Anda di halaman 1dari 56

2

adalah penyakit menular, disebabkan mycobacterium tuberculosis ( M.TB )


bisa menyerang siapa pun, kapan pun dan dimana pun
terutama menyerang organ paru, bisa juga organ lain
bukan karena keturunan atau guna-guna
 tahan asam
 dinding sel tebal kaya lemak ‘sangat
 tahan dingin
kuat’ tahan asam tahan dingin
 sangat sensitif panas / sinar
 sangat aerobik ( butuh oksigen dan
matahari / UV
butuh kondisi asam )
 sangat aerobik ( butuh
 sensitif panas / sinar matahari / UV
oksigen dan asam )
 aktif atau dormant vs lingkungan
 aktif / dormant vs lingkungan
 mutasi genetik
 sangat lambat membelah vs
kronisitas
kondisi ideal – tumbuh cepat - mutasi genetik M.TB
gen-gen yang merupakan target masuk obat anti TB di blokir ,
( terutama gen rpoB -- > target Rifampisin )
lokasi kecepatan belah
7- 9 lesi dengan kadar
kavitas 10 10 bacilli O2 dan keasaman
tinggi
ginjal 10 7 - 10 9 bacilli
pembelahan
infiltrat 10 4 - 10 7 bacilli cepat
nodul 10 4 - 10 6 bacilli memungkinkan
mutasi
adenopati 10 4 - 10 6 bacilli
ekstra pulmo 10 4 - 10 6 bacilli
pengobatan tidak baik tidak benar atau tertular
1. kasus kronik / gagal kat-2
2. tidak konversi kat-2
3. tx non DOTS atau pernah tx OAT lini-2
4. gagal kat-1
5. tidak konversi kat-1
6. kasus kambuh ( kat-1 maupun kat-2 )
7. setelah default ( kat-1 maupun kat-2 )
8. kontak erat pasien konfirm TB MDR
9. kasus TB-HIV tak responsif OAT

sejak awal, apabila menemukan suspek TB kebal obat -- > rujuk

11
• mikroskopis : konvensional ; LED-FM
• biakan dan identifikasi spesies : LJ ; MGIT
• uji kepekaan M.TB ( OAT lini-1 dan OAT lini-2 )
• molekuler : Xpert MTB/Rif ( tes cepat molekuler ) ;
Line Probe Assay ( LPA / Hain test ) ; dan
sekuensing
Delivering A Better Way

hasil akurat jawaban cepat mudah

4 © Cepheid – Confidential.
terduga TB

tidak memiliki akses TCM memiliki akses TCM


FASKES FASKES
RAJAL / INAP RAJAL / INAP SUSPEK
SUSPEK
TB-RO SUSPEK TB-RO SUSPEK TB TB
EKST RS INT RS INT RS EKST RS

KLINIK TB-RO KLINIK TB-DOTS

LAB.MIKRO

RUMAH SAKIT-TCM
tempat untuk
mengeluarkan
dahak

pilih yang mana ?

18
spesifik mendeteksi M.TB ;
dan memastikan resistensi terhadap Rifampisin

19
Monoresistan • resistan terhadap salah satu OAT

• resistan terhadap lebih dari satu OAT


Poliresistan
• selain kombinasi INH dan rifampisin

Multi Drug Resistance • resistan terhadap INH dan Rifampisin, dengan / tanpa resistensi terhadap OAT
( MDR ) lini pertama lain

Extensively Drug • MDR + resistan terhadap salah satu FQ dan salah satu OAT injeksi lini kedua
Resistance ( XDR )

TB Rifampisin Resistance • resistan terhadap Rifampisin, yang terdeteksi dengan metode fenotip / genotip ;
( TB RR ) dengan / tanpa resistan terhadap OAT lain
konfirm TB-RO di dorong untuk pengobatan secepat mungkin untuk
mengurangi resiko penularan

memulai pengobatan bisa dilakukan di RS rujukan / faskes MTPTRO


yang di tetapkan

persiapan pengobatan

21
1. menyembuhkan pasien TB
2. mencegah kematian karena TB
3. mencegah kekambuhan TB
4. memutus mata rantai penularan TB
5. mencegah resistensi obat TB
6. mengurangi dampak ekonomi dan sosial
FASKES
KIE
KONFIRM BASELINE
TB-RO FASKES
MULAI ENROL SERAH TERIMA
SATELIT

FOLLOW UP
• berikan informasi dan edukasi
kie • informed consent : setuju / menolak ?

• lakukan pemeriksaan baseline


setuju • konsul Dr.Sp. Tim Ahli Klinis : inklusi / eksklusi ?

