A. PENGERTIAN RETENSI • Pengertian resistensi adalah ketahanan atau daya tahan terhadap sesuatu. Istilah resistensi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan disiplin ilmu. Dalam biologi, resistensi berarti daya tahan alami tubuh terhadap pengaruh buruk seperti racun dan kuman. B. PENYEBAB RETENSI SECARA UMUM 1.Penyebab Non Genetik Resistensi non-genetik adalah suatu keadaan bakteri pada stadium istirahat, sehingga bakteri tidak peka terhadap antibiotik. Atau dengan kata lain, antibiotik yang bekerja untuk membunuh bakteri pada saat aktif pembelahan maka populasi bakteri yang tidak berada pada fase pembelahan akan relatif resisten terhadap antibiotik tersebut. 2. Penyebab Genetik Resistensi genetik yaitu suatu keadaan mikroorganisme yang semula peka terhadap suatu antibiotik pada suatu saat dapat berubah sifat genetiknya menjadi tidak peka atau memerlukan konsentrasi yang lebih besar. LANJUTAN • Perubahan genetic dapat bersifat kromosomal maupun extrakromosomal. 1. Resistensi Kromosamal Perkembangan ini dihasilkan sebagai hasil mutasi spontan di sebuah lokus yang mengkontrol susceptibility pada pemberian antimikroba. Mutasi spontan terjadi dengan frequensi 10-12 sampai 10-7. Mutan kromosomal umumnya paling resisten dengan perubahan struktur reseptor untuk sebuah obat. LANJUTAN 2. Resistensi ekstrakromosomal Bakteri juga berisi elemen genetic ekstrakromosomal yang dibuat plasmid atau episome. Plasmid merupakan DNA sirkuler yang berada di sitoplasma atau terintegrasi pada kromosom bakteri. Bebrapa plasmid dapat bereplikasi sendiri. Materi genetic dalam plasmid ditransfer melalui mekanisme berikut : C. RESISTENSI SILANG (RESISTENSI EPISOMAL) Resistensi silang adalah fenomena di mana resistensi terhadap satu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mendorong resistensi terhadap obat lain dalam kelas obat yang sama. LANJUTAN 1. Inaktivasi oleh suatu enzim yang dihasilkan oleh bakteri. 2. Perubahan tempat aksi antibakteri, 3. Perubahan permeabilitas bakteri terhadap antibiotika, 4. Memproduksi suatu enzim yang analog dengan enzim bakteri yang menjadi target obat. D. EFEK SAMPING ANTIMIKROBA 1. Reaksi Alergi → • Dianggap sebagai antigen • Reaksi tubuh hipersensitivitas • Tidak tergantung dosis obat • Gejala bervariasi 2. Reaksi Idiosinkrasi → • Reaksi abnormal yang diturunkan secara genetik • Contoh → pemberian primaquin pada suku negro akan menyebakan anemia hemolitik akibat kurangnya enzim G6PD 3. Reaksi Toksik • Umumnya toksik selektif (relatif) • Relatif tidak toksik → penisilin • Aminoglikoside → toksik thd n. octavus • Tetrasiklin → toksik pertumbuhan tulang, gigi, hepatotoksik Lanjutan 6. Sebab Kegagalan Infeksi • Dosis yang kurang • Masa terapi yang kurang • Adanya faktor mekanik: abses, benda asing, jaringan nekrotik, sekuester tulang, batu saluran kemih, mukus yang banyak → prinsip harus dihilangkan • Kesalahan etiologi: AM efektif untuk bakteri →tidak efektif untuk: virus, jamur, parasit • Faktor farmakokinetik: tidak semua bagian tubuh dapat ditembus oleh obat • Pilihan AM yang kurang tepat • Faktor pasien: KU jelek, ketahanan menurun, gizi jelek E. CONTOH-CONTOH OBAT 1. PENISILIN • Mekanisme kerja • Resistensi terhadap penisilin • Efek samping • Indikasi 2. SULFONAMID • Aktivitas • Bersifat bakteriostatik • Mekanisme kerja • Sediaan • Efek samping F. RESISTENSI TERHADAP KLORAMFENIKOL • Resistensi kloramfenikol mayoritas disebabkan oleh adanya enzim yang menambahkan gugus asetil kedalam antibiotik. Kloramfenikol yang terasetilasi tidak akan dapat terikat pada submit 50S ribosom bakteri, sehingga tidak mampu menghambat sinetsis protein.