Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Gizi Buruk

Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan


nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar rata-rata

Tipe Gizi Buruk


a. Kwashiorkor
b. Marasmus
c. Marasmic Kwashiorkor
Penyebab Gizi Buruk
a. Penyebab langsung
Yaitu makanan tidak seimbang untuk anak dan
penyakit infeksi yang mungkin diderita anak.
b. Penyebab tidak langsung
Pertama, ketahanan pangan dalam keluarga adalah
kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
makan untuk seluruh anggota keluarga baik dalam
jumlah maupun dalam komposisi zat gizinya.
PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Maret 2018


I. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Ibu. S
2. Usia kepala keluarga : 44 Thn
3. Alamat : Babakan RT 02 RW 01
4. Pendidikan kepala keluarga : SMP
5. Pekerjaan : Buruh
Tipe keluarga
Tipe keluarga Ibu. S adalah extended family, yaitu terdiri dari ibu,
anak, dan cucu. Awal pernikahan keluarga Ibu. S tinggal bersama
dengan orangtua Bpk. R. sampai usia 8 tahun pernikahan keluarga
Ibu. S baru memiliki rumah sendiri yang didapatkan dari hasil kerja
keras Ibu. S dan Bpk. R. Ibu. S mempunyai 7 anak, 3 sudah menikah
dan sudah tidak tinggal bersama dengan Ibu. S. didalam
pernikahanya Ibu. S dan Bpk. R terkadang sering bertengkar, Bpk. R
yang bekerja sebagai supir kadang jarang pulang, dan pada tahun
2010 Bpk. R pergi dari rumah dan sampai sekarang tidak pernah
pulang kerumah lagi.
Status sosial dan ekonomi keluarga
Di dalam anggota keluarga Ibu. S yang mencari nafkah Ibu. S
sendiri karena Ibu. S dan suaminya sudah pisah. Ibu. S bekerja
sebagai buruh (pemotong ikan), penghasilan ibu. S ± 50.000 / hari.
Yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti membayar
listrik dan menyekolahkan anak – anaknya, menurut ibu. S
penghasilan yang didapatkan kurang/tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari. Ibu. S mempunyai Tv, sepeda
motor.
Pemeriksaan An. T
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut tipis, berwarna hitam
Leher Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga terlihat bersih,
tidak ada gangguan pendengaran.
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka dan menutup, sclera kuning,
konjungtiva pucat, respon terhadap cahaya ada.
Mulut dan hidung Bentuk simetris, lidah berwarna putih kemerahan, tidak ada secret yang
keluar melalui hidung, bicara tidak jelas, tidak ada gangguan menelan,
mukosa bibir kering, tidak ada cuping hidung.
Dada dan paru-paru Suara nafas vasikuler, inspeksi tidak ada retaksi dada saat bernafas, palpasi
pengembangan dada simetris, perkusi sonor, auskultasi paru vasikuler.
Abdomen Tidak ada luka / bekas luka. Perut membesarauskultasi bising usus 12x/menit,
perkusi thimpany, Tidak ada nyeri tekan
Eliminasi BAB 2x sehari, tidak ada konstipasi.
BAK 4x sehari, tidak mengalami inkontinensia urine.
Sistem intergumen Turgor kulit elastis, ada lebam
Sistem Ekstremitas atas dan bawah simetris, kaki kecil, lemas, belum bisa berjalan.
muskuloskeletal
BB dan TB BB : 8,6kg, TB : 85 cm
TTV N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36℃
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
2. kurang pengetahuan keluarga tentang
penyakit gizi buruk.
No Diagnosa NIC NOC
1. Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan
kebutuhan tubuh asuhan keperawatan 1. Jelaskan cara perawatan
selama 3 kali kunjungan pada penyakit gizi buruk
rumah masalah nutrisi 2. Demontrasikan cara
dapat teratasi dengan penanganan penyakit gizi
kriteria hasil: buruk
1. BB An. T naik 3. Motivasi keluarga dalam
2. Kondisi An. T membaik penanganan penyakit gizi
buruk.
4. Anjurkan keluarga untuk
memberi makanan sedikit
tapi sering.
5. Mengkaji tumbuh
kembang anak
No Diagnosa NIC NOC
2. Defisiensi Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
Pengetahuan. keperawatan selama 3 kali konsep dasar penyakit gizi buruk.
kunjungan rumah masalah 2. Berikan pendidikan kesehatan
komunikasi dapat teratasi dengan tentang konsep dasar gizi
kriteria hasil: buruk(pengertian, penyebab, tanda
1. Memahami tentang penyakit dan gejala, perawatan, dan diit).
gizi buruk, penyebab, tanda 3. Jelaskan pada keluarga faktor - faktor
gejala dan cara penanganan yang dapat menyebabkan komplikasi
anak gizi buruk pada penyakit gizi buruk
2. Melakukan penanganan 4. Jelaskan pentingnya lingkungan yang
penyakit gizi buruk bersih untuk kesehatan.
3. Menyebutkan diit terhadap 5. Berikan kesempatan keluarga
penyakit gizi bertanya.
6. Jelaskan tentang penyakit leukemia
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO Tanggal Implementasi Evaluasi
S : - Keluarga mengatakan
1. menjelaskan cara perawatan pada belum mengerti cara
penyakit gizi buruk merawat anak dengan
2. mendemontrasikan cara penanganan penyakit gizi buruk
penyakit gizi buruk - Ibu. S mengatakan An.T
3. memotivasi keluarga dalam makan makanan
penanganan penyakit gizi buruk. seadanya
4. menganjurkan keluarga untuk memberi O: - An. T telihat sedang
makanan sedikit tapi sering.Mengkaji minum susu
pengetahuan keluarga tentang konsep - An. T terlihat rewel
dasar penyakit gizi buruk. A: - Masalah belum teratasi
5. Mengkaji tumbuh kembang anak. P: Lanjutkan intervensi
- Anjurkan keluarga untuk
memberi makanan
sedikit tapi sering.
- Berikan makanan
tambahan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO Tanggal Implementasi Evaluasi


