Anda di halaman 1dari 30

Campak

 Campak merupakan penyakit infeksi akut, kebanyakan menyerang anak-


anak dan disebabkan oleh virus (WHO, 2004).
 Campak atau morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai
dengan 3 stadium yaitu stadium prodromal (Kataral), stadium erupsi dan
stadium konvalensi, yang di manifestasikan dengan demam, konjungtivis
dan bercak koplik (ilmu kesehatan anak edisi 2th 1991. FKUI).
 Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara dari
seorang yang terifeksi ke orang lain yang rentan (Brunner & Suddart, vol 3,
2001).
Etiologi
 Campak disebabkan oleh
paramyxovirus, virus dengan rantai
tunggal RNA yang memiliki satu tipe
antigen.
 Manusia merupakan satu-satunya
pejamu alami bagi penyakit ini. Virus
campak mengenai traktus respiratorius
atas dan kelenjar limfe regional dan
menyebar secara sistemik selama
viremia yang berlangsung singkat
dengan titer virus yang rendah.
 Masa inkubasi campak adalah 10-14
hari sebelum gejala muncul.
Manifestasi Klinis

Secara umum gejala atau tanda-tanda campak menurut depkes (2008)


adalah :
1. Suhu badan biasanya ±38˚ selama tiga hari atau lebih, disertai salah satu
gejala batuk pilek mata merah dan berair.
2. Gejala yang khas adalah adanya koplik’s spot atau bercak putih
keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam (mucosa bucal).
3. Bercak kemrahan/rash yang dimulai dari belakang telinga pada tubuh
berbentuk makulo popular selama tiga hari atau lebih, dalam 4-7 hari
akan menyebar ke seluruh tubuh.
4. Kemerahan makulo popular setelah 1 minggu sampai 1 bulan berubah
menjadi kehitaman (Hiperpigmentasi) disertai kulit bersisik.
Imunisasi Campak
Imunisasi campak adalah imunisasi yang digunakan
untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada
anak karena penyakit ini sangat menular. Imunisasi
campak efektif untuk memberi kekebalan terhadap
penyakit campak sampai seumur hidup. Penyakit
campak yang disebabkan oleh virus yang ganas ini
dapat dicegah jika seseorang mendapatkan
imunisasi campak, minimal dua kali yakni semasa usia
6 bulan – 59 bulan dan masa SD (6-12)
Fungsi
Imunisasi campak ditujukan untuk
memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak. Fungsinya adalah
untuk menambah kekebalan yang
dihasilakan oleh vaksin campak akan
berlangsung seumur hidup, sama
dengan kekebalan yang diperoleh
secara alamiah yaitu setelah terkena
penyakit campak.
Vaksinasi dan jenis vaksin

 Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.


Setiap dosis 90,5ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infektive
unit virus strain CAM 70, dan tidak lebih dari 100 meg residu
kanamycin dan 30 meg residu erytromicyin. Vaksin ini berbentuk
vaksin beku kering yang harus dilarutkan hanya dengan pelarut
steril yang tersedia secara terpisah untuk tujuan tersebut. Vaksin ini
telah memenuhi persyaratan WHO untuk vaksin campak.
Cara pemberian dan dosis

Menurut WHO (1973) imunisasi campak cukup dilakukan 1 kali suntikan setelah
bayi berumur 9 bulan.
 Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat dilakukan
pada umur 9-11 bulan, dengan dosis 0.5 CC. Dianjurkan pemberiannya
sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia bayi 9
bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika
sampai usia 12 bulan anak belum mendapatkan imunisasi campak, maka
pada usia 12 bulan ini anak harus diimunisasi MMR (Measles Mumps
Rubella).
 Sebelum di suntikan, vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan dengan
pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml pelarut.
Kemudian suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara
subkutan. Cara pemberiannya, yaitu :
1. Atur bayi dengan posisi miring diatas pangkuan ibu dengan
seluruh lengan telanjang.
2. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi, dan gunakan
jari-jari tangan untuk menekan ke atas lengan bayi.
3. Vaksin dilarutkan dengan pelarut vaksin campak kering
sebanyak 5 mL pada setiap vial 10 dosis dan 10 mL pada
setiap vial 20 dosis.
4. Imunisasi campak terdiri dari satu dosis tunggal 0,5 mL
disuntikan secara subkutan pada lengan bagian atas
setelah dilarutkan dengan pelarutnya, diberikan pada anak
umur 9 bulan.
5. Cepat tekan jarum ke dalam kulit yang menonjol ke atas
dengan sudut 45 derajat.
6. Usahakan kestabilan posisi jarum.
7. Dalam keadaan wabah imunisasi dapat diberikan mulai
umur 6 bulan disusul dengan suntikan ulangan 6 bulan
kemudian dengan 1 dosis 0,5 mL secara subkutan.
Komposisi
Tiap dosis (0,5 mL) vaksin yang sudah dilarutkan
mengandung:
1. Zat aktif:
a. Virus Campak strain CAM 70 tidak kurang dari
1.000 CCID50*
b. * CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50
2. Zat tambahan:
a. Kanamisin sulfat tidak lebih dari 100 mcg
b. Eritromisin tidak lebih dari 30 mcg
3. Pelarut mengandung :
a. Air untuk injeksi
Kekebalan

Daya proteksi imunisasi sangat tinggi, yaitu 96-99%.


