Anda di halaman 1dari 28

KARBOHIDRAT, LEMAK

& PROTEIN
KELOMPOK 4
1. Amalia Agustina (EAK10180072)
2. Marpuah (EAK10180083)
3. Muhammad Riduan (EAK10180086)
4. Noor sopia (EAK10180088)
5. Nova eliza (EAK10180089)
KARBOHIDRAT
Definisi Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar


gugus hidroksil (-OH) yang mempunyai rumus umum Cn(H2O)n dan terdiri
dari 3 unsur utama yaitu C, H & O. Karbohidrat paling sederhana bisa
berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldose) atau berupa
keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa) (Girindra, 1986).
Fungsi Karbohidrat:
1. Sebagai sumber karbon
2. Sebagai penyusun struktur asam nukleat
3. Sebagai penyusun kerangka luar (eksokeleton)
4. Sebagai penyusun dinding sel.
Tujuan

Untuk mengetahui kandungan karbohidrat


bahan makanan yang dihasilkan oleh tanaman
(daun bayam).
Metode Pengujian

UjiBenedic
t

Prinsip Dasar: berdasarkan pada reaksi gula pereduksi


yang akan mereduksi Cu2+ jika dalam kondisi basa yang
membentuk Cu2O yang menghasilkan endapan warna merah
bata.
Cara Kerja

Masukkanlarutan Tambahkanperasand
Tumbukhalusda
unbayam Peras benedict aunbayam
Panaskan

Masukkanlaruta Tambahkanlarut
nbenedict angula Panaskan
Hasil Pengamatan

No Uji Karbohidrat Keterangan (Hasil) Gambar


1 Benedict + Daun (-) tidak terjadi perubahan
bayam warna/warna asli daun
(glukosa <0,5%)

2 Benedict + Larutan (-) tidak terjadi


gula perubahan/biru jernih
(glukosa <0,5%)
Pembahasan

Hasil yang didapat pada uji karbohidrat pada daun bayam dengan
menggunakan uji benedict adalah
1. Yang pertama saat benedict + daun bayam, ternyata kandungan
karbohidrat pada daun bayam rendah yaitu hanya sekitar <0,5% terbukti
karena pada campuran tersebut tidak terjadi perubahan warna/warna
asli daun, sedangkan jika suatu tanaman mengandung karbohidrat yang
tinggi maka campuran akan menghasilkan endapan warna jingga-merah
bata.
2. Yang kedua saat benedict + larutan gula, ternyata kandungan
karbohidrat pada larutan gula juga rendah yaitu >0,5% terbukti karena
pada campuran tersebut tidak terjadi perubahan warna/biru jernih.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, kami dapat


mengetahui kandungan karbohidrat pada daun bayam
yang telah di identifikasi yaitu:
Benedict + Daun bayam, kandungan karbohidrat
(glukosa) nya rendah yaitu >0,5%.
Benedict + Larutan Gula, kandungan glukosanya
rendah yaitu >0,5%.
Lampiran

Benedict + Daun bayam Benedict + Larutan gula


LEMAK/LIPID
Definisi

Lipid adalah senyawa organik berminyak/berlemak yg tidak


larut di dalam air, yg dapat diekstrak dari sel dan jaringan
oleh pelarut nonpolar seperti kloroform/eter (Lehninger,
1982).
Lipid mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai
komponen struktural membram,sebagai bahan bakar,sebagai
lapisan pelindung dan sebagai vitamin dan hormone
(Martoharsono, 1981).
Tujuan

Untuk mengetahui sifat penyabunan 2


jenis garam asam lemak (sabun).
Cara kerja

Tabung1
Siapkan4bua &amp;amp;amp;am Goyanghinggat
p; 2diisi5 ercampurrata
htabungreak mllarutansabun+ 1 &amp;amp;amp
si ml CaCl2+ I ;amp;amati
mlAquadest

Goyanghingga Tabung3
tercampurrat Tabung4ditam Tabung3ditam &amp;amp;amp
a bah2tetesmin bah2tetesmin ;amp; 4diisi5
&amp;amp;am yaklama yakbaru mllarutandete
p;amp;amati rgen
Hasil pengamatan
No Uji Pengamatan Larutan Uji Hasil Pengamatan Gambar
Tabung 1 & 2
5 ml larutan sabun + Terbentuk gumpalan
1 ml CaCl2 + I ml putih → tidak
Aquadest terhidrolisis

Uji Sifat Tabung 3


Larutan detergen
1 Penyabunan 5 ml larutan
larut → terhidrolisis
Lemak detergen + 2 tetes
sempurna
minyak baru

Tabung 4
5 ml larutan Larutan detergen
detergen + 2 tetes keruh → terhidrolisis
minyak lama sebagian
Pembahasan

Hasil yang didapat pad uji sifat penyabunan lemak adalah


 Tabung 1 & 2: 5 ml larutan sabun + 1 ml CaCl2 + 1 ml Aquadest → Tidak
terhidrolisis
 Tabung 3: 5 ml larutan detergen + 2 tetes minyak baru → Terhidrolisis
sempurna
 Tabung 4: 5 ml larutan detergen + 2 tetes minyak lama → Terhidrolisis
sebagian
Penyabunan sendiri adalah suatu proses hidrolisis lemak dengan alkali yg
mengakibatkan putusnya ikatan ester dan menghasilkan gliserol dan garam alkali
asam lemak. Sabun dapat terbentuk dari bahan utama yaitu soda (sodium
hidroksida) dan minyak (Riawan, 1990). Hidrolisis adalah terurainya garam dalam
air yang menghasilkan asam atau basa (Fuadi, 2012).
Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, kami dapat mengetahui


sifat penyabunan dua jenis garam asam lemak (sabun)
yaitu:
5 ml larutan sabun + 1 ml CaCl2 + 1 ml Aquadest → Tidak
terhidrolisis (ada gumpalan putih)
5 ml larutan detergen + 2 tetes minyak baru → Terhidrolisis
sempurna (detergen larut)
5 ml larutan detergen + 2 tetes minyak lama → Terhidrolisis
sebagian (detergen keruh).
Lampiran

Semua hasil pada percobaan uji sifat penyabunan lemak


PROTEIN
Definisi

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul


tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Terdiri atas unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), &
Nitrogen (N), terkadang juga terdapat Sulfur (S) & Fosfor (P)
(Campbell, 2009).
Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh logam berat


terhadap sifat kelarutan protein.
Cara kerja

Masukkan2 ml Tambahkan10te
albumintelur Kocok
tesCuSO4

Masukkan2 ml Tambahkan10
albumintelur tetesCuSO4
Hasil pengamatan

No Pelarut + Sampel Pengendapan Gambar

2 ml CuSO4 + 10 (+)
1 tetes Albumin telur Endapan berwarna kuning
(Dikocok) kehijauan

CuSO4 + Albumin
(+)
2 telur
Endapan berwarna putih
(Tidak dikocok)
Pembahasan

Uji pengendapan protein pada logam dengan menambahkan 2


ml albumin telut + 10 tetes CuSO4, setelah diamati
perubahannya terdapat/terbentuk endapan putih, lalu setelah
itu dikocok sehingga merubah warna dari putih menjadi kuning
kehijauan.
Pada uji pengendapan protein dengan logam, sebagian besar
protein mengalami denaturasi dengan adanya logam-logam
berat seperti Cu2+, Hg2+, atau Pb2+, sehingga protein mudah
mengendap (Sirajuddin, 2012).
Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, kami dapat mengetahui


pengaruh logam berat terhadap sifat kelarutan protein
yaitu:
2 ml albumin telur + 10 tetes CuSO4 (Dikocok) →
Terbentuk endapan berwarna kuning kehijauan.
2 ml albumin telur + 10 tetes CuSO4 (Tanpa dikocok)
→ Terbentuk endapan berwarna putih.
Lampiran

Semua hasil pada percobaan uji pengendapan protein dengan garam


Referensi

Campbell, K.L dan Campbell, J.R. 2009. Companion Animals Their Biology, Care,
Health and Mangement Second Edition. London: Pearson Prentice Hall.
Fuadi, Akmal. 2012. Hidrolisa. Online):
https://id.scribd.com/doc/109450920/HIDROLISA.
Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia 1. Jakarta: Gramedia.
Lehninger, A.L,. 1982. Dasar-dasar Biokimia, Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Martoharsono, Soeharsono. 1981. Biokimia Jilid I. Yogyakarta: UGM Press.
Riawan. 1990. Kimia Organik. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Sirajuddin, S. 2012. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
😊

Anda mungkin juga menyukai