Anda di halaman 1dari 130

+ 1

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Bimbingan Teknis Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air


BIO DATA
• Nama : Dadan Krisnandar

• Lahir : Kadipaten, 01-01-1955


• Pendidikan : S1 Teknik Sipil- ITB
• S2- Studi Pembangunan- ITB
• Jabatan : - Widyaiswara Utama,
• Sesditjen Cipta Karya,
• KaPus PUK Konstruksi,
• Ses BPKSDM, Ksd Rentek
DitjenKodes
• Diklat : Sepala, Sepadya, Diklatpim
II dan Diklatpim I
• Email: dkrisnandar@yahoo.com
• Hp: 0812 936 5442
budaya kerja - prajab gol I dan II
Apa motivasi
peserta
mengikuti
Diklat ini ?
+ outline
5

 KEBIJAKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA(SMK3)KONSTRUKSI BIDANG PU

 PERATURAN PERUNDANGAN K3

 PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014


TENTANG :
PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI
BIDANG PU

 PENGETAHUAN DASAR K3

 K3 DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI


KEBIJAKAN PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
+
KESEHATAN KERJA(SMK3)KONSTRUKSI
BIDANG PU

6
+ Kebijakan Keselamatan
7

dan Kesehatan kerja


 Memastikan semua peraturan perundangan tentang K3
ditegakkan secara konsisten oleh semua pihak.
 Memastikan K3 menjadi nilai utama pada setiap
penyelenggaraan kegiatan.
 Memastikan setiap orang bertanggung jawab atas K3
masing-masing orang yang terkait dan orang yang berada
di sekitarnya.
 Memastikan semua potensi bahaya di setiap tahapan
pekerjaan baik terkait dengan tempat, alat, maupun proses
kerja telah diidentifikasi, dianalis, dan dikendalikan secara
efisien dan efektif guna mencegah kecelakaan dan sakit
akibat kerja.
 Memastikan penerapan SMK3 guna mengeliminasi,
mengurangi dan menghindari risiko kecelakaan dan sakit
akibat kerja.
Kebijakan K3 Konstruksi  Memastikan peningkatan kapasitas keselamatan dan
ditandatangani oleh Menteri PU kesehatan kerja para pejabat dan pegawai sehingga
pada 12 Februari 2009 berkompeten menerapkan SMK3 di lingkungan Kemen.
PUPR.
 Memastikan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja ini
disosialisasikan dan diterapkan oleh para pejabat, pegawai
dan mitra kerja Kemen. PUPR.
+ Pakta Komitmen K3 8

Konstruksi PUPR bersama


Mitra Kerja
 Keteladanan Untuk
Keselamatan
 Keutamaan Untuk
Keselamatan
 Integrasi Untuk
Keselamatan
 Kompetensi Untuk
Keselamatan
 Pengetahuan Untuk
Keselamatan
Pakta Komiten K3 Konstruksi tersebut ditandatangani oleh Menteri PU,
Sekjen, seluruh Dirjen, seluruh kepala badan, dan Ketua umum LPJKN pada
12 Februari 2009
+
PERATURAN PERUNDANGAN K3

9
+ Kaitan Antara UU, PP &
10

Permen PU SMK3

UU No.18 /1999 UU No.1 /1970 UU No.13/2003


UU No.2/2017

PP No.28 /2000 & Perubahannya


PP No.29 /2000 & Perubahannya PP No.50 /2012
PP No.30 /2000

Permen PU
No.05/PRT/M/2014
+ Undang-Undang terkait
11

K3 (1/2)
UU No 14/1969 “Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan
tentang Ketentuan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
Pokok mengenai pemeliharaan moril kerja serta perlakukan yang
tenaga Kerja sesuaidengan martabat manusia dan moral agama.”
• Secara tertulis menempatkan semua syarat
UU No 1/1970 tentang keselamatan kerja (UU & semua peraturan
Keselamatan Kerja pelaksanaan yg berlaku)
• Memasang gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan.
• Menyediakan secara cuma-cuma semua
perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja
dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki
tempa tkerja.
UU No 23/1992 Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan
tentang Kesehatan kesehatan kerja.
“Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
UU No 18/1999, jo UU ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan
no.2/2017 tentang dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan
Jasa Konstruksi lingkungan, untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi”
+ Undang-Undang terkait
12

K3 (2/2)

UU No 28/2002
“Mengatur tentang kehandalan, keselamatan dan
tentang Bangunan
kesehatan serta kenyamanan gedung”
Gedung
• Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
UU No 13/2003 perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
tentang kerja.
Ketenagakerjaan • Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen
UU No 24/2011 perusahaan.
Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
tentang Badan
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, wajib menjadi
Penyelenggara
Peserta program Jaminan Sosial.
Jaminan Sosial
+ Peraturan Perudangan terkait (1/3) 13