Menurut penelitian, kekebalan yang diperoleh ini
berlangsung seumur hidup, sama dengan anak yang
memperoleh campak secara alamiah
Reaksi Imunisasi

Biasanya tidak dapat terjadi reaksi akibat


imunisasi, mungkin terjadi demam ringan
dan Nampak sedikit bercak merah pada
pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8 hari
setelah penyuntikan mungkin pula terjadi
pembengkakakan pada tempat
penyuntikan
Interaksi dengan obat lain
Vaksin campak tetap aman dan efektif jika diberikan
bersamaan dengan vaksin-vaksin DT, Td, TT, BCG, Polio
(OPV dan IPV), Hepatitis B dan Yellow Fever. Obat-obat
imunosupresan (kortikotropin, kortikosteroid, alkylating
agents, antimetabolites, terapi radiasi) : mengurangi
respon terhadap vaksin campak. Imunoglobulin dan
produk-produk darah (whole blood, packed red blood
cells, plasma) : mengganggu respon imun terhadap
vaksin campak
Efek Samping
Efek samping dari vaksinasi ini, yaitu demam ringan dan
kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari
setelah vaksinasi. Terjadinya Encephalitis setelah vaksinasi
pernah dilaporkan yaitu dengan perbandingan 1 kasus
per 1 juta dosis yang diberikan
Kontraindikasi
Adapun Kontraindikasi pemberian imunisasi campak adalah :
1. Anak dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam.
2. Anak dengan penyakit gangguan kekebalan.
3. Anak dengan penyakit tbc tanpa pengobatan
4. Anak dengan kekurangan gizi berat
5. Anak dengan penyakit keganasan.
6. Anak dengan kerentanan tinggi terhadap protein telur,
kanamisin dan eritromisin (antibiotik).
Penyimpanan
Vaksin campak beku-kering harus disimpan pada suhu
di bawah 8ºC (kalau memungkinkan di bawah 0ºC)
sampai ketika vaksin akan digunakan. Tingkat stabilitas
akan lebih baik jika vaksin (bukan pelarut) disimpan
pada suhu -20ºC. Pelarut tidak boleh dibekukan tetapi
disimpan pada kondisi sejuk sampai dengan ketika
akan digunakan. Vaksin harus terlindung dari sinar
matahari. Daluwarsa 2 tahun. Vaksin yang telah
dilarutkan hanya dapat digunakan pada hari itu juga
(maksimum untuk 8 jam) dan itupun berlaku hanya jika
vaksin selama waktu tersebut disimpan pada suhu 2-
8°C, serta terlindung dari sinar matahari
IMUNISASI MENINGITIS
Definisi meningitis
 Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari
meninges,lapisan yang tipis/encer yang mengepung
otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung,
disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau protozoa,
yang dapat terjadi secara akut dan kronis.
(Harsono.2003)
Etiologi
Penyebab meningitis terbagi atas beberapa
golongan umur :
1.Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta
hemolitikus, Listeria monositogenes
2.Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza,
meningococcus, Pneumococcus.
3.Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa :
Meningococcus, Pneumococcus. (Japardi,
Iskandar. 2002)
Manifestasi klinis
Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si
penderita serta virus apa yang menyebabkannya.Gejala
pada bayi yang terkena meningitis, biasanya menjadi
sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih
keras dan nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa
kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti tangannya
membuat gerakan tidak beraturan. (Japardi, Iskandar.,
2002)
Imunisasi Meningitis
 Vaksin meningitis yaitu suatu prosedur penyuntikan
antigen bakteri penyebab meningitis yang sudah
dilemahkan ke dalam tubuh manusia agar tubuh
menghasilkan zat kekebalan terhadap penyakit
menginococcal atau meningitis.
Jenis vaksin meningitis
 Saat ini terdapat beberapa jenis vaksin untuk
menangkal infeksi kuman Neisseria meningitidis, seperti
misalnya jenis vaksin meningitis polysacharide (MPSV4)
dan jenis vaksin meningitis conjugate (MCV4). Baik
jenis vaksin dari MPSV4 ataupun yang dari jenis MCV4,
keduanya adalah vaksin quadrivalent yang
mengandung antigen untuk 4 jenis serotype kuman
Neisseria penyebab penyakit meningitis, yaitu jenis
serotype A, C, Y dan W135.
 Sedangkan serotype B yang juga dapat
menyebabkan penyakit meningtis (sepertiga kasus
penyakit meningitis disebabkan oleh serotype B ini)
belum tercakup dalam semua jenis vaksin anti
meningitis yang sudah beredar saat ini
Kelemahan
Kelemahan dari vaksin jenis polisakharida ini adalah
tidak bersifat T cell dependent immunity, sehingga
mempunyai efektifitas yang rendah untuk bayi dan anak
kecil berusia dibawah 2 tahun, juga tidak mempunyai
efektifitas yang dapat bertahan lama (efek booster vaksin
atau long term immunologic memory). Akibatnya vaksin
meningitis jenis polisakharida ini hanya bisa diberikan pada
anak yang telah berusia diatas 2 tahun dan orang
dewasa, juga usia lanjut hingga diatas usia 55 tahun.
Cara pemberian dan dosis
Cara Pelarutan dan Cara Imunisasinya adalah sebagai berikut :
 Ambil cairan pelarut, seluruh cairan pelarut disedot ke
dalam spuit kemudian dimasukkan ke dalam botol vaksin,
kocok perlahan-lahan sampai vaksin larut semua.
 Vaksin yang telah dilarutkan disimpan dalam termos es
atau lemari es dengan suhu 2 – 8°C
 Vaksin diberikan dengan dosis 0,5 cc untuk umur 2 tahun
ke atas dan 0,3 cc untuk umur di bawah 2 tahun
 Kulit di lengan kiri atas didesinfeksi dengan kapas alcohol
kemudian dengan menggunakan spuit 1 cc vaksin
disuntikkan secara subkutan dalam.
 Vaksin yang telah dilarutkan dan atau sisa vaksin yang
telah dipakai tidak dapat digunakan lagi setelah 8 jam.
Usia Minimal Saat Dosis Vaksin dan Nama Dosis Booster / Dosis Cara Pemberian Vaksin
Vaksinasi Vaksin Penguat
9 bulan – 23 bulan 2 dosis Menactra (Sanofi Bila perlu diberikan dosis Suntikan Intra Muskular /
Pasteur) ulangan saat anak berusia 3 IM
Interval 3 bulan diantara dosis tahun atau 5 tahun

2 tahun – 55 tahun 1 dosis vaksin MCV4 (Meningitis Diulang setiap 5 tahun Suntikan Intra Muskular /
Conjugate Vaccine 4) kemudian (Bisa pilih vaksin IM
(Bisa pilih vaksin Menactra dari Menactra atau vaksin
Sanofi Pasteur atau vaksin Menveo)
Menveo dari Novartis)

56 tahun 1 dosis vaksin MPSV4 / Diulang setiap 5 tahun Suntikan Sub Cutan / SC
(Meningitis Polisacharide kemudian dengan vaksin
Vaccine 4), vaksin Menomune MPSV4
dari Sanofi Pasteur
Komposisi

Komposisi vaksin dan kemasan Vaksin ACW135Y adalah


Preparat poshacarida yang diambil dari bahan neiserria
meningitis group ACW135Y.
Efek samping
1. Efek Samping Ringan
nyeri atau kulit kemerahan di daerah bekas suntikan. Efek samping ini
biasanya akan segera mereda hanya dalam waktu 1 atau 2 hari.
dapat juga mengalami gejala demam.
2. Efek Samping Berat
suatu reaksi alergi berat yang bisa saja membahayakan jiwa. Efek
samping ini dapat terjadi dalam waktu hanya beberapa menit
sampai dengan beberapa jam setelah pemberian vaksin
Efek samping yang bias ditimbukan juga oleh vaksin penyakit
meningitis ini antara lain rasa sakit, kemerahan dan juga bengkak di
lokasi suntikan
Kontraindikasi
Menurut literature pemberian vaksinasi meningitis
dikontraindikasikan pada kondisi kondisi seperti :
1. Kehamilan, kecuali si ibu sangat riskan terkena
meningitis.
2. Alergi terhadap komponen vaksin, toxoid difteri, dll.
3. Sedang sakit demam, sangat disarankan agar
memvaksin anak dalam kondisi sehat.
4. Sedang sakit berat.
5. Memiliki riwayat Guillain barre sindrom.
Penyimpanan
Penyimpanan vaksin harus dalam lemari es
pada suhu 2 – 8°C b. Pelarut dapat disimpan
dalam suhu kamar.
Efikasi vaksin, Daya lindung dan Imunisasi Ulang
(Revaksinasi)

1. Efikasi vaksin : 95%


2. Daya lindung/proteksi kekebalan 2 tahun, antibody terbentuk 10 hari
setelah imunisasi
3. Imunisasi ulang dilakukan setelah 2 tahun 8.

Anda mungkin juga menyukai