• mulai pengobatan
inklusi • desentralisasi serah terima ke faskes terdekat
serangkaian pemeriksaan penunjang, dasar : inklusi or eksklusi

1. RONSEN THORAX
2. REKAM JANTUNG
3. AUDIOMETRI
4. LABORATORIUM
DARAH RUTIN ; GDS ; SGOT-SGPT ; UREUM-KREATININ ; ASAM URAT ; ELEKTROLIT ; TSH ;
HbsAg ; HIV TEST ; TES KEHAMILAN

26
 hasil px penunjang jadi, buatlah lembar konsul ke semua Dr.Sp.TAK
 jawaban konsul : setuju inklusi or eksklusi, or rawat bersama, or saran
terapi tambahanDr.Sp
sesuaiTimko-morbid
Ahli Klinis yang menentukan :
inklusi / eksklusi ; paduan regimen dan dosis
 pasien TB.RO kondisi KU “tidak baik” , or alamat rumah luar kota or
transportasi sulit dan mahal, enrolment konsep rawat inap
 paduan regimen TB.RO : jangka pendek vs individual * syarat ketentuan berlaku
 paduan regimen minimal 5 ( lima ) jenis OAT, yaitu : Z ( pirazinamid ) + 4
( empat ) OAT inti lini kedua yang terbukti masih efektif atau belum
pernah digunakan ( 1 grup A, 1 grup B, 2 grup C ), bila belum terpenuhi
5 jenis OAT, ditambah grup D2 / D3, ditambahkan H ( isoniazid ) dosis
tinggi dan E ( ethambutol )
 paduan regimen jangka pendek akan diubah ke paduan individual bila
terjadi “ hasil tidak diinginkan “ , misal terjadi : resistensi OAT lini
kedua, efek samping berat
4-6 Km-Mfx-Eto-Cfz-Z-H / 5 Mfx-Eto-Cfz-Z-H
( kanamisin ; moxifloxacin ; etionamid ; clofazimin ;
pyrazinamid ; isoniazid )

tahap awal tahap awal


setiap hari, 4–6 bulan setiap hari, 4–6 bulan
7 oral / 7 injeksi 7 oral
8-12 Km-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)-H /12-14 Lfx-Eto-Cs-Z-(E)-H
( kanamisin ; levofloxacin ; etionamid ; cycloserin ;
pyrazinamid ; ethambutol ; isoniazid )

tahap awal tahap awal


setiap hari, 8-12 bulan setiap hari, 12-14 bulan
7 oral / 5 injeksi 7 oral
mengemas OAT TB.RO
 pasien TB.RO pengobatan boleh memilih lokasi pengobatan
 di lakukan serah terima ke faskes satelit : info klinis, logistik, admin
faskes satelit : lokasi ventilasi terbuka
PMDT clinic at Sibela PHC
PMDT clinic at Banyuanyar PHC
PMDT clinic at Pajang PHC
conducting fit test
mengenali kejadian efek samping obat
dan melakukan tata laksana nya dengan cepat dan tepat ( dari
sudut pandang subyektifitas pasien ) akan sangat membantu
mempertahankan kesinambungan pengobatan pasien TB-MDR
gg. pencernakan dan fungsi hati : mual, muntah, sebah-
mbeseseg, nyeri perut , tidak nafsu makan
gg. tulang-otot-persendian : nyeri otot, nyeri sendi, pegel-linu,
peningkatan kadar asam urat darah
gg. pendengaran : denging, dengung, gembreng, kurang dengar,
sd bila berat bisa terjadi ke-tulian meskipun jarang terjadi
gg. penglihatan : menyempit, buta warna
gg. kejiwaan dan perilaku halusinasi, katatonik, depresi, cepat
marah, gampang tersinggung
kematian
keadaan mengancam jiwa
KTD/ = cacat permanen
ESO
SERIUS memerlukan perawatan di rumah sakit

memerlukan perpanjangan rawat di rumah sakit


kelainan kongenital bayi

kejadian medis lain yang bermakna klinis

17
sembuh
pasien menyelesaikan pengobatan sesuai durasi pengobatan yang
ditetapkan, dan Pemeriksaan BTA pada akhir pengobatan ( bulan ke-9
atau 11 ) hasilnya negatif, dan pemeriksaan biakan 3 kali berturut-turut
dengan jarak minimal 30 hari hasilnya negatif pada tahap lanjutan.

pengobatan lengkap
pasien menyelesaikan pengobatan sesuai durasi pengobatan yang
ditetapkan, dan tidak ada bukti untuk dinyatakan sembuh atau gagal.
gagal
 pemeriksaan BTA pada akhir bulan ke-6 hasilnya positif, atau
 pemeriksaan BTA pada akhir pengobatan ( AP ) hasilnya positif, atau
 terjadi reversi ( BTA atau biakan kembali menjadi positif ) pada tahap
lanjutan, jika terjadi reversi, ulang pemeriksaan BTA dan biakan
 terjadi efek samping berat yang mengakibatkan pengobatan paduan
jangka pendek harus dihentikan
 terjadi resistansi tambahan terhadap OAT lini kedua golongan kuinolon
dan atau injeksi lini kedua
meninggal
pasien meninggal dalam masa pengobatan oleh sebab apapun.

Loss to follow up ( putus berobat )


pasien berhenti berobat selama 2 bulan berturut-turut atau lebih.

tidak dievaluasi
pasien pindah berobat tapi hasil akhir pengobatan tidak diketahui atau
tidak dilaporkan kembali, atau pasien tidak ada hasil pengobatan
sampai periode pelaporan

Anda mungkin juga menyukai