Anda di halaman 1dari 26

Muhammad Nurul Fikri Hakim

13 17 777 14 249

Pembimbing : dr. Alfrida M. Wara, M.Kes, Sp. S


Anatomi

 Sumber : Departemen Neurology Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin., “Neuralgia Trigeminal”, 2016, Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, Diakses Tanggal 15 Juni 2019 Dari Https://Med.Unhas.Ac.Id/Kedokteran/Wp-
Content/Uploads/2016/09/Bahan-Ajar-3_-Neuralgia-Trigeminal.Pdf.
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/sistem_persyarafan1.pdf
Definisi

 Neuralgia Trigeminal = kelainan yang terjadi akibat gangguan


dari nervus cranialis ke-5 yaitu Nervus Trigeminal = “tic
douloureux”.

 Terasa tajam dan tertusuk pada pipi, bibir, dagu, hidung, dahi,
maupun gusi pada salah satu sisi wajah (unilateral).

 Hitungan detik sampai sekitar 2 menit.

 Berlangsung dalam beberapa minggu hingga beberapa tahun.


Klasifikasi
Menurut IHS (International Headache Society)
Neuralgia Trigeminus Klasik. Neuralgia Trigeminus simptomatik.

1. Nyeri berlangsung terus menerus dan terasa


1. Nyeri bersifat paroxysmal dan terasa
dikawasan cabang optalmikus atau nervus infra
diwilayah sensorik cabang maksilaris, atau
orbitalis.
mandibularis.

2. Nyeri timbul terus menerus dengan puncak


2. Timbulnya serangan bisa berlangsung 30
nyeri lalu hilang timbul kembali.
menit yang berikutnya menyusul antara
beberapa detik sampai menit.
3. Disamping nyeri terdapat juga
anethesia/hipestesia atau kelumpuhan saraf
3. Nyeri merupakan gejala tunggal dan utama.
kranial, berupa gangguan autonom ( Horner
syndrom ).
4. Penderita berusia lebih dari 45 tahun ,
wanita lebih sering mengidap dibanding laki-
4. Wanita atau pria dan tidak terbatas pada
laki.
golongan usia.
Epidemiologi
 sekitar 150.000 orang didiagnosis terkena Neuralgia
Trigeminal setiap tahunnya. (American Association of Neurological Surgeons)

 Dapat terjadi pada semua umur namun yang terbanyak


adalah umur 50 tahun keatas. (The National Institute of Neurological Disorder
and Stroke)

 Umur 20-40 biasanya disebabkan karena adanya lesi


demielinisasi sekunder pada pons yang disebabkan multiple
sclerosis.
Etiopatofisiologi
 Belum pasti

Mekanisme Perifer Mekanisme Sentral

•Malformasi vaskuler Kompresi N. V


Multiple sclerosis  demielinisasi yang
•Tumor
meluas  mengenai N. V
•Inflamasi

Keadaan sepsis
 Karies gigi
 Abses
 Sinusitis
 Pencabutan gigi
 Infeksi periodontal
 Gambaran MRI dengan kontras
pada kompresi N.V akibat tumor

Sumber : Cruccu Giorgio Et Al., 2016, “Trigeminal Neuralgia, New Classification And Diagnostic Grading For Practice And Research”, American
Academy Of Neurology. Diakses Tanggal 16 Juni 2019 Dari Https://Www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Pmc/Articles/Pmc4940067/Pdf/Neurology2015708206.Pdf
Gejala
 Rasa Nyeri , Tertusuk, Terbakar secara tiba-tiba pada Wajah,
dapat Muncul Secara Mendadak.
 Disertai Dengan Periode Bebas Nyeri

 Rangsangan pada triger zone  menyikat gigi, mengenakan


makeup, shaving, cuci muka, bahkan pada saat ada getaran ketika sedang
berlari atau berjalan.

 Berlangsung detik hingga menit

 Serangan – serangan paroxysmal pada wajah atau nyeri di


frontal yang berlangsung beberapa detik tidak sampai 2
menit.
Diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik  pemeriksaan neurologis terhadap nervus cranialis
V, nervus trigeminus

Nyeri setidaknya bercirikan 4 sifat berikut:


 Menyebar sepanjang satu atau lebih cabang N trigeminus
 Hipersensibilitas
 Terminasinya terjadi tiba-tiba , kuat, tajam , superficial, serasa terbakar.
 Intensitas nyeri hebat, paling sering unilateral.
 Timbul spontan atau dipicu oleh aktifitas sehari (makan, mencukur,
bercakap cakap, mambasuh wajah atau menggosok gigi, dlsb)
 Diantara serangan , tidak ada gejala sama sekali.
Pemeriksaan Penunjang
 MRI
 CT-Scan
Differential Diagnosis
 Nerve : Trigeminal neuralgia, postherpetic neuralgia, trigeminal
neuropathic pain, glossopharyngeal neuralgia, sphenopalatine neuralgia,
geniculate neuralgia (Ramsay Hunt syndrome), multiple sclerosis,
cerebellopontine angle tumor
 Teeth and jaw : Dentinal, pulpal, or periodontal pain; temporomandibular
joint disorders
 Sinuses and aerodigestive tract : Sinusitis, head and neck cancer,
inflammatory lesions
 Eyes : Optic neuritis, iritis, glaucoma
 Blood vessels : Giant cell arteritis, migraine, cluster headache, T olosa-
Hunt syndrome
 Psychological: Psychogenic, atypical facial pain
Penatalaksanaan
 Terapi Farmakologi
 Carbamazepin (200-1200 mg sehari) dan oxcarbazepin
(600 1800mg sehari) sebagai terapi lini pertama.
 Sedangkan terapi lini kedua adalah baclofen dan
lamotrigin. (European Federation of Neurological Society)
Non Farmakologi
 Tindakan operatif  prosedur ganglion gasseri, dan dekompresi
mikrovaskuler (dapat menggunakan tampon atau pad) antara pembuluh darah
dan nervus yang bersentuhan. Prosedur ini harus dilakukan kraniotomi
suboksipital pada fossa posterior (di belakang telinga).

 Sumber : Departemen Neurology Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin., “Neuralgia Trigeminal”, 2016, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Diakses Tanggal 15 Juni 2019 Dari Https://Med.Unhas.Ac.Id/Kedokteran/Wp-Content/Uploads/2016/09/Bahan-
Ajar-3_-Neuralgia-Trigeminal.Pdf. http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/sistem_persyarafan1.pdf
 Teknik operatif Sensory Rhizotomy dengan memutuskan hubungan impuls antara
nervus trigeminus dengan otak

 Sumber : Departemen Neurology Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin., “Neuralgia Trigeminal”, 2016, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Diakses Tanggal 15 Juni 2019 Dari Https://Med.Unhas.Ac.Id/Kedokteran/Wp-Content/Uploads/2016/09/Bahan-Ajar-
3_-Neuralgia-Trigeminal.Pdf. http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/sistem_persyarafan1.pdf
 Teknik operasi Radiofrequency Rhyzotomy yang menghancurkan serabut saraf pada
teknik ini adalah radiasi panas yang dimasukkan pada area ganglion gasseri.

 Sumber : Departemen Neurology Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin., “Neuralgia Trigeminal”, 2016, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Diakses Tanggal 15 Juni 2019 Dari Https://Med.Unhas.Ac.Id/Kedokteran/Wp-
Content/Uploads/2016/09/Bahan-Ajar-3_-Neuralgia-Trigeminal.Pdf.
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/sistem_persyarafan1.pdf

Anda mungkin juga menyukai