PROTEIN
1
FUNGSI PROTEIN UTAMA
1. Enzim
2. Penyimpan : feritin, ovalbumin
3. Pengatur : hormon insulin, glukagon
4. Pertahanan : antibodi
5. Alat transport : hemoglobin, mioglobin
6. Struktur sel (tubulin, actin, collagen)
7. Pergerakan mekanis (flagella, mitosis,
otot)
2
KLASIFIKASI
Berdasarkan Bentuk :
1. Protein Serabut (fibrous) : tidak larut dalam
air, merupakan molekul serabut panjang
dengan rantai polipeptida yang memanjang
pada satu sumbu dan tidak berlipat menjadi
bentuk globuler.
Contoh : keratin pada rambut, kolagen pada
urat, fibroin pada sutera.
• Protein Globuler, terbentuk dari rantai
polipeptida yang berlipat-lipat menjadi bentuk
bulat dan padat, larut dalam air dan segera
berdifusi, hampir semua mempunyai fungsi
gerak atau dinamik.
Contoh enzim, antibody. 3
Berdasarkan unit penyusunnya
5
Zwitterion asam amino
• Dalam kondisi normal seluler asam amino
berada dalam bentuk zwitterion (ion
dipolar):
R
NH3+ C COO-
Gugus
Gugus amino
H
karboksilat
6
Asam amino dengan rantai samping
alifatik
7
Asam amino dengan rantai
samping mengandung gugus
aromatik
8
Asam amino dengan rantai samping
mengandung S atau -SH
9
D. Rantai samping mengandung
gugus Alcohol
10
Asam amino dengan rantai samping
mengandung gugus NH3
histidin, lysin dan arginin
11
Asam amino dengan rantai samping mengandung
gugus karboksilat ( bermuatan negatif) : aspartat,
glutamat, asparagin dan glutamin
12
• Prolin
13
20 Asam Amino
Glycine (G) Alanine (A) Valine (V) Isoleucine (I) Leucine (L)
Proline (P) Methionine (M) Phenylalanine (F) Tryptophan (W) Asparagine (N)
Glutamine (Q) Serine (S) Threonine (T) Tyrosine (Y) Cysteine (C)
Asparatic acid (D) Glutamic acid (E) Lysine (K) Arginine (R) Histidine (H)
14
White: Hydrophobic, Green: Hydrophilic, Red: Acidic, Blue: Basic
STRUKTUR PROTEIN
Struktur protein berupa :
• Struktur primer, menggambarkan urutan asam-
asam amino penyusunnya, dihubung kan oleh
ikatan peptida
• Struktur sekunder, menggambarkan bentuk
lipatan polipeptida, dihubungkan oleh ikatan
hydrogen, ikatan hidrofob, ikatan ion
• Struktur tertier, menggambarkan bentuk
sesungguhnya dari protein dalam struktur dan
dimensinya, dihubungkan ikatan disulfida, ikatan
kovalen.
• Struktur kuartener : struktur yang terdiri dari dua
atau lebih polipeptida
15
Hirarki struktur protein
R1 R2
NH3+ C COO + NH3+ C COO +
ー ー
H H Gugus karboksilat
H 2O berkondensasi dengan
H 2O
gugus amino dan
R1 R2 R3 membebaskan satu
molekul air
NH3+ C CO NH C CO NH C CO
H Ikatan H Ikatan H
Peptida Peptida
Urutan asam amino
F T D disebut struktur
A G S K A
N G S structur primer
17
Ikatan peptida
18
Unit asam amino penyusun peptida
disebut residu. Residu asam amino
pada ujung suatu peptida yang
mempunyai gugus amino bebas
disebut residu terminal amino atau
residu terminal N), residu pada
ujung yang mempunyai gugus
karboksil bebas disebut terminal
karboksil atau residu terminal C.
