2
REPUBLIK
INDONESIA
Pencapaian Pembangunan
1 Nasional
3
Pemerataan pembangunan menunjukkan
REPUBLIK
INDONESIA
perkembangan positif…
Ketimpangan menurun ditandai oleh koefisien gini Tingkat kemiskinan menurun, menjadi 10,12 persen dan
yang semakin membaik jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 26,58 juta jiwa.
0.42 0.413 0.414 Persentase penduduk miskin berkurang Jumlah penduduk miskin berkurang
0.406 (persen) (Juta Jiwa)
0.41
10,96
0.402
0.40 0.394
0.391
2014(Sept)
27,73
0.39 2014(Sept)
0.38
0.37
2012 2013 2014 2015 2016 2017 10,12 26,58
Sumber: Susenas, September 2012-2017 2017(Sept) 2017(Sept)
Tingkat pengangguran menurun menjadi 5,50 persen dan Indeks Pembangunan Manusia membaik
jumlah penganggur berkurang menjadi 7,04 juta orang. menjadi 70,18 pada tahun 2016.
Tingkat Pengangguran Terbuka Jumlah Pengangguran berkurang
berkurang (persen) (juta jiwa)
IPM
5,94 7,24 Tahun 2015 Tahun 2016
2014 (Agustus) 2014 (Agustus)
5,50
2017 (Agustus)
7,04
2017 (Agustus)
69,55 70,18
Sumber: BPS 2014-2017
4
REPUBLIK
Ekonomi Indonesia Menunjukkan Perbaikan Secara Bertahap… (1/2)
INDONESIA
2017
Komponen 2016 2017
I II III IV • Konsumsi rumah tangga di Q4-2017 membaik, walaupun masih
Konsumsi Rumah Tangga 5,01 4,94 4,95 4,93 4,97 4,95 sedikit di bawah 5,0%. Faktor penyebabnya:
Konsumsi LNPRT 6,64 8,07 8,52 6,02 5,24 6,91 Smart consumers: masyarakat Indonesia lebih memilih dalam
Konsumsi Pemerintah -0,14 2,69 -1,92 3,48 3,81 2,14 berbelanja yang seperlunya.
PMTB 4,47 4,77 5,34 7,08 7,27 6,15 Leissure consumers: lebih menyenangi aktivitas terkait rekreasi.
Ekspor -1,57 8,41 2,80 17,01 8,50 9,09 Saving behavior: lebih banyak menabung terutama kelompok
Impor -2,45 4,81 0,20 15,46 11,81 8,06 menengah ke atas.
Pertumbuhan Sektor • Industri non-migas dalam dua kuartal terakhir tumbuh cukup baik
Pertanian 3,36 7,15 3,23 2,77 2,44 3,81 (Q3 lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional).
Pertambangan 0,95 -1,22 2,12 1,84 0,08 0,69
Industri 4,26 4,28 3,50 4,85 4,46 4,27
Pertumbuhan Ekonomi (Persen, YoY)
Industri Non Migas 4,43 4,80 3,93 5,46 5,14 4,84
Perdagangan 4,03 4,61 3,47 5,20 4,47 4,44 5.0 5.1
4.9
Transportasi & Pergudangan 7,45 8,06 8,80 8,88 8,21 8,49
Informasi dan Komunikasi 8,88 10,48 11,06 8,82 8,99 9,81
Jasa Keuangan & Asuransi 8,90 5,99 5,94 6,16 3,85 5,48
PDB 5,03 5,01 5,01 5,06 5,19 5,07
5
REPUBLIK
Ekonomi Indonesia Menunjukkan Perbaikan Secara Bertahap… (2/2)
INDONESIA
Kalimantan
Sulawesi
2016: 7,9%
2016: 6,0%
2017: 8,2%
2017: 6,1%
Sebaran Maluku dan Papua
Pertumbuhan: 2016: 2,5%
Ekonomi Pertumbuhan:
2017: 4,3% 2017: 2,4%
2017: 7,0%
Wilayah Sedikit
Bergeser Pertumbuhan:
ke Arah 2017: 2,4%
Kawasan Timur
Indonesia
Sumatera
2016: 22,0%
2017: 21,7%
Pertumbuhan:
2017: 4,3% Jawa Bali dan NT
2016: 58,5% 2016: 3,1%
2017: 58,5% 2017: 3,1%
Pertumbuhan: Pertumbuhan:
2017: 5,6% 2017: 3,7%
6
REPUBLIK
Isu Strategis Dalam Mencapai Pemerataan Pembangunan
INDONESIA
7
REPUBLIK
INDONESIA
8
REPUBLIK
INDONESIA
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2019
• Momentum pemulihan ekonomi global dan perbaikan harga komoditas akan terus berlanjut di tahun 2018 dan 2019.
• Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan akan terus meningkat dengan tingkat inflasi dan nilai tukar yang
terkendali.
• Pembangunan infrastruktur yang sudah mulai operasional akan memicu pertumbuhan ekonomi tahun 2019.
Catatan:
2017 2018** 2019*** * Inflasi Y-o-Y
** Sasaran pada APBN 2018
5,07 5,4 5,4-5,8 *** Hasil rapat interdep asumsi makro
6 Februari 2018
9
Outlook dan Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Indonesia:
REPUBLIK
REPUBLIK
INDONESIA
INDONESIA
Sisi Pengeluaran dan Sisi Produksi
Konsumsi
Pemerintah PMTB
2018** 2019 2018** 2019
Konsumsi LNPRT 5,4 2,8-3,7 7,1 7,5-8,3 Ekspor
2018** 2019 2018** 2019
9,3 9,2-11,1 4,0 6,0-7,3
Tingkat Kemiskinan
0,38–0,39
71,98
Pertumbuhan Ekonomi
5,4–5,8%
Tingkat Pengangguran Terbuka
4,8–5,2%
11
REPUBLIK
INDONESIA
12
RKP 2019
REPUBLIK
INDONESIA
Kesinambungan Implementasi Money Follows Program
2018 2019
Menajamkan
Prioritas Nasional
10 PN 5 PN
30 PP 24 PP
3
Pembangunan Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dan
untuk Penciptaan Lapangan Kerja melalui Pertanian,
Pertumbuhan Industri, Pariwisata , dan Jasa Produktif Lainnya
4
Berkualitas”
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan
Sumber Daya Air
14
Isu Strategis Prioritas Nasional 1
REPUBLIK
INDONESIA
Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar
15
2 4
Peningkatan Pelayanan Peningkatan Akses Masyarakat
REPUBLIK
INDONESIA Kesehatan dan Gizi Terhadap Perumahan dan
Masyarakat Permukiman Layak
PRIORITAS
NASIONAL 1
PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR
1 3 5
Percepatan Pengurangan PN
Pemerataan Layanan Peningkatan Tata
Kemiskinan Pendidikan Berkualitas Kelola Layanan Dasar
PP
Penguatan Pelaksanaan Penyediaan Afirmasi Penguatan Integrasi Sistem
Bantuan Sosial Tepat Pendidikan Administrasi Kependudukan KP
Sasaran dan Catatan Sipil
16
16
Isu Strategis Prioritas Nasional 2
REPUBLIK
INDONESIA
Pengurangan Kesenjangan Antarwilayah melalui Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman
17
REPUBLIK
INDONESIA 2 Percepatan Pembangunan
Papua dan Papua Barat
PRIORITAS
NASIONAL 2
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI
PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
PN
1 3 5
Percepatan Pembangunan PP
Peningkatan Konektivitas Daerah Tertinggal dan Peningkatan Sistem
dan TIK Desa Logistik
KP
Pengembangan Pelabuhan Pembangunan Daerah Pengembangan Sistem Logistik
Hub dan Feeder Jalur Tertinggal dan Perbatasan dan Jaringan Pasar Komoditas
Utama dan Subsidi Tol Laut Perikanan dan Pertanian
18
18
Isu Strategis Prioritas Nasional 3
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja melalui Pertanian,
Industri, Pariwisata , dan Jasa Produktif Lainnya
REPUBLIK
INDONESIA
19
2 4
Percepatan Peningkatan
Percepatan Peningkatan
Ekspor dan Nilai Tambah
REPUBLIK
INDONESIA
Keahlian Tenaga Kerja
Industri Pengolahan
Pengembangan 7 Kawasan Pemantapan Sistem
Industri dan 6 KEK Sertifikasi Kompetensi
Industri/Logistik
PRIORITAS
NASIONAL 3
PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA MELALUI PERTANIAN,
INDUSTRI, PARIWISATA ,DAN JASA PRODUKTIF LAINNYA
PN
Pengembangan Iptek
1 3 5
Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Nilai
dan Inovasi untuk PP
Nilai Tambah Produk Tambah Pariwisata dan
Meningkatkan
Pertanian Jasa Produktif Lainnya
Produktivitas KP
Peningkatan Mutu, Sertifikasi, Pengembangan 10 Kawasan Penguatan Inovasi dan
dan Standarisasi Hasil Pertanian, Pariwisata, 4 KEK Pariwisata, Penguasaan Teknologi Frontier
Perikanan, dan Kehutanan dan Penguatan Destinasi Unggulan
20
20
Isu Strategis Prioritas Nasional 4
REPUBLIK
INDONESIA
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan Sumber Daya Air
21
2 4
REPUBLIK
Peningkatan Produksi, Akses Peningkatan Daya Dukung
INDONESIA
dan Kualitas Konsumsi SDA dan Daya Tampung
Pangan Lingkungan
Penguatan Cadangan dan Rehabilitasi dan Pemulihan
Stabilisasi Harga Pangan Kerusakan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup
PRIORITAS
NASIONAL 4
PEMANTAPAN KETAHANAN ENERGI, PANGAN, DAN SUMBER DAYA AIR
PN
1 3
Peningkatan Produksi dan
Peningkatan Kuantitas, PP
Pemenuhan Kebutuhan
Energi Kualitas dan Aksesibilitas Air
KP
Pengembangan Energi Baru Pemeliharaan dan Pemulihan
dan Terbarukan (EBT) Sumber Air dan Ekosistem
22
22
Isu Strategis Prioritas Nasional 5
REPUBLIK
INDONESIA
Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu
23
2 4 Kepastian Hukum dan
REPUBLIK
Kesuksesan Pemilu
INDONESIA
Reformasi Birokrasi
PRIORITAS
NASIONAL 5 e
STABILITAS KEAMANAN NASIONAL DAN KESUKSESAN PEMILU
PN
1 3 5
PP
Kamtibmas dan Pertahanan
Efektivitas Diplomasi
Keamanan Siber Wilayah Nasional
KP
Penguatan Kelembagaan Siber Pengamanan Kawasan Penguatan Diplomasi
serta Keamanan Ruang Siber Perbatasan dan Ekonomi dan Kerjasama
Kedaulatan Negara Pembangunan Internasional
24
24
REPUBLIK
INDONESIA
25
REPUBLIK
INDONESIA
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kaltim Tahun 2011-2017
26
REPUBLIK
Share Ekonomi Provinsi Terhadap Pulau dan Nasional
INDONESIA
1 6
Dari 34 Provinsi Konstruksi
Dari 5 Provinsi di secara Nasional
Pulau Kalimantan
❷ ❶ ❸
Kab. Kutai Timur Kab. Kutai Kertanegara Kota Samarinda
18,68 % 25,15 % 10,28 %
Pola Spasial Persentase Penduduk Miskin 2017 Angka Kemiskinan Provinsi Kalimantan Timur dan
Nasional Tahun 2011-2017 (September)
Pola Spasial TPT Tahun 2017 (Agustus) Perkembangan TPT Provinsi Kalimantan Timur dan
Nasional Tahun 2011-2017 (Agustus)
TPT Kalimantan Timur lebih tinggi dibandingkan TPT nasional, namun dalam tiga
tahun terakhir cenderung menurun
❷ ❶ ❸
Secara Spasial, TPT tertinggi pada tahun 2015 (Agustus) terdapat di Kota Bontang,
Kota Balikpapan Kota Bontang Kab. Mahakam Hulu Kota Balikpapan, dan Kab. Mahakam Hulu, sedangan TPT terendah di Kab. Kutai
10,39 % 12,44 % 9,05 % Timur 4,61 %
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
29
REPUBLIK
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
INDONESIA
Pola Spasial IPM Tahun 2016 Perkembangan IPM Provinsi Kalimantan Timur
dan Nasional Tahun 2011-2017
IPM Provinsi Kalimantan timur lebih tinggi dibandingkan IPM Nasional, namun
laju pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan nasional.
❶
❷ ❸ Secara spasial IPM terendah terdapat di Kab. Mahakam Hulu , Kab. Penajam
Kab. Mahakam Hulu Paser Utara, dan Kab. Kutai Barat, sedangkan IPM tertinggi di Kota. Bontang
Kab. Penajam Paser
65,51 Kab. Kutai Barat yakni 78,92
Utara 69,96
69,99 Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
30
Target Indikator Makro Pembangunan Provinsi Kalimantan Timur
REPUBLIK
INDONESIA
Proyeksi Tahun 2019
31
REPUBLIK
INDONESIA
32
REPUBLIK
Hasil Rakortek Renbang Kalimantan Timur (1/3)
INDONESIA
PN 1
Program Prioritas Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi
Masyarakat
• Pembinaan pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
• Distribusi PMT Ibu hamil dan balita
• Layanan pengendalian penyakit infeksi emerging
• Layanan imunisasi dasar lengkap
• Pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
33
REPUBLIK
Hasil Rakortek Renbang Kalimantan Timur (2/3)
INDONESIA
PN 4 •
•
•
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Normalisasi dan pemelihaaran bendungan dan sungai
Program kampung iklim
34
REPUBLIK
Hasil Rakortek Renbang Kalimantan Timur (3/3)
INDONESIA
PN 5 • N/A
35
REPUBLIK
INDONESIA
36
REPUBLIK
Pengertian KPBU
INDONESIA
KONVENSIONAL KPBU
• Bukan privatisasi tetapi
pengelolaan aset
KEWAJIBAN PEMERINTAH KEWAJIBAN PEMERINTAH
melalui konsesi
MELAYANI MASYARAKAT • Dapat berupa kegiatan
MELAYANI MASYARAKAT
yang: memiliki arus
pendapatan (palapa
ring), tidak memiliki
pendapatan (jalintim)
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PEMBENTUKAN
ASET PELAYANAN PERUBAHAN
MASYARAKAT PARADIGMA
(Pemerintah)
DISERAHKAN SETELAH
KERJASAMA SELESAI
PENGADAAN ASET
Manfaat KPBU:
• On schedule, on budget, on service
• Kesinambungan perencanaan , konstruksi, operasi dan
pemeliharaan.
• Mengatasi keterbatasan kapasitas pelaksanaan.
• Dengan dana yang sama, bisa me-leverage proyek yang
lebih banyak
37
REPUBLIK
PINA Mendorong Terciptanya Iklim Investasi yang Baik di Indonesia
INDONESIA
PINA mendorong
PINA menjadi alternatif
berbagai aturan dan Kondusifitas opsi untuk melaksanakan
kebijakan yang Iklim Investasi
Indonesia skema investasi.
meningkatkan minat
investasi.
ADVOKASI KEBIJAKAN SOSIALISASI DAN KOORDINASI PENINGKATAN TATA KELOLA & REGULASI
• Melakukan koordinasi dengan OJK untuk • Melaksanakan Forum untuk sosialisasi • Pembuatan Rencana Strategis dan Tata
Kegiatan
relaksasi berbagai aturan dan penerbitan PINA dengan berbagai pemangku Kelola Pelaksanaan PINA.
instrumen investasi. kepentingan (PINA Day) • Melakukan Kajian untuk memperkuat fungsi
• Melakukan koordinasi dengan Ikatan • Berkoordinasi dengan berbagai asosiasi dan peran PINA di dalam skema pendanaan
Akuntan Indonesia (IAI) untuk kesesuaian terkait yang berpeluang menjadi investee Investasi.
aturan keuangan atau investor
• Penerbitan Instrumen Investasi baru • Meningkatnya minat investor dan • Meningkatnya kualitas proyek yang dapat
Dampak
seperti RDPT dan Perpetuity Notes/Bond. investee yang menggunakan skema ditawarkan dan efektifitas dalam proses
• Memastikan terlaksananya akuntabilitas PINA. pelaksanaan skema.
di setiap skema investasi yang • Meningkatnya Citra Positif Dunia • Terbitnya berbagai aturan yang menguatkan
dilaksanakan. Investasi di Indonesia. peran PINA ( PP No 17/2017, Perpres No
58/2017, Perpres No 20/ 2016, dsb.)
38
Pencapaian PINA dalam Fasilitasi Proyek Infrastruktur
REPUBLIK
INDONESIA
Kisah sukses PINA dalam percepatan financial close proyek
Waskita TollRoad-15 Ruas Tol PALAPA Ring Jaringan Serat Optik –Paket Tengah
IDR3,5 trilliun (USD 265,0 juta) IDR174 miliar(USD 13,0 juta)
PT Nusantara InfrastrukturTbk
Kerjasama investasi dengan partner (partisipasi ekuitas) (shareholderloan)
1
internasional strategis
IDR1,81trilliun(USD 134 juta)
(partisipasi ekuitas)
2
39
Usulan Proyek PINA Provinsi Kalimantan Timur
REPUBLIK
INDONESIA
40
REPUBLIK
INDONESIA
Penutup
41
REPUBLIK
INDONESIA
TERIMA KASIH
42