Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus

TINEA KAPITIS

Fatimah B Usman
201720401011171

SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD GAMBIRAN KEDIRI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
Definisi

• Dermatofitosis adalah infeksi jamur dermatofita pada jaringan


mengandung keratin yaitu kulit, rambut dan kuku
• Tinea kapitis  kelainan kulit dan rambut kepala yang
disebabkan spesies dermatofita.
Epidemiologi

• anak- anak usia antara 3 sampai 14 tahun


• Prevalensi keseluruhan dari negara carrier adalah
sekitar 4% di Amerika Serikat, dengan prevalensi
puncak sekitar 13% pada anak perempuan dari sub-
Sahara keturunan Afrika Amerika
Etiologi

Dermatofita termasuk kelas Fungi imperfecti, yang terbagi


dalam 3 genus, yaitu
• Trichophyton
• Microsporum
• Epidermophyton
Etiologi
• Penyebab 3 spesies :

Microsporum

Trichophyton
Epidermophyton
Patogenesis
• Dermatofita  menyerang kulit kepala  mensintesis
keratinase
mencerna keratin
mempertahankan keberadaan jamur di struktur
keratin
• Rambut kulit kepala  menjebak jamur
Gejala klinis

 Anak >>
 Manifestasi klinis :
1. Gray Patch
• Papul eritematosa sekitar rambut ( radang ringan melebar,
bercak pucat bersisik  rambut jadi abu-abu, tidak berkilat,
mudah patah menyebabkan alopesia dan bisa gatal ringan/ sangat
gatal.
• Lesi tampak berskuama, hiperkeratosis, dan berbatas tegas
karena rambut yang patah.
Manifestasi klinis tinea kapitis

2. Kerion
• pustula, folikulitis nodul eritematosa, inflamasi  jaringan
parut  alopesia
• Limfadenopati servikalis posterior
• Lesi biasanya gatal dan dapat disertai nyeri
• lampu wood (+) hijau terang
Manifestasi klinis tinea kapitis
Manifestasi klinis tinea kapitis
3. Black dot

• rambut patah tepat pada muara folike


• kronis, dan dapat berlangsung sampai
dewasa
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang :
 Lampu wood  warna hijau terang (spesies
Microsporum)
 KOH  deretan spora diluar rambut (ektothriks)
 deretan spora didalam rambut
(endothriks)
 Kultur (media SDA)
Lampu Wood
KOH
Di rambut tipe ektotrik yaitu artrokonidia
tampak di luar rambu
Rambut tipe ektotrik dan endotrik5
KULTUR

dilakukan untuk memastikan


spesies penyebab  dengan
media Sabouraud’s Dextrose Agar
(SDA) + Chloramphenicol +
Cyclohexamide (Actidion) :
Mycobiotik-Mycosel, tumbuh
rata- rata 10-14 hari.
Jamur : Microsporum ferruginium (Tinea kapitis tipe gray
patch
Penatalaksanaan
• Non-medikamentosa
1. Menghindari dan mengeliminasi agen penyebab
2. Mencegah penularan
• Medikamentosa :
Terdapat beberapa obat yang dapat dipilih sesuai dengan indikasi sebagai berikut
Topikal
Oral
Penatalaksanaan
Edukasi

• Menjaga kebersihan terutama daerah kepala (lesi)


• Hindari menggaruk daerah kepala (lesi)
• Mematuhi pengobatan yang diberikan untuk mencegah
resistensi obat.
Prognosis

• Bila diobati dengan benar, penyakit akan sembuh dan tidak


kambuh, kecuali bila terpajan ulang dengan jamur penyebab.
BAB 2
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : An. x
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 6 tahun
BB : 29 Kg
Alamat : Kediri
Tanggal pemeriksaan : 14/06/2019
22

Anamnesis

Keluhan
Utama
Rambut rontok
Riwayat Penyakit Sekarang

Rambut rontok dibagian tengah kepala.

Sajak kurang lebih 2 bulan ini

Awalnya rambut rontok hanya sedikit, makin lama


semakin luas dan banyak.

Gatal (+) kadang-kadang, bersisik (+) .

Pasien belum pernah berobat sama sekali


Riwayat Penyakit Dahulu :
• Sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan seperti ini
• Riwayat konsumsi obat-obatan : -

Riwayat Penyakit Keluarga : dikeluarga tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien

Riwayat Alergi : obat (-)

Riwayat sosial : dirumah tidak ada hewan peliharaan, mandi 2 kali sehari
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Berat Badan : 29 Kg
Status Dermatologis :
Regio kapitis terdapat macula
eritematosa batas tegas dilapisi
squama berwarna keabuan, disertai
dengan alopesia setempat.
Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan

Diagnosis : Tinea Kapitis


Diagnosis Banding :
• Alopesia areata
• dermatitis seboroik
Planing Diagnosis
• Pemeriksaan lampu Wood
• Pemeriksaan KOH
Planing monitoring

• Keluhan Pasien
• Efloresensi
Planning Terapi

 Medikamentosa
Shampo ketokonazol 2%  setiap 2 hari
Griseofulvin 1 x 300 mg tab  6-8 minggu
 Non medikamentosa
- Menjaga kebersihan pada daerah lesi
- Dilarang untuk menggaruk daerah lesi
- Tidak memberikan oles-oles tambahan selain dari dokter
Edukasi

• Menjelaskan pada keluarga pasien tentang


penyakitnya dan pengobatan yang akan diberikan
• Menjelaskan cara pemakaian obat dan berapa lama
pengobatannya.
• Menjaga kebersihan dengan baik terutama daerah
kepala, menjaga kebersihan dengan mandi
• Dilarang untuk menggaruk daerah yang gatal, karena
dapat memperparah kondisi
BAB 3
PEMBAHASAN
Epidemiologi
• Kasus • Referensi
Pasien anak laki-laki usia 6 tahun - Fitzpatrick’s Dermatology, 9th edition
VOL 1. New York: McGraw Hill. 2019
- Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine, 8th edition VOL II. New
York: McGraw Hill. 2012
Angka kejadian tinea kapitis lebih
sering terkena pada anak-anak
terutama usia 3-14 tahun.
Manifestasi Klinis
• Referensi
• Kasus - Fitzpatrick’s Dermatology,
York: McGraw Hill. 2019.
9th edition VOL 1. New

• Lesi berupa macula - Perdoski,2017 .


eritematosa batas jelas • Inflamasi minimal, rambut pada daerah
dilapisi squama berwarna terkena berubah warna menjadi abu-abu
dan tidak berkilat, rambut mudah patah
keabuan, disertai alopesia
di atas permukaan skalp. Lesi tampak
pada daerah lesi. berskuama,hiperkeratosis, dan berbatas
tegas karena rambut yang patah. Semua
daerah setempat rambut terserang oleh
jamur sehingga terbentuk alopesia
setempat
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien yaitu
Griseofulvin 1 x 300 mg (selama 6-8 minggu).
• Tatalaksana yang diberikan untuk mempercepat waktu
penyembuhan
• Terapi tambahan dapat diberikan shampoo ketokonazole
2%, 2 hari sekali selama 2-4 minggu.
Penatalaksanaan
- Fitzpatrick’s Dermatology, 9th edition VOL 1. New York:
McGraw Hill. 2019.
-Perdoski,2017

Non-medikamentosa
1.Menghindari dan mengeliminasi agen penyebab
2. Mencegah penularan
Medikamentosa :
Terdapat beberapa obat yang dapat dipilih sesuai
dengan indikasi sebagai berikut
1.Topikal
2.Oral
BAB 4
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Dermatofitosis adalah penyakit yang dapat mengenai kulit, rambut dan kuku yang
biasanya disebabkan oleh spesies Trichophyton dan Microsporum.
• Tinea kapitis merupakan penyakit yang sering muncul pada anak- anak usia antara 3
sampai 14 tahun
• Gray patch ringworm merupakan tinea kapitis yang sering ditemukan pada anak-anak.
• Terapi yang dapat diberikan berupa terapi topical dan sistemik yaitu berupa shampoo
ketokonazol 2% dan Griseovulfin tab.
• Prognosis baik jika diagnosis dapat ditegakkan dengan tepat dan pengobatan yang
diberikan tepat serta penggunaan obat teratur
DAFTAR PUSTAKA
• Sewon Kang, MD, MPH Masayuki Amagai, MD, PhD Anna L. Bruckner, MD, Mscs Alexander H.
ENK, MD David J. Margolis, MD, PhD AMY J. Mc Michael, MD Jefrey S. Orringer, MD.
Fitzpatrick’s Dermatology, 9th edition VOL 1. New York: McGraw Hill. 2019.
• Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology, 7th edition.
New York: McGraw Hill. 2013
• Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis
Bagi dokter spesialis kulit dan kelamin Di Indonesia. Tinea Capitis. Jakarta Pusat. 2017
• Menaldi SW Linuwih Sri,Dkk. Atlas berwarna dan synopsis penyakit kulit dan kelamin, ed1.Jakarta,
FKUI,2015.
• Lowel A. Goldsmith, MD, MPH,.Stephen I. Katz, MD, PhD. Barbara A. Gilchrest, MD. AMY S.
Paller, MD . David J. Leffel, MD. Klaus Wollf, MD, Frcp . Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine, 8th edition VOL II. New York: McGraw Hill. 2012.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai