Anda di halaman 1dari 11

Efek Compton

Nita Amalia (4201416008)


Sejarah Efek Compton

Arthur Holly Compton (1892-1962), ia dilahirkan di Ohio


dan mengenyam pendidikan di Wooster College. Ketika ia
bekerja di Washington University di St. Louis ia
menemukan bahwa panjang gelombang sinar-x bertambah
jika mengalami hamburan dan tahun 1923 ia dapat
menerangkan hal tersebut berdasarkan teori kuantum
cahaya. Sinar ini sebenarnya terdiri dari partikel yang
bergerak cepat. Selama perang dunia kedua Compton
merupakan tokoh pimpinan yang mengembangkan bom
atom.
Pengertian Efek Compton

Efek Compton merupakan cara lain radiasi berinteraksi, dimana radiasi


dihamburkan oleh electron hampir bebas yang terikat lemah pada
atomnya. Menurut teori kuantum cahaya, foton berlaku sebagai
partikel, hanya foton tidak mempunyai massa diam. Interaksi terjadi
antara sinar Gamma dengan electron bebas. Pada peristiwa ini tidak
semua energy gamma diserahkan pada electron tersebut.
Gambar diatas menunjukkan foton sinar-x menumbuk electron (yang
mula – mula dalam keadaan diam terhadap system koordinat
laboratorium) dan kemudian mengalami hamburan dari arahnya
semula, sedangkan elektronnya menerima impuls dan mulai bergerak.
Dalam tumbukan ini foton dapat dipandang sebagai partikel yang
kehilangan sejumlah energy yang besarnya sama dengan energy kinetik
K yang diterima oleh electron.
Jika foton semula mempunyai frekuensi 𝜈, maka foton hambur
mempunyai frekuensi yang lebih rendah 𝜈 ′ , sehingga
Kehilangan energy foton = Energi yang di terima electron
ℎ𝜈 − ℎ𝜈 ′ = 𝐾
Ingat! Momentum partikel tak bermassa berkaitan dengan energy
menurut rumus
𝐸 = 𝑝𝑐
Karena energy foton ialah ℎ𝜈, momentumnya ialah
𝐸 ℎ𝜈
𝑝= =
𝑐 𝑐
Momentum, tidak seperti energy, merupakan kuantitas vector yang
ℎ𝜈’ mempunyai arah dan besaran, dan dalam tumbukan momentum
𝑐 ℎ𝜈’ harus kekal dalam masing – masing sumbu dari kedua sumbu yang
𝑠𝑖𝑛𝜙 ℎ𝜈
𝑐 saling tegak lurus. Momentum foton semula ialah , momentum
𝜙 𝑐
ℎ𝜈’
ℎ𝜈’ foton hambur ialah , dan momentum electron awal sector akhir
𝑐𝑜𝑠𝜙 𝑐
𝑐 ialah berurutan 0 dan 𝑝. Dalam arah foton semula
𝑝 cos 𝜃 Momentum Awal = Momentum Akhir
𝜃
ℎ𝜈 ℎ𝜈’
𝑝 𝑝 sin 𝜃 +0= 𝑐𝑜𝑠𝜙 + 𝑝 cos 𝜃
𝑐 𝑐
Dan tegak lurus pada arah ini
Momentum Awal = Momentum Akhir
ℎ𝜈’
0= 𝑠𝑖𝑛𝜙 - 𝑝 sin 𝜃
𝑐
Sudut 𝜙 menyatakan hubungan sudut antara arah mula – mula dan
arah foton hambur.
Sudut 𝜃 menyatakan sudut antara arah foton mula dan arah electron
yang tertumbuk.
𝑝𝑐 cos 𝜃 = ℎ𝜈 − ℎ𝜈 ′ cos 𝜙
𝑝𝑐 sin 𝜃 = ℎ𝜈 ′ sin 𝜙
Dengan mengkuadratkan masing – masing persamaan dan
menambahkannya, sudut 𝜃 dapat dieliminasi
𝑝2 𝑐 2 = (ℎ𝜈)2 −2 ℎ𝜈 ℎ𝜈 ′ cos 𝜙 + (ℎ𝜈 ′ )2
Kemudian kita samakan kedua rumus untuk energy total partikel
𝐸 = 𝐾 + 𝑚0 𝑐 2
𝐸 = 𝑚0 2 𝑐 4 + 𝑝2 𝑐 2
( 𝑚0 2 𝑐 4 + 𝑝2 𝑐 2 )2 = (𝐾 + 𝑚0 𝑐 2 )2
𝑚0 2 𝑐 4 + 𝑝2 𝑐 2 = 𝐾 2 + 2𝑚0 𝑐 2 𝐾 + 𝑚0 2 𝑐 4
𝑝2 𝑐 2 = 2𝑚0 𝑐 2 𝐾
Karena ∶ 𝐾 = ℎ𝜈 − ℎ𝜈 ′
Sehingga didapatkan
𝑝2 𝑐 2 = (ℎ𝜈)2 −2 ℎ𝜈 ℎ𝜈 ′ + ℎ𝜈 ′ 2 + 2𝑚0 𝑐 2 (ℎ𝜈 − ℎ𝜈 ′ )
Substisusikan persamaan 𝑝2 𝑐 2 ke dalam
𝑝2 𝑐 2 = (ℎ𝜈)2 −2 ℎ𝜈 ℎ𝜈 ′ cos 𝜙 + ℎ𝜈 ′ 2
(ℎ𝜈)2 −2 ℎ𝜈 ℎ𝜈 ′ + ℎ𝜈 ′ 2 + 2𝑚0 𝑐 2 ℎ𝜈 − ℎ𝜈 ′ = (ℎ𝜈)2 −2 ℎ𝜈 ℎ𝜈 ′ cos 𝜙 + (ℎ𝜈 ′ )2
2𝑚0 𝑐 2 ℎ𝜈 − ℎ𝜈 ′ = 2 ℎ𝜈 ℎ𝜈 ′ (1 − cos 𝜙)
Hubungan ini akan lebih sederhana jika dinyatakan dalam panjang
gelombang sebagai pengganti frekuensi
2𝑚0 𝑐 2 ℎ𝜈 − ℎ𝜈 ′ = 2 ℎ𝜈 ℎ𝜈 ′ (1 − cos 𝜙) |: 2ℎ2 𝑐 2
𝑚0 𝑐 𝜈 𝜈′ 𝜈 𝜈′
− = (1 − cos 𝜙)
ℎ 𝑐 𝑐 𝑐 𝑐
𝜈 1 𝜈′ 1
Karena = dan = ′
𝑐 𝜆 𝑐 𝜆
𝑚0 𝑐 1 1 1−cos 𝜙
( − ′) =
ℎ 𝜆 𝜆 𝜆𝜆′
𝑚0 𝑐 𝜆′ −𝜆 1−cos 𝜙
( ′)=
ℎ 𝜆𝜆 𝜆𝜆′
𝑚0 𝑐 ′
(𝜆 − 𝜆)=1 − cos 𝜙

