• Physical Process
• Chemical Process
• Biological Process
Seepage Sedimentation
Michigan Department of Environmental Quality
Operator Training and Certification Unit
Chemical Process
Precipitation
Formula
Michigan Department of Environmental Quality
Operator Training and Certification Unit
Biological Process
Algae
Bacteria
• Fakultatif
• Aerobik Mengurangi kandungan
Mikroorganisme patogen
SOLIDS
Sedimentation
Fermentasi anaerob
Fermentasi Anaerobik
Reaksi :
1. Reaksi Hidrolisa
C6H10O5 + 2H2O → C6H12O6 + 2H2 (Glukosa)
2. Reaksi Asidogenesis
C6H12O6 ↔ 2CH3CH2OH + 2CO2 (Ethanol)
C6H12O6 + 2H2 ↔ 2CH3CH2COOH + 2H2O (Propionic Acid)
C6H12O6 → 3CH3COOH (Asam Asetat)
3. Reaksi Acetogenesis
CH3CH2COO- + 3H2O ↔ CH3COO- + H+ + HCO3- + 3H2
C6H12O6 + 2H2O ↔ 2CH3COOH + 2CO2 + 4H2
CH3CH2OH + 2H2O ↔ CH3COO- + 2H2 +H+
4. Reaksi Metanogenesis
CO2 + 4H2 → CH4 + 2H2O
2C2H5OH + CO2 → CH4 + 2CH3COOH
CH3COOH → CH4 + CO2
http://www.wtert.eu/default.asp?Menue=13&ShowDok=12
• Kolam anaerobik merupakan salah satu cara paling ekonomis
untuk mengolah limbah anaerob
• Umumnya satu kolam anaerobik sudah cukup memadai untuk
mengolah air limbah yang kandungan BOD-nya kurang dari
1.000 mg/l. Namun jika anaerobik digunakan untuk
mengolah air limbah anaerobik berdaya cemar tinggi, maka
dibutuhkan tiga buah kolam anaerobik yang disusun secara
seri agar proses degradasi dapat berlangsung dengan optimal
(Gloyna and Espino (1969), Ramadan and Ponce (2004); Lani Puspita et al., (2005))
Kolam Fakultatif
Kolam fakultatif memiliki kedalaman 1-2 meter dan
didesain untuk mendegradasi air limbah yang bebannya
tidak terlalu tinggi (100-400 kg BOD/hari pada suhu udara
antara 20-25oC)
(Daur : Informasi Lingkungan Kota dan Industri, Volume 2 No.1 Agustus 2001;Varón, 2003; Ramadan and Ponce, 2004;
Lani Puspita et al., 2005)
Kolam Aerobik
• Kolam maturasi merupakan kolam sangat dangkal (kedalaman 1-1,5 m)
yang didesain untuk mendegradasi kandungan mikroorganisme pathogen
dan nutrien.
• Kolam maturasi merupakan kolam tambahan yang dibangun jika
pengelola pengolahan air limbah menginginkan kualitas air olahan yang
jauh lebih baik (terutama dari sudut bakteriologi), karena sebetulnya air
olahan dari kolam anaerobik dan kolam fakultatif telah cukup memadai
bagi keperluan irigasi.
Facultative Bacteria
Influent
Anaerobic Bacteria
Oksigen
Meningkatkan
pengadukan
Fotosintesis
Kecepatan
pertumbuhan
bakteri
Aerobic
Facultative
O2
Anaerobic
Pertumbuhan Alga
2 ft
Median Depth
4 ft
6 ft Operating Depth
2 ft Sediment 4 ft
Population Loading
• Jumlah populasi individu (orang) yg per acre (satuan luas)
Persamaannya adalah :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
Number of person per acre =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐾𝑜𝑙𝑎𝑚 (𝐴𝑐𝑟𝑒)
𝑔𝑎𝑙𝑙𝑜𝑛
𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 ( 𝑑𝑎𝑦 )
• Inches per Day = 𝑔𝑎𝑙𝑙𝑜𝑛
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 ( 𝑖𝑛𝑐ℎ )
Hubungan antara rate aliran masuk dengan volume
kolam yang tersedia untuk ditreatment.
432.000 𝑔𝑎𝑙𝑙𝑜𝑛
Detention Time =
0.012 𝑀𝐺𝐷
432.000 𝑔𝑎𝑙𝑙𝑜𝑛
= 𝑔𝑎𝑙𝑙𝑜𝑛
12.000 𝑑𝑎𝑦
= 36 days
Organic Loading
• Jumlah dari zat organik atau limbah biodegradable yang
masuk ke dalam sistem.
𝑃𝑜𝑢𝑛𝑑𝑠 𝐵𝑂𝐷/𝑑𝑎𝑦
Organic Loading =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒
𝑙𝑏𝑠 𝐵𝑂𝐷
80,06
𝑑𝑎𝑦
Organic Loading =
4 𝑎𝑐𝑟𝑒
𝑙𝑏𝑠 𝐵𝑂𝐷/𝑑𝑎𝑦
= 20
𝑎𝑐𝑟𝑒
Constructed Wetland
Latar
Berkurangnya Belakang Kekurangan
Pasokan Air Air
Water Reuse
Water Reuse Mengolah Limbah
Cair Domestik
Constructed Peningkatan
Wetland Rawa Buatan kualitas air
Mengolah lindi
Habitat hewan
Liar dan Sumber
Air Irigasi
Metode Pengolahan
Biodegradable
Total Oxygen Redox Conditions
matter – Dissolved
Demand ( TOD ) In saturated zone
Organic Carbon
Total Oxygen Demand ( TOD )
• Merupakan Dampak terbesar dari Pre-Treatment
• Secondary Effluent
>20mg NH3-N/L
TOD > 100mg/L
• Nitrified/Denitrified Effluent
0 mg NH3-N/L and 8 mg DOC/L
TOD < 5mg/L
• Kondisi anaerob lebih diutamakan karena dapat
mempercepat proses biodegradasi. Kondisi anaerob
dapat dijaga dengan limbah yang memiliki TOD kecil
Dissolved Organic Carbon
( Li, et.al, 2000 dalam Wise et.al, 2000 ) & Kartawinata, 2002
Aplikasi Jenis Tanaman pada Wetland
Lokasi Fungsi Jenis Tanaman
Opotiki, Bay of Membersihkan tanah yang tercemar Pohon Poplar
Plenty, New Cadmium (Cd oleh penggunaan
Zeland pesticida)
Bali Membersihkan limbah grey Tumbuhan air
water dan effluent dari septictank (Hydrophyte)
Tennese, USA Membersihkan tanah dan air tanah Sagopond
yang mengandung bahan peledak (Potomogeton
(TNT, RDX dan amunisi militer) pectinatus), Water
stargas (Hetrathera),
Elodea (Elodea
Canadensis) dan lain-
lain.
Constructed
Wetland
Desain wetland harus berdasarkan :
contaminant
absorption
sedimentation
chemical process, etc
Terdiri dari bed datar yang berisi kerikil dan bagian atasnya
dilapisi dengan pasir
Memiliki arus feed masuk besar, yang memenuhi/membanjiri
permukaan bed kemudian meresap ke bagian bawah bed dan
mengalir melalui aliran drainase.
Aliran dalam bed memungkinkan udara mengalir ke dalam bed
sehingga transfer oksigen ke dalam bed besar dan
menghasilkan limbah NO3 tinggi.
Akibatnya, Constructed Wetlands with Vertical Subsurface Flow
tidak cocok untuk proses denitrifikasi untuk mengkonversi ke
gas nitrogen, yang kemudian dilepas ke atmosfer
Hybrid Constructed Wetlands