Detector
Waste
Solvents
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
11
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
12
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
13
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
14
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
15
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
16
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
17
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
18
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
19
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
20
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
21
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
22
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
23
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
24
Injector Chromatogram
Mixer mAU
Pumps
Column
Detector
Solvents
25
to - elution time of unretained peak
tR- retention time - determines sample identity
tR
tR
mAU Area or height is proportional
to the quantity of analyte.
to
Injection time
26
Mobile Phases
Flow Rate
Composition
Injection Volume
Column
Oven Temperature
Wavelength
Time Constant
27
Dengan bantuan pompa fasa gerak cair dialirkan melalui
kolom ke detektor.
Cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan
cara penyuntikan.
Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen
campuran.
Karena perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut
terhadap fasa diam, solut-solut yang kurang interaksinya
dengan fasa diam akan keluar terlebih dahulu dan
sebaliknya.
Setiap komponen campuran yang keluar kolom dideteksi
oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk
kromatogram.
Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert).
Wadah pelarut kosong ataupun labu laboratorium
dapat digunakan sebagai wadah fasa gerak.
Wadah ini biasanya dapat menampung fasa gerak
antara 1 sampai 2 l pelarut.
Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut
yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam
daya elusi dan resolusi.
Fase gerak sebelum digunakan harus dilakukan degassing
(penghilangan gas) yang ada pada fase gerak, sebab adanya gas
akan berkumpul dengan komponen lain terutama di pompa dan
detektor sehingga akan mengacaukan analisis.
Fase gerak yang paling sering digunakan untuk pemisahan
dengan fase terbalik (fasa diam lebih non polar dari pada fasa
geraknya) adalah campuran larutan buffer dengan metanol atau
campuran air dengan asetonetril.
Untuk pemisahan dengan fase normal (fasa diam lebih polar dari
pada fasa geraknya), fase gerak yang sering digunakan adalah
campuran pelarut2 hidrokarbon dengan pelarut yang terklorisasi
atau menggunakan pelarut-pelarut jenis alkohol.
Zat cair harus bertindak sebagai pelarut yang baik untuk
cuplikan yang akan dianalisis.
Zat cair harus murni sekali untuk menghindarkan masuknya
kotoran yang dapat mengganggu interpretasi kromatogram.
Zat cair harus jernih sekali untuk menghindarkan
penyumbatan pada kolom.
Zat cair harus mudah diperoleh, murah, tidak mudah terbakar,
dan tidak beracun.
Zat cair tidak kental
Sesuai dengan detektor, contoh un tuk detektor UV , pelarut
tidak boleh menyerap cahaya pada panjang gelombang yang
dipakai.
Tujuan penggunaan pompa atau sistem pengahantar adalah
untuk menjamin proses penghantaran fasa gerak berlangsung
secara tepat, reprodusible, konstan, dan bebas dari
gangguan.
Pompa yang dapat digunakan dalam HPLC harus memenuhi
persyaratan:
Menghasilkan tekanan sampai 5000 psi.
Keluaran bebas pulsa
Kecepatan alir berkisar antara 0,1-10 mL/menit
Bahan tahan korosi. Bahan yang umum dipakai untuk pompa
adalah gelas, baja tahan karat, teflon da bayu nilam.
Pompa
Reciprocating
Pompa
Pompa
Displacement
Pompa
Pneumatic
Ketika piston mundur maka bola gelas bawah terangkat dan pelarut
masuk, sebaliknya ketika piston maju maka bola bawah menutup
saluran pelarut dan pelarut yang telah berada di ruang pompa didorong
masuk ke dalam kolom.
Untuk memasukkan cuplikan ke
dalam aliran fasa gerak (Kran
Cuplikan) perlu 2 langkah:
a. Sejumlah volume cuplikan
disuntikkan ke dalam loop
dalam posisi load, cuplikan
masih berada dalam loop.
b. Kran diputar untuk
mengubah posisi load
menjadi posisi injeksi dan
fasa gerak membawa
cuplikan ke dalam kolom.
Kolom HPLC biasanya terbuat dari stainstells.
Kolom utama berisi fasa diam, tempat terjadinya pemisahan
campuran menjadi komponen-komponennya. Memiliki
panjang 5 sampai 30 cm dan diameter dalam berkisar antara
3-10 µm.
Kolom pengaman disebut juga prakolom, karena diletakkan
sebelum sistem pemasukan cuplikan, kolom ini berukuean
pendek 5 cm diameter 4,6 mm, dan biasanya dipaking
dengan silika berukuran lebih besar dari partikel kolom
utama.
Kolom
utama
Kolom
Kolom
pengaman
Sangat cocok untuk pemisahan senyawa-senyawa yg
agak polar.
Partikel-partikel silica dan alumina biasanya digunakan
sebagai adsorben.
Fasa gerak yang digunakan biasanya berfisat non polar,
seperti heksana.
Untuk mengontrol retensi solut, biasanya ditambahkan
sedikit senyawa polar kepada fasa gerak misalnya
propanol atau air sebagai modifier.
Biasanya fasa gerak lebih polar dari pada fasa diam,
sehingga jenis kromatografi ini disebut juga
kromatografi fasa terbalik.
Kromatografi penukar ion merupakan teknik
pemisahan campuran ion-ion atau molekul-molekul
yang dapat diionkan.
Ion-ion bersaing dengan ion-ion fasa gerak untuk
memperebutkan tempat berikatan pada fasa diam.
Terdapat dua jenis penukar ion: anionik dan kationik.
Syarat:
Cukup sensitif.
Stabilitas dan keterulangan tinggi.
Respon linear terhadap solut.
Waktu respon pendek sehingga tidak bergantung pada
kecepatan alir.
Reliabilitas tinggi dan mudah digunakan.
Tidak merusak cuplikan.