PSIKOSIS POST-PARTUM
Disusun oleh:
Nerissa Alviana Sutantie
2017-84-040
Pembimbing:
dr. Sherly Yakobus, Sp.KJ
mmm
I. Identitas
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 22 Tahun
No Rekam Medik : 000033
Agama : Islam
Alamat : Ponegoro
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan : SMP
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2018
Tempat Pemeriksaan : Poli Jiwa RSKD Passo, Ambon
Pengantar : Suami
II. ANAMNESIS
Keluhan utama: perasaan khawatir berlebihan
mmm
III. Pemeriksaan Fisik IV. Status Neurologis
mmm
VI. STATUS PSIKIATRI
Bicara: lancar, spontan, intonasi biasa
Emosi (mood/afek): mood eutemia/afek serasi
Gangguan pikiran dan persepsi
1. Bentuk pikir:-
2. Isi pikir/ide/waham/persepsi: waham dan halusinasi auditorik tidak
ada
Memori dan orientasi
1. Memori
a. Segera: baik (pasien dapat mengingat nama pemeriksa)
b. Pendek (baru): baik (pasien dapat mengingat jenis makanan yang
baru dimakan saat pagi)
c. Menengah: baik (pasien dapat mengingat pekerjaan suami dan
kejadian yang terjadi di rumahnya beberapa bulan sebelum masuk
rumah sakit)
d. Panjang: baik (pasien dapat mengingat tanggal lahirnya)
2. Orientasi
a. Tempat: baik (pasien tahu dimana ia berada sekarang)
b. Orang: baik (pasien menyebutkan nama pasien lain yang dirawat
bersamaan)
c. Waktu: baik (pasien dapat menyebutkan bulan dan tahun saat ini)
Tilikan/insight: derajat 5 (pasien sadar bahwa dia sakit dan butuh
bantuan serta mengetahui penyebabnya namun belum bisa melakukan
pengobatan dengan baik)
mmm
VII. Pemeriksaan penunjang: Tidak dilakukan
VIII. RESUME
Pasien masuk RS untuk yang pertama kali diantar oleh suaminya dengan
keluhan mengamuk gelisah dan marah-marah, berbicara sendiri, tertawa
sendiri dan tidak bisa tidur nyenak sejak 1 bulan yang lalu. Saat ini, pasien
sering merasa khawatir berlebihan terhadap anak ketiganya yang sekarang
tinggal bersama neneknya di Irian.
Awal perubahan perilaku pasien sejak 2 minggu setelah pasien
melahirkan anak ketiganya yang saat ini berusia 6 bulan. Menurut
keterangan suami pasien, perubahan perilaku yang terjadi adalah pasien
sering merasa cemburu berlebih saat suaminya dekat dengan wanita lain.
Pasien juga mendengar suara berbisik di telinganya yang menyuruhnya
membunuh suaminya, tetapi sekarang sudah tidak lagi.
Sebelum sakit, pasien mengaku mendapat perlakuan baik dari suami
maupun keluarganya. Riwayat infeksi tidak ada (-) dan riwayat trauma (-).
Pasien dapat beraktivitas dengan normal setelah keluar RS. Riwayat kejang
tidak diketahui, riwayat merokok dan alkohol (-). Riwayat penggunaan obat-
obatan tidak diketahui dan tidak ada (-) riwayat penyakit yang sama dalam
keluarga (-).
IX. DIAGNOSIS X. PLANNING XI. PROGNOSIS
KERJA
• Risperidone tab 2 mg • Ad vitam: bonam
• Axis 1: Psikosis post
(2x sehari) • Ad sanationam: bonam
partum
• Chlorpromazine tab Ad fungsionam: bonam
• Axis 2: -
100 mg (0-0-1/2)
• Axis 3: -
• Axis 4: masalah
dengan primary
support grup,
psikososial dan
lingkungan lain
• Axis 5: Global
Assessment
Functioning (GAF)
score 90-81 yaitu
gejala minimal,
berfungsi baik, cukup
puas, tidak lebih dari
masalah harian biasa.
mmm
PEMBAHASAN
mmm
Kriteria Psikotik Akut dan Sementara
(PPDGJ III)
Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang
diberikan untuk cirri-ciri utama terpillih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang
dipakai ialah:
Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang= jangka waktu gejala-
gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodormal
yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai cirri khas yang menentukan
seluruh kelompok.
Adanya sindrom yang khas (berupa “polinorfik:” = beraneka ragam dan
berubah cepat atau “schizophrenia-like”= gejala skizofrenik yang khas
Adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu ada, sehingga
dispesifikasikan dengan karakter ke-5; .x0= Tanpa penyerta stress akut;
.x1= dengan penyerta stress akut). Kesulitan atau problem yang
berkepanjangan tidak boleh dimasukan sebagai sumber stress dalam
konterks ini
Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manic
(F30.-), walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala afektif individual
dapat menonjol dari waktu ke waktu.
Tidak ada penyebab organic, seperti trauma kapitis, delirium atau demensia.
Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol atau obat-obatan.
Etiologi gangguan psikotik
Fungsional
Organik
(non-organik)
Psikosis Post-partum: Definisi
Psikosis postpartum adalah kondisi sakit mental berat
yang ditandai dengan respon emosional berat dan
ekstrim kepada bayi yang baru lahir, walaupun
terkadang dapat membahayakan anaknya.
• Konflik ini mempunyai peranan dalam menentukan identitas dirinya sebagai seorang
Konflik ibu yang tak dapat berkomunikasi dengan bayinya, menghambat ibu menemukan
jati dirinya dan merupakan hambatan dini hubungan timbal balik antara ibu dan
psikodinamik anak
Antipsikotik
Rawat inap Mood stabilizer Antidepresan
BZD
Konsul
ECT
psikiater/psikolog
Psikosis Post-partum: Prognosis
mmm
KESIMPULAN
Psikosis postpartum ialah suatu sindrom yang ditandai oleh
depresi berat dan waham dengan gejala khas psikosis yaitu
gelisah, agitasi, emosi labil, insomnia serta pikiran atau
tindakan yang dapat membahayakan bayi dll. Psikosis
postpartum jarang ditemukan namun sering terjadi rekurensi
pada kehamilan yang sebelumnya mengalami psikosis
postpartum ini.
mmm