Anda di halaman 1dari 40

HEALTH EDUCATION /

PENDIDIKAN KESEHATAN
dalam KEPERAWATAN

BY. FARIDAH
MATERI POKOK

Pendahuluan

Pengertian

Tujuan

Faktor-faktor yang mendukung dalam proses pendidikan kesehatan

Faktor-faktor yang menghambat dalam proses pendidikan kesehatan

Ruang lingkup pendidikan kesehatan

Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan dalam keperawatan


PENDAHULUAN

PENDIDIKAN

NILAI KEHIDUPAN
MANUSIA /CITA2

Bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan


(lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu)

INDIVIDU, KELOMPOK
MASYARAKAT BELAJAR MENGAJAR
PERUBAHAN
TEMPAT, KAPAN TIDAK TAHU  TAHU
DAN OLEH BELAJAR TDK MENGERJAKAN
SIAPA  MENGERJAKAN

PERUBAHAN JG DAPAT TERJADI OLEH KARENA


PROSES KEMATANGAN
CIRI-CIRI BELAJAR
 Kegiatan yang menghasilkan perubahan pada
diri individu, kelompok, atau masyarakat yang
sedang belajar, baik aktual maupun potensial
 Hasil belajar adalah bahwa perubahan
tersebut didapatkan karena kemampuan baru
yang berlaku untuk waktu yang relatif lama.
 Perubahan itu terjadi karena usaha dan
disadari, bukan karena kebetulan.
Dasar Pemikiran Pendidikan
Kesehatan dalam Keperawatan

Domain
Pelayanan
Keperawatan

Klien dalam Peran


Keperawatan Perawat

Area Kerja
Keperawatan
Domain Pelayanan Keperawatan

• Biological

Holistic •
Psychological
Social
Aspects: • Cultural
• Spiritual

• Cognitive
Behavioral Affective 
Psychomotor and
Aspects: Action
Peran Perawat

Standar Depkes 1998:


Peneliti, dalam
mengevaluasi,
analisa dan
Pengelola layanan
Pendidik bagi: pertimbangan serta Pelaksana
kesehatan, both in
Klien, perawat, bagian dalam pelayanan
clinic or
dan profesional pengambilan kesehatan
community based
kesehatan. keputusan untuk keperawatan.
service.
meningkatkan
kualitas layanan
kesehatan.
Area Kerja Perawat
Area
• Clinic based practices
• Community based practices

Element Intervensi Keperawatan


• Proper Health Education to Clients
• Independent Intervention, both itself or
hand in hand
• Collaboration Intervention with
Respected Professionals
• Monitoring and Evaluating clients’
responds to illness and therapies
Klien dalam perspektif
keperawatan

Individu, Keluarga,
Grup/Kelompok
dalam institusi/situasi
khusus, Agregat dan
Komunitas

Dalam rentang sehat -


sakit
PENGERTIAN
PENDIDIKAN KESEHATAN

Adalah Proses belajar pada individu, kelompok atau


masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai
kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu
mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri
menjadi mampu

Notoatmodjo, 1997

• Proses perubahan yang dinamis dalam upaya pencapaian tujuan.


• Bagian dari bentuk promosi kesehatan bagi klien dan lingkungan.
Kesimpulan

Sebagai usaha atau kegiatan untuk membantu individu,


kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan (perilaku)nya / mereka untuk mencapai
kesehatannya / kesehatan mereka secara optimal
TUJUAN

Mengubah perilaku kesehatan pada tingkat


individu s/d masyarakat (WHO, 1954)

Dalam kapasitas perilaku:


• 1. Menjadikan kesehatan sebagai hal yang bernilai
• 2. Menolong pencapaian tujuan hidup sehat
• 3. Mendorong pelayanan kesehatan untuk
berkembang dan bermanfaat secara tepat guna
Aspek Pendidikan Kesehatan

•Kelompok sehat untuk

Promotif meningkatkan derajat dan


pemeliharaan kesehatan
mandiri

•Primer: pencegahan pada


kelompok resiko tinggi
•Sekunder: penderita

Preventif penyakit kronis, akut dan


menular
•Tersier: pemulihan dan
pencegahan terhadap
kekambuhan dan kecacatan
Faktor dalam Pendidikan
Kesehatan

Perilaku Driving
Kesehatan Faktor dalam Factors
(Lawrence Belajar (Dollar &
Green, 1980) Miller)
Faktor dalam Perilaku Kesehatan

Predisposing Factors Enabling Factors Reinforcing Factors

Fasilitas yang Sikap dan kebijakan


Pengetahuan, sikap,
mempengaruhi serta kebijaksanaan
tradisi, kepercayaan,
kesehatan, dan Tokoh masyarakat,
nilai, pendidikan,
Pelayanan ksehatan undang-undang , dan
sosial ekonomi, dsb.
yang dapat dijangkau tenaga kesehatan.
Prinsip Pokok Pendidikan Kesehatan

Masukan
•Adalah menyangkut sasaran belajar (sasaran didik) yaitu individu,
kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar itu sendiri dengan
berbagai latar belakangnya.

•Adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan

Proses
(perilaku) pada diri subjek belajar tersebut. Didalam proses ini
terjadi perubahan timbal balik antara berbagai faktor, antara lain :
subjek belajar, pengajar (pendidik atau fasilitator), metode & teknik
belajar, alat bantu belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari.

Keluaran •Adalah merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan
atau perubahan perilaku dari subjek belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar

Materi (bahan belajar),

Lingkungan,

Subjek belajar

Instrumental :
•terdiri dari perangkat keras (hardware) seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peraga dan
perangkat lunak (software) seperti fasilitator belajar, metode belajar, organisasi dan
sebagainya.

Dalam pendidikan kesehatan subjek belajar ini dapat berupa individu,


kelompok atau masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar

Kemampuan Sasaran; Intelegensi dan bakat

Motivasi;
•Pendorong seseorang ber,ndak (Sargent).
•Valensi x Harapan x Instrumen = Mo,vasi (Victor H. Vroom)

Perhatian; minat

Persepsi; baik vs buruk


Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar

Ingatan; vs lupa

Kondisi; Fisik dan Penginderaan, Lingkungan


sosial dan keluarga, cuaca dan suhu

Tujuan, dan

Umpan Balik; Evaluasi, reward and


punishment
Driving Factors (Dollar &
Miller)

Motivasi

Perhatian dan pemahaman tujuan

belajar

Usaha internal

Evaluasi dan reinforcement


Prinsip Pendidikan Kesehatan

Kumpulan pengalaman dan hasil didik


yangdigunakan untuk mempengaruhi
pengetahuan, sikap dan kebiasaan klien

Klien menjadi subyek yang menentukan


perubahan perilaku.

Perubahan perilaku oleh klien menjadi


indikator keberhasilan pendidikan kesehatan
RUANG LINGKUP
PENDIDIKAN KESEHATAN
Dimensi dalam Pendidikan
Kesehatan

Tempat Tingkat
Sasaran:
pelaksanaan: pelayanan:

Promosi (health promotion),


Prevensi/ Perlindungan khusus
(specific protection), Diagnosis dini
Individu, Keluarga, Kelompok, Rumah Sakit, Institusi pendidikan, dan pengobatan segera (early
Komunitas institusi khusus. diagnosis and prompt treatment),
Kurasi/ Pembatasan cacat (disability
limitation), Rehabilitasi
(rehabilitation)
Penjelasan Dimensi Tingkat
Pelayanan

Promosi (health promotion)


• Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan
hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, higiene perorangan, dan sebagainya.

Prevensi/ Perlindungan khusus (specific protection)


• Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini pendidikan
kesehatan sangat diperlukan terutama di negara-negara berkembang. Hal ini karena kesadaran
masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit pada dirinya
maupun pada anak-anaknya masih rendah.

Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt


treatment)
• Dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan
penyakit maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan
kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini akan
menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Oleh sebab itu
pendidikan kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini.
Penjelasan Dimensi Tingkat
Pelayanan
Kurasi/ Pembatasan cacat (disability limitation)
•Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan
dan penyakit maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai
tuntas. Dengan kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan
yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna
dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Oleh
karena itu, pendidikan kesehatan juga diperlukan pada tahap ini.

Rehabilitasi (rehabilitation)
•Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat.
Untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan-latihan
tertentu.
•Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak atau
segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan. Disamping itu orang yang cacat
setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untuk kembali ke masyarakat.
Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggota
masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan
bukan saja untuk orang yang cacat tersebut tetapi juga perlu pendidikan
kesehatan kepada masyarakat.
Metode Pendidikan Kesehatan

Metode
pendidikan
kesehatan dibagi
menjadi tiga,
yaitu:

Metode
Metode
pendidikan Metode
pendidikan
individual pendidikan massa
kelompok
(perorangan)
Metode pendidikan
individual (perorangan)

Bentuk pendekatannya, antara lain :

• Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling),


• Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas
lebih intensif
• Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek
dan dibantu penyelesaiannya
•  Perubahan perilaku
• Wawancara (interview), wawancara antara petugas
kesehatan dengan klien untuk menggali informasi
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan,
untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau
yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat.
Metode pendidikan
kelompok

Metode ini dibagi menjadi dua:

• Kelompok besar, apabila peserta


penyuluhan lebih dari 15 orang metode
yang digunakan ceramah dan seminar.
• Kelompok kecil, apabila peserta kurang
dari 15 orang, metode yang digunakan
adalah diskusi, curah pendapat (brain
storming), kelompok kecil (buzz group),
memainkan peran (role play).
Metode pendidikan massa

Metode pendidikan (pendekatan) cocok


untuk mengkomunikasikan pesan
kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat dan bersifat umum.