 Pasal 4: Instansi pembina sektor usaha dapat


PP No. 50 Tahun 2012 mengembangkan pedoman penerapan SMK3
Tentang Penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pd ayat (1) sesuai dgn
kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan Per-
UU.
untuk melaksanakan ketentuan  Pasal 5: Setiap perusahaan wajib menerapkan
Pasal 87 ayat (2) Undang-Undang
SMK3 di perusahaannya.
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang  Pasal 19: Instansi pembina sektor usaha dpt
Ketenagakerjaan.
melakukan pengawasan SMK3 thd pelaksanaan
penerapan SMK3 yg dikembangkan sesuaia dgn
ketentuan peraturan Per-UU
PP No. 44/2015
Setiap Pemberi Kerja selain penyelenggara negara
Penyelenggaraan Jaminan
wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya
Kecelakaan Kerja dan
sebagai Peserta dalam program JKK dan JKM
Jaminan Kematian
kepada BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
+ Peraturan Perudangan terkait (2/3) 14

 Sbg acuan bagi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa


dlm penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU.
Permen 05/PRT/M/2014
Tentang Pedoman SMK3  Tujuan untuk 1) Meningkatkan efektifitas
Konstruksi Bidang PU perlindungan K3 yg terencana, terukur, terstruktur
dan terintegrasi; 2) dapat mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja; 3) menciptakan tmp kerja yg aman, nyaman
dan efisien,untuk mendorong produktifitas.

Permenaker No. 1/1980  Sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun


Keselamatan & Kesehatan suatu unit K3,yang meliputi usaha-usaha
Kerja pada Konstruksi terhadap: kecelakaan, peledakan, penyakit akibat
Bangunan. kerja, pertolongan pertama pd kecelakaan dan
usaha-usaha penyelamatan
+ Peraturan Perudangan terkait (3/3) 15

SKB MENAKER dan Bahwa pekerjaan konstruksi merupakan


MENTERI PU No: kompleksitas kerja yang melibatkan bahan
174/MEN/1986 & bangunan, peralatan, penerapan teknologi dan
104/KPTS/ 1986 Tentang tenaga kerja, dapat merupakan sumber
K3 Pada Tempat Kegiatan terjadinya kecelakaan kerja serta pertimbangan
Konstruksi bahwa tenaga kerja di bidang kegiatan konstruksi
selaku sumber daya yang membutuhkan bagi
kelanjutan pembangunan, perlu memperoleh
perlindungan keselamatan kerja, khususnya
terhadap ancaman kecelakaan kerja;

Surat Edaran Menteri PU


No 66/SE/M/2015 tentang Besarnya biaya penyelenggaraan SMK3
Biaya Penyelenggaraan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dialokasikan
SMK3 Konstruksi Bidang dalam “biaya umum” dan dihitung berdasarkan
PU tingkat risiko K3 sesuai rincian kegiatan
Penyelengaraan SMK3 Konstruksi.
PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014
TENTANG :
+
PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI
BIDANG PU

16
+ PERATURAN MENTERI PU 17

NO.05/PRT/M/2014

Bab Pembahasan
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup
Bab III Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
• Umum
• Penerapan SMK3 Pada Tahapan Pekerjaan Konstruksi
Bab IV Tugas , Tanggung Jawab dan Wewenang
• Kementerian Pekerjaan Umum
• Penyedia Jasa
Bab V Biaya Penyelenggaraan (SMK3) Konstruksi Bidang PU
Bab VI Sanksi
Bab VII Ketentuan Penutup
Lampiran I Tata Cara Penetapan Tingkat Risiko K3 Konstruksi
Lampiran II Format Rencana K3 Kontrak (RK3K)
Lampiran III Format Surat Peringatan, Surat Penghentian Pekerjaan dan Surat
Keterangan Nihil Kecelakaan Kerja
+ MAKSUD TUJUAN DAN RUANG
LINGKUP
18
+ PENERAPAN SMK3
KONSTRUKSI BIDANG
19

PEKERJAAN UMUM

Wajib
PEK
KONST

POTENSI AHLI K3
SMK3
BAHAYA PETUGAS K3
Pasal 4
Pasal 5 Pasal 6

PRA KONST PELAKSANAAN PENYERAHA


PEMILIHAN
Pasal 7 KONSTRUKSI N AKHIR PEK
PENYEDIA B/J Pasal 10
Pasal 9
Pasal 8
+ PENERAPAN SMK3
KONSTRUKSI BIDANG
20

PEKERJAAN UMUM

• Survey, FS,
Investigasi: • Kriteria Penilaian
Telaahan aspek K3 persyaratan K3
• DED: pada Dok
Buat Manajemen Pra Pemilihan Pemilihan;
Risiko K3 konstruksi Penyedia B/J • Dok Pemilihan;
• Penetapan Potensi persyaratan &
Bahaya K3 & evaluasi RK3K,
Identifikasi Bahaya biaya K3
K3 Penerapan SMK3 pada
Tahapan Konstruksi • Prosedur K3
• RK3K ; sbg telah
acuan, revisi, Pelaksanaan Penyerahan dilaksanakan,
pelaporan Konstruksi Akhir Pek Lap. Kinerja
kecelakaan SMK3,
kerja, perbaikan kecelakaan
kerja, usulan
perbaikan
+ TUGAS, TANGGUNG JAWAB
DAN WEWENANG
21

1/3
+ TUGAS, TANGGUNG JAWAB
DAN WEWENANG
22

2/3
+ TUGAS, TANGGUNG JAWAB
DAN WEWENANG
23

3/3
+ BIAYA PENYELENGGARAAN
SMK3 KONSTRUKSI
24
+ Sanksi dan Lampiran Permen 25

 PPK yang tidak melaksanakan aturan SMK3 sebagaimana


diamanatkan dalam Peraturan Menteri ini maka dapat
dikenakan Sanksi Administratif sesuai ketentuan yang
berlaku.

 Lampiran Peraturan Menteri No. 05/PRT/M/2014 meliputi:

 Lampiran 1 : Tata Cara Penetapan Tingkat Risiko K3


Konstruksi,

 Lampiran 2 : Format Rencana K3 Kontrak (RK3K),

 Lampiran 3 : Format Surat Peringatan, Surat Penghentian


Pekerjaan Dan Surat Keterangan Nihil Kecelakaan Kerja.
+
PENGETAHUAN DASAR K3

26
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memahami tentang K3 secara umum


2. Memahami pengertian dan definisi yang
menyangkut K3
3. Memahami sebab-akibat kecelakaan dan
sakit akibat kerja
4. Memahami tentang Alat-alat Pelindung Diri
Latar Belakang
Timbulnya K3

• Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya


( Accident Free ).
• Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat
kecelakaan ( Bussiness Interuption ).
• Memenuhi ketentuan hukum ( Compliance with Law).
• Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat
( Costumer satisfaction ).

28
Pendekatan K3
• Philosophy
• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
• Keilmuan
K3
Pengertian

Philosophy
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang
ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja

Kelangsungan Pembangunan
K3
Peraturan Per Undang undangan
Pengertian

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Hukum
Ketenagakerjaan

Ref :
• UU No. 1 Thn 1970
• UU N0.13 Thn 2013
• PP No. 50 Thn 2012
• PerMen PU No.5 Thn
2014
Pendekatan K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
PENGERTIAN K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
34
K-3
TUJUAN
• Melindungi para pekerja
• Menjamin sumber produksi
aman di gunakan
• Proses produksi lancar
Prinsip : “ Safety First “
GEILY the Precident Director of
US Steel Co Ltd. adalah orang
yang pertama kali merubah
prinsip Production First
menjadi Safety First.
FOKUS PELAKSANAAN K3

 Pencegahan Kecelakaan kerja

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja


FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KECELAKAAN
KERJA

1. Kelalaian pelaksana dan lemahnya pengawasan.


2. Tidak dilibatkannya tenaga ahli/tenaga trampil di bidang
konstruksi maupun ahli K3 dalam pelaksanaan
konstruksi.
3. Penerapan SMK3 tidak dilaksanakan secara konsisten.
4. Tidak ditaatinya ketentuan yang berkaitan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
PENGERTIAN
KECELAKAAN
( Accident)

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban
manusia, harta benda, dan
lingkungan.
39
Pengertian Incident

Suatu keadaan/kondisi, bilamana pada saat itu sedikit


saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan
terjadinya accident/kecelakaan.

40
DANGER/
NEAR MISS INCIDENT
putus
hampir putus

ACCIDENT

41
SERAT SLING
RANTAS
NEARMISS
NYARIS

ACCIDENT
INCIDENT

INJURY
LOST
KECELAKAAN
KECELAKAAN
ADALAH
ADALAHAKIBAT
AKIBATDARI
DARIRANGKAIAN
RANGKAIANSEBAB-AKIBAT
SEBAB-AKIBAT
(DOMINO
(DOMINOEFFECTS)
EFFECTS)

LACK OF BASIC IMMEDIATE


INCIDENT LOSS
CONTROL CAUSES CAUSES

LEMAH PENGENDALIAN/ KERUGIAN


SEBAB-SEBAB DASAR SEBAB LANGSUNG KONTAK DENGAN
PENGAWASAN 1. MANUSIA
1. FAKTOR PERSONAL 1. TINDAKAN TAK AMAN ENERGI
1. PROGRAM TAK SESUAI 2. FAKTOR PEKERJAAN 2. KONDISI TAK AMAN 2. HARTA BENDA
ATAU BAHAN
2. STANDAR TAK COCOK 3. PROSES KERJA
3. TAK PATUH STANDAR 4. LINGKUNGAN
5. MASYARAKAT
“RISK”
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian
yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard)
tertentu yang terjadi.

The chance of loss or gain


Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan
antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul
dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai
tingkat risiko (level of risk).
Risiko terdiri dari 2 dimensi:

KEPARAHAN KEKERAPAN

Atau KEPARAHAN x KEKERAPAN


45
“Level of RISK”
(Tingkat Risiko)

adalah perhitungan antara konsekuensi/


dampak yang mungkin timbul dan
probabilitas
BAHAYA
Bahaya adalah
sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu
alat, cara melakukan suatu pekerjaan,
tempat dan posisi atau kondisi lingkungan
kerja,
yang dapat menimbulkan kerusakan atau
kerugian manusia, harta benda, penyakit
akibat kerja, cedera, cacat sementara dan
permanen, maupun kematian.
Jenis Bahaya
konstruksi
• Physical Hazards
• Chemical Hazards.
• Electrical Hazards.
• Mechanical Hazards.
• Psychological Hazards.
• Biological Hazards.
• Ergonomic

48
TEORI KECELAKAAN
KERJA

ACCIDENT PRONESS THEORY Ada orang tertentu dari bawaan pribadinya


lebih rawan kecelakaan dari pada orang lain

Pekerja yg diberi kebebasan untuk


GOALS FREEDOM ALERTNESS menetapkan target kerjanya sendiri akan
THEORY menghasilkan hasil kerja yang lebih
berkualitas dan berperilaku lebih aman

ADJUSTMENT STRESS THEORY Terdapat faktor negatif dalam lingkungan


kerja internal maupun eksternal.

49
PENGERTIAN AMAN YAITU BEBAS DARI BAHAYA,
BEBAS DARI GANGGUAN, TERLINDUNG, TIDAK
MENGANDUNG RESIKO, TIDAK MERASA TAKUT.
SASARAN K3
• Melindungi para pekerja
dan orang lainnya di
tempat kerja (formal
maupun informal)
• Menjamin setiap
material/alat konstruksi
dipakai secara aman dan
efisien
• Menjamin proses konstruksi
berjalan lancar

51
ALAT PELINDUNG DIRI
(PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT )
TUJUAN
Untuk mengenalkan peserta dengan jenis-jenis utama APD dan
memberikan pedoman cara memilihnya.
INTRODUKSI
1. APD tidak menjamin bahwa anda akan selalu selamat/aman
dalam melakukan pekerjaan di tempat kerja, tetapi hanya dapat
mengurangi risiko.
2. APD dapat melindungi pemakai, tetapi tidak dapat
menghilangkan bahaya.

52
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)

1. PELINDUNG KEPALA
2. PELINDUNG MUKA
3. PELINDUNG MATA
4. PELINDUNG PENDENGARAN
5. PELINDUNG ALAT PERNAFASAN
6. PELINDUNG TANGAN
7. PELINDUNG TUBUH
8. PELINDUNG KAKI

53
ALAT PELINDUNG
DIRI (APD)
1. PELINDUNG KEPALA

54
PELINDUNG KEPALA
• Standard: ANZI Z89.1, BS 5240 Part 11987, A5801-81, ANSI
Z89 1986, DIN 4840, SIRIS
• Untuk melindungi :
– Kepala
– Terhadap benturan
– Benda jatuh
– Sengatan listrik
• Masa pemakaian tidak boleh lebih dari 5 tahun

55
2. PELINDUNG / PROTEKSI MATA

56
Alat Pelindung Mata

• Kaca mata (Spectacles)


• Gogles
• Face Shield
Standard : ANZI 87.1

57
PELINDUNG TUBUH

Melindungi terhadap :
– Bahan kimia berbahaya
– Oil, grease
– Panas dan dingin
– Perlidungan bahaya jatuh

Type:
– Overall
– Chemical suits
– Disposable coverall 58
4.PELINDUNG TANGAN
(HAND PROTECTION )

• Sarung tangan untuk melindungi tangan dari


bahaya, seperti: terpotong/teriris dan tergores,
suhu tinggi dan bahan kimia.

• Setiap operasi harus dikaji dengan cermat dengan


menggunakan sarung tangan yang tepat sesuai
tipe operasinya, terutama untuk pekerjaan
berbahaya (menangani B3).

59
5. PELINDUNG KAKI (FOOT PROTECTION)

Alat keselamatan kaki untuk melindungi kaki dari


dampak luka tusukan, panas, dingin, basah, lumpur,
dan arus listrik.

60
6. PELINDUNG PENDENGARAN

(HEARING PROTECTION)
Paparan pada kebisingan tinggi dapat
mengaki-batkan rusak permanen
pada alat pendengaran (telinga).