Peptida dinamai mulai dari residu
asam amino terminal N dari deret
19
kandungan asam amino
20
Glutathion
21
STRUKTUR
PRIMER PROTEIN
22
Contoh
urutan asam
amino
penyusun
struktur
primer
23
-helix
24
Bentuk Stereo helix
• Semua rantai samping berada di luar aksis
heliks
25
Bentuk tiga dimensi helix
kolagen
26
b-Sheets (a) parallel,(b) antiparallel
27
Pelipatan polipeptida
28
STRUKTUR KUARTENER:
Tetramer Hemoglobin manusia
29
Struktur protein
Struktur
Tertier
Struktur Quaterner30
STRUKTUR Protein
Primary Assembly
STRUCTURE
PROCESS
Secondary Folding
Tertiary Packing
Quaternary Interaction
DENATURASI PROTEIN
• Sebagian besar molekul protein menampakkan
aktivitas biologiknya pada kisaran pH dan suhu
tertentu. Pada pH dan suhu yang tinggi maka
protein globuler akan mengalami perubahan fisik
yang dinamakan denaturasi.
32
Denaturan
• Temperatur
• Pelarut organik
• Zat aktif permukaan
• pH
• Ion logam berat : Cu, Pb, Hg
33
Denaturasi
One native state
34
terdenaturasi
Suhu Denaturasi beberapa protein
• Trypsinogen 55°C
• Pepsinogen 60°C Dipengaruhi pH, air
• Lysozym 72°C dan zat terlarut lain
• Myoglobin 79°C
• Soy Glycin 92°C
• Oat globulin 108°C
35
• http://highered.mcgraw-
hill.com/sites/0072943696/student_view0/
chapter2/animation__protein_denaturation
.html
• http://www.sumanasinc.com/webcontent/a
nimations/content/proteinstructure.html
• http://www.wiley.com/legacy/college/boyer/
0470003790/animations/translation/transla
tion.htm
• https://highered.mheducation.com/olcweb/
cgi/pluginpop.cgi?it=swf::535::535::/sites/dl
/free/0072437316/120077/micro06.swf::Pr
otein%20Synthesis 36
37
Zwitterion asam amino
• Dalam kondisi normal seluler asam amino
berada dalam bentuk zwitterion (ion
dipolar):
R
NH3+ C COO-
Gugus
Gugus amino
H
karboksilat
38
pH Isoelektrik
39
Table nilai
pKa asam
amino
40
pH isoelektrik
asam amino
41
Elektroforesis
42
Gel Elektroforesis
43
Elektroforesis
44
Electroosmotic Flow
45
IDENTIFIKASI PROTEIN / ASAM AMINO
Reaksi Biuret
• Reaksi ini didasarkan pada pembentukan komplek Cu
dengan gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam
suasana basa. Dipeptida dan asam-asam amino tidak
memberikan uji positif pada reaksi ini.
Reaksi NINHIDRIN,
Digunakan untuk mendeteksi asam amino secara
kuantitatif dalam jumlah kecil. Reaksi ini didasarkan
pada pembentukan senyawa antara asam amino yang
mempunyai gugus amino bebas menghasilkan
senyawa berwarna ungu. Asam amino prolin
menghasilkan senyawa berwarna kuning karena pada
molekul ini terjadi substitusi pada gugus amino. Pada
kondisi yang sesuai, intensitas warna yang dihasilkan
dapat dipergunakan untuk mengukur konsentrasi asam
amino secara kolorimetrik. 46
Dengan pereaksi 1-fluoro-2,4-dinitrobenzen (FDNB). Di dalam
larutan basa encer, FDNB bereaksi dengan asam amino
menghasilkan turunan 2,4 –dinitrofenil, berguna dalam
identifikasi masing-masing asam amino.
Reaksi Millonase
• Reaksi ini didasarkan pada terbentuknya warna merah dari
garam merkuri tirosin yang ternitrasi.
Reaksi Hopkins-Cole
• Pereaksi Hopkins-Cole mengandung asam glioksilat. Triptofan
berkondensasi dengan aldehid dalam suasana asam sulfat
membentuk senyawa kompleks.
Uji Xanthoprotein : mendeteksi asam amino yg mengandung
cincin aromatis
Uji Nitroprusida : mendeteksi asam amino yg mengandung gugus
SH (Sulhidril)
Uji unsur S : mendeteksi asam amino yg mengandung gugus S
Uji kuantitatif lain : metode Lowry, Titrasi formol, dan metode
Kijldahl
47