Edema serebri Latergi, mengantuk, sakit kepala selama terapi yang berhasil
Disiplin dalam mengonsumsi makanan sehat dan
berolahraga.
Selalu monitor dan menjaga kadar gula darah sesuai target
pengobatan.
Komitmen dalam minum obat diabetes atau suntik insulin,
baik dari kepatuhan pemberian obat dan dosis sesuai
dengan anjuran dokter.
Memberikan perhatian extra bila sedang mengalami
infeksi, stres, atau terserang penyakit lain, dengan monitor
gula darah lebih sering dan memeriksa kadar keton dalam
darah.
Perhatian extra juga dibutuhkan saat diberikan jenis obat-
obatan yang baru.
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
Ny. M (28th) datang kerumah sakit dengan keluhan sering
buang air kecil ,sering merasa haus dan lapar, merasa lelah
dan pusing, penurunan berat badan bedan 3 kg dalam 2
hari, klien mengatakan sulit melakukan aktifitas, klien
mengatakan memiliki riwayat penyakit DM sebelumnya.
Klien nampak lemah, turgor kulit menurun dan membran
mukosa terlihat kering dan nafas berbau halitosis/manis
buah. Hasil TTV menunjukan TD:120/90 mmhg, Suhu:
37°c, Nadi: 96x/menit, RR: 20x/menit. Dari hasil
pemeriksaan Toleransi Glukosa (TTG) didapatkan kadar
glukosa Ny. M adalah >200 mg/dL. Dokter mendiagnosa
penyakit DM type I.
Analisa Data (DS/DO) / problem etiologi
Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
Klien mengatakan sering buang air kecil Klien terlihat lemah
Klien mengatakan sering merasa haus dan Kurgor kulit terlihat menurun
lapar
Membran mukosa terlihat kering
Klien mengatakan mudah merasa lelah
Kaki klien terlihat luka
Klien mengatakan pusing
Hasil pemeriksaan TTV:
Klien mengatakan BB menurun 3 kg dalam
TD: 120/90 mmhg
2 hari
S: 37°c
Klien mengatakan sulit melakukan aktifitas
N: 96x/menit
Klien mengatakan memiliki riwayat
penyakit DM sebelumnya RR: 20x/menit
Do:
S: 37°c
N: 96x/menit Polidipsia
RR: 20x/menit
2 Ds: Ketidakseimbanga Kekurangan insulin
n nutrisi kurang
Klien mengatakan BB menurun 3
dari kebutuhan
kg dalam 2 hari
tubuh Metabolisme protein dan lemak
Klien mengatakan mudah merasa terganggu
lelah
S: 37°c
N: 96x/menit
RR: 20x/menit
3 Ds: Gangguan Adanya gengren pada ekstrimitas
integritas
Klien mengatakan sulit
jaringan b.d
melakukan aktifitas
adanya gangren
S: 37°c
N: 96x/menit
RR: 20x/menit
1. Resiko ketidak seimbangan elektrolit b.d gejala
polyuria dan dehidrasi
2. Keridakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d gangguan keseimbangan insulin, makanan,
dan aktivitas jasmani
3. Gangguan integritas jaringan b.d adanya gangren
pada ekstrimitas
Intervensi & Implementasi
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Mempertahankan catatan 1. Membantu memperkirakan
ketidakseimbangan keperawatan 3x24 jam, inteke dan output yang kekurangan volume total
cairan dan masalah klien dapat terasi akurat
2. Indicator tingkat dehidrasi
elektrolit b.d gejala dengan kriteria hasil:
2. Kaji nadi perifer,
polyuria dan 3. Hipovolemia dapat
1. Mempertahankan urine pengisian kapiler, turgor
dehidrasi dimanifestasikan oleh
output sesuai dengan usia kulit dan membrane
hipotensidan takikardi
dan BB,BJ urine normal, HT
3. Monitor vital sign
normal 4. Mempertahankan
4. Kolaborasi pemberian dehidrasi/volume sirkulasi
2. Tekanan darah, nadi dan
cairan IV
suhu tubuh dalam batas 5. Menghindari pemanasan
normal 5. Tingkatkan lingkungan yang berlebihan yang akan
yang dapat menimbilkan menimbulkan kehilangan
3. Tidak ada tanda dehidrasi,
rasa nyaman. Selimuti cairan
elastisitas turgor, kulit, baik
klien dengan selimut
membrane mukosa lembab,
tipis
tidak ada rasa haus yang
berlebihan
2 Ketidakseimban Setelah dilakukan 1. Kolaborasi dengan 1. Sangat bermanfaat
gan nutrisi tindakan keperawatan ahli gizi untuk dalam perhitungan dan
kurang dari 3x24 jam, masalah menentukan jumlah penyesuaian diet untuk
kebutuhan klien dapat terasi kalori dan nutrisi yang memenuhi kebutuhan
tubuh b.d dengan kriteria hasil: dibutuhkan pasien pasien
gangguan
1. Adanya peningkatan 2. Monitor adanya 2. Mengkaji pemasukan
keseimbangan
berat badan sesuai penurunan berat makanan yang adekuat
insulin,
dengan tujuan badan
makanan, dan 3. Pemberian insulin dapat
aktivitas 2. Mengidentifikasi 3. Kerja sama dengan menurunkan glukosa
jasmani kebutuhan nutrisi tim kesehatan lain darah dan memperbaiki
untuk pemberian metabolisme klien
3. Tidak ada tanda tanda
insulin dan diet
malnutrisi 4. Kepatuhan dalam diet
diabetik
dapat memperbaiki
4. Tidak terjadi penurunan
4. Anjurkan pasien metabolisme dan status
berat badan
untuk mematuhi diet kesehatan klien
yang telah di
programkan
3 Gangguan Setelah dilakukan 1. kaji luas keadaan luka 1. Pengkajian yang tepat
integritas tindakan keperawatan serta proses penyembuhan terhadap luka dan proses
jaringan b.d 3x24 jam, masalah klien penyembuhan akan
2. Rawat luka dengan baik
adanya gangren dapat terasi dengan membantu dalam
dan benar: bersihkan luka
pada ekstrimitas kriteria hasil: menentukan tindakan
secara abseptik
selanjutnya
1. Berkurangnya oedema menggunakan larutan
penyembuhan luka yang tidak iritatif, angkat 2. Merawat luka dengan
sisa balutan yang teknik aseptik, dapat
2. Pus dan jaringan berkurang
menempel pada luka dan menjaga kontaminasi luka
3. Adanya jaringan granulasi nekrotomi jaringan yang dan larutan yang iritatif
mati akan merusak jaringan
4. Bau busuk luka berkurang granulasi yang timbul, sisa
3. Kolaborasi dengan dokter
balutan jaringan
untuk pemberian insulin,
nekrosisdapat
pemeriksaan gula darah
menghambat proses
pemberian antibiotik
granulasi
O:
S: 37°c
N: 96x/menit
RR: 20x/menit
P: -Lanjutkan intervensi
O:
P: -Lanjutkan intervensi
P: -Lanjutkan intervensi