TINGKAT KEBISINGAN (NOISE LEVEL):


MAX. 85 dB

61
SADAR POSISI & PERAN K3
• Berperan pada: pencegahan dan pengendalian kondisi darurat.
• Subyek Dilindungi: jiwa manusia, Aset dan Lingkungan Kerja
• Pendekatan ilmu: Perilaku dan Engineering

Engineering Kedokteran
Rp

K3 Kecelakaan Pengobatan
Kesehatan Karyawan
Kerja

PASKA ACCIDENT

KONDISI DARURAT
PENCEGAHAN ASURANSI
P3K

WAKTU
KONSEP K3 KONSTRUKSI
Jenis Uraian Prosedur Pelaks.
AMAN
Pekerjaan Kerja kerja pekerjaan

Identifikasi Inspeksi
Syarat K3
Hazard K3

Konsep
K3 K“Safe Project Execution”
Ref: UU, Peraturan, Standar

63
+
K3 DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI

64
Tujuan Pembelajaran :
Memahami norma Keselamatan Kerja Konstruksi

Mengindentifikasi Bahaya Konstruksi

Pengendalian risiko pada kegiatan Konstruksi

65
SUMBER HUKUM :

1 UU No 1 / 1970 Keselamatan Kerja

2 UU No 18 / 1999 Jasa Konstruksi

3 UU No.13 / 2003 Ketenaga-kerjaan

4 Permenaker Keselamatan & Kesehatan Kerja pada


No. 1/1980 Konstruksi Bangunan.
Keputusan Bersama Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
5 Menaker-MenPU
No. 174/MEN/1986 Kegiatan Konstruksi.

6 Permenaker Sistem Manajemen Keselamatan &


No. 5/1996 Kesehatan Kerja (SMK3)

7 Permen PU Pedoman Sistem Manajemen K3


No. 09/2008 Konstruksi
6/20/19 JKS-Bintek k3 2014 66
CAKUPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

a. Jenis Pekerjaan konstruksi : (ASMET)

Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Tata Lingkungan

b. Jenis Pekerjaan Sipil & Arsitektur :


 Pek. Galian Tanah & Konstruksi di Bawah Tanah ,
 Pek. Pondasi, Pancang
 Pek. Struktur Beton, Socrete, Struktur Baja,
 Pek. Pasangan bata, batu kali,
 Pek. Perkerasan Jalan
 Pek. Pembongkaran, peledakan,
JKS-Bintek k3 2014 67
PERSYARATAN UTAMA DALAM
MELAKSANAKAN PEKERJAAN KONSTRUKSI.

a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


b. Keselamatan Lingkungan
c. Biaya Efisien
d. Mutu produk & proses kerja
e. Waktu
f. Manfaat
68
Faktor-factor yang mempengaruhi- Kecelakaan

1. Penggunaan Peralatan, Ringan

Kecelakaan (Ringan, Berat, Fatal)


dan Berat, Peralaran Kerja dan

MANAJEMEN PENGELOLAAN K3???


Bahaya – Bahaya Konstruksi
Perkakas (tools), Alat
Transportasi yang tidak sesaui
spesifikasi, dsbnya
2. Penggunaan Teknologi,
Pemilihan Metode Kerja, prosedur
kerja / tata cara kerja yang tidak
tepat,
3. Lingkungan Kerja yang tidak
aman,
4. Pemilihan material (bahan)
5. Pekerja (orang) yang tidak
memiliki kompetensi

69
Data kecelakaan Sektoral
- konstruksi : 31,9%
- Insdustri :31,6 %
- Tranport : 9,3%
- Pertambangan : 2,6%
- Kehutanan : 3,8%
- Lain-lain : 20 %

Ref. ILO

70
Karakteristik Kegiatan
Proyek Konstruksi
• Melibatkan banyak tenaga kerja kasar
berpendidikan relatif rendah, Masa kerja terbatas,
dengan Intensitas kerja yang tinggi
• Tempat Kerja (terbuka, tertutup, lembab, kering,
panas, berdebu, kotor)
• Pekerjaan dilaksanakan secara komprehensif
(Bersifat multi disiplin dan multi crafts)
• Menggunakan peralatan kerja beragam, jenis,
teknologi, kapasitas dan kondisinya

71
Data penyebab kecelakaan
Sektor konstruksi

•Jatuh : 26%
•Terbentur : 12 %
•Tertimpa : 9%
•Mesin dan alat : 8%
•Alat tangan : 7%
•Transport : 7 %
•Lain-lain : 6%

