Anda di halaman 1dari 23

Definisi

◆ Tumor nasofaring adalah massa


yang timbul di daerah nasofaring
area di atas tenggorok dan
dibelakang hidung. Tumor dibagi
menjadi jinak dan ganas.
◆ Tempat predileksi tumor nasofaring
adalah fossa Rossenmuller

2
Epidemiologi
Tumor ganas > Tumor Jinak

Tumor jinak tersering: angiofibroma

Di Indonesia, kanker nasofaring merupakan keganasan terbanyak


ke-4 setelah· kanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker
paru

Kanker nasofaring terutama ditemukan pada pria usia


produktif
(perbandingan· pasien pria dan wanita adalah 2,18:1)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan


Penatalaksa
naan Kanker Nasofaring. Jakarta: Kemenkes RI.
FAKTOR RISIKO

Jenis Usia 30 – Makanan yang


diawetkan
Merokok
kelamin 50 tahun
wanita

Faktor Gen HLA


Infeksi Virus Riwayat (Human Konsumsi
Epstein- Leukocyte alkohol
Antigen)
Barr keluarg
a

4
KLASIFIKASI
Tumor
Nasofaring

Tumor Tumor
Jinak Ganas

Angio- Antrochoanal Fibro- Non-keratinizing squamous cell


fibroma polyp mas carcinoma
Keratinizing squamous cell carcinoma

Hema- Rhabdo- Chordo- Basaloid squamous cell carcinoma 


ngioma myomas mas
Nasopharyngeal Minor salivary
papillary gland carcinoma
Chond- Benign tumour of the minor adenocarcinoma
romas salivary glands Sarcoma
5
6
ETIOLOGI

Epsteinn Barr Virus diidentifikasi sebagai penyebab KNF.


Virus ini merupakan virus DNA dari kelompok herpes.
ANAMNES
IS

PEMERIKSA
PENEGAK
AN
FISIK AN
DIAGNOSI
S

PEMERIKSA
AN
PENUNJAN
G
KELUHAN UTAMA

Gejala massa leher

Gejala hidung

Gejala telinga

Kelumpuhan saraf
8
kranial
Gejala Massa Leher

 Gejala yang paling sering ditemukan


adalah massa tidak nyeri di leher atas.

 Nasofaring adalah struktur yang berada


di garis tengah, sehingga sering
dijumpai pembesaran nodus limfatikus
bilateral. Metastasis jauh relatif jarang,
yang tersering adalah ke vertebra,
hepar, dan paru.

9
Gejala pada Hidung

 Massa di nasofaring dapat membuat


gejala obstruksi nasal dan hidung
beringus.
 Saat ukuran tumor kecil, ditemukan
obstruksi unilateral namun seiring
dengan pertumbuhan tumor akan
menjadi bilateral.
 Jika tumor berulkus, maka akan
timbul epistaksis. Jumlah
perdarahan biasanya tidak banyak
dan sering terjadi post-nasal drip.

10
Gejala pada Telinga

 Sebagian besar tumor di nasofaring


dengan atau tanpa ekstensi
posterolateral ruang paranasofaring
sering dikaitkan dengan disfungsi
tuba Eustachius, sehingga terjadi tuli
konduktif unilateral.

 Gejala otologi lain yaitu otalgia dan


tinnitus. Jika tumor berulkus, maka
akan timbul epistaksis. Jumlah
perdarahan biasanya tidak banyak
dan sering terjadi post-nasal drip.

11
Kelumpuhan Saraf Telinga

 Ekstensi tumor ke foramen ovale


dapat mengenai saraf kranial V yang
menyebabkan nyeri wajah serta baal.
 Jika tumor mengenai sinus kavernosus
dan dinding lateralnya, saraf kranial
III, IV, dan VI dapat terlibat dan timbul
diplopia.
 Tumor primer dapat tumbuh ke
superior menginfiltrasi basis kranii
menimbulkan nyeri kepala.

