Anda di halaman 1dari 17

Sering, insidens terutama pada leptorin (Kaukasia)

Tidak cukup kuat/berat untuk menyebabkan


gangguan fungsi hidung
Berhubungan dengan trauma langsung

Bisa pada hidung atau jaringan di sekitarnya


seperti maksila
GRAY

Deviasi disebabkan oleh trauma waktu lahir


Letak abnormal janin intra uterin dapat
menyebabkan tekanan (kompresi) pada hidung
dan rahang atas.

Waktu putaran (torsi) selama melahirkan, dapat


terjadi pergeseran dari septum.

Tekanan waktu melahirkan bervariasi sesuai


dengan tipe / macam kelahiran.

- Pada operasi caesar minimal/kecil


- Pada letak verteks, tekanan sedang
- Pada letak oksipito posterior, berat
Kent, et. al (1988)
Tipe kelahiran, letak janin paritas, berat badan
bayi tidak berpengaruh terhadap timbulnya
deviasi septum secara signifikan.

Teori ini disokong oleh:


Jazbi (1974),
Pease (1969), dan
Harttikainen – Sorri, et al (1983)
Grymer dan Melsen (1989) mengatakan dari
41 pasang kembar identik:

- 21% dari individu mempunyai deviasi posterior

- Deviasi anterior diduga oleh karena trauma,


deviasi posterior oleh genetik

Pada penelitian terakhir, trauma kurang penting.


Deviasi Septum, dibagi:

1. Taji = spurs

2. Deviasi

3. Dislokasio
SPURS

1.1 Membentuk sudut lancip / tajam

1.2 Terdapat pada, batas bawah vomer, batas


atas kartilago septum atau tulang etmoid.
DEVIASI

2.1 Karakteristik dengan lengkung umum


bentuk “ C “ atau “ S “.

2.2.Deviasi dapat menurut garis datar


(horizontal) atau garis tegak lurus (vertikal)

2.3.Biasanya mengenai keduanya, kartilago


dan tulang
DISLOKASIO
Terjadi gangguan pada batas bawah kartilago
septum biasanya pergeseran dari posisi
medialnya dan menonjol ke salah satu nostril.

Deviasi septum sering dihubungkan dengan


abnormalitas anatomi dari jaringan sekitarnya.

Efek Deviasi Septum

1. Obstruksi hidung
2. Perubahan mukosa
3. Perubahan neurologi
1. Obstruksi Hidung

Didapati pada sisi deviasi dan juga pada sisi


yang satu lagi karena hipertrofi konka

2. Perubahan Mukosa
Aliran udara pernafasan sering tidak normal,
sering terkumpul pada daerah sempit dari
septum yang menyebabkan pengeringan pada
mukosa dan timbul krusta.

Mukosa di sekitar deviasi mungkin edema.


3. Perubahan Neurologi

Ini mungkin disebabkan oleh tekanan deviasi


septum pada saraf sensori di sekitarnya yang
menyebabkan rasa sakit.
Konsep ini dikemukakan oleh:

I. SLUDER (1927), dan

II. SHALOM (1963)

THE ANTERIOR ETHMOIDAL


NERVE SYNDROME
Masing (1977), Schonsted-Mandsen, et al (1986):

Septum nasi yang sangat terjepit dapat


menyebabkan tekanan pada dinding lateral
hidung akan menyebabkan “Trigeminal Pain”
dan “Chronic Headache”.
GEJALA

Yang sering, obstruksi hidung, tapi gejala ini


jarang menyebabkan anosmia.

TANDA

Deviasi septum biasanya jelas / tampak pada


rinoskopi anterior.
Paradoxal nasal obstruction
(Arbour dan Kern, 1975):

Obstruksi hidung satu sisi tapi deviasi sebelah


yang lain
Septum koreksi:

1. Reseksi submukosa
2. Septoplasti

Anda mungkin juga menyukai