Anda di halaman 1dari 15

BAHAN DISKUSI

STRATEGI PENGUATAN POKJA PKP PROVINSI


DAN KAB/KOTA
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)
• Kelembagaan ini dinamakan kelompok kerja (Pokja) tingkat
Kab/Kota merupakan Lembaga adhoc yang berfungsi dalam
memberikan masukan terkait kebijakan, wadah koordinasi dan
kolaborasi, bukan mengambil alih tugas Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) atau K/L atau hanya sebagai pelaksana kegiatan.
• Keberadaan Pokja ini sangatlah strategis dalam program Kotaku
karena dengan berfungsinya Pokja ini akan menjamin
keterpaduan dan sinkronisasi antara agenda perencanaan
reguler dengan program/kegiatan.
• Lembaga ini pada dasarnya tidak secara khusus dibentuk oleh
Program, Program hanya memfasilitasi bagaimana lembaga ini
dapat berfungsi sebagai Nakhoda guna mempermudah
berbagai proses dalam penanganan kumuh (slum upgrading).
UU NO 1/2011
ps.131 tentang peran masyarakat, dimana
penyelenggaraan PKP dilakukan oleh
Pemerintah dengan melibatkan peran
masyarakat

PP NO 14/2016
Dalam PP 14 / 2016 dijelaskan Lembaga yang
mengoordinasikan pengembangan kawasan
Permukiman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 ayat (1) huruf g merupakan kelompok
kerja pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman.

Surat Keputusan tentang Pembentukan Tim


Pengarah Pembangunan Perumahan, Permukiman,
Air Minum Dan Sanitasi Nasional di Tahun 2017
Keberfungsian Pokja PKP diukur dari 5 indikator yaitu:
1) Memiliki Rencana Kerja, 2) Ketersediaan Kantor Sekretariat Pokja, 3) Dukungan BOP,
4) Rapat Rutin dan 5) Monitoring Rutin;

Berfungsi : 11
Kurang Kurang
Berfungsi : 21 269 Berfungsi : 189
34 Berfungsi : 59
PROV Kota/Kab
Belum
Berfungsi : 2 Belum
Berfungsi : 21
Pokja PKP Provinsi Pokja PKP
Terbentuk dan Kota/Kabupaten
Berfungsi Terbentuk dan
Berfungsi

Indikator yang paling mempengaruhi tidak/kurang Indikator yang paling mempengaruhi


berfungsinya Pokja PKP Provinsi adalah 1) Tidak ada tidak/kurang berfungsinya Pokja PKP
dukungan BOP Pokja 2) Pokja belum melaksanakan Kota/Kab adalah 1) Tidak ada dukungan BOP
monitoring rutin Pokja 2) Pokja tidak Memiliki Rencana Kerja.
Data Status : Oktober 2018
PERDA KUMUH SK KUMUH RP2KPKP/SIAP
Selesai : 38 Kota (14%) Selesai : 258 Kota (96%) Selesai : 187 Kota (70%)
Belum : 231 Kota (86%) Belum : 11 Kota (4%) Belum : 82 Kota (30%)

RTRW RDTR PERDA BG


Selesai : 253 Kota (94%) Selesai : 85 Kota (32%) Selesai : 251 Kota (93%)
Belum : 16 Kota (6%) Belum : 184 Kota (68%) Belum : 18 Kota (7%)

RISPAM SSK MP DRAINASE


Selesai : 49 Kota (27%) Selesai : 149 Kota (55%) Selesai : 27 Kota (14%)
Belum : 183 Kota (68%) Belum : 120 Kota (45%) Belum : 232 Kota (86%)

Data Status : Oktober 2018


Amanat pembentukan Pokja PKP belum ditindaklanjuti
oleh Peraturan Menteri (PP 14/2016 Pasal 54 ayat 3),
sehingga pembentukan Pokja belum menggunakan
instrumen yang sama (keanggotaan, struktur organisasi
& pembiayaan);

Peran Pokja sebagai penggerak kolaborasi penanganan


kumuh sudah terjadi walaupun belum merata di seluruh
kota/Kabupaten, hal ini mengindikasikan bahwa peran
Pemda sebagai Nakhoda belum berfungsi dengan
optimal; Belum ada kebijakan untuk memperkuat Pokja PKP
dalam mengkoordinasikan stakeholder dalam
penanganan kumuh mulai dari perencanaan,
Pemda belum banyak melakukan inisiatif dalam
pelaksanaan dan perhitungan pengurangan luasan
mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk percepatan
kumuh;
penanganan kumuh karena masih menganggap KOTAKU
sebagai project Pemerintah Pusat;

Pokja PKP baru dilatih terkait review MP/RP2KPKP


Belum ada Inovasi kebijakan, beberapa Kota/Kab pada bulan November dan hanya untuk 44
memiliki karakteristik permasalahan yang rumit dalam
Kota/Kabupaten; belum optimal dalam mewadahi
penanganan kumuh, seperti pengembangan untuk
kawasan bantaran sungai, pesisir pantai, permukiman keterpaduan perencanaan dan penganggaran
lahan ilegal;
Kabupaten/Kota belum memiliki basis data terpadu
dalam kerangka penanganan permukiman kumuh; (data
baseline oleh sebagian Pokja masih dipandang
sebagai data internal KOTAKU yang dimanfaatkan
Pemda);
Keberfungsian Pokja
Memberikan pemahaman yang utuh kepada Pokja
PKP tentang indikator penilaian keberfungsian Pokja
PKP dalam mendukung penanganan kumuh, melalui
berbagai cara dalam setiap kesempatan;