1. mengkaji pengetahuan keluarga tentang S: - Keluarga mengatakan
konsep dasar penyakit gizi buruk. belum mengerti
2. memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian gizi buruk,
konsep dasar gizi buruk(pengertian, penyebab tanda
penyebab, tanda dan gejala, perawatan, gejala, perawatan dan
dan diit). diit.
3. menjelaskan pada keluarga faktor - faktor O: - keluarga terlihat masih
yang dapat menyebabkan komplikasi pada binggung
penyakit gizi buruk A: - masalah belum teratasi
4. menjelaskan pentingnya lingkungan yang P: - lanjutkan intervensi
bersih untuk kesehatan.
5. Jelaskan tentang penyakit leukemia.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga pada Ibu. S dari
tanggal 25 Maret 2018 penulis membuat beberapa kesimpulan yaitu :
1. Penulis mendapatkan data-data setelah pengkajian dan
menegakan 2 diagnosa keperawatan yaitu ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kurang pengetahuan keluarga
tentang penyakit gizi buruk.
2. Setelah ditegntukan diagnosa keperawatan Ibu. S kemudian
membuat intervensi untuk mengatasi masalah pada keluarga
penulis memodifikasi bebrapa intervensi dalam teori agar keluarga
dapat menggali sumber daya yang dimiliki keluarga untuk
mendorong kesehatan keluarga yang optimal dengan memberi
asuhan keperawatan secara berkelanjutan.
3. Setelah rencana keperawatan disusun, langkah selanjutnya adalah
implementasi. Implementasi kepada keluarga Ibu. S, dilakukan
berdasarkan rencana yang telah disusun dalam intervensi.
4. Evaluasi keperawatan untuk beberapa diagnose belum
sepenuhnya tercapai sehingga perlu dilakukan kembali intervensi-
intervensi sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai