Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN PERATURAN DAERAH ISTIMEWA TENTANG

TATA RUANG TANAH KASULTANAN DAN TANAH KADIPATEN

Yogyakarta, 22 Maret 2017 1


1. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun
2012 tentang Keistimewaan DIY, Pasal 35
2. Peraturan Daerah Istimewa Nomor 1
Tahun 2013 tentang Kewenangan Dalam
Urusan Keistimewaan DIY, Pasal 58

Peraturan Daerah Istimewa tentang


Tata Ruang Tanah Kasultanan dan
Tanah Kadipaten
2
 Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain
hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya
Ruang Udara
• Tata ruang adalah wujud struktur ruang & pola ruang.
• Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi
sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Ruang darat • Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu
wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan fungsi budi daya.
• Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
• Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan
Ruang
dalam bumi tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
• Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung
atau budidaya
3
RUANG

STRUKTUR RUANG

Perdais Tata Ruang


Tanah Kasultanan &
Tanah Kadipaten
TATA RUANG
Wujud Struktur mengatur
& Pola Ruang PENYELENGGARAAN
PENATAAN RUANG

Kawasan Lindung
POLA RUANG
Kawasan Budidaya
• Tanah Kasultanan adalah tanah hak milik Kasultanan yang meliputi Tanah Keprabon dan
Tanah Bukan Keprabon atau Dede Keprabon yang terdapat di kabupaten/kota dalam
wilayah DIY.
• Tanah Kadipaten adalah tanah hak milik Kadipaten yang meliputi Tanah Keprabon dan
Tanah Bukan Keprabon atau Dede Keprabon yang terdapat di kabupaten/kota dalam
wilayah DIY.
• Satuan Ruang Strategis Tanah Kasultanan atau Satuan Ruang Strategis Tanah Kadipaten
adalah satuan ruang tanah Kasultanan atau satuan ruang tanah Kadipaten yang memiliki
kriteria aspek filosofis, historis, adat, saujana dan/atau cagar budaya serta mempunyai
pengaruh penting terhadap pelestarian budaya, kepentingan sosial, kesejahteraan
masyarakat dan/atau kelestarian lingkungan

5 5
Konteks Perundangan
Kewenangan Penataan Ruang

UUD 1945

UU 26 / 2007 UU No. 13 / 2012


Penataan Ruang Keistimewaan DIY

Perdais No. 1 / 2013


PP 15 / 2010 Kewenangan dalam
Penyelenggaraan Urusan Keistimewaan DIY
Penataan Ruang
Perdais No x / 201x
Tata Ruang Tanah Kasultanan dan
Tanah Kadipaten

PP No. 26 / 2008 Perda RTRW DIY


RTRW Nasional

Perpres No. 28 / 2012 Perda


RTR Pulau Jawa - Bali RTR KSP
6
Ruang Lingkup Pengaturan 11 bab, 47 pasal

BAB JUDUL BAB PASAL


I Ketentuan Umum 1-4
II Kebijakan dan Strategi 5 -9
III Arahan Struktur Ruang dan Pola Ruang 10 - 11
IV Arahan Tata Ruang Pada Satuan Ruang Strategis Kasultanan 12 - 32
Dan Kadipaten
V Pelaksanaan Penataan Ruang 33 - 47
VI Pengendalian Pemanfaatan Ruang 38 - 40
VII Pengawasan Penataan Ruang 41
VIII Peran Pemerintah Daerah 42 - 43
IX Pengelolaan Kawasan 44
X Pendanaan 45
XI Ketentuan Penutup 46 - 47 7
Kebijakan dan Strategi Mewujudkan Tata Ruang
II Tanah Kasultanan Dan Tanah Kadipaten

• Pengembangan struktur ruang dan pola


ruang pada Satuan Ruang Tanah Kasultanan
dan Kadipaten berbasis kawasan bersama
satuan ruang lainnya yang terintegrasi
KEBIJAKAN dalam Tata Ruang DIY
• Berpedoman pada Kerangka Umum
Kebijakan Tata Ruang Tanah Kasultanan dan
Tanah Kadipaten
• Pada kawasan inti kota mengikuti filosofi
Catur Gatra Tunggal

8
STRATEGI KEPRABON BUKAN KEPRABON
• Karaton; • Kerto – Pleret;
Tanah Kasultanan & Tanah Kadipaten • Makam Raja-Raja Mataram di • Kotabaru;
Imogiri; • Candi Prambanan – Ijo;
• Sumbu Filosofi • Sokoliman;
Kriteria Aspek : Pengaruh Penting: • Masjid dan Makam Raja • Perbukitan Menoreh;
• filosofis, • pelestarian budaya, Mataram di Kotagede; • Karst Gunungsewu;
• historis, • kepentingan sosial, • Masjid Pathok Nagoro; • Pantai Selatan
• adat, • kesejahteraan masyarakat , • Gunung Merapi; Gunungkidul.
• saujana dan/atau dan/atau • Pantai Samas – Parangtritis.
• cagar budaya. • kelestarian lingkungan.