BOP & Rencana Kerja Pokja


Melakukan advokasi kepada Pemda untuk
mengalokasikan BOP Pokja setiap tahunya.
Memfasilitasi Pokja dalam penyusunan rencana kerja
Kapasitas dan Integritas Pokja PKP
yang berorientasi pada penanganan kumuh;
Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Pokja PKP
sebagai lembaga yang dipercaya untuk POKJA
Kolaborasi Kota/Kab
menghasilkan rekomendasi dan inisiasi percepatan
Memaksimalkan peran Pokja dalam menggerakan
penanganan kumuh yang digunakan dalam
aktivitas kolaborasi tingkat Kota/Kabupaten, melalui
pengambilan keputusan oleh Kepala Daerah;
pertemuan rutin dan kunjungan lapangan dengan
seluruh stakeholder potensial;

Inovasi Produk Kebijakan


Pokja PKP menginisiasi dan merekomendasikan
berbagai produk kebijakan dan penganggaran
yang mendukung penanganan kumuh terutama
terkait permasalahan yang rumit, seperti
pengembangan untuk kawasan bantaran rel kereta
api, sempadan sungai, pesisir pantai, permukiman
lahan ilegal.
RPJMD KAB/KOTA

RPJMN RPJMD PROV

POKJA
PKP
PROGRAM
CSR SDG’S
SWASTA GOAL 6 & 11
BUMN
BANK
PROGRAM K/L,
DAK

Sumber : bahan paparan Bappenas


KOORDINASI
MENINGKAT

 LUAS KUMUH
PEMBANGUNAN BERKURANG
ANGGARAN SEMAKIN EFEKTIF  ANGKA RTLH MENURUN
MENINGKAT DAN EFISIEN  ANGKA BACKLOG
MENURUN

KUALITAS DATA
DAN
PERENCANAAN
MENINGKAT

Sumber : bahan paparan Bappenas


Fungsi Pokja PKP Nasional:
 Kebijakan, strategi, program
AGENDA PEMBANGUNAN  Kerangka Koordinasi, pengendalian, dan
NASIONAL Pokja PKP dan AMPL Nasional pemantapan pelaksanaan
 Arah pencapaian target RPJMN dan SDGs
 Pengembangan dan Pengawasan
pelaksanaan
 Kerangka monev.

Nasional

Fungsi Pokja PKP Provinsi:


 Koordinasi program
AGENDA PEMBANGUNAN Pokja PKP/AMPL Provinsi  Advokasi pemerintah kab/kota
PROVINSI  Advokasi dan supervisi perencanaan dan
implementasi
 Fasillitasi pelaksanaan program
Provinsi  Sinkronidasi program dan kegiatan.

Fungsi Pokja PKP Kab/Kota


 Koordinasi program
AGENDA PEMBANGUNAN  Advokasi SKPD dan stakeholders kab/kota
KAB/KOTA Pokja PKP/AMPL Kab/Kota  Advisori: memberi input strategis dalam
perencanaan dan penganggaran
kab/kota
Kab/Kota

Sumber : bahan paparan Bappenas


Prog A K/L1 Prog B K/L 2 Prog A K/L 1 Prog A K/L 2

CCMU-Pokja Nasional
PRINSIP:
Menempatkan seluruh jajaran
Provinsi (melalui Pokja) pemerintah dari provinsi
sampai kab/kota sebagai
pemilik program
Kab/Kota Kab/Kota
(melalui (melalui
Pokja) Pokja)

Kawasan 1 Kawasan 2 Kawasan 1 Kawasan 2

Sumber : bahan paparan Bappenas


Swasta/
Dunia
usaha
Pemerintah
Masyarakat
Pusat

Pemerintah
BUMN/D
Kab/Kota

KETERPADUAN
Pemerintah PROGRAM
Donor LN
Provinsi
(FOKUS &
TUNTAS)
Champion & Data SIM RAD, RKP &
Motivator Terpadu RP3
Pelatihan Manajemen
Nasional Online Komprehensif Perencanaan & Anggaran

Pelatihan Keterampilan
& Analisis Data Implementasi Target Kumuh
Jejaring & Program 0 Ha &
Kemitraan Efektif & Pemenuhan
Pelatihan Motivasi Efisien SDG’s
& Fasilitasi

Pelatihan Advokasi & Wasdal, e-mon & Pengurangan Kumuh


Entrepreneur e-evaluation Online & SDG’s online
• Regulasi pembentukan Pokja PKP Kab/Kota ?
• Pendampingan dan fasilitasi Pokja PKP? Sejauh mana intervensi
pendampingan Kotaku (Komponen I) kepada Pokja PKP di
tinjau dari regulasi yang ada (UU 23/2015)?
• Indikator kinerja Pokja PKP yang dapat menyimpulkan Pokja
PKP dikatakan berfungsi itu seperti apa?
• Bagaimana peran Komponen I dalam pengembangan
kebijakan Pokja PKP?
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH kotaku.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai