada penyakit
saluran napas
Diberikan secara oral atau inhalasi
Dosis tinggi masih menunjukkan aktivitas tipe
β1 β2-agonis telah berkurang tetapi belum
menghilangkan semua risiko toksisitas jantung
Merangsang reseptor β2 yang melintasi
membran sel relaksasi otot polos bronkus
Stimulasi reseptor β2 merangsang protein G
mengaktifkan siklik AMP mengaktifkan
protein kinase A memfosforilasi beberapa
target enzim & saluran ion dalam sel
relaksasi
relaksasi otot polos saluran napas,
menghambat pelepasan mediator
bronkokonstriksi dari sel mast,
menghambat kebocoran mikrovaskular,
me transpor mukosiliar dg me aktivitas
siliar
Aktivitas Pendek sampai medium (3-6 jam):
metaproterenol, albuterol,bitolterol,
pirbuterol,terbutaline, fenoterol
Aktivitas panjang (>12 jam)
salmeterol
formoterol
Inhalasi aktivitas pendek β2-agonis
menghasilkan bronkodilatasi cepat
obat pilihan untuk eksaserbasi asma
untuk eksaserbasi akut obstruktif kronik
bronkitis
Aktivitas panjang β2-adrenergik agonis:
onset kerja yang lambat
>> Untuk gejala asma nokturnal
Semua β2-agonis yang sama efektif
Pemberian secara oral lebih cenderung
menyebabkan efek samping sistemik
Tremor otot, gelisah, gugup
Mual, muntah
achycardia, arrhythmya, kenaikan tek. darah
Sakit kepala, pusing, kelemahan, berkeringat
takifilaksis/toleransi pd pemberian berulang
efek ini masih blm jelas
3 metilxantin terpenting teofilin, teobromin,
kafein
Preparat teofilin yg digunakan utk terapi
aminofilin
Menghambat fosfodiesterase (PDE),
meningkatkan intraseluler cAMP
bronkodilatasi
bronkodilator efektif pada konsentrasi serum
dari 10-20 mg / l
Indeks terapeutik sempit efek terapeutik &
efek toksik berhubungan dg kadar dlm darah
Pemberian secara oral
Aminophyline: amino-garam teofilin, bisa
diberikan secara intravena (IV)
Teofilin cepat dan diabsorsi seluruhnya
Clearance bervariasi
Dimetabolisme di hati
Cl induksi enzim di hati oleh rokok atau
perubahan diet
Rata2 pd dewasa 0,69 ml/kg/menit
Anak 1-1,5 ml/kg/menit
Neonatus & bayi paling lambat
Increased clearance:
rifampicin, ethanol, phenobarbital (enzyme
induction) smoking tobacco, high-protein diet,
barbecued meat
Decreased clearance
cymetidine, erythromycin (enzyme inhibition)
liver disease ,congestive heart failure, old age ,
high-carbohydrate diet
Anoreksia, mual, muntah, rasa tdk enak pd
perut, sakit kepala, kecemasan 15 mg/L
pd bbrp pasien, lebih sering pd > 20 mg/L
Kejang & aritmia > 40 mg/L
Meminimalisasi:
dengan memulai terapi dengan dosis
rendah,
dan secara bertahap meningkatkan dosis
untuk
mencapai tingkat serum terapeutik
Formulasi standar pemberian secara oral
Dewasa: dosis pemeliharaan : 3-4 mg / kg
setiap 6 jam
Dosis dpt ditingkatkan dg jarak 2-3 hari hingga
tercapai kadar terapeutik dlm darah atau timbul efek
samping
Orang dewasa merokok: dapat diberikan setiap
8 jam
Dosis harus dikurangi dan dipantau secara ketat
pada pasien dengan penyakit hati, kegagalan
jantung kongestif
Antikolinergik
Berbeda dengan atropin:
senyawa kuaterner yang kurang larutsulit
dalam melintasi sawar darah otakefek
samping berkurang
Menghambat reseptor muskarinik M1, M3
bronkodilatasi
Digunakan secara luas untuk mengobati
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Bronkodilator tambahan untuk asma akut
Biasanya diberikan dg inhaler
Pemberian ipratropium bromida (turunan amonium
kuartener yg lebih selektif) dpt diberikan dlm dosis
secara inhalasi karena penyerapan sistemik & tdk
masuk ke SSP
Untuk rhinitis, rhinorrhea
A1 adrenoseptor agonis vasokonstriksi nasal
meringankan pembengkakan lokal dan
hidung tersumbat pada mukosa hidung
Oral decongestant :
phenylpropanolamine,ephedrine,
pseudoephedrine,phenylephrine
Topical : naphazoline, xylomethazoline,
phenylephrine
Topikal: kekeringan mukosa hidung, bersin,
sakit kepala