Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH MEKANISME GOOD

CORPORATE GOVERNANCE,
INDEPENDENSI AUDITOR, KUALITAS AUDIT
DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP
MANAJEMEN LABA

WELVIN I GUNA dan ARLEEN HERAWATY


JURNAL BISNIS dan AKUNTANSI
Vol. 12, STIE Trisakti, April 2010
1. Latar Belakang/ Motivasi Riset
2. Rumusan Masalah
3. GrandTheory (teori utama)
4. Kerangka Berpikir
5. Hipotesis
6. Metode Penelitian
7. Hasil
8. Kesimpulan
9. Saran
Seluruh perusahaan yang telah go public
dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
wajib memenuhi kewajiban untuk
menyampaikan laporan keuangan yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) sebelum dipublikasikan kepada publik
sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM.
No Kep. 17/PM/2002.
Scott (2000:296) menyatakan bahwa
pilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan
manajer untuk suatu tujuan tertentu disebut
dengan manajemen laba. Terkait dengan
informasi laba, Statement of Financial
Accounting Concept (SFAC) No. 1
menyatakan bahwa informasi tersebut
merupakan perhatian utama untuk
menaksir kinerja atau pertanggung-
jawaban manajemen
Mekanisme good corporate governance
ditandai dengan adanya kepemilikan
institusional, kepemilikan manajemen,
keberadaan komite audit dan komisaris
independen. Kepemilikan institusional dan
kepemilikan manajemen yang besar
diyakini dapat membatasi perilaku manajer
dalam melakukan manajemen laba.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Gul et al. (2005) ada beberapa indikator
yang dapat digunakan untuk
mendeteksi manajemen laba.
Indikator lain yang dapat digunakan
untuk mendeteksi manajemen laba
adalah independensi auditor, yang
diproksikan menggunakan lamanya
penugasan audit yang digolongkan
menjadi 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
Penelitian ini merupakan
pengembangan dari penelitian yang
dilakukan oleh Gul et al. (2005).
Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya terletak pada
objek penelitian, yaitu perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
1. Apakah kepemilikan institutional berpengaruh terhadap
manajemen laba?
2. Apakah kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap
manajemen laba?
3. Apakah komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba?
4. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen
laba?
5. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap manajemen
laba?
6. Apakah leverage berpengaruh terhadap manajemen laba?
7. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba?
8. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba?
9. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen
laba?
 Teori Keagenan
Teori keagenan menyatakan bahwa
hubungan keagenan merupakan sebuah
persetujuan diantara dua pihak, yaitu
principal (pemilik) dan agent (manajemen).,
dimana principal memberikan wewenang
kepada agen untuk mengambil keputusan
atas nama prinsipel (Jensen dan Meckling,
1976).
Kepemilikan Institutional (X1

Kepemilikan Manajemen (X2)


Komite Audit (X3)

Manajemen Komisaris Independen (X4)


Laba Independensi Auditor (X5)
(Y)
Leverage (X6)
Kualitas Audit (X7)
Profitabilitas (X8)
Ukuran Perusahaan (X9)
1. Pengaruh Kepemilikan Institutional Terhadap Manajemen
Laba
2. Pengaruh Kepemilikan Manajemen Terhadap Manajemen
Laba
3. Pengaruh Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
4. Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Manajemen
Laba
5. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen
Laba
6. Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba
7. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba
8. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba
9. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
 Kepemilikan Institusional (X1)
Jumlah saham yang dimiliki investor institusi
INST 
Total modal saham perusahaan yang beredar
 Kepemilikan Manajemen (X2)
(Jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen)
KPMJ =
(Total modal saham perusahaan yang beredar)
 Komite Audit (X3)
(Jumlah anggota komite audit dari luar)
KMA =
(Jumlah seluruh anggota komite audit)
 Komisaris Independen (X4)
(Jumlah anggota dewan komisaris dari luar perusahaan )
KI =
(Seluruh anggota dewan komisaris perusahaan )
 Independensi Auditor (X5)
Independensi auditor melalui proksi lama
penugasan audit diukur menggunakan skala
nominal dengan variabel dummy.
 Leverage (X6)
Total hutang
LEV =
Total Aset
 Kualitas Auditor (X7)
Kualitas auditor sangat menentukan kredibilitas
laporan keuangan
 Profitabilitas (X8)
Laba Bersih setelah Pajak
ROA =
Total Aset
 Ukuran Perusahaan (X9)
Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan hasil
logaritma dari total aset.
 Manajemen Laba (Y)
TAit /Ait-1 =(NIt-OCFt)/Ait-1
 nondiscretionary accruals
NDAit=α1(1/Ait-1)α2(ΔREVit/Ait-1)α3(PPEit/Ait-1)έit-1
 discretionary accruals
DAit=Tait /Ait-1-NDAit
 multiple regression analysis
DA=β0+β1INST+β2KPMJ+β3KMA+β4KI+β5INDP+β6
LEV+β7K_AUD+β8ROA+β9UK_PRSH+έ
Objek penelitian yang digunakan
adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2006 sampai 2008.
n Mean Median Modus Std. Min. Max.
Variabel
Deviation

DA 106 -0.008 -0.001 -0.288 0.095 -0.288 0.291

INST 106 0.754 0.777 0.501 0.163 0.330 0.980

KPMJ 106 0.003 0 0 0.010 0 0.060

KMA 106 0.646 0.667 0.667 0.059 0.500 0.750

KI 106 0.450 0.400 0.333 0.151 0.038 0.750

INDP 106 0.198 0 0 0.400 0 1.000

LEV 106 0.411 0.413 0.000 0.187 0.000 0.725

K_AUD 106 0.679 1.000 1.000 0.469 0 1.000

ROA 106 0.092 0.079 0.004 0.066 0.004 0.306

UK_PRSH 106 12.241 12.007 11.273 0.663 11.273 13.907


Variabel Tolerance VIF

INST 0,722 1,295

KPMJ 0,852 1,173

KMA 0,938 1,066

KI 0,907 1,102

INDP 0,919 1,088

LEV 0,911 1,098

K_AUD 0,633 1,580

ROA 0,792 1,263


Variabel B T Sig.

Konstanta -0,487 -1,976 0,051

INST 0,036 0,500 0,618

KPMJ 0,121 0,227 0,821

KMA 0,156 1,279 0,203

KI 0,024 0,379 0,706

INDP 0,006 0,255 0,799

LEV -0,107 -2,494 0,014

K_AUD -0,056 -2,094 0,039

ROA 0,336 2,226 0,028


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuat kesimpulan bahwa
leverage, kualitas audit dan profitabilitas berpengaruh terhadap
manajemen laba. Sedangkan Kepemilikan institusional,
kepemilikan manajemen, komite audit, komisaris independen,
independensi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba.

SARAN
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan untuk
penelitian berikutnya, yaitu jumlah sampel perusahaan yang dijadikan objek
penelitian hanya satu jenis industri saja, yaitu manufaktur sehingga tidak dapat
mencakup semua hasil temuan untuk seluruh perusahaan publik, Periode
penelitian untuk memprediksi manajemen laba hanya tiga tahun, sehingga
memungkinkan praktik manajemen laba dalam perusahaan yang diamati kurang
menggambarkan kondisi yang sebenarnya, dan Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini hanya menjelaskan 8% dari variasi variabel
dependen, sisanya terdapat pada variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian.

Anda mungkin juga menyukai