12
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksa
Pemeriksaan
Dilakukan Pemeriksaan
an
nasofaring:
pemeriksaan nasoendosko
nasofaring
status :- pi dengan
- Rinoskopi posterior
generalis dan Rinoskop
i NBI (Narrow
status lokalis. - Nasofaringoskop
posterior Band
-
- Laringoskopi
Nasofaringosk Imaging)
op
-
Laringosko
pi

13
PEMERIKSAAN PENUNJANG

RADIOLOGI
Pemeriksaan
nasofaring:
PATOLOGI ANATOMI
- Rinoskopi posterior

LABORATORIUM
- Nasofaringoskop

- Laringoskopi
SEROLOGI

14
RADIOLOGI
• CT scan nasofaring mulai setinggi sinus frontalis sampai
dengan klavikula, potongan koronal, aksial, dan sagital,
CT tanpa dan dengan kontras.
SCAN Pemeriksaan
• Untuk melihat tumor primer dan penyebaran ke jaringan
sekitarnya nasofaring:
serta penyebaran kelenjar getah bening
regional
• Untuk menilai metastasis organ-organ intra abdomen.
USG Apabila dapat keraguan pada kelainan yang ditemukan
- Rinoskopi
abdome dapat dilanjutkan posterior
dengan CT Scan Abdomen dengan
n kontras.
- Nasofaringoskop
• Untuk melihat adanya nodul di paru atau apabila
Foto dicurigai adanyamkelainan
- Laringoskopimaka dilanjutkan
Thorak dengan CT Scan Thoraks dengan kontras.
s

• Untuk melihat ada atau tidaknya metastasis


Bone
tulang.
Scan
Pemeriksaan tersebut diatas untuk menentukan TNM. Adapun
klasifikasi TNM dari tumor nasofaring antara lain sebagai berikut:
PATOLOGI ANATOMI
• Diagnosis pasti berdasarkan pemeriksaan PA biop
dari si
nasofaring BUKAN dari Biopsi Aspirasi Jarum Halu
Pemeriksaan s
(BAJH)/FNAB atau biopsi insisional/eksisional kelenjar getah
nasofaring:histopatologi biopsi nasofaring
bening leher. Pemeriksaan
sampai saat ini diakui sebagai standar baku emas untuk
diagnosis kanker nasofaring. posterior
- Rinoskopi

- Nasofaringoskop

- Laringoskopi
• Dilakukan dengan tang biopsi lewat hidung atau mulut
dengan tuntunan rinoskopi posterior atau tuntunan
nasofaringoskopi rigid/fiber.
LABORATORIUM

• darah lengkap, LED


Hematolo perifer
Pemeriksaan ,
gi hitung jenis
nasofaring:

- Rinoskopi posterior
• Alkali fosfatase,
LDH
- Nasofaringoskop

- Laringoskopi

• SGPT –
SGOT
SEROLOGI

 Diagnosis KNF ditunjang beberapa pemeriksaan


tambahan yaitu pemeriksaan serologi, misalnya
imunoglobulin A anti-viral capsid antigen (Ig anti-
VCA), Ig G anti-early antigen (EA), imunohistokimia,
dan polymerase chain reaction (PCR).

 Pemeriksaan serologi dapat dilakukan sebagai


skrining untuk deteksi dini, sering mendahului
munculnya kanker nasofaring dan berfungsi sebagai
petanda tumor remisi dan kekambuhan. Ji, et al,
melaporkan window period selama 3 tahun sesudah
peningkatan antibodi dan menetap tinggi sampai
muncul gejala klinis
ALGORITMA DIAGNOSIS
KANKER NASOFARING

Pemeriksaan
nasofaring:

- Rinoskopi posterior

- Nasofaringoskop

- Laringoskopi
TATALAKSANA
Operasi

• Pilihan utama untuk tumor nasofaring jinak


Pemeriksaan
• Saat ini diminati teknik pendekatan endoskopi untuk
pengangkatan tumornasofaring:

Kemoterapi
- Rinoskopi posterior
• Terapi induksi primer
• Terapi neoajuvan
• Terapi ajuvan - Nasofaringoskop

Terapi kombinasi - Laringoskopi

Hodges JM, Devitt AS, Ali AS, Sebelik AL. Juvenile nasopharyngeal angiofibroma: current t
reatment modalities and future considerations. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2010;
6(2): 236–247
- RADIOTERAPI -

Radioterapi
Terapi radiasi Radioimmunother
modulasi
3D apy
intensitas (IMRT)

Image Guided Terapi


Kemoradiasi
Radiotherapy Radiasi
(IGRT) Partikel

Mann AK, Indira AP, David MP. Recent Advances in Radiotherapy For Head and Neck Cancer:
A Comprehensive Review. International Journal of Contemp orary Medical Research. 2017; 4(4):
927-32
- TATALAKSANA -

Obat Simptomatik
• Nausea, anti emetik
• Nyeri menelan dan mengunyah, anestesi lokal,
astringent

Anda mungkin juga menyukai