Anda di halaman 1dari 17

HEATSTROKE

OTHE AHMAD S 1210211156


Definisi

 Heat stroke adalah keadaan dimana suhu tubuh meningkat


hingga 400 C (1040F) atau lebih dan berhubungan dengan
disfungsi dan tanda-tanda kegagalan sistem organ yang multipel.
 Heat stroke dapat disebabkan karena kenaikan suhu lingkungan,
atau aktivitas yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
 Apapun penyebabnya diperlukan penanganan medis segera untuk
mencegah kerusakan dan organ lainnya.
Klasifikasi Heat stroke

 Exertional Heat Stroke (EHS)


 Classic/Nonexertional Heat Stroke (NEHS)
Exertional Heat Stroke (EHS)

 Exertional heat stroke pada umumnya terjadi pada individu-individu


muda yang terlibat dalam aktivitas
berat dalam jangka
waktu yang lama pada lingkungan yang panas,
misalnya atlet, pemadam kebakaran, dan anggota militer.
Classic/Nonexertional Heat Stroke
(NEHS)
 Classic Nonexertional heat stroke (NEHS) pada umumnya
menyerang orang yang tidak bisa mengontrol
lingkungannya dengan intake cairan, misalnya pada usia
lanjut, orang-orang yang memiliki penyakit kronis, dan pada bayi
atau anak-anak.
 Classic NEHS biasanya terjadi pada suhu lingkungan sangat tinggi
dan biasanya terjadi pada daerah yang tidak pernah mengalami
suhu tinggi, namun mendadak terjadi perubahan suhu menjadi
tinggi, sehingga banyak individu yang mengalami kegagalan
adaptasi suhu didaerah tersebut dan terjadilah heat stroke.
 Dengan meningkatnya suhu karena pemanasan global (global
warming), angka insidensi terjadinya heat stroke diprediksi akan
meningkat.
Etiologi

 Disfungsi hipotalamus sehingga menyebabkan kegagalan


termoregulasi, misal pada usia lanjut, bayi dan anak-anak.
 Volume intravaskuler yang tidak memadai.

 Disfungsi jantung.
 Gangguan pada kulit yang mengganggu pelepasan
keringat.

 Konsumsi obat-obatan yang dapat mengganggu


pembuangan panas.
P
A
T
O
F
Gejala

 EHS ditandai oleh keadaan


 hipertermia,
 diaforesis, dan
 perubahan sensorium suhu yang bisa secara mendadak muncul
selama kegiatan fisik yang berlebihan pada lingkungan yang
panas.
 Gejala yang muncul diantaranya:
 Spasme muskular dan perut (cramping), mual, muntah, diare,
sakit kepala, pusing, dispneu, dan kelelahan.
 Classic NEHS ditandai oleh keadaan
 hipertermia, anhidrosis, dan perubahan sensorium suhu yang
berkembang setelah periode kenaikan suhu yang lama (prolonged
elevations) dalam lingkungan yang panas.
 Gejala gangguan CNS juga muncul, misalnya
 halusinasi, delusi, sikap yang irasional, bahkan sampai koma.
 Gejala anhidrosis terjadi pada
 tingkat lanjut dan mungkin saja tidak terlihat saat pemeriksaan.
Pemeriksaan

Pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda sebagai berikut:


 Suhu: Suhu diukur per rektal, di atas 41 ° C, namun bisa lebih rendah
karena mekanisme pengeluaran panas panas yang terjadi.
 Pulse: Takikardia mencapai 130 kali per menit.
 Tekanan darah: biasanya normal atau hipotensi. Hal ini disebabkan
oleh sejumlah faktor, termasuk vasodilatasi dari pembuluh kulit,
penyatuan darah dalam sistem vena, dan dehidrasi. Hipotensi juga
bisa disebabkan kerusakan miokard. Hal ini biasanya akan kembali
normal seiring menurunnya suhu tubuh.
 Pernafasan: biasanya terjadi takipneu karena stimulasi dari sistem
saraf pusat.
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah, didapatkan


 hipernatremi, hiperkalemi, peningkatan kreatinin kinase
pada rhabdomyolisis (keluarnya kandungan sel otot, seperti:
myoglobin, potassium, phosphate, dll kedalam plasma),
peningkatan nitrogen urea darah, dan hematokrit meningkat.
 Pemeriksaan urinalisis, didapatkan sel darah putih atau merah,
dan peningkatan protein dan mioglobin.
 Elektrokardiogram dapat menunjukan gambaran perubahan
segmen ST dan gelombang T dengan menunjukan iskemia
miokardium
Diagnosis

 Heat
stroke didiagnosis dengan
tanda-tanda:
Suhu rectal >400C (1040F) saat terjadi
serangan heat stroke
Gejala disfungsi sistem saraf pusat
Prognosis

 Prognosis baik jika:


 Pengenalan yang cepatdan penanganan
yang tepat, kelangsungan hidup dapat mencapai
90-100%.
 Prognosis buruk jika:
 Penanganan terlambat lebih dari 2 jam dari
onset kejadian.
 Kematian pada petugas pemadam kebakaran yang
terkena heat stroke mencapai 80%.
Talak

#1
immediate cooling untuk menurunkan suhu sampai 39,40C (102,90F)
dengan cara:
 perendaman dengan air dingin, jika tidak tersedia bisa
menggunakan handuk air dingin yang diletakkan di kepala, badan
dan kaki.
 body cooling unit.
 ice packs.
#2
supportive care untuk mencegah komplikasi dengan cara:
 stabilkan sirkulasi dengan resusitasi cairan.
 oksigen untuk mendukung fungsi respirasi.
 fluid resuscitation and forced dieresis untuk mempertahankan fungsi
ginjal.
 atasi gangguan ketidakseimbangan elektrolit.
#3
Farmakologi
 Klorpromazin (Thorazine) digunakan sebagai relaksan otot dan
menghambat menggigil jika suhu terlalu cepat berkurang.
 Ekspansi volume sirkulasi dengan saline normal.
 Forced diuresis dengan furosemid, mannitolm dan sodium jika
terjadi rhabdomyolysis.
 Benzodiazepin jika terjadi kejang.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai