Anda di halaman 1dari 19

Laryngeal Teflonoma Identified by Fourier-

Transform Infrared Microspectroscopy After Laryngeal


teflonoma identified by Fourier-transform infrared
microspectroscopy after forensic autopsy: An
interesting tool for foreign material identification in
forensic cases

Oleh :
Annisa Hardita
1708320055

SMF ILMU FORENSIK & MEDIKOLEGAL


Pembimbing : RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
dr. H. Abdul Gafar UTARA
Parinduri, M.Ked MEDAN
2018
(For), Sp. F
 Sebuah kasus sindroma gangguan pernafasan yang
fatal akibat usaha bunuh diri melalui intoksikasi obat
dan obstruksi laring yang dijumpai oleh sel raksasa
granuloma.
 Pemeriksaan histologis : partikel eksogen pada tumor
pita suara dengan kualitas birefringent (refraksi
ganda).
 Laporan kasus ini menekankan pada forensik dalam
pencitraan FTIR (Fourier-Transform infrared)
PENDAHULUAN
Ahli Patologi Forensik → benda asing mikroskopis yang bercampur dengan
jaringan biologis yang sangat sulit atau bahkan tidak mungkin diidentifikasi
morfologinya.
Misal : luka yang disebabkan oleh fragmen telurik atau luka tembak dimana
berbagai komponen rudal atau target perantara (logam, kaca, plastik)
dapat ditemukan.
Identifikasi material asing ini dapat mengarah pada identifikasi senjata,
instrumen yang digunakan untuk melakukan pembunuhan atau TKP jika
mayat dipindahkan setelah kematian.
 Pemeriksaan histologi sangat penting untuk mencari reaksi
vital dalam kontak dengan unsur-unsur eksogen dan
mempertimbangkan kemungkinan waktu kelangsungan
hidup setelah trauma.
 Kami menyajikan kasus forensik yang bahan bedah asing
ditemukan di pita suara dari laring yamg diformalin
kemudian diidentifikasi dengan mikrospektroskopi
inframerah transformasi Fourier tanpa mengubah kualitas
analisis histologi.
LAPORAN KASUS
 Pria 40 tahun, saat berada di rumah, menelepon layanan
medis darurat setelah mencoba bunuh diri dengan overdosis
obat yang disengaja.
 Setelah kedatangan tim resusitasi, ia berada dalam keadaan
henti kardio-sirkulasi dan, terlepas dari resusitasi kardio-paru
yang ekstensif dengan ventilasi masker dan guncangan
listrik eksternal
 Ia meninggal setelah intubasi orotrakeal yang tidak berhasil.
 Tidak ada catatan bunuh diri, bukti perkelahian atau
perampokan ditemukan oleh penyidik.
 Paket blister cyamemazine kosong ditemukan di laci meja
disamping tempat tidur.
 Menurut lingkaran keluarga dan kenalannya, ia ditelusuri
secara medis hanya menderita depresi dan diobati dengan
alprazolam dan cyamemazine.
Penemuan Autopsi
 Autopsi dilakukan 14 jam setelah kematian.
 Pemeriksaan luar tidak menunjukkan cedera kulit traumatis khususnya
cedera pertahanan.
 Tidak ada tanda-tanda strangulasi atau ligatur pergelangan tangan yang
ditemukan.
 Diseksi leher menunjukkan laring yang dibebani secara ekstensif dengan sisa
makanan yang dicerna sebagian dan sepenuhnya menghalangi lumen pada
tingkat pita suara.
 Setelah dibersihkan, lumen laring telah menyusut oleh tumefaksi mengeras
dan membesar dengan mengorbankan pita suara kanan.
 Lesi ini memiliki tinggi 3 cm, lebar 2 cm dan tebal 1,2 cm dan bertanggung
jawab untuk stenosis sekitar 40% dari permukaan bagian laring
 Tumor ini telah menginvasi lipatan vestibular kanan, dihubungkan dengan
dinding laring oleh sudut akut yang membentuk lengkungan tanpa
pembentukan pelengkap (appendages).
 Permukaannya hampir teratur dengan perdarahan subepitel fokal.
 Mukosa laring, terletak tepat di bawah tumefaksi ini, mengalami ulserasi
pada permukaan segitiga 1 cm2.
 Trakea dan bronkus sepenuhnya bebas.
 Pemeriksaan awal paru-paru tidak menunjukkan adanya lesi tetapi keduanya
tampak kongestif (berat paru kanan = 518 g, kiri = 418 g).
