Anda di halaman 1dari 41

DISUSUN OLEH:

ZAHRA
ALMA FITRI CARMIA
RIZQA DZULHIDA

Sistem Kardiovaskuler
 Pengertian Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi


fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel
tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung,
dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah
dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.
 Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah

Letak jantung:
- Terletak di rongga dada sebelah kiri.
- Di dalam pericardium di rongga medistinum dalam rongga toraks.
-Tepat dibelakang tulang dada (sternum)
-Kurang lebih pada 1/3 lateral kanan dan 2/3 lateral kiri dari garis tengah.
 Fungsi, bentuk, dan ukuran jantung

-Fungsi : memompa darah ke seluruh tubuh. Sebagai alat transportasi dalam tubuh, darah
bertugas membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan olehorgan-organ tubuh,
sekaligus mengangkut zat-zat sisa.

-Bentuk : Jantung berbentuk kerucut terbalik. Bagian dasarnya terletak superior, disebut basis
sedangkan bagian kerucutnya yang disebut apex terletak inferior.

-Ukuran : Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm serta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari
kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode
itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
 Struktur jantung

Lapisan dinding jantung :


- endocardium
- myocardium
- epicardium
- pericardium
Ruang - ruang jantung

Heart Chamber :
• Atrium kanan (atrium dextrum), merupakan tempat
masuknya darah dari pembuluh balik atau vena, yaitu
vena cava superior dan vena cava inferior yang banyak
mengandung CO2 .
• Atrium kiri (atrium sinistrum), menerima darah yang
berasal dari paru-paru yang banyak mengandung O2.
• Ventrikel kanan (ventriculus dexter), menerima darah
dari atrium kanan untuk dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis.
• Ventrikel kiri (vemtriculus sinister), menerima darah
kaya O2 dari atrium kiri, kemudian diedarkan ke seluruh
tubuh melalui aorta.
• Pada permukaan luar , batas antara atrium dan ventrikel ditandai dengan
adanya alur-alur (sulci), yaitu sulcus longitudinalis (interventricularis) anterior,
sulcus longitudinalis (interventricularis) anterior dan sulcus coronarius.

• Sulcus longitudinalis (interventricularis) anterior adalah alur yang membatasi


ventrikel dexter dan sinister pada aspek anterior, sedangkan aspek
posteriornya ditandai oleh sulcus longitudinalis (interventriculris) posterior.
Sulcus coronarius menandai batas antara atrium dan ventrikel.
Permukaan inferior jantung
Permukaan Sternocostal (anterior) Jantung
Heart Velves

•Di bagian dalam, atrium dan ventrikel dipisahkan oleh sekat-sekat. Sekat yang memisahkan
kedua atrium disebut septum atriorum, dan sekat yang memisahkan kedua ventrikel disebut
septum interventriculorum. Antara atrium dan ventrikel dihubungkan suatu bukaan yang disebut
orificium atrioventriculorum , masing-masing bukaan memiliki katup.
•Katup yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan adalah valvula tricuspidalis.
•Katup yang terletak antara atrium dan ventrikel kiri disebut valvula bicuspidalis.
•Valvula semilunaris a. pulmonalis dan valvula semilunaris aorta.
Sesuai dengan fungsi jantung sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh dan menerima darah
dari seluruh tubuh, maka arteri dan vena besar bermuara ke dalam jantung.

Darah kaya CO2 dari ekstremitas atas, kepala dan leher bermuara ke atrium dexter melalui
vena cava superior. Darah dari dada, abdomen, panggul dan ekstremitas bawah bermuara ke
atrium dexter melalui vena cava inferior, selanjutnya menuju ventrikel dexter ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. Pada pangkal arteri pulmonalis terdapat katup/valvula semilunaris
yang berfungsi mencegah darah kembali ke ventrikel.

Di paru-paru, terjadi pertukaran gas, sehingga darah kembali kaya O2. Darah yang kaya O2
menuju atrium kiri melalui vena-vena pulmonales untuk selanjutnya menuju ventrikel kiri dan
dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Seperti halnya arteri pulmonalis, pada pangkal oarta
dapat dijumpai katup/valvula semilunaris.
Valvula tricuspidalis Valvula semilunaris a. pulmonalis

Valvula bicuspidalis Valvula semilunaris aorta


Pembuluh Darah
MACAM-MACAM PEMBULUH DARAH :

1. Arteri (pembuluh darah nadi), pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Terdiri dari :
- Arteri pulmonalis, merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru.
- Aorta, merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh. Pada pangkal
batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga
aliran darah agar tetap searah.

2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung. Terdiri
dari:
- Vena pulmonalis, membawa darah dari paru-paru ke jantung.
- Vena cava inferior, membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju janung.
- Vena cava superior, membawa darah dari bagian atas tubuh menuju jantung.
3. Kapiler

Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada
pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh
darah vena. Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran
menjadi lebih efisien.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan
sistem transport aktif.
Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi
lebih efektif. Terdiri dari :
- Venule
Pembuluh darah kapiler dari vena
- Arteriole
Pembuluh darah kapiler dari arteri
SIRKULASI DARAH JANIN

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah setelah lahir atau
pada orang dewasa, karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen
diambil melalui perantaraan plasenta. Plasenta merupakan dinding rahim dengan jonjot-
jonjot yang mengandung banyak pembuluh darah, sebagai pertukaran zat dimana zat
yang diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak berguna dikeluarkan.
Fungsi plasenta antara lain:
1. Menyediakan makanan untuk janin yang diambil dari darah ibu
2. Bekerja sebagai paru janin dengan menyediakan oksigen darah janin
3. Menyingkirkan sisa pembakaran dari janin serta sebagai penghalang mikrooganisme
penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh janin.
Faktor-faktor yang Menentukan Sirkulasi Darah Janin
• Foramen ovale : Suatu lubang antara
atrium kanan dan kiri, lubang ini akan tertutup
setelah janin lahir.
• Duktus venosus arantii : Pembuluh darah yang
menghubungkan vena umbilikalis dengan
vena cava inferior.
• Duktus Arteriosus Botalli : Pembuluh darah yang
menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta.
• Vena umbilikalis : Pembuluh darah yang membawa
darah dari plasenta ke peredaran darah janin,
darah yang di bawanya mengandung nutrisi dan oksigen.
• Arteri umbilikalis : Pembuluh darah yang membawa
darah janin ke plasenta.
• Plasenta : tempat pertukaran darah janin dengan darah ibu.
PROSES SIRKULASI DARAH JANIN

• Proses sirkulasi darah dimulai dari Darah

yang kaya akan oksigen dan nutrisi mengalir


dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis
yang terdapat dalam tali pusat.
• Jumlah darah yang mengalir mellaui tali pusat

sekitar 500 mL permenit.


• Melalui vena umbilikalis menuju liver

melalui duktus venosus, darah mengalir ke


dalam vena cava inferior, bercampur darah
yang kembali dari bagian bawah tubuh
•Dari vena cava inferior masuk ke
Right atrium kemudian sebagian besar
darah akan dialirkan ke left atrium melalui
f oramen ovale.

•Sebagian kecil darah dari right atrium


masuk ke right ventricle bersama-sama
dengan darah yang berasal dari
vena cava superior.
•Darah yang berada di right ventricle
masuk ke paru-paru, tetapi karena
paru-paru belum berkembang maka
darah yang terdapat pada pulmonary artery
dialirkan menuju aorta melalui ductus
Arteriosus bothalli. Darah yang ke paru-paru
Bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi
makanan kepada paru-paru yang sedang
tumbuh.

•Darah yang terdapat pada left atrium


kemudian dialirkan ke left ventricle
dan diteruskan keseluruh tubuh
melalui aorta.
•Selanjutnya darah yang berada di aorta
darah kaya akan karbondioksida
kembali ke plasenta melalui
arteri umbilikalis untuk mengadakan
pertukaran gas selanjutnya.

•Selanjutnya sirkulasi darah janin akan


berulang kembali.
menerima nutrisi dan O2 dan plasenta
melalui ductus venousus aranthii, menuju
vena cava inferior yang kaya akan O2 dan
nutrisi.
SIRKULASI DARAH DEWASA

1. Sistem Sirkulasi Pulmocutaneus)


(sistem peredaran darah kecil) :
Right ventricle (CO2) - katup paru paru –
Pulmonary artery (CO2) – paru paru –
Pulmonary vein (O2) – left atrium (O2)

2. Sirkulasi Sistemik
(sistem peredaran darah kecil) :
Left ventricle (O2) – katup aorta – aorta(O2) –
Seluruh tubuuh – vena cava (O2) – right atrium
(CO2)
 Mekanisme terjadinya denyut jantung adalah sebagai berikut.

 Inisiator denyut jantung adalah nodus sinoatrial (SA) yang terletak di


dinding serambi kanan. Nodus SA akan membangkitkan impuls
listrik yang akan menjalar ke seluruh dinding serambi yang
menyebabkan kedua serambi berdenyut secara bersamaan.
 Ketika serambi berdenyut, impuls listrik menjalar hingga
sampainodus atrioventrikular (AV) yang terletak di dinding antara
serambi kanan dan kiri. Di tempat ini impuls listrik akan dihambat
selama sekitar 0,1 detik sebelum menjalar menuju bilik. Hambatan
ini berfungsi untuk memastikan darah dapat secara sempurna
dipompa dari serambi.
 Setelah itu, impuls listrik akan menjalar menuju ujung bawah
jantung melalui serabut otot khusus yang disebutserabut purkinje.
Kemudian impuls akan menjalar menuju dinding bilik yang
menyebabkan kedua bilik berdenyut secara bersamaan.
 Aktifitas elektrik
Dilihat dari kerja jantung secara elektrik, organ ini memiliki kemampuan membentuk
depolarisasi spontan & potensial aksi sendiri –> Sistem Penghantar Khusus (sel autoritmis).

Sifat sistem penghantar khusus:

Otomasi : kemampuan menghasilkan impuls secara spontan


Ritmis : keteraturan membangkitkan impuls
Daya penerus : kemampuan menghantarkan impuls
Peka rangsang : kemampuan berespons terhadap rangsang
Potensial aksi otot jantung

•Potensial aksi : peristiwa penjalaran impuls listrik yang telah melewati ambang
batas (treshold) pada sel saraf maupun sel-sel otot untuk menghantaran sinyal
atau memulai kontrasi
•Potensial aksi jantung akan mengawali aktifitas mekanik jantung
•Potensial aksi jantung relatif lebih lama bila dibanding sel saraf atau sel otot
rangka
•Setiap bagian jantung mempunyai karakteristik potensial aksi yang khas
•Potensial aksi merupakan dasar irama jantung dan kelainan yang terjadi
HOMEOSTATIS

•Proses yang terjadi pada semua makhluk hidup.


•Semua sistem organ bekerja sama untuk mencapai homeostatis.
•Homeostatis adalah kemampuan organisme untuk mempertahankan
lingkungan internal, meskipun perubahan lingkungan internal atau eksternal.
•Homeo (sama), statis (menetap) -> “tetap sama”
•“keadaan yang bisa berubah, secara relative konstan”
•Istilah homeostatis diperkenalkan pertama kali oleh W.B.Cannon untuk menjelaskan berbagai
proses fisiologik yang berfungsi untuk memulihkan keadaan normal setelah terjadi gangguan.
FUNGSI

Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis


dalam badan organisme) yang stabil supaya sel-sel dapat
menjalankan fungsi hidupnya dengan efesien.

Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara


secara efesien pada saat tertentu.

Memungkinkan enzim-enzim menjalankan


fungsinya dengan optimum.
FAKTOR HOMEOSTASIS

Faktor internal yang dipertahankan secara homeostasis:


1. Konsentrasi Nutrien (sel-sel memerlukan pasokan nutrien terus menerus)
2. Konsentrasi O2 dan CO2
3. Konsentrasi zat sisa (bersifat toksik sehingga harus dikeluarkan agar tidak
berakumulasi)
4. pH
5. Konsentrasi garam,air dan elektrolit lain
6. Suhu

 faktor eksternal
1. Iklim dan cuaca
2. Suhu dan lingkungan
3. Kelembapan
4. Aktivitas tubuh
5. Tekanan udara
KONTRIBURASI SISTEM TUBUH TERHADAP
HOMEOSTASIS

Sistem Sirkulasi (Jantung, Pembuluh Darah, dan Darah)


• Mengangkut berbagai macam nutrien, seperti O2 dan CO2, zat sisa, hormone dan elektrolit dari satu bagian tubuh
ke bagian tubuh lainnya.

 Sistem Pencernaan (Mulut, Esofagus, Lambung, Usus Halus dan Organ lain yang berhubungan)
• Menguraikan makanan menjadi molekul-molekul nutrien kecil yang dapat diserap ke dalam plasma untuk
didistribusikan keseluruh tubuh.

 Sistem Pernapasan (Saluran Napas dan Paru)


• Meyerap O2 dari lingkungan ekternal dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan ekternal. Sistem pernapasan juga
penting untuk mempertahankan pH lingkungan internal yang sesuai

 Sistem Kemih (Ginjal dan Saluran Urinaria terkait)


• Mengeluarkan kelebihan air, garam, asam dan elektolit lain dalam plasma serta mengeluarkannya ke urine bersama
zat-zat sisa lainnya.
 Sistem Tulang (Tulang dan Sendi)
• Penunjang dan protector bagi jaringan lunak dan organ. Sistem ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium
(Ca2+)
Sistem Otot
• Memungkinkan individu untuk bergerak dan menjauhi dari bahaya, selain itu panas yang dihasilkan kontraksi otot membantu
mempertahankan suhu tubuh
Sistem Integumen
• Sebagai sawar protektif antara lingkungan ekternal dan bagian tubuh lainnya
Sistem Imun (Sel Darah Putih dan Organ Limfatik)
• Mempertahankan tubuh dari invansi benda asing
Sistem Saraf (Otak, Saraf, dan Organ Indra)
• Mengontrol dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sangat penting dalam mendeteksi dan memulai respons terhadap
perubahan dari lingkungan ekternal
Sistem Endokrin
• Mengontol pertumbuhan, konsentrasi nutrien dalam darah
Sistem Reproduksi
• Tidak esensial bagi homeostasis sehinggan tidak penting bagi kelangsungan hidup individu, akan tetapi sistem ini penting
bagi kelangsungan hidup suatu spisies.
SISTEM KONTROL HOMEOSTASIS

Secara kontrol homeostasis adalah suatu jalinan kompenen-kompenen tubuh yang saling
berhubungan secara fungsional yang bekerja untuk mempertahankan suatu faktor dalam
lingkungan internal.
Sistem control homeostasis harus mampu :
1) Menjaga tubuh normal faktor lingkungan internal dari penyimpangan penyimpangannya.
2) Dapat melakukan penyesuaian yang tepat dalam aktivitas bagian-bagian tubuh yang
bertanggung jawab memulihkan faktor tersebut ke nilai yang diinginkan
SISTEM KONTROL HOMEOSTASIS

1. Kontrol Intrinsik (Lokal)


Sistem yang bekerja di dalam suatu organ tertentu.
Contoh: otot rangka yang sedang berolahraga menggunakan O2 dengan cepat untuk
menghasilkan energy untuk menunjang kontraksinya.

2. Kontrol Ekstrinsik (Sistemik)


Mekanisme regulasi dimulai di luar organ untuk mengubah aktivitas organ tersebut
(dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin)
Contoh: untuk memulihkan tekanan darah ke tingkat yang sesuai jika tekanan darah
terlalu rendah, sistem saraf secara stimulant bekerja pada jantung dan pembuluh darah di
seluruh tubuh untuk meningkatkan tekanan darah ke normal.
MEKANISME HOMEOSTASIS

1. Negative feedback
Tanggapan terhadap stimulus yang membuat variable
dekat dengan nilai yang ditetapkan.
Contoh : Dilakukan dengan kadar gula darah. Ketika tingkat glukosa (gula) dalam darah
terlalu tinggi, pankreas mengeluarkan insulin untuk merangsang penyerapan glukosa dan
dikonversi glukosa -> glikogen yang disimpan dalam hati.
2. Positive Feedback
Ketika respon terhadap suatu peristiwa meningkatkan
kemungkinan peristiwa untuk berlanjut.
Contoh : Termasuk kontraksi selama persalinan. Ketika kontaksi dalam rahim mendorong
bayi ke jalan lahir, kontraksi tambahan terjadi.
Gangguan pada Homeostasis dapat menyebabkan penyakit dan kematian

Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis terganggu
dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang
optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Jika gangguan terhadap homeostasis
menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup dan
timbul kematian.
Pengukuran Nadi dan Tekanan Darah

Nadi
Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung
seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan
secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh,
atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan
dikatakanauskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan
suara-suaraalami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Pada umumnya, pengukuran denyut nadidapat dilakukan padasembilan titik yaitu :

- arteriradialis
- arteri brakhialis
- arteri carotis communis
- arteri femoralis
- arteridorsalis pedis
- arteri popoliteaarteri
temporalis
- arteri apical
- arteri tibialis posterior
Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan didorongnya darah melalui arteri.
Untuk membantu sirkulasi, arteri berkontraksi dan berelaksasi
secara periodik; kontraksi dan relaksasi arteri bertepatan dengan kontraksi dan
relaksasi jantung seiring dengan dipompanya darah menuju arteri dan
vena.Dengan demikian, pulse rate juga dapat mewakili detak jantung per menit
atau yang dikenal dengan heart rate (Quan, 2006).
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuanluas
dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukuptinggi untuk
menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat
menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, duaharga tekanan darah diperoleh
dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dandiastole.
Tekanan darah memiliki beberapa klasifikasi berdasarkan nilai dari tekanan sistolik dan
diastoliknya, yaitu:
1. Tekanan darah normal, jika sistoliknya kurang dari 120 mmHg dan diastoliknya kurang dari
80 mmHg.
2. Prehipertensi, jika sistoliknya 120-139 mmHg dan diastoliknya 80-89 mmHg.
3. Hipertensi stage 1, jika sistoliknya 140-159 mmHg dan diastoliknya 90-99 mmHg.
4. Hipertensi stage 2, jika sistoliknya lebih dari 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100 mHg.

Anda mungkin juga menyukai