STRUKTUR RUANG
Kawasan Lindung
POLA RUANG
Kawasan Budidaya
• Tanah Kasultanan adalah tanah hak milik Kasultanan yang meliputi Tanah Keprabon dan
Tanah Bukan Keprabon atau Dede Keprabon yang terdapat di kabupaten/kota dalam
wilayah DIY.
• Tanah Kadipaten adalah tanah hak milik Kadipaten yang meliputi Tanah Keprabon dan
Tanah Bukan Keprabon atau Dede Keprabon yang terdapat di kabupaten/kota dalam
wilayah DIY.
• Satuan Ruang Strategis Tanah Kasultanan atau Satuan Ruang Strategis Tanah Kadipaten
adalah satuan ruang tanah Kasultanan atau satuan ruang tanah Kadipaten yang memiliki
kriteria aspek filosofis, historis, adat, saujana dan/atau cagar budaya serta mempunyai
pengaruh penting terhadap pelestarian budaya, kepentingan sosial, kesejahteraan
masyarakat dan/atau kelestarian lingkungan
5 5
Konteks Perundangan
Kewenangan Penataan Ruang
UUD 1945
8
STRATEGI KEPRABON BUKAN KEPRABON
• Karaton; • Kerto – Pleret;
Tanah Kasultanan & Tanah Kadipaten • Makam Raja-Raja Mataram di • Kotabaru;
Imogiri; • Candi Prambanan – Ijo;
• Sumbu Filosofi • Sokoliman;
Kriteria Aspek : Pengaruh Penting: • Masjid dan Makam Raja • Perbukitan Menoreh;
• filosofis, • pelestarian budaya, Mataram di Kotagede; • Karst Gunungsewu;
• historis, • kepentingan sosial, • Masjid Pathok Nagoro; • Pantai Selatan
• adat, • kesejahteraan masyarakat , • Gunung Merapi; Gunungkidul.
• saujana dan/atau dan/atau • Pantai Samas – Parangtritis.
• cagar budaya. • kelestarian lingkungan.
1. Penetapan fungsi
2. Pemanfaatan ruang yang diperbolehkan
pada zona inti, dan zona penyangga
3. Kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak
diperbolehkan
4. Ketentuan intensitas ruang pada zona inti
5. Ketentuan arsitektur bangunan
11
SATUAN RUANG STRATEGIS TANAH KASULTANAN DAN TANAH KADIPATEN
KEPRABON
• Karaton;
• Makam Raja-Raja
Mataram di Imogiri;
• Sumbu Filosofi
• Masjid dan Makam KEPRABON
Raja Mataram di • Puro
Kotagede; Pakualaman;
• Masjid Pathok Nagoro; • Makam
• Gunung Merapi; Girigondo
• Pantai Samas –
Parangtritis. BUKAN
KEPRABON
BUKAN KEPRABON • Pusat Kota
• Kerto – Pleret; Wates;
• Kotabaru; • Pantai Selatan
• Candi Prambanan – Ijo; Kulon Progo
• Sokoliman;
• Perbukitan Menoreh;
• Karst Gunungsewu;
• Pantai Selatan
Gunungkidul. 12
Arahan Tata Ruang Karaton
1. Fungsi : sebagai pusat sistem spasial dari aspek spiritual dan budaya
2. Pemanfaatan ruang yang diperbolehkan :
zona inti zona penyangga
• kegiatan ekonomi dan wisata dengan tidak mengubah bentuk bangunan • kegiatan ekonomi;
cagar budaya; • wisata budaya dan sejarah;
• kegiatan industri rumah tangga • penelitian dan pengembangan ilmu
• kegiatan di Alun-Alun Utara dengan memperhatikan fungsi Alun-Alun pengetahuan;
Utara sebagai entitas dari Catur Gatra Tunggal; dan • bangunan pendukung fungsi kawasan
• kegiatan penunjang wisata dengan syarat tidak berpotensi merusak cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
kawasan cagar budaya
3. Pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan :
• bangunan bertingkat / bangunan dengan ketinggian melebihi tinggi Siti Hinggil pada zona inti; dan
• kegiatan yang dapat mengganggu fungsi lindung kawasan cagar budaya pada kawasan penyangga;
4. Ketentuan intensitas ruang pada zona inti :
• KDB ≤70%
• KLB ≤ 0,7
• KDH ≥ 10%
5. Ketentuan khusus arsitektur :
• arsitektur bangunan di zona inti dibuat selaras dengan arsitektur cagar budaya
• arsitektur bangunan baru menggunakan gaya arsitektur tradisional Yogyakarta.
Arahan Tata Ruang Puro Pakualaman
1. Pemanfaatan ruang yang diperbolehkan :
zona inti zona penyangga
• kegiatan ekonomi kerakyatan yang mendukung Puro Pakualaman; • ruang terbuka hijau;
• kegiatan kebudayaan dan keagamaan • permukiman;
• bangunan pendukung fungsi kawasan
cagar budaya
2. Pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan :
zona inti
zona penyangga
• pasar modern.
• kegiatan yang berpotensi mengurangi
• Kegiatan industri yang berupa pabrik.
luas dan mengganggu kawasan cagar
• Bangunan dengan ketinggian yang melebihi Bangsal Sewatama yaitu 13 m.
budaya
• Kegiatan yang tidak selaras dengan nilai dan fungsi Puro Pakualaman.
3. Ketentuan intensitas ruang pada zona inti :
• KDB ≤80%
• KLB ≤ 1,5
• KDH ≥ 15% .
4. Ketentuan khusus arsitektur :
• zona inti : arsitektur bangunan mempertahankan arsitektur yang sudah ada
• zona peyangga : arsitektur bangunan mempertahankan ciri khas kampung
tradisional, dengan ketentuan khusus Kawasan Bintaran mempertahankan
gaya bangunan indische.
V PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
Penataan Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah
Kadipaten dilakukan dengan cara :
a. mengembalikan
b. memperbaiki FUNGSI
SATUAN RUANG
c. menguatkan
d. mengembangkan
15
1 Mengembalikan
16
2 Memperbaiki
17
3 Menguatkan
18
4 Mengembangkan
19
VI Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1. Perijinan Pemanfaatan Ruang
2. Insentif dan Disinsentif
Perijinan pemanfaatan ruang pada Tanah
Kasultanan harus mendapatkan persetujuan dari
Kasultanan dan Tanah Kadipaten harus
mendapatkan persetujuan dari Kadipaten setelah
mendapatkan pertimbangan teknis berupa
rekomendasi kesesuaian pemanfaatan ruang dari
instansi/lembaga yang membidangi tata ruang.
20
2. Insentif dan Disinsentif
• Insentif diberikan untuk mendorong perwujudan pemanfaatan ruang pada kawasan keistimewaan
sesuai dengan rencana tata ruang.
• Disinsentif diberikan pada kawasan yang dibatasi pengembangannya.
INSENTIF DISINSENTIF
22
IX. Pengelolaan Kawasan
Pengelolaan kawasan secara terpadu dilaksanakan oleh :
Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota, Kasultanan/Kadipaten,
Pemerintah Desa atau sebutan lain, dan/atau masyarakat.
Kegiatan pengelolaan Kawasan meliputi :
• perawatan dan pemeliharaan kebersihan, sarana, prasarana dan fasilitas
pendukung;
• promosi kawasan;
• pemberdayaan komunitas; dan
• pembinaan, pengawasaan, pemantauan dan pengendalian ketentraman,
ketertiban kawasan.
X Pendanaan
Biaya yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan penataan
satuan ruang Tanah Kasultanan dan satuan ruang Tanah
Kadipaten serta satuan-satuan ruang lain yang memiliki nilai
keistimewaan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
DIY.
• Perdais Tata Ruang merupakan implementasi perwujudan
keistimewaan DIY dalam tata ruang.
• Perdais Tata Ruang terfokus mengatur fungsi keruangan di atas
tanah-tanah Kasultanan dan Kadipaten serta wilayah yang memiliki
nilai-nilai dan semangat Keistimewaan serta diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan di DIY
• Ruang lingkup yang diatur dalam Perdais Tata Ruang Keistimewaan
adalah satuan-satuan ruang berbasis budaya pada tanah
Kasultanan dan Kadipaten serta keserasiannya dengan satuan-
satuan ruang lain dan membentuk satu kesatuan ruang yang
mewujudkan keistimewaan DIY
25
Matur nuwun
26