WB
KELOMPOK
Andika Maulana 21050116060015
Dias Faisal Firdaus 21050116060029
Muhamad Maarif 21050116060009
Nabila Widjaya NTF 40040217060082
Musayafa Aly 40040217060085
Agus Ari S 40040217060072
Dicky Zainurrahnan 21050114060060
Turbocharger
Turbocharger pertama kali ditemukan oleh Alfred Buchi, seorang insinyur
Swiss. Turbocharger adalah perangkat terpisah pada mesin yang berguna untuk
meningkatkan pasokan udara yang dibutuhkan oleh mesin dalam proses
pembakaran. Turbocharger terdiri dari turbin dan kompresor. Tujuan dari
penggunaan turbocharger sama seperti supercharger yaitu meningkatkan efisiensi
mesin
Gambar Turbocharger
Fungsi Turbocharger
Turbocharger berfungsi untuk menyuplai udara bertekanan ke ruang bakar. Dengan
disuplainya udara ke ruang bakar semakin banyak, maka kompresi yang di hasilkan
akan semakin tinggi, dan daya yang di hasilkan bisa lebih besar.
Komponen Turbocharger
1. Volute Chamber
Volute Chamber berfungsi sebagai casing dari komponen turbin maupun
kompressor. Adanya volute chamber untuk aliran fluida dapat di arahkan sesuai
bentuk dari volute chamber. Jika volute chamber di lengkapi difusor maka sebagian
energi kinetik di rubah menjadi energi bertekanan. Di volute chamber terdapat
outlet dan inlet.
Gambar Volute chamber (VC)
2. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi kinetik yang bertekanan dengan
Entalpi tertentu untuk di konversi menjadi energi mekanik dengan tingkat efisiensi
tertentu. Fluida dengan energi tertentu akan bertemu dengan sudu-sudu dari turbin,
peristiwa inilah yang menyebabkan perubahan energi sehingga turbin dapat
berputar.
Gambar Turbin
3. Shared Shaft
Shared Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari turbin ke kompressor
sehingga kompressor dapat berputar saat turbin beroperasi.
Gambar backplate
10. Oil inlet
Sebagai tempat masuknya oli untuk pelumasan komponen- komponen dari
Turbocharger.
Tidak diperlukan
Di dalam kota atau luar kota di
bawah kecepatan
kecepatan 100
Km/jam secara terus menerus
SUPERCHARGE
Pembahasan :
1. Penjelasan tentang supercharge
2. Fungsi supercharge
3. Komponen dari supercharge
4. Prinsip kendali dari supercharge
5. Jenis jenis supercharge
6. Kelebihan dan kekurangan
PENJELASAN TENTANG SUPERCHARGE
Supercharger adalah kompresor udara
yang digunakan untuk menginduksi gaya
pada motor bakar torak dengan
menggunakan pompa yang menekan udara
untuk masuk ke dalam mesin, dimana
pompa tersebut digerakkan oleh mesin itu
sendiri.
Fungsi supercharge
Penggunaan supercharger dimaksudkan
untuk menaikkan tekanan udara sehingga
udara dapat masuk ke ruang bakar. Hal ini
dimaksudkan agar pembakaran campuran
udara dan bahan bakar berjalan sempurna
bila diinginkan suatu peningkatan kecepatan.
Supercharger dapat menambah power rata-
rata sebesar 46% dan torsi sebesar 31%.
4. CO2 (Carbon dioksida), tidak berwarna dan tidak beraroma, gas ini terjadi akibat
pembakaran yang sempurna antara bahan bakar dan udara dalam hal ini oksigen
5. Nox (Nitrogen oksida), tidak berwarna dan tidak beraroma, gas ini terjadi akibat panas
yang tinggi pada ruang bakar akibat proses pembakaran sehingga kandungan nitrogen
pada udara berubah menjadi Nox
6. Partikel asap (Smoke) berwarna hitam keabu-abuan dari hasil pembakaran engine/mesin
diesel, hal ini terjadi karena kurangnya suplai udara yang akan bersenyawa dengan bahan
bakar, tekanan pembukaan injector rendah, saat penginjeksian tidak tepat dan beban yang
berlebihan Bila kandungannya pada suatu ruangan men-capai 3000 ppm (Part per million)
dapat membunuh manusia dalam waktu ±30 menit, karena sifat carbon monoksida mudah
beradap-tasi dengan darah dan kandungan CO pada darah akan menolak oksigen yang
dibutuhkan oleh darah sehingga tubuh kekurangan oksigen
PENYEBAB CARBON MONOKSIDA
(CO) TERLALU TINGGI
Engine menggunakan karburator
1.Penyetelan campuran terlalu tinggi
2.Tinggi (volume) bensin terlalu tinggi pada ruang plampung
3.Jet bahan bakar (Spuyer) terlalu besar
4.Katup Choke tidak kembali pada posisi semula
5.Jet udara (spuyer) pada karburator tersumbat
6.Filter udara tersumbat (kotor)
Engine dengan sistem injeksi bensin
1.Penyetelan campuran terlalu gemuk atau regulasi pembukaaninjektor terlalu lama
2.Tekanan bahan bakar pada sistem terlalu besar (Regulator rusak)
3.Terdapat kebocoran/tetesan pada saat injektor posisi tertutup
4.Sensor temperatur tidak bekerja (Informasi ke ECU engine dingin)
5.Filter udara tersumbat
6.Throtle sensor rusak (Tidak mengirim sinyal dengan baik)
7.Tahanan kabel tegangan tinggi tidak merata
8.Penyetelan saat pengapian tidak tepat
9.Pemakaian busi tidak sesuai dengan kondisi engine atau kondisi busi yang sudah jelek
Dampak CO yang terlalu tinggi
1.Menurunkan kemampuan berkir
2.Melemahkan reaksi tubuh
3.Radang tenggorokan
4.Menurunkan aktitas
5.Jika menghirup udara dengan kadar CO ± 0,3 %, dapat mengakibatkan kematian
PENYEBAB HIDRO CARBON TERLALU TINGGI
Engine menggunakan karburator
1.Bensin terlalu tinggi diruang pelampung
2.Main jet dan Idle jet terlalu besar
3.Jet udara untuk main dan idle jet tersumbat
4.Filter udara tersumbat
5.Terdapat silinder yang tidak bekerja (tidak terjadi pembakaran)
6.Penyetelan katup-katup terlalu rapat
7.Penyetelan saat pengapian tidak tepat
8.Tekanan kompresi rendah atau tidak merata pada masingmasing silinder
9.Choke tidak kembali pada posisi semula
10.Ventilasi karter rusak atau terganggu
11.Pompa akselerasi bocor
Engine dengan sistem electronic injection
1.Injektor kotor pada bibir penyemprot
2.Filter udara tersumbat
3.Air ow meter rusak
4.Sensor temperatur rusak
5.Throtle sensor tidak berfungsi (rusak)
6.Penyetelan saat pengapiaan tidak tepat
7.Terdapat silinder tidak bekerja (tidak terjadi pembakaran)
8.Sistem start dingin rusak
9.Penyetelan katup terlalu rapat
10.Throtle sensor rusak
11.ECU tidak berfungsi dengan baik sehingga pembukaan inkjektor tidak dapat diregulasi
dengan baik
KEPEKATAN ASAP MOTOR DIESEL TERLALU
TINGGI
Kepekatan dinyatakan terlalu tinggi bila melampaui ambang batas yang ditentukan oleh
pemerintah sebesar 50 % atau nilai koecient (K faktor) ± 1.9, kepekatan tersebut
disebabkan,
1.Filter udara tersumbat
2.Tekanan pembukaan injektor terlalu rendah
3.Terdapat kebocoran pada Injektor (Injektor Menetes)
4.Terdapat kotoran pada lubang penyemprot Injektor
5.Tekanan kompresi rendah
6.Saat penyemprotan/injeksi terlambat
7.Tekanan pembukaan injektor tidak sama satu dengan lainnya
8.Volume penyemprotan tidak merata antara injektor satu dengan lainnya (kalibrasi pompa
tidak tepat)
9.Terdapat kotoran pada katup dan dudukannya
10. Dan penyebab lainnya
TERIMA KASIH