tidak memiliki memiliki


Satuan Ruang Strategis Kasultanan
Bukan Satuan
Satuan Ruang Strategis
Ruang Strategis Satuan Ruang Strategis Kadipaten

Perdais Tata Ruang


Rencana Umum
Tanah Kasultanan dan
Tata Ruang KEPRABON BUKAN KEPRABON
Tanah Kadipaten
• Puro Pakualaman; • Pusat Kota Wates;
• Makam Girigondo • Pantai Selatan Kulon Progo
HARMONISASI
III Arahan Struktur Ruang dan Pola Ruang

memperhatikan kualitas dan jangkauan memelihara nilai budaya


pelayanan jaringan sarana & prasarana
mempertahankan arsitektur cagar budaya
meningkatkan pelindungan lingkungan
menyelaraskan dengan arsitektur cagar budaya
melindungi kepentingan sosial
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat
Arahan Tata Ruang pada Satuan
IV Strategis Kasultanan dan Kadipaten

1. Penetapan fungsi
2. Pemanfaatan ruang yang diperbolehkan
pada zona inti, dan zona penyangga
3. Kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak
diperbolehkan
4. Ketentuan intensitas ruang pada zona inti
5. Ketentuan arsitektur bangunan

11
SATUAN RUANG STRATEGIS TANAH KASULTANAN DAN TANAH KADIPATEN
KEPRABON
• Karaton;
• Makam Raja-Raja
Mataram di Imogiri;
• Sumbu Filosofi
• Masjid dan Makam KEPRABON
Raja Mataram di • Puro
Kotagede; Pakualaman;
• Masjid Pathok Nagoro; • Makam
• Gunung Merapi; Girigondo
• Pantai Samas –
Parangtritis. BUKAN
KEPRABON
BUKAN KEPRABON • Pusat Kota
• Kerto – Pleret; Wates;
• Kotabaru; • Pantai Selatan
• Candi Prambanan – Ijo; Kulon Progo
• Sokoliman;
• Perbukitan Menoreh;
• Karst Gunungsewu;
• Pantai Selatan
Gunungkidul. 12
Arahan Tata Ruang Karaton
1. Fungsi : sebagai pusat sistem spasial dari aspek spiritual dan budaya
2. Pemanfaatan ruang yang diperbolehkan :
zona inti zona penyangga
• kegiatan ekonomi dan wisata dengan tidak mengubah bentuk bangunan • kegiatan ekonomi;
cagar budaya; • wisata budaya dan sejarah;
• kegiatan industri rumah tangga • penelitian dan pengembangan ilmu
• kegiatan di Alun-Alun Utara dengan memperhatikan fungsi Alun-Alun pengetahuan;
Utara sebagai entitas dari Catur Gatra Tunggal; dan • bangunan pendukung fungsi kawasan
• kegiatan penunjang wisata dengan syarat tidak berpotensi merusak cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
kawasan cagar budaya
3. Pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan :
• bangunan bertingkat / bangunan dengan ketinggian melebihi tinggi Siti Hinggil pada zona inti; dan
• kegiatan yang dapat mengganggu fungsi lindung kawasan cagar budaya pada kawasan penyangga;
4. Ketentuan intensitas ruang pada zona inti :
• KDB ≤70%
• KLB ≤ 0,7
• KDH ≥ 10%
5. Ketentuan khusus arsitektur :
• arsitektur bangunan di zona inti dibuat selaras dengan arsitektur cagar budaya
• arsitektur bangunan baru menggunakan gaya arsitektur tradisional Yogyakarta.
Arahan Tata Ruang Puro Pakualaman
1. Pemanfaatan ruang yang diperbolehkan :
zona inti zona penyangga
• kegiatan ekonomi kerakyatan yang mendukung Puro Pakualaman; • ruang terbuka hijau;
• kegiatan kebudayaan dan keagamaan • permukiman;
• bangunan pendukung fungsi kawasan
cagar budaya
2. Pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan :
zona inti
zona penyangga
• pasar modern.
• kegiatan yang berpotensi mengurangi
• Kegiatan industri yang berupa pabrik.
luas dan mengganggu kawasan cagar
• Bangunan dengan ketinggian yang melebihi Bangsal Sewatama yaitu 13 m.
budaya
• Kegiatan yang tidak selaras dengan nilai dan fungsi Puro Pakualaman.
3. Ketentuan intensitas ruang pada zona inti :
• KDB ≤80%
• KLB ≤ 1,5
• KDH ≥ 15% .
4. Ketentuan khusus arsitektur :
• zona inti : arsitektur bangunan mempertahankan arsitektur yang sudah ada
• zona peyangga : arsitektur bangunan mempertahankan ciri khas kampung
tradisional, dengan ketentuan khusus Kawasan Bintaran mempertahankan
gaya bangunan indische.
V PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
Penataan Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah
Kadipaten dilakukan dengan cara :

a. mengembalikan
b. memperbaiki FUNGSI
SATUAN RUANG
c. menguatkan
d. mengembangkan

15
1 Mengembalikan

Upaya memulihkan kawasan yang Dilakukan dengan cara:


mengalami kemerosotan nilai dan • menata struktur dan pola ruang kawasan
mengalami pergeseran fungsi • mengembalikan kondisi fisik cagar budaya;
• meningkatkan infrastruktur

16
2 Memperbaiki

Upaya untuk mempertahankan


Dilakukan dengan cara:
• menata struktur dan pola
ruang kawasan
• melakukan pemeliharaan
kawasan yang mengalami penurunan nilai dan dan perawatan cagar
mengalami pergeseran fungsi budaya
• meningkatkan infrastruktur

17
3 Menguatkan

Upaya untuk meningkatkan ketahanan ruang Dilakukan dengan cara:


bagi kawasan yang berpotensi mengalami • menata struktur dan pola ruang kawasan
kemorosotan nilai dan • melakukan pelindungan terhadap cagar
kawasan yang berpotensi mengalami budaya
pergeseran fungsi • meningkatkan infrastruktur

18
4 Mengembangkan

Upaya utk meningkatkan kemanfaatan


ruang bagi kawasan yang masih lestari
dan kawasan yang berpotensi
memberikan kemanfaatan

Dilakukan dengan cara :


• menata struktur dan pola ruang kawasan;
• melakukan revitalisasi kawasan;
• melakukan adaptasi terhadap cagar budaya yang ada
pada kawasan;
• meningkatkan infrastruktur.

19
VI Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1. Perijinan Pemanfaatan Ruang
2. Insentif dan Disinsentif
Perijinan pemanfaatan ruang pada Tanah
Kasultanan harus mendapatkan persetujuan dari
Kasultanan dan Tanah Kadipaten harus
mendapatkan persetujuan dari Kadipaten setelah
mendapatkan pertimbangan teknis berupa
rekomendasi kesesuaian pemanfaatan ruang dari
instansi/lembaga yang membidangi tata ruang.

20
2. Insentif dan Disinsentif
• Insentif diberikan untuk mendorong perwujudan pemanfaatan ruang pada kawasan keistimewaan
sesuai dengan rencana tata ruang.
• Disinsentif diberikan pada kawasan yang dibatasi pengembangannya.

INSENTIF DISINSENTIF

Insentif kepada Kabupaten/Kota /masyarakat Disinsentif kepada Pemerintah


Kabupaten/Kota berupa pencabutan insentif
• kompensasi ;
• penyediaan prasarana dan sarana; Disinsentif kepada masyarakat:
• pemberian subsidi; • pensyaratan khusus dalam perizinan bagi
• penghargaan; kegiatan pemanfaatan ruang; dan/atau
• publikasi atau promosi; dan/atau • pembatasan penyediaan sarana dan
• pendampingan teknis . prasarana.
• penghentian perpanjangan izin yang telah
habis masa berlakunya .
21
VIII Peran Pemerintah Daerah
Memfasilitasi Kasultanan dan Kadipaten dalam menjalankan
kewenangannya :
• penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pada satuan ruang
strategis Kasultanan dan Kadipaten;
• pelaksanaan penataan ruang ;
• pemantauan dan penertiban pemanfaatan ruang Tanah
Kasultanan atau Tanah Kadipaten yang menyalahi Rencana Tata
Ruang;
• penanganan sengketa atas pemanfaatan ruang Tanah Kasultanan
atau Kadipaten;
• penyiapan bahan pertimbangan teknis izin pemanfaatan ruang ;
• pengendalian pemanfaatan ruang; dan
• pengawasan terhadap penyelenggaraan penataan ruang.

22
IX. Pengelolaan Kawasan
Pengelolaan kawasan secara terpadu dilaksanakan oleh :
Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota, Kasultanan/Kadipaten,
Pemerintah Desa atau sebutan lain, dan/atau masyarakat.
Kegiatan pengelolaan Kawasan meliputi :
• perawatan dan pemeliharaan kebersihan, sarana, prasarana dan fasilitas
pendukung;
• promosi kawasan;
• pemberdayaan komunitas; dan
• pembinaan, pengawasaan, pemantauan dan pengendalian ketentraman,
ketertiban kawasan.
X Pendanaan
Biaya yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan penataan
satuan ruang Tanah Kasultanan dan satuan ruang Tanah
Kadipaten serta satuan-satuan ruang lain yang memiliki nilai
keistimewaan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
DIY.
• Perdais Tata Ruang merupakan implementasi perwujudan
keistimewaan DIY dalam tata ruang.
• Perdais Tata Ruang terfokus mengatur fungsi keruangan di atas
tanah-tanah Kasultanan dan Kadipaten serta wilayah yang memiliki
nilai-nilai dan semangat Keistimewaan serta diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan di DIY
• Ruang lingkup yang diatur dalam Perdais Tata Ruang Keistimewaan
adalah satuan-satuan ruang berbasis budaya pada tanah
Kasultanan dan Kadipaten serta keserasiannya dengan satuan-
satuan ruang lain dan membentuk satu kesatuan ruang yang
mewujudkan keistimewaan DIY

25
Matur nuwun
26

Anda mungkin juga menyukai