Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN

TENTANG
UDARA
PERATURAN
TENTANG
UDARA
DISUSUN OLEH :
AULIA KHOIRUNISA (6411417096)
RATNA WAHYUNINGTIAS (6411417106)
ANGGIT HANDAYANI (6411417108)
DELLA APRILIANINGTYAS (6411417110)
DWI ANISA ROSIANI (6411417112)
ROUFIKI AZIZAMIA (6411417113)
RO’I CHATUL UYUN (6411417116)
VIDYA NATALIA EKA PUTRI (6411417122)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL DAN
DAERAH TENTANG UDARA TERBARU

PERMEN LH DAN
PERMEN LH NO. 12 TAHUN KEHUTANAN RI NO. PERMEN LH RI NO. 23
PP RI NO. 41 TAHUN 1999
2010 P6/MENLHK/SETJEN/KUM1/ TAHUN 2012
2/2008
Pengendalian Pencemaran Pengendalian Pencemaran Standar dan Sertifikasi Baku Mutu Emisi Gas Buang
Udara Udara di Daerah Kompetensi Penanggung Kendaraan Bermotor Tipe Baru
Jawab Operasional Instalasi Kategori L3
Pengendalian Pencemaran
Udara dan Penanggung Jawab
Pengendalian Pencemaran
Udara

3
UDARA
Menurut KBBI, udara adalah campuran berbagai gas yang
tidak berwarna dan tidak berbau (seperti oksigen dan
nitrogen) yang memenuhi ruang di atas bumi seperti yang kita
hirup apabila kita bernapas.

4
PP RI NO. 41 TAHUN 1999
TENTANG PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA
Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi
pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah
yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan
mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup
dan unsur lingkungan hidup lainnya

5
Apa itu Pencemaran Udara?
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat,
energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan
manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya.

6
BAKU MUTU UDARA
AMBIEN

7
8
9
PERMEN LH NO. 12 TAHUN 2010
TENTANG PELAKSANAAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN
UDARA DI DAERAH
• Kualitas udara menurun akibat peningkatan
sumber pencemar udara oleh kegiatan manusia

• Tugas gubernur :
Menetapkan Menetapkan
baku mutu status mutu

Koordinasi
operasional

Pembinaan Pengawasan

10
PEMBIAYAAN

PASAL 15 AYAT 1 PASAL 15 AYAT 2


Pembiayaan pengendalian Pembiayaan pengendalian
pencemaran udara di provinsi pencemaran udara di
dibebankan pada APBD Provinsi kabupaten/kota dibebankan pada
APBD Kabupaten/Kota

11
PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH DIREVISI
(PERMEN LH NO. 4 TAHUN 2011 DAN PERMEN LH & KEHUTANAN RI NO.
P6/MENLHK/SETJEN/KUM1/2 TAHUN 2018)
2011 2018
Tidak diberi judul BAB I, langsung tertuju pada BAB I Ketentuan Umum. Isi Pasal 1 sama namun
pasal 1. Isinya berupa pengertian. diberi tambahan beberapa pengertian.

Pasal 2 tentang sertifikat kompetensi. BAB II – Pasal 2 membahas standar kompetensi.


Pasal 3 membahas pelatihan kompetensi BAB III – Pasal 3 mempunyai isinya sama dengan
dilaksanakan oleh LPK. Permen tahun 2011 Pasal 2.
Pasal 4 membahas unit kerja eselon I. BAB III – Pasal 4 & 5 membahas uji kompetensi
Pasal 5 membahas uji kompetensi diikuti oleh dilaksanakan oleh LSP.
PPPU
Pasal 6 membahas pemberian sertifikat pada BAB III – Pasal 6 membahas pemberian sertifikat
PPPU. pada POIPPU dan PPPU.

12
2011 2018

Pasal 7 membahas menteri melakukan Pasal 7 membahas LSP wajib melakukan penilikan
pembinaan terhadap LPK dan LSK. (surveillance) yang dilakukan 1 tahun sekali.
Pasal 8 membahas pengawasan dan evaluasi oleh BAB IV – Pasal 8 membahas mengenai monitoring
menteri terhadap pelaksanaan LPK dan LSK. dan evaluasi Standar dan Sertifikasi Kompetensi.
Pasal 9 membahas biaya untuk pelatihan, uji, dan BAB IV – Pasal 9 membahas laporan hasil
perpanjangan sertifikat kompetensi. monitoring dan evaluasi.
Pasal 10 & 11 membahas Peraturan Menteri ini BAB V – Pasal 10 membahas kewajiban
mulai berlaku tanggal ditetapkan (14 September mempekerjakan POIPPU dan PPPU.
2011). BAB IV – Pasal 11 membahas masa berlaku
sertifikat kompetensi PPPU.

Tidak ada pasal 12. BAB V – Pasal 12 membahas tentang dicabutnya


Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 4 Tahun 2011.
Pasal 13 membahas Peraturan Menteri ini mulai
berlaku pada tanggal 13 Februari 2018.

13
HUBUNGAN PERMEN LH NO. 10 TAHUN 2012 DAN PERMEN
LH NO. 23 TAHUN 2012
Permen LH No. 23 Tahun 2012, mengubah beberapa pasal yang
ada di Permen LH No. 10 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Emisi
Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori L3

Permen LH No. 10 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Emisi Gas


Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori L3 merevisi
Lampiran I huruf A pada PerMen LH No. 04 Tahun 2009 tentang
Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru

Secara keseluruhan, Permen LH No. 10 Tahun 2012 menjelaskan


secara rinci definisinya

Permen LH No. 23 Tahun 2012 menjelaskan tentang perubahan


lampiran 1 (PARMETER BAKU MUTU)

14
15
PERBANDINGAN PERDA TENTANG UDARA
Perbandingan Perda Kota Kendari No. 8 Perda Kota Pasuruan No. 18 Perda Kabupaten Jombang
Tahun 2015 Tahun 2010 Nomor 3 Tahun 2015
Perlindungan Mutu Udara Didasarkan pada baku mutu udara ambien, status mutu udara ambien, baku
mutu emisi, ambang batas emisi gas buang, baku tingkat gangguan, ambang batas
kebisingan dan ISPU

Pengendalian Pencemaran Melakukan inventarisasi mutu udara ambien, pencegahan Melakukan inventarisasi
Udara sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun mutu udara ambien,
sumber tidak bergerak termasuk sumber gangguan serta pencegahan sumber
penanggulangan keadaan darurat pencemar, baik dari sumber
bergerak maupun sumber
tidak bergerak termasuk
sumber gangguan, serta
penurunan emisi gas rumah
kaca
16
PERBANDINGAN PERDA TENTANG UDARA
Perbandingan Perda Kota Kendari No. 8 Perda Kota Pasuruan No. Perda Kabupaten Jombang
Tahun 2015 18 Tahun 2010 Nomor 3 Tahun 2015
Pembiayaan • Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari upaya Seperti point pertama pada
pengendalian pencemaran udara dan/atau gangguan Perda Kota Kendari dan
dari sumber tidak bergerak yang dilakukan oleh Perda Kota Pasuruan, akan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dibebankan tetapi menambahkan
kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang aturan :
bersangkutan Segala biaya yang timbul
• Segala pembiayaan yang diperlukan sebagai akibat dalam rangka
pengujian tipe emisi dan kebisingan kendaraan bermotor penyelenggaraan tugas,
tipe baru dan pelaporannya dalam rangka pengendalian pokok dan fungsi
pencemaran udara dan/atau gangguan dibebankan Pemerintah Daerah dalam
kepada perakit, pembuat, pengimpor kendaraan rangka pengendalian
bermotor. pencemaran udara di
daerah di anggarkan di
dalam APBD

17
Perbandingan Perda Kota Kendari No. 8 Perda Kota Pasuruan No. 18 Perda Kabupaten
Tahun 2015 Tahun 2010 Jombang Nomor 3
Tahun 2015
Pengawasan Walikota melakukan pengawasan terhadap penaatan Bupati melakukan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat pembinaan dan
menyebabkan terjadinya pencemaran udara pengawasan terhadap
penyelenggaraan
pengendalian
pencemaran udara
Ganti Rugi • Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
mengakibatkan terjadinya pencemaran udara wajib menanggung biaya
penanggulangan pencemaran udara serta biaya pemulihannya
• Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
menimbulkan kerugian bagi pihak lain, baik terjadinya pencemaran udara wajib
membayar ganti rugi terhadap pihak yang dirugikan

18
KETENTUAN PIDANA / SANKSI

PERATURAN DAERAH KOTA PERATURAN DAERAH KOTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN


KENDARI NOMOR 8 TAHUN 2015 PASURUAN JOMBANG
NOMOR 18 TAHUN 2010 NOMOR 3 TAHUN 2015

BAB IX Pasal 56 BAB VIII Pasal 56 BAB XI Pasal 28


Tentang “Ketentuan Pidana” Tentang “Sanksi” Tentang “Sanksi Administratif”
(1) Setiap orang melanggar (1) Barangsiapa melanggar (1) Setiap orang atau penanggung
ketentuan dalam Pasal 21, Pasal 22 ketentuan dalam Pasal 21, Pasal 22 jawab usaha dan/atau kegiatan yang
ayat (1), Pasal 23 ayat (1), Pasal 24 ayat (1), Paal 23, melanggar ketentuan Pasal 11, Pasal
ayat (1), Pasal 29, Pasal 32, Pasal 33 Pasal 24 ayat (1), Pasal 25 ayat (1), 12 ayat (1), Pasal 13, Pasal 14, Pasal
ayat (1), Pasal 35 ayat (1), Pasal 38, Pasal 30, Pasal 39, Pasal 47 ayat (2), 16, Pasal 18 dan Pasal 20 dikenakan
Pasal 39, Pasal 40 ayat (1), Pasal 42 Pasal sanksi administratif.
ayat (1) 48, dan Pasal 50 ayat (1)

19
dipidana dengan pidana kurungan Peraturan Daerah ini yang diduga
paling lama 6 (enam) bulan atau dapat menimbulkan
pidana denda paling banyak Rp. dan/atau mengakibatkan
50.000.000,00 (lima puluh juta pencemaran udara dan/atau
rupiah). gangguan diancam dengan pidana
sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

(2) Tindak pidana sebagaimana (2) Barangsiapa melanggar (2) Sanksi administratif
dimaksud pada ayat (1) adalah ketentuan dalam Pasal 33 yang sebagaimana dimaksud pada ayat
pelanggaran. berkaitan dengan (1), berupa :
kendaraan bermotor lama, Pasal 36 a. peringatan tertulis;
ayat (1), Pasal 40 yang berkaitan b. pencabutan izin;
dengan c.penutupan/penyegelan/penghenti
kendaraan bermotor lama, dan an usaha/kegiatan; dan/atau
Pasal 43 ayat (1)

20
Peraturan Daerah ini yang tidak d. denda administratif paling banyak
memenuhi persyaratan ambang batas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
emisi gas buang, atau ambang batas rupiah).
kebisingan diancam dengan pidana
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai


tata cara pengenaan sanksi
administratif diatur dalam Peraturan
Bupati.

21
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai