Anda di halaman 1dari 29

CASED BASED DISCUSSION

HORDEOLUM & KALAZION


ANNISA NURHIDAYATI (1315130)

PEMBIMBING : DR. DISSY PRAMUSITA, SP.M


Histologi Kelopak Mata
HORDEOLUM

 Definisi:
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi.

 Etiologi:
Penyebab infeksi tersering adalah kuman Staphylococcus aureus.
Klasifikasi

 Hordeolum Internum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi pada kelenjar
Meibom.

 Hordeolum Eksternum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi pada kelenjar Zeis
atau Moll.
Stadium

 Infiltratif : Bengkak, Merah, Nyeri,


 Supuratif : Bengkak, Merah, Nyeri berkurang, Pus +

Stadium Infiltratif Stadium Supuratif


Gejala Klinis

Nyeri, Merah, dan Bengkak.


Gejala Subjektif :
Rasa mengganjal pada kelopak mata yang memberat saat menunduk dan
nyeri bila ditekan.

Gejala Objektif:
Tampak benjolan pada kelopak mata, berwarna merah, dan nyeri bila
ditekan di dekat pangkal bulu mata.
Pemeriksaan Fisik

Segmen Anterior
▪ Kornea : jernih, dbn
▪ Palpebra : edema +, ▪ BMD : dalam
hiperemi +, pus +
▪ Iris : radier
▪ Konjungtiva : ▪ Pupil : Bulat
Konj. Bulbi : Hiperemi – Isokor, 3mm/3mm, Reflek
Konj. Tarsalis : Nodul +, cahaya +/+
Hiperemi +, Nyeri tekan + ▪ Lensa : jernih, dbn
Pemeriksaan Fisik

 Visus

Tidak didapatkan penurunan visus.


Pemeriksaan Fisik

 Pengukuran TIO

Tekanan Intra Orbita Normal.


Pemeriksaan Fisik

Funduskopi

Fundus reflex +/+


Papil N.II batas tegas +/+
Diagnosis Banding

1. Chalazion
2. Blepharitis
3. Acute Dacryocystitis
Blepharitis

Acute Dacryocystitis
Penatalaksanaan

Fase Infiltratif:
 Kompres Hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit.
 Antibiotik Topikal selama 7-10 hari, pada fase inflamasi.
 Antibiotik sistemik apabila terjadi selulitis.
Jika tidak membaik dalam 48 jam atau sudah fase abses, dilakukan insisi dan
drainase bahan purulen.
Penatalaksanaan (lanj.)

Fase Supuratif: Insisi dan drainase bahan purulen.


Cara Insisi :
 Berikan anestesi local (pantocain 2 % dan procain 2% secara infiltratif)
 GA pada anak-anak atau orang yang sangat takut.
 Hordeolum Internum : insisi di konjungtiva secara vertical.
 Hordeolum Externum : insisi di kulit luar secara horizontal.
 Sayatan di pencet untuk mengeluarkan sisa nanah.
KIE

 Perbaikan Hygiene untuk mencegah infeksi kembali.


 Tidak memanipulasi kelopak mata yang bengkak.
Kalazion

 Definisi:
Peradangan granulomatosa kronik yang steril dan idiopatik pada kelenjar
meibom.
 Etiologi : idiopatik
Diduga disebabkan oleh gangguan sekresi kelenjar Meibom sehingga
menyebabkan penyumbatan dan menimbulkan reaksi jaringan sekitarnya
terhadap bahan-bahan yang tertahan.
Gejala Klinis

Bengkak, Tidak Nyeri.


Gejala Subjektif :
Gejala peradangan ringan disertai nyeri tekan (awal).
Apabila bengkak cukup besar dapat menekan bola mata dan menimbulkan
gangguan refraksi astigmatisma.
Gejala Klinis

Gejala Objektif:
 Kelopak mata tampak tebal dan edema.
 Teraba benjolan pada kelopak mata dengan konsistensi agak keras dan tidak disertai
tanda radang akut.
 Pada ujung kelenjar Meibom terdapat masa kuning dari sekresi kelenjar yang tertahan.
 Benjolan mengarah ke konjungtiva, sedikit memerah atau meninggi
Pemeriksaan Fisik

Segmen Anterior
▪ Palpebra : edema +, ▪ Kornea : jernih, dbn
hiperemi -, pus -, nyeri -
▪ BMD : dalam

▪ Konjungtiva : ▪ Iris : radier


Konj. Bulbi : Hiperemi – ▪ Pupil : Bulat
Konj. tarsalis : Nodul +, Isokor, 3mm/3mm, Reflek
Hiperemi -, Nyeri tekan - cahaya +/+
▪ Lensa : jernih, dbn
Pemeriksaan Fisik

 Visus

Tidak didapatkan penurunan visus.


Pemeriksaan Fisik

 Pengukuran TIO

Tekanan Intra Orbita Normal.


Pemeriksaan Fisik

Funduskopi

Fundus reflex +/+


Papil N.II batas tegas +/+
Diagnosis Banding

1. Hordeolum
2. Blepharitis
3. Dacryocystitis
Penatalaksanaan

 Kompres Hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit.


 Pengurutan ke arah muara kelenjar Meibom.
 Insisi dan Kuretase untuk mengeluarkan isi kelenjar.
 Kalazion yang berulang sebaiknya dipikirkan kemungkinan karsinoma.
(Biopsi)
 Tampilan karsinoma kelenjar meibom mirip dengan tampilan kalazion.
Tata Laksana

Cara Insisi :
 Berikan anestesi local (pantocain 2 % dan procain 2% secara infiltratif)
 GA pada anak-anak atau orang yang sangat takut.
 Insisi sebaiknya dilakukan pada konjungtiva, ke arah muka dan tegak lurus
(vertical) untuk menghindari banyak kelenjar meibom yang terpotong.
Daftar Pustaka

Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Mata edisi 3. Surabaya : Bagian Ilmu
Penyakit Mata RSUD DR Soetomo, 2006.
Hoesin, Rowena G, et al: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Surabaya : Airlangga
University Press, 2013.
Vaughan D, Asbury T : General Ophtalmology, 17th ed, Lange Medical Publication,
Maruzen Asia, 2016, pp. 78-79.

Anda mungkin juga menyukai