Ref. ILO
72
Unsur Terkait dalam Proyek
Konstruksi
Pemilik Proyek Instansi Teknis

Masyarakat
Kontraktor
Proyek
Konstruksi
Sub Kontraktor Pemasok dll

Pekerja Proyek Pekerja Subkon

73
K3 PEKERJAAN TANAH
Jenis tanah
• lempung basah,
• lempung kering
Jenis Pekerjaan :
• galian saluran, • cadas
• timbunan, • pasir basah ,
• pemadatan, • pasir kering
• sumuran • kerikil
• terowong
• lumpur

6/20/19 74
PEKERJAAN GALIAN TANAH

Identifikasi Bahaya: Pengendalian Risiko :


• Tebing longsor • Dinding Turap
• Galian Runtuh • Stabilisasi Tanah
• Akses licin/curam • Tangga Akses
• Jatuh terperosok • Pagar Pengaman
• Terhirup gas CO • Masker Oksigen
• Tenggelam/hanyut • Pelampung
• Terisolasi, gelap • Lampu Penerangan
• Tertimpa Alat • Barikade/Batas Area Kerja
• Isolasi Kabel
• Tersengat listrik • Rambu-rambu Dilarang Merokok
• Gas terbakar
6/20/19 75
 TANAH BERPASIR,
 TEPI GALIAN TIDAK DIBERI TURAP
 DIDIRIKAN TIANG PIPA PENYANGGA HOIST
 TERJADI TEKANAN KE SAMPING
 MAKA TEBING GALIAN LONGSOR
6/20/19 76
 MENGUBUR 2 PEKERJA DLM LUBANG GALIAN
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN TEBING GALIAN
(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)

KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN


0,00 M 1,60 M DI
JENIS TANAH A : TIDAK PERLU TURAP
S/D S/D ATAS
1,60 M 4,60 M 4,60 M PELINDUNG TEBING

HUMUS, B : HARUS MENGGUNAKAN


TURAP PELINDUNG
LEMPUNG-BERLUM-
PUR, BATU LEPAS, C C C TERBUKA
DAN PASIR
(OPEN SHEETING)
SEMUA BATU &
PASIR DIBAWAH
MUKA AIR
C C C C : HARUS MENGGUNAKAN
TURAP PELINDUNG
HUMUS PADAT A C C TERTUTUP
(CLOSE SHEETING)
LEMPUNG KERAS A B C * : Turap Pelindung terbuka, ter-
tutup atau sheet Pile mung-
SEDIKIT BERSEMEN kin diperlukan jika kondisi
ATAU BATU & PASIR
YANG KOMPAK
A* A* B site tidak menguntungkan.

LAPISAN
BATU/CADAS
6/20/19
A A A 77
Pekerjaan Galian Terbuka, kedalaman > 1,20 m (tanpa
turap)

Jenis Tanah Bagus

Jenis Tanah Sedang

Jenis Tanah Sedang

Jenis Tanah Jelek

Jenis Tanah Jelek

6/20/19 78
JKS-Bintek k3 2014 Jika area memungkinkan
Pekerjaan Galian
Terbuka , Kedalaman
> 1,20 m
(dengan turap)

Jika area tak


memungkinkan:
> Di jalan perkotaan
> Di pemukiman

6/20/19 79
Tebing Tanah Diperkuat
Pakai geotextile untuk memperkuat stabilitas tanah
agar tanah tidak runtuh

6/20/19 80
SOLUSI TERHADAP KONDISI SLOPE YANG
BERBAHAYA
Slope Stabilization at Alpine Way Thredbo, Snowy
Mountains. (substitusi material)

6/20/19 81
82
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH

!
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi / mudah terbakar
3. Kadar oksigen kurang (defisiensi)

6/20/19 83
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATI-
KAN PADA PEKERJAAN SUMURAN:
 VENTILASI UDARA
 KEBUTUHAN O2
 ALAT KOMUNIKASI
 IDENTIFIKASI GAS BERACUN
 PEMADAM KEBAKARAN
 ANTISIPASI KEADAAN DARURAT

JIKA MENGGUNAKAN DAYA LISTRIK,


6/20/19 84
KERINGKAN LINGKUNGAN KERJA
K3 KETIKA BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
Ventilasi Udara

Alat Komunikasi

Perhatikan
Fasilitas K3
MEMADAMKAN & APD
6/20/19API DG APAR DI 85
RUANG BAWAH TANAH
K3 PEKERJAAN PONDASI PANCANG

6/20/19 86
K3 PEKERJAAN PEMANCANGAN
Identifikasi Bahaya : Pengendalian Risiko:
• Kabel putus,  Pastikan kondisi kabel masih baik
• Alat terguling  Posisi dan kapasitas hrs seimbang
• Pekerja terbentur  Wajib koordinasi & sesuai SOP
• Tenggelam  Gunakan pelampung
• Sheetpile lepas  Pastikan ikatannya kuat

6/20/19 87
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
JENIS KECELAKAAN FATAL KONSTRUKSI
Jatuh dari ketinggian

 Pek. Perancah Kejatuhan, tertimpa


 Pek. Bekisting Kecelakaan di jalan akses
 Pek. Besi Beton
 Pek. Struktur Beton Sakit jantung, stoke
 Pek. Shotcrete Terkena, terjepit mesin
 Pek. Di tempat Tinggi
 Pek. Struktur Baja Tersengat arus listrik
 Pek. Struktur kayu Terbentur, terlindas dsb
 Pek. Perkerasan Jalan
 Pek. Bendung Jatuh, tergelincir di lantai

Tersambar petir, banjir dsb

Kebakaran, peledakan dsb


6/20/19 89
BAHAYA PEK. PERANCAH ,
BEKISTING & PEMBESIAN
 PERANCAH AMBRUK
PENGENDALIAN RISIKO DR
 BEKISTING JEBOL
BAHAYA TERIDENTIFIKASI:
 STRUKTUR HARUS DIPERKUAT
 JATUH DARI PLATFORM
 RANGKA BEKISTING MEMADAI
 TERBENTUR BENDA JATUH
 DIBERI PAGAR, PAKAI HARNES
 TERSENGAT LISTRIK
 DIBERI JARING PENGAMAN
 TERPEROSOK / TERPELESET
 INSTALASI HARUS STANDAR
 TERTUSUK UJUNG BESI
 LENGKAPI JALAN AKSES
 TERPOTONG, TERGORES
 UJUNG BESI TUTUP
 KAKI TERTIMPA BENDA
 GUNAKAN SARUNG TANGAN
 KEPALA TERBENTUR
 GUNAKAN SAFETY SHOES
 PAKAI HELMET STANDAR

6/20/19 90
OK OK

Sistem Pagar Pelindung


(Guardrail systems)

OK
OK

Safety deck
Sistem Jaring Penyelamat :
6/20/19 (Safety-net systems)
91
K3 Pekerjaan Pembesian

Identifikasi bahaya ; Pengendalian Risiko:

• Ujung besi mencuat  Ujung-ujung besi ditutup

• Terjatuh, tertusuk  Beri papan untuk jalan akses

 Gunakan APD yang sesuai


• Tergencet,
 Pasang instalasi listrik dg benar
Terpeleset
6/20/19  Beri topangan/stud/steger 92
• Tersengat listrik
6/20/19 93
LUBANG LANTAI TIDAK DIPROTEKSI

Guardrails

Guardrails

6/20/19 94
6/20/19 95
• Koordinasi
K3 Pekerjaan • Saling mengingatkan
Beton • Pergantian kerja & shift
• Kesesuaian kapasitas alat
• Struktur penunjang
• Penerangan di malam hari
• Terpal pelindung jika hujan
• Pengamanan bahaya jatuh

Identifikasi bahaya: Pengendalian Risiko:


• Iritasi kulit  Sarung tangan, sepatu, helmet, baju rapat
• Tersengat listrik
 Instalasi harus memenuhi syarat/standard
• Kejatuhan benda
• Jatuh  Gunakan helmet, safety shoes
• Tertusuk besi, paku  Pagar pelindung, safety net/deck, harness
• Hubungan pendek listrik,  Tutup/lindungi ujung besi, singkirkan paku
• Bunga api Pek las,
 Kabel harus terisolasi rapat
 Gunakan tabir pelindung

6/20/19 96
K3 Pekerjaan Shotcrete Identifikasi bahaya :
• Semburan shortcrete
• Debu semen
• Tekanan udara kompresor
• Selang/pipa pecah dsb

Identifikasi bahaya :
• Semburan shortcrete
• Debu semen
• Tekanan udara kompresor
• Selang/pipa pecah dsb

6/20/19 97
K3 PEKERJAAN PASANGAN BATA / BATU

Identifikasi bahaya :
• Iritasi Kulit
• Terpapar Sinar Matahari
• Terjatuh

Pengendalian Risiko :
• Sarung Tangan
• Helm
• Safety Harnes

6/20/19 98
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA/BETON
Pada saat erection baja/beton, perhatikan:

!
 Kapasitas Alat & Berat Beban sesuai
 Kestabilan barang yang diangkat
 Kestabilan alat angkat.

