Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGA ANSIETAS

Ns. Zuhriya Meilita, S.Kep. M.Kep


Definisi
 Ansietas adalah perasaan takut yang tidak
menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan
yang disertai dengan gejala fisiologis

 Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir


atau tidak nyaman seakan-akan terjadi
sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman.
Ansietas berbeda dengan rasa takut.
Lanjutan
 Ansietas adalah keadaan emosi dan
pengalaman subjektif individu, tanpa objek
yang spesifik karena ketidaktahuan dan
mendahului semua pengalaman yang baru
seperti masuk sekolah, pekerjaan baru dan
melahirkan anak (Stuart, 2013)
Klasifikasi Ansietas
 Ansietas Ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan
seseorang menjadi waspada dan
kesadarannya menjadi lebih tajam
terhadap lingkungan. Ansietas dapat
memotivasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan serta kreativitas
 Ansietas sedang
Memungkinkan seseorang untuk
memusatkan perhatian pada hal penting
dan mengesampingkan yang lain sehingga
seseorang mengalami perhatian yang
selektif namun dapat melakukan sesuatu
yang lebih terarah
 Ansietas berat
Seseorang cenderung untuk memusatkan
perhatian pada hal kecil saja dan
mengabaikan hal lain. Individu tidak
mampu berfikir berat lagi dan
membutuhkan banyak pengarahan/
tuntutan. Kemampuan persepsi seseorang
menjadi menurun dan pikirannya hanya
fokus pada satu hal dan tdk memikirkan
yang lain.
 Panik
 Berhubungan dengan terperangah,
ketakutan dan teror. Lahan persepsi sudah
terganggu sehingga individu tidak dapat
mengendalikan diri lagi dan tidak dapat
melakukan apa-apa walaupun sudah diberi
pengarahan/ tuntutan.
 Panik kehilangan kendali
Panik mengakibatkan disorganisasi
kepribadian dan menimbulkan peningkatan
aktivitas motorik, menurunnya
kemampuan utk berhubungan dg orang
lain, perspsi yang menyimpang dan
kehilangan pemikiran yang rasional.
Tanda dan Geja
 Subjektif:
- Merasa tidak bahagia
- Merasa tidak berharga
- Sulit menikmati kegiatan harian
- Tangan gemetar sakit kepala dan sulit tidur
- Lelah
- Kehilangan minat gairah
- Sulit berfikir
- Mudah lupa
- Sedih dan sering menangis
- Perasaan tidak aman
 Objektif:
- Nadi dan TD meningkat
- Tidak nafsu makan
- Diare/konstipasi
- Gelisah
- Berkeringat
- Gerakan meremas tangan
- Bicara berlebihan dan cepat
- Sulit mengambil keputusan
- Berfokus pada yang menjadi perhatian
Faktor Predisposisi
 Menurut Stuart (2013) faktor predisposisi
adalah faktor resiko yang menjadi sumber
terjadinya stres yang mempengaruhi tipe
dan sumber dari individu mengahadapi
stres baik yang biologis, psikologis dan
sosial kultural.
Biologis
 Faktor biologis merupakan faktor yang
berhubungan dg kondisi fisiologis dari
individu yang mempengaruhi terjadinya
ansietas.
 Contoh: genetik, fungsi saraf, hormon dan
anatomi
Psikologis
 Perilaku menjadi dasar pola pikir faktor
predisposisi psikologis terjadinya ansietas.
 Ansietas merupakan hasil dari
ketidakmampuan menyelesaikan masalah
dan konflik.
 Contoh konflik yang tidak disadari pada
saat masa kanak-kanak, seperti: takut
kehilangan cinta atau perhatian orang tua,
Sosial Budaya
 Teori intepersonal melihat bahwa ansietas
terjadi dari ketakutan akan penolakan
interpersonal. Trauma pada masa
pertumbuhan, seperti kehilangan,
perpisahan yang menyebabkan seseorang
menjadi tidak berdaya.
Sumber Koping
 Personal ability
- Kurang komunkatif
- Hubungan interpersonal yang kurang baik
- Mengalami gangguan fisik
- Tidak kreatif
 Sosial Support
- Hubungan yang kurang baik antar :
individu, keluarga, dan masyarakat
- Kurang terlibat dalam organisasi
sosial/kelompok sebaya.
• Positive believe
- Tidak mempunyai keyakinan dan nilai yang
positif
- Kurang memiliki motivasi
Mekanisme koping
 Konstruktif
Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan
peringata. Individu menerima sebagai
pilihan utk pemecahan masalah. Misalnya:
- Kompromi
- Meminta saran
- Perbandingan yang postive
 Destruktive
Menghidari kecemasan tanpa menyelesaikan
masalah atau konflik. Misalnya:
- Denial
- Menyerang
- Menarik diri
Tindakan Keperawatan
 Mendiskusiakan ansietas, penyebab, proses
terjadinya, tanda dan gejala, akibat
 Melatih teknik relaksasi fisik
 Melatih mengatasi ansietas dengan
distraksi/pengalihan
 Melatih mengatasi ansietas melalui hipnitis
lima jari
 Melatih mengatasi ansietas melalui
kegiatan spiritual

Anda mungkin juga menyukai