 Organ-organ lain secara makroskopi normal.
Aspek makroskopis dari laring terformalin menunjukkan tumor mengeras
yang membesar pada pita suara kanan.
Investigasi Histologi
 Laring diekstraksi secara keseluruhan dan difiksasi dalam
larutan formalin 10%.
 Potongan horisontal serial tumor ini sampai kontak dengan
permukaan osseus dilakukan.
 Sampel-sampel ini ditanamkan dalam parafin dan bagian
tebal 5 µm dilakukan dan diwarnai dengan hematoxylin-
eosin-saffron.
 Menurut aturan harmonisasi otopsi medikolegal Eropa,
spesimen organ utama diambil sampelnya untuk histologi.
 Tidak ada sel ganas atau displastik yang terlihat.
 Pewarnaan khusus untuk basil tahan asam dan jamur
negatif.
 Slide paru-paru dan hati juga menunjukkan karakteristik
granuloma sarkomer non kaseosa.
Analisis Toksikologi
 Analisis toksikologi dilakukan pada sampel darah femoral,
urin, isi lambung dan empedu.
 Tingkat alkohol darah negatif (<0,1g/l).
 Konsentrasi darah jantung dan femoral cyamemazine adalah
0,8mg/l mengesampingkan fenomena redistribusi.
 Konsentrasi ini melebihi rentang terapeutik (0,03-0,5 mg/l)
yang menunjukkan overdosis.
 Investigasi toksikologis urin menunjukkan adanya
cyamemazine dan metabolitnya.
Analisis mikrospektroskopi inframerah transformasi-Fourier
 Daerah tumor di mana benda asing diidentifikasi oleh
mikroskop optik dan tertanam dalam parafin akan dibedah
mikro.
 Analisis spektrum yang diekstraksi dari posisi partikel asing
(persimpangan garis merah dan hijau) menyebabkan
identifikasi, benda asing secara jelas sebagai partikel
polytetrafluoroethylene (PTFE)
SINTESIS DATA
 Overdosis menyebabkan gangguan kesadaran dan koma
yang menjelaskan fenomena inhalasi.
 Mempertimbangkan pernyataan korban sendiri selama
panggilannya ke layanan medis darurat dan hasil investigasi
forensik, kematiannya diklasifikasikan sebagai bunuh diri.
 Konsultasi file medis pria ini mengajari kami bahwa, 20
tahun sebelumnya, dia telah menjadi korban kecelakaan
sepeda motor yang bertanggung jawab atas trauma laring.
 Sayangnya, sifat cedera laring dan perawatan bedah yang
dilakukan tidak tersedia.
DISKUSI
 Laporan kasus ini menggambarkan sebuah lesi iatrogenik
laring yang langka karena operasi implantasi bahan asing
dan penggunaan mikroskop inframerah yang digabungkan
dengan spektrometer FTIR.
 Teknik mikroskopik ini memungkinkan kita untuk
mengidentifikasi sifat kimia dari partikel asing ini yang
menggambarkan manfaat forensik dan potensi forensiknya.
 Selanjutnya, kasus ini mendebatkan hubungan patogenesis
antara reaksi benda asing dengan granulomatosis difus dan
umum.
 Kelumpuhan pita suara dapat menyebabkan masalah
aspirasi sekunder akibat pembukaan glotis yang tidak
kompeten selama deglutisi dan batuk yang tidak efektif
serta produksi suara yang buruk.
 Dalam kasus khusus ini, suatu hubungan dapat didiskusikan
antara reaksi sel multinukleat benda asing lokal dan
granulomatosis difus seperti sarkoidosis sebagai mana
ditandai oleh granuloma nonkaseosa di paru dan hati.
 Dalam kasus kami, granuloma yang diamati hati dan paru
tidak menunjukkan adanya benda asing di dalamnya.
 Pada akhirnya, kami ingin menyoroti kepentingan forensik
dari mikroskop inframerah yang digabungkan dengan
spektrometer FTIR.
 Teknologi FTIR memungkinkan identifikasi fraksi
karboksihemoglobin endogen dalam noda darah kering
serta agen eksogen (merokok, faktor lingkungan).
 Teknik inovatif ini sangat berguna untuk penyelidikan
kebakaran.
 Baru-baru ini, pencitraan FTIR telah disarankan untuk
mengidentifikasi perubahan patologis dalam jaringan
miokard iskemik yang menentukan modifikasi dari beberapa
biodistribusi molekul.
 Penggunaan teknik FTIR di bawah aspek forensik harus lebih
didorong.

Anda mungkin juga menyukai