Pada umumnya bentuk pendekatannya


tidak langsung, metode yang cocok
adalah:

• Ceramah umum (public speaking),


• Pidato atau diskusi melalui media elektronik,
• Tulisan di majalah atau koran, dan sebagainya.
Alat bantu dan media
pendidikan kesehatan
 Alat bantu (peraga)
 Adalah Alat-alat yang digunakan oleh peserta didik dalam menyampaikan
bahan pendidikan/pengajaran, sering disebut sebagai alat peraga
 Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 (sebelas) macam, yg
menggambarkan suatu kerucut:

Kata-kata.  paling rendah.

Tulisan

Rekaman/radio

Film

Televisi

Pameran

Field trip/kunjungan lapangan

Demonstrasi

Sandiwara

Benda tiruan

Benda asli yang mempunyai intensitas


tertinggi
Manfaat alat bantu pendidikan

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2) Mencapai sasaran yang lebih banyak.

3) Membantu mengatasi hambatan bahasa.

4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan.

5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.

6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain.

7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para pendidik/pelaku pendidikan.

8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

9) Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan akhirnya
memberikan pengertian yang lebih baik.

10) Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.


Macam-macam alat bantu pendidikan

1) Alat bantu lihat (visual aids) ;

• alat yang diproyeksikan : slide, film, film strip dan


sebagainya.
• alat yang tidak diproyeksikan ; untuk dua dimensi
misalnya gambar, peta, bagan ; untuk tiga dimensi
misalnya bola dunia, boneka, dsb.

2) Alat bantu dengar (audio aids) ; piringan


hitam, radio, pita suara, dsb.

3) Alat bantu lihat dengar (audio visual


aids) ; televisi dan VCD.
Media pendidikan kesehatan

adalah alat bantu pendidikan (audio visual


aids/AVA).

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran


pesan-pesan kesehatan (media), dibagi
menjadi 3 (tiga) :
• Cetak,
• elektronik,
• media papan (bill board)
Media cetak
1) Booklet

•Untuk menyampaikan pesan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.

2) Leaflet :

•Melalui lembar yang dilipat, isi pesan bisa gambar/tulisan atau keduanya.

3) Flyer (selebaran) ;

•Seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan.

4) Flip chart (lembar Balik) ;

•Pesan/informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap lembar (halaman) berisi gambar
peragaan dan di baliknya berisi kalimat sebagai pesan/informasi berkaitan dengan gambar tersebut.

5) Rubrik/tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai bahasan suatu masalah kesehatan, atau
hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.

6) Poster

•bentuk media cetak berisi pesan-pesan/informasi kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-tempat umum,
atau di kendaraan umum.

7) Foto, yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.


Media elektronik

1) Televisi ;
•Dapat dalam bentuk sinetron, sandiwara, forum diskusi/tanya jawab,
pidato/ceramah, TV, Spot, quiz, atau cerdas cermat, dll.

2) Radio ;
•Dalam bentuk obrolan/tanya jawab, sandiwara radio, ceramah, radio spot, dll.

3) Video Compact Disc (VCD)

4) Slide :
•Slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi kesehatan.
5) Film strip juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
kesehatan.
Media papan (bill
board)

Papan/bill board yang dipasang di


tempat-tempat umum dapat dipakai
diisi dengan pesan-pesan atau
informasi – informasi kesehatan.
Media papan di sini juga mencakup
pesan-pesan yang ditulis pada
lembaran seng yang ditempel pada
kendaraan umum (bus/taksi)
Penentuan Kebutuhan Pendidikan
Kesehatan

• Kebutuhan : Jumlah klien, Faktor yang


mempengaruhi perilaku, lokasi dan
Pengkajian lingkungan
• Kemampuan: Penguasaan materi,
sumberdaya dan prasarana yang ada, dst

Identifikasi • Identifikasi masalah

Masalah • Identifikasi penyebab masalah


Penentuan Kebutuhan Pendidikan
Kesehatan

• Analisa masalah kesehatan


Topik • Judul yang sesuai

Sub-pokok • Yang akan dibahas dalam materi


Bahasan

Metode • Berdasarkan analisa kebutuhan


Pendidikan

Alternatif Media • Berdasarkan analisa kemampuan


Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai