Anda di halaman 1dari 46

dr.

Edy 1
dr. Edy 2
dr. Edy 4
dr. Edy 5
dr. Edy 6
dr. Edy 7
URUTAN PEMBAHASAN EKG

I. SYARAT PENYADAPAN EKG


II. KERTAS EKG
III.SADAPAN EKG
IV.KURVA EKG
V. CARA MENILAI EKG

dr. Edy 8
SYARAT PENYADAPAN EKG
Tempat tidur lebar dan cukup tinggi
Relaks dan tenang
Peralatan lengkap
Pasang ground
Lepaskan logam
ALAT EKG
- Penulis / pencatat tinta keluar dari ujung jarum
galvanometer dan pencatatan yang terjadi berbentuk
lengkung.
- Penulis / pencatat panas menggunakan heat stylus

dr. Edy 9
PROSEDUR
1. Jelaskan pada klien, prosedur yang akan dilakukan.
2. Baringkan klien terlentang dg tungkai lurus, lengan lurus tdk
bersentuhan.
3. Anjurkan klien tenang selama perekaman.
4. Hubungkan kabel power, ground, kabel pasien pada alat EKG.
5. Daerah yg akan dipasang elektrode dibersihkan dg kasa & alkohol
6. Pasang semua elektrode (ekstremitas dan prekordial) pada dada
klien dengan menggunakan jelly.
7. Hubungkan kabel pasien dengan elektrode yang telah dipasang
sesuai dengan label yang ada dikabel pasien.
8. Tekan tombol power untuk menghidupkan mesin

dr. Edy 10
9. Sebelum mengaktifkan mesin, periksa tombol kertas (posisi
instand/stop), tombol selektor pada posisi standar, tombol sensitivity
pada 1 mv, speed 25 mm/sec.
10. Mesin diaktifkan, biarkan sebentar agar alat melakukan pemanasan.
11. Buat kalibrasi dengan menekan tombol start/run, sambil menekan
tombol 1 mV (kalibrasi) sebanyak 3 kali berturut-turut
12. Lakukan perekaman EKG dengan memutar tombol selektor mulai
dari lead I s/d V6.
13. Setelah itu pindahkan kembali selektor pada standar dan lakukan
kalibrasi lagi.
14. Perekaman EKG selesai.
15. Bersihkan dada & ekstremitas klien dari jelly.
16. Beritahu klien bahwa prosedur telah selesai.
17. Bersihkan alat-alat dan letakkan pada tempatnya

dr. Edy 11
Yang perlu diingat
• EKG : - Rekaman aktivitas listrik jantung.
- Tidak mengukur fungsi mekanik !!
• EKG : - Tidak secara langsung menyatakan abnormalitas struktur
jantung seperti; VSD, Kel katup dsb.
- Hanya merekam perubahan elektris akibat kelainan
struktur tersebut.
• EKG : Tidak merekam seluruh aktivitas listrik jantung. Hanya
aliran yang ditransmisikan ke area dimana elektroda
ditempatkan
• EKG : Merekam penjumlahan potensial elektrik yang dihasilkan
oleh sel-sel otot jantung yang tak terhingga banyaknya

dr. Edy 12
dr. Edy 13
KECEPATAN EKG
• 1 KOTAK KECIL = 0,04 SEC
• 5 KOTAK KECIL = 1 KOTAK BESAR
• 1 KOTAK BESAR = 0,04 X 5 = 0,20 SEC
• 1 DETIK = 5 KOTAK BESAR
• 1 DETIK = 25 KOTAK KECIL
• 1 MENIT = 300 KOTAK BESAR
• 1 MENIT = 1500 KOTAK KECIL
dr. Edy 14
dr. Edy 15
dr. Edy 16
STANDARISASI ALAT EKG
1. Standarisasi :
• Standar Iinternasiionall :
Kecepatan kertas perekam 25 mm / dt
Daya simpang / defleksi Galvanometer 10 mm / 1 mVolt
(amplitudo)
- Garis rekaman mendatar tanpa ada potensial listrik disebut garis
iso elektrik
- Defleksi yang arahnya ke atas disebut defleksi positif, kebawah
disebut defleksi negatif
2. Pengukuran waktu
- Penentuan frekwensi jantung (atrium & ventrikel)
- HR = 1500 : Jarak siklus R ke R / P ke P (dlm mm)
- dapat dihitung berdasar kecepatan kertas. Karena kecepatan kertas
adalah 25 mm / dt, maka kertas menempuh 60 x 25mm = 1.500
mm dalam 1 menit. Jadi frekw. jantung per menit adl:
HR = 1500 : Jarak siklus R ke R atau P ke P (dlm mm)
SADAPAN EKG
• Pada rekaman EKG dipakai 10 buah elektroda, yaitu 4
buah elektroda extremitas & 6 buah elektroda prekordial
• Elektroda extremitas diletakkan di :
- Lengan kanan ( LKa ) - Lengan kiri ( LKi )
- Tungkai kanan ( TKa ) - Tungkai kiri ( TKi )
• Sadapan standard extremitas, didapatkan 3 standard
sadapan dengan rekaman potensial bipolar, yaitu :
• I = Potensial Lki – Potensial Lka
• II = Potensial Lka – Potensial Tki
• III = Potensial Tki – Potensial Lki
dr. Edy 20
• gabungan dari sadapan I,II dan III disebut terminal
sentral dan dianggap ber-potensial nol.
• Sadapan berikut ini semuanya adalah sadapan unipolar,
yaitu :
1. Sadapan ektremitas unipolar, sadapan ini menunjukkan
potensial mutlak dari masing-masing ektremitas, yaitu :
• aVR = Potensial Lka
• aVL = Potensial Lki
• aVF = Potensial tungkai
dr. Edy 22
Sadapan prekordial (V1,V2,V3,V4,V5,V6 ), Elektroda
prekordial diberi nama V1 sampai V6, dengan lokasi sbb :
• V1, garis parasternal kanan , ICS IV
• V2, garis parasternal kiri, ICS IV
• V3, Titik tengah V2 dan V4
• V4, garis mid klavicula, ICS V
• V5, garis anterior aksila, sama tinggi dengan V4
• V6, garis mid aksila, sama tinggi V4 & V5
dr. Edy 25
dr. Edy 27
dr. Edy 28
* Gelombang QRS *
• Impuls listrik yang datang dari simpul AV melan jutkan diri
melalui berkas HIS. Dari berkas HIS ini keluar cabang awal
yang mengaktivasi septum dari kiri ke kanan. Ini mengawali
vektor QRS yang menimbulkan gel.Q di I,II,III,aVL,V5,V6

• Impuls berlanjut melalui cabang berkas kiri & kanan dan


mengaktivasi ventrikel kiri dan kanan. Karena dinding ventrikel
kanan jauh lebih tipis dari ventrikel kiri, maka gaya listrik yang
ditimbulkan ventrikel kiri jauh lebih kuat dari ventrikel kanan.

• Sadapan V5 dan V6 paling dekat dengan ventrikel ki. (kompleks


ventrikel kiri), disini gel. Q meng- gambarkan aktivitas ventrikel
ka. atau septum, sedangkan gel.R menggambarkan aktivitas
ventrikel kiri,yg dilanjutkan dg gel. S

• Dengan demikian gambaran kompleks QRS pada bidang


horizontal ialah gelombang R meningkat di V1 ke V6,
sedangkan gelombang S mengecil dari V1 ke V6
GEL Q :
• Menggambarkan awal fase depolarisasi
• Lebar : < 0.04 detik
• Dalam : 1/3 amplitudo (tinggi) gelombang R
• Q : Menunjukkan adanya nekrosis miokard disebut Q Patologis
GEL. R :
• Defleksi positif pertama pd gel. QRS
• Positif nyata di lead I, II, V5,V6. Di lead aVR, V1 & V2 biasanya
hanya kecil atau tdk ada sama sekali
• Kepentingan : Untuk menilai adanya hipertrofi ventrikel & BBB
(bundle branch block)
GEL. S :
• Defleksi negatif stl gel R
• Di lead aVR, V1 & V2 gel. S terlihat lebih dalam
dr. Edy 30
• di lead V4,V5 & V6 makin berkurang kedalaman-nya
KESIMPULAN GEL. QRS :
• Gel. R meningkat dari V1 ke V6
• Gel. S mengecil dari V1 ke V6
• Defleksi < 5 mm huruf kecil ( q,r,s ),
• Defleksi > 5 mm huruf besar ( Q,R,S )
Gel. T positif di semua lead, kecuali di aVR

dr. Edy 32
Biasanya tegak & paling besar di V2 & V3
sering tak jelas krn bersatu dengan gel. T
dr. Edy 33
dr. Edy 34
dr. Edy 35
Segmen ST normalnya di isoelektris, tp pada lead precordial
Dpt bervariasi -0,5 s/d + 2 mm dr. Edy 36
dr. Edy 37
CARA MENILAI EKG NORMAL
• Rhythm
• Rate
• Axis
• P wave
• PR Interval
• QRS duration
• ST-T change
• Hipertrofi

dr. Edy 38
MENENTUKAN IRAMA JANTUNG

• Dalam menentukan irama jatung urutan yg ditentukan adalah sbb :


• Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak.
• Tentukan berapa frekuensi jantung (HR).
• Tentukan gelombang P normal atau tidak.
• Tentukan interval PR normal atau tidak.
• Tentukan gelombang QRS normal atau tidak.
• Interpretasi.
• Catatan: Irama jantung yang normal impulsnya berasal dari nodus
SA,disebut irama sinus (Sinus Rhytem = SR ).

dr. Edy 39
CARA INTERPRETASI EKG
1. Tentukan iramanya teratur atau tidak, dengan cara melihat jarak
antara QRS satu Dengan QRS yang lain jaraknya sama atau
tidak.
2. Tentukan frekuensi jantung (Heart rate).
3. Tentukan gelombang P normal atau tidak, juga lihat apakah
setiap gelombang P Selalu diikuti gelombang QRS ? ( P : QRS )
Tentukan interval PR normal atau tidak ?

dr. Edy 40
CARA INTERPRETASI EKG
4. Tentukan gelombang QRS normal atau tidak?
Irama EKG yang normal impuls ( sumber listrik) berasal dari
Nodus SA, maka iramanya disebut dengan irama Sinus ( Sinus
Rhythm )
• Kriteria Irama Sinus adalah :
- Irama teratur
- Frekuensi jantung (HR) --- 60 – 100 X/menit
- Gelombang P normal, setiap gel. P selalu diikuti gel QRS, T
- Interval PR normal --- 0,12 – 0,20 detik
- Gelombang QRS normal ---- 0,06 – 0,12 detik

dr. Edy 41
Kriteria irama sinus (SR) atau EKG normal adalah sbb:
Irama teratur.
Frekwensi jantung (HR) antara 60-100 x/menit.
Gel P normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T.
Interval PR normal ( 0,12 –0,20 detik ).
Gel QRS normal ( 0,06 –0,12 detik ).
Semua gel sama.
Irama EKG yg tdk mempunyai kriteria tsb, dsb disritmia / aritmia.

dr. Edy 42
dr. Edy 43
dr. Edy 44
dr. Edy 45
I. Tentukan apakah denyut jtg
berirama teratur/ tidak.
II. Tentukan brp (HR).(N = 60-100x/mnt)
III. Tentukan gelombang P (N/T). N jk :
a. < 0,12 dt & < 0,3 mV
b. defleksi (+) di LII & (-) di aVR
c. tiap gel. P sll diikuti gel. QRS
IV. Interval PR (N/T) (N=0,12–0,2dt)
V. Tentukan gelombang QRS (N/T)
a. Gel. QRS = 0,06 – 0,12 dt
b. Gel. Q < 1/3 gel.R
c. Gel.R dr V1 ke V6 smkn besar,
Gel.S dr V1ke V6 smkn kecil
VI. Gel. T :
a. Gel T inverted di aVR
b. < 0,5 mV di lead ext.
c. < 1 mV di lead dada
d. Segmen ST -0,5 s/d + 2 mm diukur dr
ttk isoelektris

dr. Edy 46

Anda mungkin juga menyukai