′ ℎ
𝜆 −𝜆= (1 − cos 𝜙)
𝑚0 𝑐
Energi Elektron Pental

Berdasarkan hukum kekekalan energi


′ 𝐸𝛾
𝐸 = 𝐸𝛾 − 𝐸𝛾 ′ dengan 𝐸𝛾 =
1+2𝐸𝛾 (1−𝑐𝑜𝑠𝜃)
Keterangan:
𝐸𝛾 = Energi sinar gamma datang (MeV)
𝐸𝛾 ′ = Energi sinar gamma terhambur (MeV)
′ 𝐸𝛾
𝐸 = 𝐸𝛾 − 𝐸𝛾 ′ dengan 𝐸𝛾 =
1+2𝐸𝛾 (1−𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝐸𝛾
𝐸 = 𝐸𝛾 −
1+2𝐸𝛾 (1−𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝐸𝛾 (1+2𝐸𝛾 1−𝑐𝑜𝑠𝜃 −𝐸𝛾
𝐸=
1+2𝐸𝛾 (1−𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝐸𝛾 [1+2𝐸𝛾 1−𝑐𝑜𝑠𝜃 −1]
𝐸=
1+2𝐸𝛾 (1−𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝐸𝛾 (2𝐸𝛾 1−𝑐𝑜𝑠𝜃 )
𝐸=
1+2𝐸𝛾 (1−𝑐𝑜𝑠𝜃)
ℎ𝑓(2ℎ𝑓 1−𝑐𝑜𝑠𝜃 )
𝐸=
1+2ℎ𝑓(1−𝑐𝑜𝑠𝜃) Jika sudut hambur 𝜃 = 180o (hamburan
2(ℎ𝑓)2 1−𝑐𝑜𝑠𝜃 balik), terjadi tepi Compton pada
𝐸=
1+2ℎ𝑓(1−𝑐𝑜𝑠𝜃) spektrumnya.
2(ℎ𝑓)2 /𝑚𝐶 2 2 ℎ𝑓 2 /𝑚𝐶 2
𝐸= 𝐸=
1+2ℎ𝑓/𝑚𝐶 2 1 + 2ℎ𝑓/𝑚𝐶 2

Anda mungkin juga menyukai