Identifikasi bahaya : Pengendalian Risiko:


• Komponen jatuh  Pastikan sling kuat/k’sitas alat kuat
• Sambungan lepas,  Pastikan sambungan kuat
• Sling putus  Pastikan sling msh laik pakai
• Tertimpa benda jatuh  Gunakan APD yang sesuai
• Jatuh dari ketinggian  Gunakan safetynet & harness
• Mesin las terbakar  Pastikan kelaikan instalasinya
• Baut patah lelah, dll  Pasang baut sesuai standar

6/20/19 99
6/20/19 100
JENIS SAMBUNGAN STRUKTUR BAJA:
i. Sambungan kolom - balok : Tipe bracket, las ditempat, plat gusset
ii. Sambungan kolom - kolom: Tipe splice, pengelasan, plat stripe

Yang perlu diperhatikan pada penggunaan baut tegangan tinggi :


a. Terjadi gaya berlebih pada gaya eksternal & gaya geser (bearing force)
b. Batasan kekuatan pengunci mur baut (torque control)

!
c. Tahapan penguncian mur-baut (sequence)

6/20/19 101
TANPA SABUK PENGAMAN
6/20/19 103
6/20/19 104
TANPA RAMBU PENGAMAN

105
106
K3 PEKERJAAN JALAN/JEMBATAN

6/20/19 107
TRAFFIC
MANAGEMENT

6/20/19 108
JANGAN BEKERJA DIBELAKANG ALAT BERAT

+
+

+
K3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pada pembongkaran bangunan di pemukiman padat,
maka unsur-unsur K3 yg harus diperhatikan dan diterapkan, adalah:
 Pola pembongkaran yang jelas,
 Memperhatikan faktor lingkungan,
 Melakukan pencegahan kecelakaan dg upaya TEPAT !

6/20/19 110
K3 PEKERJAAN PELEDAKAN
Shelter Pelindung Bahaya
Ledakan
Upaya K3 pada pekerjaan
blasting :
TentuKan batas-batas area peledakan;
Tidak seorangpun berada di area peledakan;
KendaliKan akses secara efektif;
Gunakan selter pelindung peledakan;
Komunikasi efektif (sirene, rambu dlsb);
Pelatihan bagi petugas peladakan; dan
Induksi K3 bagi pekerja dan yang terkait.

JKS-Bintek k3 2014
K3 PEKERJAAN MANUAL HADLING

Faktor Risiko Ergonomi


Beban Statik

Perulangan
Repetition

Gaya
ss

Force
tre
tS
ac

Postur jangg
nt

al
Awkward Po
Co

sture
Getaran
Vibration

6/20/19 114
Bahaya Ergonomi Pekerjaan Penanganan Material

OK

6/20/19 115
6/20/19 116
SOLUSI : GUNAKAN ALAT BANTU MEKANIS

6/20/19 117
RAMBU-RAMBU

JKS-Bintek k3 2014 118


PENERAPAN PEMASANGAN RAMBU-RAMBU LALU
LINTAS

JKS-Bintek k3 2014
SIGN BOARD YANG DIGUNAKAN

JKS-Bintek k3 2014
RAMBU YANG DIGUNAKAN

4
JKS-Bintek k3 2014
RAMBU YANG DIGUNAKAN

2 4

JKS-Bintek k3 2014
CEK LIST HARIAN KELENGKAPAN RAMBU TRAFFIC
JENIS
NO VOL AWAL AKHIR LOKASI (STA) KETERANGAN
RAMBU

2
!
3 40km
v
4

7 20 km

KURANGI
9 KECEPATAN
SEKARANG
SHEO SUPERINTENDENT

( ………………….…. ) JKS-Bintek k3 2014 ( ……………………….. )


T RAFFIC MANAEMENT

RAMBU INFORMASI PROYEK

v
1600 mm

Spesifikasi Rambu

HINDARI
Ukuran panel : 1200 mm x 1600 mm
Hurup : Mengacu pada Standard Alphabets
for Highway Signs and Pavement

PEREMPATAN JOMBOR
Markings – FHWA, 1993
Hurup : Seri D ( Hindari Ruas JAlan )
1200 mm

: Seri C (Casablanca,Frof.Dr.Satrio…)
: Seri B (Ada Pekerjaan …)
Warna : Dasar = Biru reflektif
Tulisan = Putih reflektif
Tepi = Putih reflektif

FLY OVER JOMBOR


Radius pelengkung : 50 mm
sudut

JKS-Bintek k3 2014
MASA PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENGATURAN RAMBU DARURAT PEKERJAAN PADA BAHU JALAN

M
50

40

OUTLINE
SITUASI PENGALIHAN ARUS

AH. NASUTION

 MEDAN

BERASTAGI 

Keterangan :
Arus yang dialihkan
NGUMBAN SURBAKTI
RENCANA KELENGKAPAN TRAFFIC MANAGEMENT

JKS-Bintek k3 2014
PEKERJAAN PILAR

UTAMAK
AN KESEH
DAN KESE ATAN
LAMATAN
KERJA

JKS-Bintek k3 2014
PEKERJAAN PIER HEAD

.!!!! AH
INGAT… NGGU DIRUM
D A M E U
N
GA AN
KELUAR
+
TERIMA KASIH

Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Kosntruksi,


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12110
Telp. 021-72786108 Fax. 021.7266637
http://bpksdm.pu.go.id/pppk
balai.pusbinpk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai